Paparan Dir. Yankestrad Pada Rakontek 1-4 Agust 2017 Edit 31 Agust Malam Edit.ppt

  • Uploaded by: fatchan farahdian
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paparan Dir. Yankestrad Pada Rakontek 1-4 Agust 2017 Edit 31 Agust Malam Edit.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 3,180
  • Pages: 55
EVALUASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL Disampaikan pada Rakontek Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Bandung, 1 – 4 Agustus 2017 Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan RI

1

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN (2005-2024) RPJMN I 2005-2009

RPJMN II 2010-2015

RPJMN III 2015-2019

RPJMN IV 2020-2024

Universal Coverage

Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan

PENDUKUNG/PENUNJANG 2

PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019

PILAR 1. PARADIGMA SEHAT

Program • Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan • Pemberdayaan masyarakat • Keterlibatan lintas sektor

PENDEKATAN KELUARGA

PILAR 2. PENGUATAN YANKES Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu

Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)

KELUARGA SEHAT

PILAR 3. JKN

Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI D T P K

Program Kesehatan Berdasarkan Siklus Hidup

4

BENTUK PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL DALAM SIKLUS HIDUP (CONTINUUM OF HEALTH CARE ACROSS THE LIFE CYCLE by T/CAM PROGRAM and TO SUPPORT Lansia Promotive and Preventive Programme) AKUPUNTUR,AKUPRESUR , INTERVENSI dan RAMUAN: KESEHATAN & GIZI: Mencegah timbulnya RAMUAN tambah darah, IMD & ASI EKSKLUSIF, gangguan peny.berisiko akupunktur atau akupresur : PIJAT BAYI. (kegemukan, Hipertensi, Atasi anemia,emesis gravidarum, Usia DM, dll), migrain, nyeri otot, & mengurangi rasa nyeri Kerja PIJAT/AKUPRESUR Bayi/Balita: pemulihan stamina

saat melahirkan. AKUPRESUR & RAMUAN: melancarkan ASI, perawatan Ibu nifas. Pelayanan PUS Pemeriksaan Kehamilan

1. membantu tumbuh kembang, 2. mengurangi keluhan peny. 3. ringan (batuk,pilek, asma, dispepsia, anoreksia, enuresis) RAMUAN : meningkatkan nafsu makan, cegah kecacingan Persalinan, Pelayanan Pelayanan bagi balita & nifas & bagi bayi prasekolah neonatal

Ramuan & Akupresur : Gangguan nyeri haid

• Kualitas • Degenerasi

• Polusi di Tpt Kerja • Produktifitas

Pelayanan bagi anak SMP/SMA & remaja Pelayanan bagi anak SD • Kespro remaja • Ancaman PM dan PTM

1000 Hari

•KIE •UHH

•Meningkatk an Daya Konsentrasi •AKI

• Usia rentan • AKB

•ASI •D/S 71,3% •AKBAL

UMUR HARAPAN HIDUP

• Tumbuh Kembang bayi/balita

•UKS •Dokcil •PMT

Pengembangan dan pemanfaatan TOGA di Sekolah: Memasyarakatkan minum Jamu pada remaja untuk pencegahan Anemia dan penyakit degeneratif.

SKEMA PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL Konvensional: “Curing biomechanic condition of the body”

Tradisional:

“Balancing the body function to reach homeostatic”

SAKIT

SEHAT Paradigma Sehat (Promotif –Preventif) Kemampuan Adaptasi

Kuratif:

Mekanisme

Penyebab Penyakit

Adaptasi Revitalisasi / Optimalisasi Fungsi

Eliminasi

6

1. PENDAHULUAN

7

REGULASI TERKAIT DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM YANKESTRAD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan PP No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional PP No. 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan Peraturan Presiden No.19/2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Presiden No.12/2013 tentang JKN PMK No. 71 Tahun 2013 tentang Yankes pada JKN PMK No.28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN PMK No. 8 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan SPA PMK No. 82 Tahun 2015 tentang Pemanfaatan DAK PMK No. 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan PMK No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN untuk jasa Yankes dan Dukungan Operasional FKTP Milik Pemda PMK No. 9 Tahun 2016 ttg Upaya Pengembangan Kestrad melalui Asman Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan PMK No. 6 Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI) PMK No. 61 Tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris PMK No. 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Kepmenkes No. 121 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal 8

STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN

PERMENKES NOMOR 64 TAHUN 2015 ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN 9

STRUKTUR ORGANISASI DIT. YANKESTRAD

10

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL UU No 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan

UU No 36/2009 Tentang Kesehatan • Pasal 47 • Pasal 48 • Pasal 59

WHO STRATEGY ON TRADITIONAL MEDICINE (2014-2023) 3 SASARAN STRATEGI T&CM

PP NO 103/2014 TTG YANKESTRAD

SISTEM KESEHATAN NASIONAL (PERPRES NO 72 TAHUN 2012)

PP 47/2016 ttg Fasyankes Pasal 4 (i): Fasyankestrad merupakan salah satu bagian dari fasyankes 11

PP No 103/2014 ttg Yankestrad Bertujuan untuk: a. Membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional yg bersinergi dengan pelayanan kesehatan konvensional b. Membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional komplementer yg bersinergi & dapat berintegrasi dgn yankes konvensional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional e. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna & pemberi pelayanan kesehatan tradisional

PP No.103/2014 Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional 1. Yankestrad Empiris Penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris

3. Yankestrad Integrasi

2. Yankestrad Komplementer Penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah

Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengkombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap atau pengganti.

Dilaksanakan dalam satu Sistem Kesehatan Tradisional

13

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS NO

1

SDM

Penyehat Tradisional

KEILMUAN

• •

PENDIDI KAN

Konsep Informal dan filosofi Non formal tradisional Pembuk tian secara empiris

AREA UPAYA KESEHA TAN PROMOTIF & PREVEN TIF

PENDAFTA RAN & PERIZINAN STPT (terdaftar), berlaku 2 tahun, dapat diperbaharui

TEMPAT PELAYA NAN Mandiri atau praktik ber kelompok di Panti Sehat

Penyehat Tradisional dilarang melakukan : - Tindakan invasif (tindakan melukai tubuh dalam rangka pengobatan sehingga akan mengganggu keutuhan tubuh) - Publikasi dan periklanan 14

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER

NO

2

SDM

Tenaga Kesehatan Tradisional (NAKES TRAD)

KEILMUAN

Biokultural & Biomedis, terbukti secara ilmiah

PENDIDI KAN

Formal Perguruan Tinggi di Bidang Yankestrad (minimal D3)

AREA UPAYA KESEHATAN

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITA TIF

PENDAFTARAN & PERIZINAN

STR TKT & SIP TKT (sesuai perizinan nakes)

1. Jenis Yankestrad Komplementer ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat rekomendasi dari Tim 2. Tim terdiri unsur Kemkes, OP, Praktisi & Pakar Kestrad

TEMPAT PELAYA NAN

Mandiri atau (Praktik Berkelom pok) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisio nal

15

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI

NO

SDM

3

Dilakukan secara bersama oleh Nakes dan Nakestrad

KEILMUAN

Kombinasi yankes konvensio nal dan yankestrad komple menter

PENDIDI KAN

Formal Perguruan Tinggi (minimal D3)

AREA UPAYA KESEHATAN

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITA TIF

PENDAFTARAN & PERIZINAN

STR & SIP

TEMPAT PELAYA NAN

Fasilitas Pelayanan kesehatan

16

INDIKATOR RENSTRA YANKESTRAD Indikator

Target

1. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional

2015 2016 2017 2018 2019

2. Jumlah RS Pemerintah yang menyelenggarakan kesehatan tradisional

1532 2436 3336 4236 5136 2015 2016 2017 2018 2019 103

153

183

213

243

Definisi Operasional : 1. Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional terhadap masyarakat di wilayah kerjanya yang memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: a. Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan (pemanfaatan taman obat keluarga) dan keterampilan (akupresur untuk keluhan ringan) b. Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data kesehatan tradisional, fasilitasi registrasi/perizinan dan bimbingan teknis serta pemantauan pelayanan kesehatan tradisional c. Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih pelayanan kesehatan tradisional (akupresur untuk perawat, bidan dan fisioterapi; akupunktur untuk dokter) 2. Rumah Sakit Pemerintah yang: a. Memberi Pelayanan Kesehatan Tradisional Oleh Nakes Yang Kompeten sesuai peraturan perundangan, b. Memiliki Tenaga Kesehatan Terlatih Kestrad Sesuai Peraturan Perundangan 17

TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL TRIWULAN II TAHUN 2017

• Indikator Renstra (Revisi) 2017 No

Indikator

Target

Capaian s.d TW II 2017

1

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan/ membina kesehatan tradisional

3336 Puskesmas

2956 Puskesmas

2

Jumlah RS Pemerintah yang menyelenggarakan kesehatan tradisional

183 RS

168 RS

18

AKUPRESUR

AKUPUNKTUR

ASUHAN MANDIRI TOGA & AKUPRESUR

HERBAL 19

Persentasi Pencapaian Puskesmas yang Menyelenggarakan Yankestrad per Provinsi 350.00% 288.8%

300.00%

296.1%

252.3%

250.00%

213.2% 218.2%

200.00%

177.4% 158.3%

150.00%

115.0%115.8% 118.5%119.4% 120.4%

100.00% 56.6% 57.4%

50.00%

30.4%

66.1%

73.7% 75.2%

82.0% 83.9%

91.2% 92.3%

127.9% 129.9%

134.4% 136.5%

100.4%100.8%

88.8%

38.1% 41.1% 41.6%

13.9% 17.0%

0.00%

  

0.0%

Puskesmas yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional s/d tanggal 27 Juli 2017 sebanyak 2962 Puskesmas ( 88,8 %) Provinsi dengan capaian paling tinggi dalam menyelenggarakan yankestrad adalah Bangka Belitung 296,1% Provinsi dengan capaian paling rendah dalam menyelenggarakan yankestrad adalah NTT (13,9%) dan Papua Barat (17,0%). Diikuti provinsi Kalimantan Utara belum terdata. 20

2. EVALUASI YANKESTRAD EMPIRIS

21

Puskesmas Membina ASMAN 100 90 80

Puskesmas Membina ASMAN

70 60

54

50 50 40

35

36

34

29

30

27

26

24

21 20

20

0

0

27

16

11

7

0

24

21

20 10

33

0

2

0

1

1

0

0

1

0

0

0

1

0



 1. 2.  1. 2.

Puskesmas yang telah melakukan pembinaan terhadap kelompok Asuhan Mandiri per Propinsi dibuktikan dengan adanya SK Pembentukan Kelompok Asman yang ditandatangani oleh Kepala Desa Propinsi dengan Puskesmas yang membina Asman Paling banyak adalah Provinsi Bali (54%). Hal ini dapat dikarenakan : Pendataan dan Pelaporan yang baik Pemerintah Daerah memberikan dukungan kebijakan yang baik Provinsi yang memiliki Puskesmas yang belum membina Asman adalah provinsi Kalimantan Utara, NTT, Papua Barat, Papua, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur. Hal ini dapat disebabkan oleh : Provinsi tersebut belum memiliki Puskesmas yang melakukan pembinaan Asman Provinsi tersebut belum memberikan data Puskesmas yang membina Asman di wilayahnya

Puskesmas Membina Hattra 243

250

Puskesmas Membina Hattra

200

150

128

126 120

100

75 80 61

53

48

50

27 0

0

0

0

33 18

17 15 0

0

0

4

7

71

62

45 21

0

0

18 15

24

20

0

0

 

 1. 2.  1. 2.

Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Pembinaan Hattra (meliputi pengumpulan data kestrad, fasilitasi registrasi/perizinan dan bimbingan teknis serta pemantauan pelayanan kestrad) Provinsi yang memiliki Puskesmas yang membina hattra (salah satunya ditandai dengan adanya STPT) yang dibuktikan dengan adanya laporan data dari Propinsi tersebut Propinsi dengan Puskesmas yang membina Hattra Paling banyak adalah Provinsi Lampung (243 Puskesmas). Hal ini dapat dikarenakan : Pendataan dan Pelaporan yang baik Pemerintah Daerah memberikan dukungan kebijakan yang baik Provinsi yang memiliki Puskesmas yang belum membina Hattra adalah Kalimantan Utara, NTT, Papua Barat, Papua, Jateng, Sulteng, Sumbar, Gorontalo, Sulbar dan DIY. Hal ini dapat disebabkan oleh : Provinsi tersebut belum memiliki Puskesmas yang melakukan pembinaan Hattra Provinsi tersebut belum memberikan data Puskesmas yang membina Hattra di wilayahnya

23

PERMASALAHAN 1. Pembinaan dan pengawasan yankestrad empiris oleh hattra belum optimal • Penataan Asosiasi hattra belum sesuai harapan • Penertiban iklan hattra belum berjalan sesuai ketentuan • Pembinaan Salon Kecantikan belum optimal • Pembinaan Yankes SPA belum sesuai ketentuan 2. Kurangnya dukungan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembinaan Kelompok Asman TOGA dan Akupresur di masyarakat 3. Dukungan pembiayaan yankestrad empiris di daerah belum optimal 24

SARAN TINDAK LANJUT • OPTIMALKAN PEMBINAAN KAB/KOTA TERHADAP PELAKSANAAN BINWAS YANKESTRAD EMPIRIS AGAR SESUAI KETENTUAN • KOORDINASI DENGAN PEMDA DALAM PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN KELOMPOK PEMANFAATAN ASMAN TOGA DAN AKUPRESUR DI DESA 25

3. EVALUASI YANKESTRAD KOMPLEMENTER

26

LINGKUP YANKESTRAD KOMPLEMENTER 1. MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN YANKESTRAD KOMPLEMENTER DI FASYANKESTRAD (GRIYA SEHAT) A. Fasilitasi pengembangan nakestrad, registrasi dan perizinannya B. Fasilitasi pengembangan fasyankestrad (griya sehat) C. Menyiapkan Petunjuk teknis standar pelayanan kesehatan tradisional komplementer 2. FASILITASI SP3T MELAKSANAKAN PENAPISAN KESEHATAN TRADISIONAL YANG MERUPAKAN KEARIFAN LOKAL ATAU YANG SEDANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT 3. FASILITASI PENILAIAN KEAMANAN DAN MANFAAT METODE YANKESTRAD

27

PERMENKES 90 TAHUN 2013 TENTANG SENTRA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN PENGOBATAN TRADISIONAL (SP3T)

Wadah utk melakukan PENAPISAN melalui proses pengkajian, penelitian, dan/atau pengujian terhadap metode pelayanan kesehatan tradisional yang sedang berkembang dan/atau banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

AMAN

TIDAK BERTENTANGAN DNG NORMA

BERMANFAAT 28

PELAKSANAAN PENAPISAN SP3T TAHUN 2016 SP3T MENDAPAT ANGGARAN DEKON

SP3T YG MENGIRIMKAN PROPOSAL SAMPAI DGN TENGGAT WAKTU YANG DITENTUKAN

SP3T TERKENA EFISIENSI ANGGARAN

SP3T YG MELAKSANA KAN PENAPISAN

SP3T MENGIRIM LAPORAN HASIL PENAPISAN

32

18

12

6

6

(kecuali Jabar dan Kaltara)

( Aceh, Sulteng, NTB, Banten, Sumut, Sultra, Sumsel, Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu, Maluku, Jatim, Kalteng, Gorontalo, Sulsel, Bali, NTT)

( Aceh, NTB, Sumut, Sumsel, Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu, Maluku, Jatim, Kalteng,, Bali)

( NTT, Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Banten)

( NTT, Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Banten)

TAHUN 2017 SP3T MENDAPAT ANGGARAN DEKON

SP3T MENGIRIMKAN PROPOSAL

18

10

(Aceh, Sumut, Riau, Jambi,Sumsel, Bengkulu, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalsel, Sulteng, Sulsel, Sultra, Malukuy, Banten, Sulbar)

