Panggung Itu Milikku

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panggung Itu Milikku as PDF for free.

More details

  • Words: 2,146
  • Pages: 7
Panggung Itu Milikku Manusia adalah makhluk yang selalu memandang sesuatu seperti yang mereka inginkan. Terkadang kenyataan yang kita alami kita pandang sebagai sebuah kebohongan. Kebenaran atau kebohongan tak ada yang pasti. Ketidakpastianlah satu-satunya hal yang pasti di dunia ini. “Huh... apa lagi ini? Kenapa bisa seperti ini?” keluhku. Ini mungkin sudah yang kesejuta kali aku berlatih di SM Entertaiment, tapi aku tidak kunjung memulai karirku. Namaku Qiara Shelomita, 17 tahun. Aku biasa dipanggil Qira oleh keluarga, kerabat, serta teman-temanku. Impianku sejak kecil yakni menjadi atlet tapi aku suka sekali menari dan ayahku menyarankan aku agar menjadi seorang penyanyi. Pada usia 13 tahun ayahku mendaftarkanku untuk mengikuti audisi yang diadakan oleh SM Entertaiment, dia mengantarkanku ke tempat audisi yang ada di Singapura. Dengan penuh harapan kami datang ke tempat itu. Aku lolos dan bisa mengikuti training di Korea. Ayahku yang terinspirasi oleh salah seorang penyanyi Korea, Yoo Chaeyoung berharap aku bisa seperti dia. Ketika aku kecil, secara tidak sengaja aku melihat beberapa video koleksi ayah, dengan melihat video itu aku belajar menari. Tanpa tahu apa pun aku terus menari dan melupakan impianku menjadi seorang atlet, aku berhenti berlatih lari dan memilih berlatih menari. Ayah amat kagum dengan semangatku. Hari demi hari aku terus berlatih sambil terus memperbaharui koleksiku sendiri. Mungkin kini sudah ratusan video klip penyanyi dan vokal grup Korea aku miliki, mulai dari Big Bang, TVXQ, SJ, CSJH The Grace, Shinee, Wonder Girls, Fin KL, dan masih banyak lagi. Kini aku bersekolah di Seongji High School, setiap 2 hari sekali aku pergi berlatih di SM Entertaiment, aku tinggal di apartemen yang disediakan oleh SM Entertaiment. Aku berusaha keras belajar dan berlatih. Aku sudah empat tahun berada di Korea. Sesekali ayahku berkunjung karena kami juga memiliki kerabat yang tinggal di Korea. Mereka adalah sepupu dari istri pamanku.

1

Di Korea aku memiliki teman yang sangat cantik dan baik hati. Aku dan Lee Yeonhee merupakan teman baik, meskipun sekolah dan latar belakang kami berbeda kami dapat menyesuaikan diri dengan baik. Di apartemen kami ada lima orang yang tinggal bersama, Lee Yeonhee, Tachibana Tsukoshi, Park Boyoung, Moon Seuhyun, dan tentu saja aku. Tachibana Tsukoshi atau yang akrab kami panggil Tsukoshi berasal dari Jepang, dia mengikuti audisi yang dilaksanakan di Tokyo. Sementara tiga anggota lainnya mengikuti audisi di Daegu, Seoul, dan Gyeonggi. Park Boyoung adalah yang tertua di rumah ini. Setiap hari kami bergilir untuk memasak, membersihkan rumah, serta mencuci peralatan makan. Rencananya kami berlima akan debut sebagai penyanyi, kami akan menjadi sebuah grup vokal tapi sampai saat ini kami belum tahu kapan itu terwujud. Kami memang tidak seberuntung Shinee. Shinee adalah grup vokal yang memulai debut mereka pada tahun 2008, bahkan mereka telah menjadi wakil Korea Selatan dalam Pattaya International Music Festival yang diadakan di Thailand. Mereka memulai debut dalam usia yang sangat muda bahkan rata-rata umur mereka hanya 18,4 tahun, tapi kami yakin kami akan bersinar bagaikan mentari ketika kami memulai karier kami. Hari ini suasana hati Boyoung sedang tidak baik, semenjak tiba di rumah wajahnya terus cemberut. Yang ada di rumah hanya aku dan Seuhyun, kami hanya bisa terdiam sambil menyiapkan makan malam. Kalau Boyoung dalam keadaan seperti itu lebih baik jangan macam-macam karena dia akan menumpahkan semua kekesalannya pada orang yang mencari gara-gara dengannya. Ketika bel berbunyi kami merasa agak lega karena Yonhee dan Tsukoshi sudah pulang, jadi kami tidak usah khawatir untuk menerima hal-hal yang tidak diinginkan. Makan malam berlangsung hening, kami tidak memiliki maksud tertentu terhadap Boyoung tapi dia mungkin agak tersinggung. “ Yah! Kenapa kalian seperti ini? Aku tidak akan memakan kalian,” kata Boyoung memecah keheningan. “ Kami tidak bermaksud apa-apa. Kami hanya ingin makan,” sahut Tsukoshi. “ Tapi kalian tidak seperti bisaanya seperti ini. Perasaanku memang sedang tidak baik hari ini, tapi jangan menganggap aku seperti monster,” sahut Boyoung dengan nada tinggi. Setelah itu kami berkumpul di ruang tengah. Kami membicarakan masalah yang menimpa Boyoung. Tadi siang di kantor SM Entertaiment Boyoung menanyakan 2

