Panduan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien.doc

  • Uploaded by: Sari Darto Mdf
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,091
  • Pages: 13
www.jasakartini.com RUMAH

SA"I'

JASA KARTINI

PANDUAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

JI. OttO lsitlltldatdinata No. I S Tasikmalaya 161 I J

I \. ..

{026S}331.641, 331.808

n'IIII'k~@jaS&kllrtj,

•.
KAlA PENGANlAR Assalamu;alalkum

Wr. Wb

Puji dan syulrur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tefah memberikan nikmat sehat, nikmat iman serta islam kepada kita semua sampai detik ioL Sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta kelurganya, sahabatnya serta kepada umatnya hingga akhir zaman. Amiin. Bahwa salah satu aspek penting dalam rangka mewujudkan Visi menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Tasikmalaya dan sekitamya adalah bekerja professional dengan mengacu pada Panduan yang beriaku. Panduan Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien inl baru diterbitkan pada tahun 2018. Panduan inl harus terus dievaluasi dan disempumakan, karena masih banyak kekurangan berkaitan dengan adanya perubahan kebijakan internal maupun ekstemal dari waktu ke waktu. TIdak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Panduan Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien ini dapat disusun. Semoga Allah S\\IT senantiasa memberikan kelancaran dan bimbingan dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari. Amin. Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya,

Februari 2018

Penyusun

n

DAFTAR lSI PERAlURAN OIREKTUR Kata PenQantar Dattar lsi BAB I BABII BAB III BABIV

ii iii

OEFINISI 1.1 Definisi RUANG L1NGKUP

1

2.1

2

Ruang Ungkup

TATA LAKSANA 3.1. Tatalaksana OOKUMENTASI 4.1.

Dokumentasi

,

3 4

"

BAB I DEFINISI Budaya menurut

E.B. Taylor Budaya adalah suatu keseluruhan

yang mana memiliki sifat yang kompleks. Keseluruhan yang dimaksud adalah mefiputi kepercayaan, adat istiadat hokum, seni, kesusilaan,

kesanggupan,

bahkan semua kebiasaan

oleh manusia adalah salah satu bagian Keselama

yang dilakukan

dan suatu masyarakat.

Pasien (patient safety)

rumah

sakit

adalah

suatu

system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assessmen resiko, identifikasi dan pengelolaan

hal yang berflubungan

dengan nsiko pasien, pelaporan

dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya

serta implementasi

solus; untuk

meminimalkan

timbulnya

risiko. System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang dis-ebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakanyang seharusnya dilakukan. Budaya keselamatan pasien didefinisikan sebagai poIa terpadu perilaku individu dan organisasi berdasar1
(Madden, 2008; NSPA, 2004).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bah\va budaya keselamatan pasien merupakan produk dari nilai-nilai, sikap, kompetensi individu dan kelompok yang terbuka, adil, informatif dalam pelaporan insiden keselamatan pasien, serta beJajar dari kejadian. Budaya keselamatan pasien menentukan komitmen dan gaya dari suatu organisasi serta dapat diukur dengan kuesioner.

1

BAB II RUANG UNGKUP 2.1. RUANG L1NGKUP Ruang lingkup

Budaya Keselamatan

Pasien di berada di seturun

lingkungan rumah sakit tanpa terkecuali yakni pada saat pasien mulai masuk ke lingkungan Rumah Sakit baik ke melalui Instalasi Gawat Darurat maupun melalui Rawat Jalan. Oalam penerapannya seluruh staf Rumah Sakit berperan aktif dalam menjalankan atau menciptakan

budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.

Penerapan Budaya keselamatan pasien pertu didasari dan diri seluruh staf Rumah Sakit antara lain: 1, Budaya Keterbukaan antara seluruh staf Oalam hal 1ni seluruh staf diharapkan dapat mendptakan suatu keterbukaan

