Pasal 14 Uu Nomor 1 Tahun 1946.docx

Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 (1) Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalanagn rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tinginya sepuluh tahun. (2) Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat menerbitkan keonaran dikalanagan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun. Pada pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946, Mengenai kebebasan berpendapatan atau berekspresi sangatlah dibatasi dimana, kebebasan bependapat ataupun kebebasa ekspresi iaalah hak fundamental yang dimiliki oleh setiap indivisdu, dimana setiap ucapan yang dikeluarkan meruapakan hasil pola pikir dari individu tersebut, dan hal ini berlainan dengan aturan Hukum Interansional ,yaitu Hak dan Kewajiban Manusia dan Konvensi Amerika tentang Hak Asasi Manusia, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Resolusi 59 (1) dari Majelis Umum PBB, Resolusi 104 diadopsi oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), Perjanjian Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, serta dalam dokumen internasional dan konstitusi nasional lainnya1. Pada pasal 13 Kovensi Amerika tentang Human Rights (Hak Asasi Manusia), dimana hak natas kebebasan untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan ide, terlepas dari perbatasan dan dengan cara komunikasi apa pun2. Berdasarkan Pasal 14 Nomor 1 Tahun 1946 ini, seseorang menjadi dikekang ataupun diatur bagaimana dia harus berpendapat, bependapat itu terlepas dari benar atau salahnya, kebebesan menyatakan sesuatu itu ialah hak yang sudah melekat disetiap individu sejak lahir.

Inter-American Commission on Human Rights, ”Declaration of Principles on Freedom of Expression” http://www.oas.org/en/iachr/expression/showarticle.asp?artID=26 diakses 14 Maret 2019 2 Ibid 1