(Kalsel, Riau, Aceh, NTB,Banten, Sumsel, Jambi, Kalteng, NTT dan Bali)

SP3T TERKENA EFISIENSI ANGGARAN

SP3T YG MELAKSANAKAN PENAPISAN

SP3T MENGIRIM LAPORAN HASIL PENAPISAN

29

PERMASALAHAN YANKESTRAD KOMPLEMENTER 1. Tidak semua SP3T mendapat dukungan pembiayaan dekon 2. Sistem perencanaan penapisan di SP3T belum sejalan dengan sistem penganggaran di Pusat 3. Lemahnya koordinasi antara Timdal P3T dan Timlak SP3T 4. Kurangnya pemahaman pengelola program yankestrad di provinsi terhadap tugas fungsi SP3T 5. Belum semua Timlak SP3T memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan penapisan kestrad 6. Penapisan di SP3T dilaksanakan tidak sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah ditentukan 7. Belum tersedia model yankestrad komplementer di Griya Sehat 30

SARAN TINDAK LANJUT a. Pengembangan yankestrad komplementer di fasyankestrad (Griya Sehat) b. Dengan perubahan SOTK Dinkes Provinsi, maka SK Timdal P3T dan SK Timlak SP3T harus diperbaharui. 1) Mengutamakan agar yang duduk dalam Timlak SP3T bersedia dan mampu berperan aktif melaksanakan penapisan 2) P. jawab Yankestrad di Dinkes Provinsi harus memahami peran SP3T dalam yankestrad c. Dinkes Provinsi mengupayakan dana APBD dalam pembiayaan pelaksanaan tgs fungsi SP3T d. Meningkatkan koordinasi antara Timdal P3T dan Timlak SP3T e.

Meningkatkan kinerja SP3T dalam melaksanakan tugas dan fungsinya 31

ALOKASI ANGGARAN PENAPISAN SP3T

32

4. EVALUASI YANKESTRAD INTEGRASI

33

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI (PP No. 103/2014, Pasal 14)

DO

SDM

Pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.

Dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan tradisional untuk pengobatan/perawatan pasien/klien.

Pelatihan Yankestrad Integrasi di FKTP Nama Pelatihan

Sasaran

Tahun Pelaksanaan

Jumlah Peserta

Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik Akupunktur

Dokter

2016 dan 2017 (2x) (1x)

34 orang

Peningkatan Kapasitas Nakes Dalam Pelayanan Akupresur

Perawat, Bidan, Fisioterapis

2011-2017

1624 orang

35

JUMLAH PUSKESMAS YANG TELAH DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN YANKESTRAD INTEGRASI (AKUPUNKTUR DAN AKUPRESUR) S/D JUNI 2017

36

JUMLAH PUSKESMAS YANG DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN AKUPRESUR PER PROVINSI (S/D JUNI 2017)

37

JUMLAH PUSKESMAS YANG DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN AKUPUNKTUR PER PROVINSI (S/D JUNI 2017)

38

Peningkatan kapasitas dokter RS dalam Yankestrad integrasi s/d Juni 2017 Nama Pelatihan

Sasaran

Tahun Jumlah Pelaksanaan Peserta

Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik Akupunktur

Dokter

2013 - 2017

139 orang

Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik Obat Herbal

Dokter

2013 - 2015

50 orang

39

JUMLAH RSUD YANG DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN PELAYANAN AKUPUNKTUR, PELAYANAN HERBAL, PELAYANAN HERBAL & AKUPUNKTUR DI RS (S/D JUNI 2017)

40

JUMLAH RS YANG DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN AKUPUNKTUR PER PROVINSI (S/D JUNI 2017)

41

DATA RS DILATIH AKUPUNKTUR DAN HERBAL

42

JUMLAH RS YANG DILATIH DAN MENYELENGGARAKAN PELAYANAN HERBAL PER PROVINSI (S/D JUNI 2017)