dalam membahas insiden terkait keselamatan

pasien serta mengangkat isu-isu teri
2

bersama dengan reken kerjanya juga supervisor atau pimpinan. J 2. Budaya Pelaporan Budaya Pelaporan dapat tercipta dengan cara membuat staf yang mefaporkan merasa aman atau tidak mendapatkan hukuman. Perlakuan yang adil ter1ladap pelapor, tidak menyalahkan secara individu tetapi organisasi lebih fokus terhadap sistem yang berjalan akan meningkatkan budaya pelaporan. Menciptakan program evaluasi atau sistem pelaporan, adanya upaya dalam peningkatan laporan, serta adanya mekanisme reward yang jelas terhadap pelaporan merupakan langkah nyata dalam membangun dimensi budaya keselamatan pasien. 3. Budaya Keadilan Seluruh staf saling memper1akukan secara adil antar sesama staf Rumah Sakit ketika terjadi insiden, tidak berfokus unttJk mencari kesalahan individu (blaming culture), tetapi lebih mempelajari secara sistem yang mengakibatkan terjadinya kesalahan. 4. Budaya Pembelajaran Setiap lini di dalam organisasi, baik staf klinis maupun manajemen menggunakan insiden yang terjadi sebagai proses belajar. Star klinis dan manajemen berkomitmen unttJk mempefajari insiden yang terjadi, mengambil tindakan atas insiden untuk diterapkan guna mencegah terulangnya kesalahan.

3

BAB III TATA LAKSANA 3.1. TATA LAKSANA Penatalaksanaan dalam penerapan budaya keselamatan pasien dilaksanakan oleh sefuruh staf di lingkungan Rumah Sakit khususnya oleh s-eluruh staf klinis yang berinteraksi secara langsung dengan pasien dan keluarga. Penerapan budaya keselamatan pasien mencakup pelaksanaan 4 hal yaitu budaya keterbukaan antar seluruh staf, budaya pelaporan, budaya keadilan serta budaya pembelajaran. Penerapan budaya keselamatan bermanifestasi sebagai ildim keselamatan dan merupakan sebuah potret/ gambaran dan budaya keselamatan yang berlaku dalam individu dan kelompok, serta depat diukur dengan kuesioner atau dengan wawancere. Organisasi yang menerapkan budaya keselamatan pasien berarti anggota dalam organisasi tersebtJt harus membangun organisasi yang ter1:luka (open), adil Uust), intormatit dalam melaporkan kejadian yang terjadi (reporting), dan belajar dan kejadian tersebut (learning). Penerapan budaya keselamatan pasien oleh stat Idinis adalah tindakan yang dilakukan oleh staf pefaksana yang mencerminkan dimensi budaya kesefamatan pasien yaitu keterbukaan dan melaporkan ketika terjadi insiden keselamatan pasien, keadilan antar stat ketika terjadi insiden keselamatan pasien, serta pembefajaran terhadap suatu kesalahan atau insiden keselamatan pasien. Penerapan budaya keselamatan pasien yang baik adalah ketika seluruh stat Rumah Sakit secara aktit dan konstan menyadari potensial terjadinya kesalahan seperti mantaat dan pemasangan wing bed pada tempat tidur pasien adalah untuk mencegah terjadinya cedera yang lebih serius kepada pasien terutama pasien yang memiliki skala resiko jatuh yang tinggi dan dapat mengidentifikasi serta mengenali kejadian yang telah terjadi, belajar dari kesalahan dan mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan tersebut supaya tidak terutang kembali di kemudian hari.

BABrY DOKUMENTASI 4.1.

DOKUMENTASJ

1. Materisosialisasitentang budaya k~amatan 2. SPO (Standar Prosedur Keselamatan Pasien.

~"'sfon.l)

pasien. Pengukuran

3. Hasil 5upervisi pengulruran budllya keselamatan

Bodaya

pasien oleh

Komite PMKPserta Oireksi sesuai dengan ruang lingkup staf

baik star klinis maupun star manajemen di lingkungan Rumah Sakit Jasa Kartini. J

I;;;

-I~I~!IQ!!:. .S~.....

:Olw



CliCli;lOCi

rl!li

::I ::I

III

§ l 'l1'

"Ij.'.

I~~I ~i

~II

t~l~

[~121! ! ~i I! Wi. t~1 i~ I!!I~ Ii l

I! i

! flil! If' II i! I ~~ i ( II

I~

I Ill~

IIle'I



i

i II'

I •

2' o

, Q •

~

l~U

I!

I

I! ~

I-

~r

il'

I

II~ if

1:-

: Ii!!

I!

!!

I~

~I~J ~

i f

I~ 'Ilfl

cc

!'

i••

I:'

••

Related Documents


More Documents from "Bari Fooball Club"