masalah debut kami. Dia berusaha membujuk Lee Sooman untuk mempercepat debut kami. Tapi Lee Sooman menolaknya mentah-mentah, Boyoung merasa amat kesal dengan hal itu. Dia membandingkan kami dengan Shinee. Shinee terlalu muda untuk debut tapi kenapa debut kami terus diundur. Hal itulah yang membuat Lee Sooman marah dan menyuruh Boyoung pergi dari ruangannya. Hari-hari berikutnya kami sibuk dengan latihan dan sekolah kami, ujian akhir semester sudah dekat. Sementara ini aku dan Yonhee fokus pada pelajaran di sekolah. Kami tidak mengikuti training di SM untuk sementara waktu. Sampai akhirnya ujian akhir semester selesai. Setelah itu kami kembali disibukkan dengan jadwal training yang padat. Kini sudah bulan Juni, itu berarti Chin Chin Star Festival akan segera digelar. Chin Chin Star Festival adalah acara tahunan yang digelar guna mendapatkan bibit baru di bidang entertaimen utamanya penyanyi. Sudah ada bukti yang nyata dari Chin Chin Star Festival ini yakni Kim Ryeowook dan Jo Kyuhyun dari SJ, melalui Chin Chin Star Festival mereka direkrut oleh SM Entertaiment. Chin Chin Star Festival 2009 diadakan di Daejeon, banyak sekali remaja yang berpartisipasi kali ini mereka tidak hanya berasal dari Korea tapi juga dari Hongkong dan negara lainnya. Mereka amat beruntung dapat mengikuti festival ini, aku juga ingin seperti mereka menunjukkan bakatku dalam ajang ini. Tapi sayang sekali aku sudah direkrut oleh SM namun tidak kunjung mendapat kesempatan untuk debut. Hari ini aku hanya menjadi penonton, menonton mereka yang berpartisipasi juga menonton para penyanyi yang sudah malang melintang di dunia entertaimen. Salah satu dari mereka adalah FT Island dari F&C Music, band itu beranggotakan Lee Hongki, Choi Minhwan, Choi Jonghoon, Lee Jaejin, dan Song Seunghyun. Dulu aku amat kagum kepada mereka karena mereka satu-satunya band remaja yang berhasil, tapi ketika salah satu anggotanya digantikan aku amat sedih melihat hal itu terjadi, padahal dia adalah personil band yang aku kagumi. Ketika mereka tampil aku memutuskan untuk pergi karena tidak sanggup melihat formasi mereka yang sudah berganti serta mendengarkan suara anggota baru yang menyanyikan bagian anggota lamanya yang bernama Park Sinwu, dia digantikan oleh Song Seunghyun. Jujur saja Park Sinwu adalah satu-satunya anggota yang bersikap layaknya pria sementara yang lainnya masih terlihat suka bermain-main, tapi kini ia sudah pergi untuk memulai karier barunya dan aku harap dia akan muncul kembali serta meraih kesuksesannya sekali lagi. 3

