4 Pathogenesis Simpatik Oftalmia adalah suatu kondisi pada mata yang jarang terjadi, dimana pada mata yang semula sehat (sympathetic eye), terjadi suatu peradangan pada jaringan uvea setelah cedera penetrasi pada salah satu mata (exciting eye) oleh karena trauma atau pembedahan. Gejala-gejala dari peradangan pada mata yang tidak mengalami trauma akan terlihat biasanya dalam waktu 2 minggu setelah cedera, tetapi dapat juga berkembang dari hari sampai beberapa tahun kemudian. Peradangan pada mata muncul dalam bentuk pan uveitis granulomatosa yang bilateral. Biasanya exciting eye ini tidak pernah sembuh total dan tetap meradang pasca trauma, baik trauma tembus akibat kecelakaan ataupun trauma karena pembedahan mata. Peradangan yang berlanjut pada exciting eye tampak berkurang dengan penggunan steroid tetapi pada prinsipnya proses peradangan jaringan uvea masih tetap jalan terus. Tanda awal dari mata yang bersimpati adalah hilangnya daya akomodasi serta terdapatnya sel radang di belakang lensa. Gejala ini akan diikuti oleh iridosiklitis subakut, serbukan sel radang dalam vitreous dan eksudat putih kekuningan pada jaringan di bawah retina.Berbagai macam teori telah dicetuskan, namun yang paling diterima adalah teori alergi, yang menyebutkan bahwa pigmen yang berasal dari uvea mata yang mengalami trauma bertindak sebagai allergen yang memicu terjadinya uveitis pada mata yang sebelahnya. Pada simpatik oftalmia, terjadi agregasi nodul limfosit, sel plasma, sel epitel, dan sel raksasa disekitar system uvea. Proliferasi dari pigmen epithelium (iris, badan siliar, dan koroid) yang diikuti dengan invasi dari limfosit dan sel epiteloid membentuk suatu nodul yang disebut dengan Dalen-fuchs’ nodules (gambar 2) yang dapat dilihat pada lapisan koroid. Oleh karena reaksi yang terjadi pada simpatik oftalmia, maka akan terbentuk suatu deposit di lapisan kornea yang disebut dengan mutton-fat keratic precipitates (gambar 3). Retina menunjukkan suatu infiltrasi seluler perivaskular (simpatetik perivaskulitis).
(gambar 2. Dallen-fuchs nodules)
(gambar 3. Mutton-fat keratic precipitates)