43

PERMASALAHAN PENYELENGGARAAN YANKESTRAD INTEGRASI 1. BELUM SEMUA PUSKESMAS MENDAYAGUNAKAN NAKES TERLATIH AKUPRESUR DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN AKUPRESUR DI PUSKESMAS 2. BELUM SEMUA DINKES DAN PUSKESMAS MENDUKUNG PEMBIAYAAN PELAYANAN AKUPRESUR DI PUSKESMAS MELALUI KAPITASI 3. BELUM SEMUA RS MENDAYAGUNAKAN DOKTER TERLATIH AKUPUNKTUR DAN HERBAL DALAM PELAYANAN DI RS 4. PELAYANAN AKUPUNKTUR BELUM DIJAMIN DALAM JKN 5. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL BELUM MASUK DALAM AKREDITASI TENAGA FUNGSIONAL DOKTER/NAKES 44

SARAN TINDAK LANJUT • Advokasi ke P2JK dan BPJS agar pelayanan akupunktur masuk dalam Sistem Pembiayaan JKN (Pusat) • Advokasi Yankestrad Integrasi kepada direktur RS dan Komite Medik agar mendayagunakan dokter terlatih akupunktur dan herbal dalam pelayanan (Dinkes) • Bintek ke Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas agar Puskesmas mendayagunakan nakes terlatih akupresur dalam pelayanan di Puskesmas • Bintek ke Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas agar Puskesmas mengoptimalkan dana kapitasi untuk mendukung pelayanan akupresur di Puskesmas 45

DOKUMENTASI PELATIHAN YANKESTRAD INTEGRASI

46

5. EVALUASI PEMANFAATAN DANA

DEKONSENTRASI DIT YANKESTRAD TA. 2016 - 2017

47

Kegiatan Yankestrad di Provinsi Tahun 2016 melalui dana Dekonsentrasi NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Kegiatan Rakontek Yankestrad di Tingkat Provinsi Fasilitasi Pembentukan Fasyankestrad Penilaian Pemanfaatan TOGA Tatalaksana Peningkatan Puskesmas dalam Asuhan Mandiri Kestrad Orientansi Perizinan dan Wasdal Jaringan Informasi dan Dokumentasi (JID) Konsolidasi Sentra P3T Penapisan Yankestrad Sosialisasi Akupresur bagi Petugas Puskesmas Workshop Akupresur Haji, Perkantoran, Lansia dan mengurangi kebiasaan Rokok Sosialisasi Program Yankes Integrasi di FKTP Sosialisasi Program Yankes Integrasi di FKTL Pemantapan Binwasdal Yankestrad di Tingkat Kab/Kota Monev/Bimtek Yankestrad Provinsi ke Kab/ Kota Konsultasi ke Pusat Bimtek Yankes Integrasi di FKTP dan FKTL Peningkatan Kapasitas Akupresur bagi Petugas Puskesmas 48

Realisasi Penyerapan Dana Dekonsentrasi Pelayananan Kesehatan Tradisional tahun 2016 99.16 95.49