“Praak…,” aku menabrak seseorang. “Maaf,” dengan spontan aku meminta maaf kepada orang itu sambil menundukkan kepala. “Tidak apa-apa,” kata orang itu. Kemudian aku mengangkat kepalaku. “Tidak mungkin! Apa aku sedang bermimpi? Apa ini hanya ilusi?” pikirku dalam hati. Aku hanya seorang gadis yang mengagumi orang ini dan orang yang aku tabrak ini adalah Park Sinwu. “Ya Tuhan, apa yang engkau rencanakan?” tanyaku dalam hati. Sinwu adalah orang yang baik dan juga sopan tapi ini pertama kalinya aku berhadapan langsung dengannya. Tak kusangka wajahnya yang tampan itu kini sedang menggambarkan kesedihan yang amat dalam. “Maaf, kau tidak apa-apa kan?” tanyaku pada Sinwu. “Tidak apa-apa,” jawabnya singkat. “Tapi kenapa wajahmu seperti itu? Apa bajumu kotor atau…,” aku bertanya bertubi-tubi untuk memastikan kalau ada yang tidak baik dengannya. Ternyata Tuhan benar-benar sedang merencanakan sesuatu. Kini aku ada di sebuah restauran kecil bersama orang yang tidak pernah aku impikan sebelumnya. Aku bahkan tidak berani memimpikan orang ini. Suasana yang hening membuatku merasa canggung jadi aku memutuskan untuk bertanya pada Sinwu. “Apa kau disini untuk menyaksikan penampilan para partisipan?” tanyaku. “Bukan,” jawabnya singkat. “Lalu untuk apa?” aku kembali bertanya. Sejenak ia terdiam sambil memandang keluar jendela. Entah apa yang sedang dilihatnya, aku juga tidak yakin. “Aku kesini untuk melihat keadaan Hongki dan yang lainnya,” katanya. Seingatku pada salah satu acara Sinwu pernah berkata kalau Hongki adalah orang yang pantas dianggap sebagai saingan namun mereka adalah saudara. Tapi kini mereka sudah berpisah, mungkin Sinwu agak menyesal meninggalkan mereka. “Oh. Jadi kau ingin tahu bagaimana Song Seunghyun melakukan tugasnya?” tanyaku lagi.

4

“Iya. Dia cukup bagus menyanyikan bagianku,” katanya dengan nada yang sedih. Sejenak dia mendesah seakan sudah mengatakan sesuatu yang selama ini dia pendam. “Tapi posisimu tak kan pernah tergantikan. Bukankah kau sendiri sudah tahu kalau diluar sana semua penggemarmu selalu menantikanmu dan berhapap yang terbaik untukmu. Mereka pasti akan selalu mendukungmu meskipun mereka agak kecewa dengan kepergianmu. Memangnya apa yang kau pikirkan ketika keluar dari band?” aku berkata panjang lebar karena terbawa oleh emosi. Ketika aku menatapnya dia terlihat terkejut. Langsung saja aku meminta maaf atas pertanyaanku yang lancang. “Maaf. Aku tidak bermaksud…,” aku belum selesai berbicara. “Tidak apa-apa,” potongnya. “Ini mungkin harus aku jawab dengan jelas agar tidak menjadi pertanyaan yang akan mengganggumu tiap malam,” lanjutnya. “Aku seperti ini karena aku ingin membuat musik yang membuat aku bahagia. Selama ini aku tidak bisa mengekspresikan musikku karena harus memikirkan pendapat anggota yang lain. Maka dari itu setelah berdialog panjang dengan anggota band dan pihak manajemen, aku memutuskan untuk keluar dari FT Island. Kupikir usahaku selama empat tahun ini tidak akan terbuang percuma karena ketika aku kembali nanti aku sudah memiliki nama baik serta penggemar yang setia kepadaku seperti yang kau katakan. Waktu bukanlah masalah tapi berusahalah dengan baik, kelak segala usahamu itu pasti akan terbayarkan. Jangan pernah putus asa karena itu akan mematikan potensimu,” jelasnya. Ketika akan tidur perkataan Sinwu terus terngiang di telingaku. “Waktu bukanlah masalah tapi berusahalah dengan baik, kelak segala usahamu itu pasti akan terbayarkan. Jangan pernah putus asa karena itu akan mematikan potensimu.” Selama ini aku sudah mengusahakan yang terbaik. Aku sudah memberikan yang terbaik, jadi segala usahaku pasti akan terbayar. Aku tidur dengan perasaan bahagia. Hari ini aku bertemu dengan orang yang selama ini aku kagumi dan aku tidak salah dalam hal itu. Orang itu mampu memberikan angin segar kepadaku yang akan membuat semangatku bertambah. 5

