Ozzy Alberto Nainggolan 102013255

  • Uploaded by: Anastasia R. Wangge
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ozzy Alberto Nainggolan 102013255 as PDF for free.

More details

  • Words: 870
  • Pages: 21
Ozzy Alberto Nainggolan 102013255

Epidemiologi

Komplikasi

Etiologi Anamnesis Pencegahan Pemeriksaan Fisik & Penunjang

RM Prognosis

WD/DD

Penatalaksanaan

Patogenesis

• Identitas • Keluhan Utama = lemah anggota gerak sebelah kiri dan bicara pelo (sejak bangun tidur pagi) • Keluhan Penyerta = masih bisa diangkat ? Ada gradasi kemampuan berdiri ? Genggam sendok atau gelas ? Sakit kepala ? Kaku di tengkuk ? Ada muntah ? • RPD = hipertensi tidak teratur • RPK • Riwayat pengobatan

• CM, sakit sedang, TD 190/110 mmHg, nadi 84x/menit, napas18x/menit, suhu 36,3 derajat celcius. • Head to toe • Pemeriksaan Neurologis Rangsangan meningeal N cranialis Motorik (ext atas dan bawah) Refleks fisiologis Tonus otot Saraf otonom Kelainan fungsi luhur

• Laboratorium : Darah rutin dan hemostasis, gula darah, profil lipid, enzim jantung, sat O2 Pemeriksaan

CT Scan Kepala nonkontras (membedakan stroke hemoragik dan stroke iskemik), jika perlu MRI nonkontras, CT perfusion, CT angiograf atau MRA Kepala

Pemeriksaan

Kardiologi ( EKG, Ekokardiografi)

No

Gejala/Tanda

Penilaian

Kesadaran

Kompos mentis Mengantuk (2) Semi koma/koma

X 2,5

2

Muntah

(0) Tidak (1) Ya

X2

3

Nyeri kepala

(0) Tidak (1) Ya

X2

1

4





5 6



Siriraj Stroke Score(0) (1)

Indeks

SSSdarah ≥ 1 Stroke perdarahan: SSS ≤ 1 Stroke iskemik Tek Diastolik

X 10 %

Ateroma (DM, Angina pektoris, klaudicatio intermt

X (-3)

(0) Tidak (1) Ya

Konstante Total SSS

- 12 SSS > 1 Stroke perdarahan SSS < 1 Stroke iskemik

• Stroke Non Hemoragik / Iskemik / Infark • Berdasarkan kausalnya dibagi atas stroke emboli dan stroke trombosis

• Stroke Emboli • Karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas.

• Stroke Trombosis • Karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah di otak. Berkaitan dengan hipertensi dan penyakit aterosklerosis

Trombosis Episode prodromal dari pusing

Emboli Biasanya dlm beberapa detik/mnt

Perjalanan

Progresif bertahap dlm menit- jam

Perbaikan yg cepat dpt terjadi

Tekanan darah

Seringkali hipertensi Normal

Permulaan

• Stroke Hemogarik • dibagi atas Perdarahan Intraserebral (PIS) dan Perdarahan Subarachnoid (PSA)

• Perdarahan Intraserebral: perdarahan dari pembuluh darah dalam parenkim otak. Bukan oleh trauma, disebabkan oleh hipertensi, aneurisma, diskrasia darah, hemofilia, leukemia, trombositopenia, antikoagulan,dll • Perdarahan Subarachnoid: masuknya darah ke dalam ruangan subarakhnoidal. karena pecahnya aneurisma, pecahnya malformasi arteriovena, atau dari PIS

Gejala

PIS

PSA

Defisit neurologis

Hebat

Ringan

Nyeri kepala

Hebat

Sangat hebat

Kaku kuduk

Jarang

Biasa ada

Kesadaran

Terganggu

Terganggu

Hipertensi

Selalu ada

Biasa tidak ada

Lemah sesisi tubuh

Sejak awal

Tdk ada pada awal

LCS

Eritrosit > 5000 /mm³

Eritrosit > 25.000/mm³

• Tempat terjadinya trombosis paling sering →titik percabangan arteri serebral. Adanya stenosis arteri → turbulensi → ↑ resiko pembentukan trombus, aterosklerosis dan perlengketan platelet • Penyebab lainnya adalah polisetemia, anemia sickle sel, defisiensi protein C, dan vasokonstriksi yang berkepanjangan akibat gangguan migren.

• Stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia • Dua pertiga stroke sekarang terjadi di negara-negara berkembang • Di Indonesia, stroke di posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5% penderita stroke meninggal dunia. Sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan

Secara Klinis Infark Di Otak 1. TIA (Trenssient Ischemic Attack)  Gejala dan tanda hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24 jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise, monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara. 2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit )  Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari sampai dengan minggu. 3. Stroke in evolution atau progressive Stroke  defisit neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek, biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll) 4. Completed Stroke (Stroke Komplit)  Defisit neurologis bersifat permanen

• Mempertahankan kondisi agar tekanan perfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup agar metabolisme sistemik otak terjamin. • Stabilisasi fungsi kardiologis melalui ABC. • Mencegah infeksi sekunder terutama pada traktus respiratorius dan urinarius. • Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang stabil dan optimal. • Mencegah dekubitus dengan trombosis vena dalam. • Mencegah timbulnya stress ulcer dengan pemberian obat antasida/pump inhibitor. • Menilai kemampuan menelan penderita, untuk menentukan apakah dapat diberikan makanan per oral atau dengan NGT

• Terapi medik stroke iskemik akut • Terapi Trombolisis • Satu-satunya obat yang diakui FDA sebagai standar ini adalah pemakaian r-TPA, intra arterial dalam waktu kurang dari 3 jam setelah onset stroke. Dosis IV r-TPA 0,9 mg/kgbb (maksimum 90 mg ). • Anti koagulan (Heparin) • memperkecil trombus yang terjadi dan mencegah pembentukan trombus baru,

• Antiplatelet • Aspirin dosis 50 – 325 mg • Clopidogrel dosis 1 x 75 mg

• Terapi Neuro-Intervensi • Untuk stroke iskemik telah dikembangkan tatalaksana neuro-intervensi yaitu dengan cara revascularisasi komprehensif. Caranya adalah dengan metoda trombosis pada fase akut stroke iskemik dan dilanjutkan dengan melakukan stenting pada pembuluh darah karotis dan pembuluh darah didalam otak.

Aliran

darah serebral Hipoksia serebral Embolisme serebral

• Stroke berikutnya dipengaruhi : • sifat dan tingkat keparahan defisit neurologis yang dihasilkan. • usia pasien, • penyebab stroke, • gangguan medis yang terjadi bersamaan

• Tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar 35%.

• Stroke dibagi 2 yaitu stroke iskemik atau infark dan stroke perdarahan atau hemorragik. Dari gejala klinis pasien mengalami stroke sehabis bangun tidur maka dapat disimpulkan pasien mengalami stroke iskemik dan bisa diobati dengan terapi farmakologis. Prognosis baik jika belum terjadi infark.

Related Documents

Ozzy
June 2020 5
Alberto
November 2019 37
Ozzy E Belo.docx
May 2020 8
Alberto
November 2019 33
Alberto
April 2020 29

More Documents from ""

U.docx
June 2020 0
Lirik Lagu.docx
June 2020 0
Ll.docx
June 2020 0
Pemanasan Bumi
April 2020 18