1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pada dasarnya setiap badan usaha milik swasta maupun milik pemerintah yang bergerak dibidang dagang, industri, maupun jasa memiliki tujuan yang akan dicapai secara bersama, Pada dasarnya tujuan bersama itu ialah perolehan laba. Untuk perolehan laba yang optimal maka perusahaan tersebut harus menggunakan faktorfaktor produksi secara efisien. Salah satu faktor produksi yang penting dan kompleks adalah tenaga kerja. Dikatakan penting dan kompleks karena faktor pergerakan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah manusia yang memiliki peranan, kebutuhan, tujuan dan latar belakang yang berbeda. Berdasarkan tindakannya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditentukan oleh faktor produksi tenaga kerja, karena tenaga kerja inilah yang secara langsung menyumbangkan tenaga, fikiran dan keahlian untuk mencapai tujuan perusahaan . dan sebagai imbalan jasa atas apa yang mereka berikan maka mereka berhak memperoleh gaji atau upah. Suatu perusahaan yang relativ kecil, memakai karyawan dalam jumlah yang relativ kecil, sehingga pimpinan perusahaan dapat secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan. Tetapi jika perusahaan semakin besar maka pelaksanaan aktivitas perusahaan akan semakin kompleks, untuk itu juga semakin banyak jumlah
2
tenaga kerja yang dilibatkan dalam operasi perusahaan, dan dapat pula mengakibatkan timbulnya masalah dalam tenaga kerja. Dalam keadaan seperti ini maka pimpinan perusahaan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. Kondisi ini memungkinkan terjadinya kejadian yang dapat merugikan perusahaan. Suatu perusahaan sering mengalami kerugian yang antaralain dapat disebabkan adanya penyelewengan, pemborosan dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan tenaga kerja. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya hal tersebut diatas, maka perlu diadakan pengawasan intern yang baik. Salah satu sistem kerja yang rentan terhadap kesalahan hingga merugikan perusahaan ialah penggajian dan pengupahan, dimana gaji dan upah merupakan unsur biaya bagi perusahaan. Gaji dan upah ini diberikan sesuai dengan keahlian masing masing dan juga sesuai dengan prestasi kerja dan loyalitas yang diberikan perusahaan. Bagi
perusahaan
yang
banyak
menggunakan
tenaga
kerja,
seperti
PT.Perkebunan Nusantara III medan yang mempunyai penggolongan karyawan yang terbagi menjadi dua yaitu : karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Karyawan pimpinan yaitu karyawan yang berada pada golongan strata III sampai dengan strata VII, dan bekerja di kantor. Sedangkan karyawan pelaksana yaitu karyawan yang berada pada golongan strata I sampai dengan strata II, dan bekerja di kantor dan dilapangan. Pembayaran dan upah sudah ditetapkan, dimana pembayaran gaji dilakukan perbulan dan upah dilakukan sesuai jam kerjanya. Biaya gaji dan upah merupakan salah satu pengeluaran perusahaan sehingga perusahaan harus memakai
3
sistem untuk mengawasi perhitungan dan pembayaran gaji, agar tidak adanya yang merasa dirugikan baik dari pihak perusahaan maupun pihak tenaga kerja. Dengan alasan diatas maka penulis tertarik ingin mengetahui sejauh mana usaha yang dilakukan pihak perusahaan, maka penulis memilih judul “Sistem Penggajian dan Penggupahan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan”.
1.2.Identifikasi Masalah Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya, pasti menghadapi suatu masalah sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankannya, demikian halnya dengan PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan. Berdasarkan hasil penelitian pendahulu perusahaan mengalami masalah mengenai sistem penggajian dan pengupahannya, dimana sebelumnya Sistem penggajian dan pengupahan yang dipakai dalam perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Medan adalah secara manual, hal ini dikarnakan adanya pegawai honor. Tetapi sekarang semua karyawan dianggap sebagai karyawan tetap, maka dari itu sistem penggajiannya sudah secara otomatis, dimana pembayaran gajinya langsung masuk kerekenig setiap karyawan.