100.00

KALIMANTAN TENGAH 90.00

SULAWESI BARAT

83.28 79.05 78.93 75.71 75.32 73.43

80.00

PAPUA KALIMANTAN TIMUR

66.59 66.00 63.17 59.40 56.15 49.95 54.30 52.87 50.72 49.81 50.01 47.41 46.80

70.00 60.00 50.00

KALIMANTAN BARAT

D.I. YOGYAKARTA KEP. BANGKA BELITUNG JAWA TIMUR

39.59 36.31 35.35 32.60 28.54 24.69 24.44 23.93

40.00 30.00

JAWA BARAT SUMATERA SELATAN

SUMATERA BARAT

18.49 13.89 9.81 6.387.15

20.00 10.00

KALIMANTAN SELATAN KEPULAUAN RIAU

GORONTALO

SULAWESI TENGAH

SULAWESI UTARA

NUSA TENGGARA TIMUR

SULAWESI SELATAN

LAMPUNG

JAWA TENGAH

BANTEN

SULAWESI TENGGARA

BALI

MALUKU UTARA

DKI JAKARTA

NUSA TENGGARA BARAT

JAMBI

SUMATERA UTARA

ACEH

MALUKU

Rata-Rata Nasional

BENGKULU

PAPUA BARAT

RIAU

KALIMANTAN UTARA

KEPULAUAN RIAU

SUMATERA BARAT

KALIMANTAN SELATAN

SUMATERA SELATAN

JAWA BARAT

JAWA TIMUR

D.I. YOGYAKARTA

KEP. BANGKA BELITUNG

KALIMANTAN BARAT

PAPUA

KALIMANTAN TIMUR

RIAU SULAWESI BARAT

KALIMANTAN TENGAH

-

-

KALIMANTAN UTARA BENGKULU PAPUA BARAT Rata-Rata Nasional

49

Kegiatan Yankestrad di Provinsi Tahun 2017 melalui dana Dekonsentrasi Kegiatan

Alokasi

Sumber Dana

Keterangan

Advokasi Yankestrad (Dekonsentrasi)

3.122.352.000

APBN (Dekon)

Proses (29 Prov sudah terlaksana, 5 Provinsi belum)

Penapisan Yankestrad di SP3T (Dekonsentrasi)

1.640.512.000

APBN (Dekon)

Proses di daerah

Tata Laksana Peningkatan Kapasitas Puskesmas dalam Asuhan Mandiri untuk mendukung program kesehatan keluarga (Dekonsentrasi)

3.562.166.000

APBN (Dekon)

Proses di daerah

Penilaian Pemanfaatan TOGA (Dekonsentrasi)

1.081.572.000

APBN (Dekon)

Proses (seleksi tingkat kab/kota

50

Realisasi Penyerapan Dana Dekonsentrasi Pelayananan Kesehatan Tradisional TW II tahun 2017 Per Provinsi 93.91

100.00

90.10 89.11 84.40 81.89

90.00

75.9076.58 71.8972.42 69.65 66.76 64.89 64.07 62.74

80.00 70.00 60.00

45.31

50.00

43.11 44.38

48.21

56.11 52.22 51.02 48.27

37.31 35.46 32.3032.52 27.5628.61

40.00 30.00

17.73

20.00 10.00

5.45 0.37

0.00

51

6. LAIN-LAIN

52

INFORMASI TAMBAHAN • STR bagi lulusan D3 Battra UNAIR, D3 Akupunktur Poltekkes Surakarta, dan D3 Jamu sudah dapat diterbitkan oleh MTKI • Penyelenggaraan pendidikan Kesehatan Tradisional di Indonesia harus mendapat persetujuan/rekomendasi dari Kementerian Kesehatan • Penataan terhadap Asosiasi Hattra saat ini dilakukan melalui SE Dirjen Yankes • Akupunkturis yang pendidikan dibawah D3 diharapkan dapat mengikuti proses RPL akupunktur 53

PROGRES PENYIAPAN PELAKSANAAN RPL TENAGA AKUPUNKTURIS  DIT. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL 1. Mengiventarisir calon peserta RPL dengan indikator: a. Memiliki SIPT

b. Pendidikan minimal SMA c. Memiliki sertifikat pelatihan akupunktur d. Pengalaman kerja minimal 5 tahun 2. Berkoordinasi dengan PAKSI terkait portfolio dan domisili peserta usulan

 INTITUSI PENDIDIKAN: 1. Melaksanakan proses penyiapan asssesment , mengacu kepada Kepdirjen Belmawa No 123 tahun 2017 tentang pedoman dan tata cara penyelenggaraan RPL 2. Penyusunan profil lulusan D3 Akupunktur dan capaian pembelajaran. 3. Mapping pelatihan dan pengalaman calon peserta dengan capaian pembelajaran dan mata kuliah yang akan ditempuh dengan Diploma 3 Akupunktur.

 BPPSDMK DAN INTITUSI PENDIDIKAN: 1. Menyiapkan instrumen assesment dan berkoordinasi dengan Kemenristekdikti 2. Melakukan ujicoba per regional kepada bakal calon peserta yang telah diusulkan untuk mengikuti program RPL 3. Menyusun kurikulum RPL Akupunktur dan desain pembelajaran 54

Terima Kasih 55

Related Documents


More Documents from ""