PASAE ULAON By; Mekar Sinurat (Putra Sihiong-TOBASA)
Dalam bahasa Indonesia artinya kira-kira menyelesaikan pekerjaan (terjemahan langsung). Pasae ulaon merupakan suatu kegiatan ucapan syukur bagi masyarakat Toba kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas telah selesainya pekerjaan mereka di sawah-sawah, padi telah selesai ditanam dan berharap semoga hasilnya juga nanti bisa melimpah ruah. Waktu untuk mengadakan pasae ulaon biasanya berbeda tiap desa, tergantung musim tanam padi di desa masing-masing namun perbedaan waktunya tidak terlalu jauh juga yaitu kisaran 2 atau 3 minggu. Biasanya para penatua desa yang menentukan kapan di desa tersebut untuk mengadakan pasae ulaon. Salah satu syarat utamanya adalah bahwa seluruh penduduk desa tersebut harus sudah selesai menanam padi, jika masih ada yang belum maka akan ditunggu hari yang tepat. Biasanya saat ada pasae ulaon selalu ada binda (istilah batak). Binda ini merupakan daging kerbau atau babi yang dibagi-bagi kepada penduduk dan pembayarannya bisa menyusul kemudian atau setelah panen. Intinya agar semua penduduk desa bisa menikmati hari itu dengan berpesta atas kerja keras mereka selama ini menanam padi. Namun belakangan kerbau dilarang untuk di binda dengan alasan bahwa kerbau merupakan ternak atau hewan yang telah berjasa kepada para petani. Kerbau telah membantu para petani untuk membajak di sawah sehingga terasa sangat kejam jika kemudian kerbau itu disembelih untuk di binda setelah tenaganya habis kita pakai. Hari Sabtu merupakan waktu yang ideal untuk mengadakan pasae ulaon ini karena akhir pekan biasanya banyak waktu luang. Di tiap-tiap rumah biasanya selalu ada masakan khas batak naniura, panggang, saksang, ikan bakar, daging ayam, ataupun menu-menu lainnya. Minumannya biasanya tuak bagi para orang tua dicampur dengan bir, coca-cola, fanta, dll.