“Pagi,” sapaku dengan ceria pada orang-orang rumah yang baru saja beranjak dari dunia mimpinya. “Qira, kau kenapa?” tanya Tsukoshi. “Hari ini aku membuat kimbap untuk kalian. Kita tidak boleh terlalu sering makan sereal,” kataku. “Bukan itu yang dia maksud. Dia bertanya karena memastikan apakah kau masih normal?” kata Seuhyun. “Oh, aku tidak apa-apa. Bukankah hari ini kita harus latihan sampai malam, jadi sedari pagi kita harus menunjukkan semangat kita,” kataku dengan ringan. Setibanya di SM, kami memasuki ruangan latihan kami berlima. Kami berlatih dengan semangat sampai-sampai kami tidak menyadari kedatangan Lee Sooman pemilik SM Entertaiment ini. “Oh, selamat pagi,” sapa kami. “Pagi? Jadi kalian dari pagi hari berada di sini?” tanya Lee Sooman keheranan karena ini sudah lewat jam makan siang. “Tentu saja. Bukankah setiap hari kami selalu seperti ini,” jawab Boyoung. Hari itu benar-benar tidak pernah aku bayangkan, dihadapan kami semua Lee Sooman mengatakan kalau kami akan segera debut dan kami akan segera mengeluarkan album perdana kami. Empat bulan setelah Lee Sooman mengatakan hal itu pada kami, orang tua kami berkumpul bersama di sebuah karaoke. Aku tidak tahu apa pun saat itu. Malam itu kami hanya bersenang-senang. Selama enam bulan, kami mempersiapkan semuanya, album kami telah rampung. Kami juga telah memiliki manajer yang siap mengurusi kami. Ternyata usaha kami tidak sia-sia. Selama ini aku selalu berharap. Aku masih belum bisa percaya akan hal ini. Sekarang kami sedang ada di belakang panggung. Ini adalah penampilan pertama kami di muka umum, penampilan perdana di sebuah acara TV. Aku berada di atas panggung yang gemerlap. Semua mata tertuju pada kami, selama ini usaha kami tidak sia-sia dan kami tahu tak ada yang sia-sia. Hidup ini adalah sebuah panggung dimana aku berdiri tegak diatasanya. Aku berada di sini karena usaha orang-orang yang mencintaiku. Sesudah kami debut, aku mendapatkan gaji pertamaku dan sebagai anggota baru di SM kami mengikuti SM Town Tour Concert, ini kesempatanku kembali untuk sementara waktu ke rumah. Aku ingin memberikan gaji pertamaku pada ayah. Tapi yang aku alami ini sangat tidak menyenangkan. 6

Sesampainya di rumah aku mendapati ayahku sudah tiada. Aku tidak tahu kalau selama ini dia sakit, bahkan dia tidak pernah berkabar apa pun padaku. Ketika aku telah berhasil aku ingin dia dapat melihatku. Kenapa Tuhan melakukan hal ini padaku? “Ayahmu pernah berpesan padaku agar aku selalu menjagamu,” kata Boyoung. “Anakku masih sangat muda, dia membutuhkan perhatian yang banyak. Tapi aku yakin dapat meninggalkannya dengan tenang karena aku telah menitipkannya padamu. Boyoung tolong jaga dia. Dia adalah hartaku yang sangat berharga,” kata almarhum ayahku beberapa bulan yang lalu ketika kami akan pulang dari tempat karaoke. Apakah ini harga yang harus dibayarkan atas kesuksesan seseorang? Segalanya terasa tidak adil. Tapi aku tidak akan menyerah, apa pun yang terjadi aku akan tetap memperjuangkan impian ayahku. Ayahku yang sangat aku cintai. Semoga ia dapat terus melihatku dari surga. Aku tidak akan pernah menyerahkan hidupku pada orang lain, tidak akan menyerahkan panggung itu pada orang lain karena panggung itu adalah milikku. Hidup bukannya tidak adil, tapi manusialah yang memandang kehidupan tidak adil. Yang terpenting dalam hidup ini adalah berusaha. Janganlah cepat menyerah. Meskipun tak ada yang berjalan dengan baik yakinlah akan kemampuan kita. Tokoh utama yang ada di atas panggung yang gemerlap adalah kita dan orang itu adalah kau. Kita harus berusaha berdiri tegak dan menjadi tokoh utama dalam panggung kehidupan ini. Berdirilah di atas dunia dengan semangat yang membara.

Singaraja, 23 Juni 2009 Oleh: Ria Rarasati

7

Related Documents

Panggung Itu Milikku
June 2020 3
Bahagia Itu Milikku
April 2020 10
Itu
April 2020 45
Itu
November 2019 49