1.3.Perumusan Masalah Berdasarkan penelitian pendahulu yang telah dilakukan penulis, maka rumusan masalah yang diajukan ialah apakah sistem penggajian dan pengupahan telah dilaksanakan secara benar pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.
4
1.4.Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dalam suatu penelitian tentu ada tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai. Tujuan dan kegunaan penyusunan paper ini adalah sebagai berikut : Tujuannya ialah untuk mengetahui dan mengevaluasai sistem penggajian dan pengupahan yang ditetapkan PT.Perkebunan Nusantara III Medan. Kegunaannya ialah sebagai berikut : 1. untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai sistem penggajian dan pengupahan secara nyata dibandingkan dengan teori yang diperoleh dalam perkuliahan. 2. untuk memberikan saran-saran atau sumbangan fikiran kepada perusahaan untuk melaksanakan sistem penggajian dan pengupahan yang lebih baik, sehingga diperoleh efisiensi dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. 3. dan untuk pihak-pihak yang menggunakan dan membaca paper ini, yang mempunyai keinginan untuk memperdalam pengetahuan mengenai sistem penggajian dan pengupahan.
1.5.Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang sifatnya sistematik dan objektif dengan tujuan memperoleh, mengumpulkan informasi atau data-data yang diteliti secara efisien hingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian. Dalam memberikan data informasi yang dibutuhkan dalam paper ini, maka
5
metode penelitian mengandung uraian tentang populasi dan sampel, operasionalisasi variabel, tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data.
1.5.1. Populasi dan Sampel Populasi yaitu suatu objek penelitian yang didalam nya terdapat sejumlah objek yang dapat dijadikan sebagai sumber data. Yang dapat diambil menjadi data populasi dalam penelitian ini adalah prosedur gaji dan upah pada tahun 2006 sampai dengan 2009. Sampel yaitu sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data yang sebenarnya dalam suatu proses penelitian. Yang dapat diambil menjadi data sampel penelitian ini yaitu prosedur gaji dan upah pada tahun 2008
1.5.2. Operasional Variabel Operasional variabel yaitu penjelasan tentang variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu : prosedur gaji dan upah. 1. perhitungan gaji dan upah dalam hal ini yang akan diteliti yaitu meliputu : pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji, dan distribusi biaya gaji dan upah. 2. pembayaran gaji dan upah dalam pembayaran setelah perhitungan selesai dilakukan, maka dilakukan pembuatan bukti kas keluar sampai dengan prosedur pembayaran gaji dan upah pada tenaga kerja.
6
1.5.3. Tehnik Pengumpulan Data Usaha yang dilakukan untuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan tehnik dokumentasi yaitu : Kumpulan data dari laporan-laporan yang sudah diolah sebelumnya, sehingga tidak langsung diperoleh dari sumbernya, yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan.
1.5.4. Tehnik Analisis Data Melalui metode penelitian akan diperoleh keterangan dan data yang diperlukan dalam menyusun paper ini. Dalam menyusun dan pengolahan data tersebut digunakan metode deskriftif. Metode Deskriftif yaitu metode analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan menafsirkan, menyusun dan mengolah data serta menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan yang diteliti.
7
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1.
Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan industri, dagang, ataupun jasa
pastilah membutuhkan suatu sistem akuntansi untuk menjalankan perusahaan tersebut dengan sebaik dan seefisien mungkin. Baik itu sistem penjualan, pembelian ataupun sistem gaji dan upah. Penggunaan dan penerapan sistem akuntansi dalam suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain.
2.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen,
8
para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat. Untuk lebih mengetahui arti pentingnya sistem akuntansi maka kita harus memahami pengertian dan fungsi sistem akuntansi tersebut melalui pendapat beberapa ahli. secara umum pengertian sistem akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk menjalankan suatu perusahaan. menurut Zaki Baridwan (1991:1-2) menyatakan : Sistem adalah formulir-formulir buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha perusahaan dengan tujuan menghasilkan urutan baik dalam bentuk laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak lain yang memerlukan laporan laporan tersebut dalam menginvestasikan hartanya. Seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan. Sedangkan pengertian sistem akuntansi menurut Widjajanto (2001: 4) adalah: Susunan berbagi formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkodinasi secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
9
Kemudian Marom (2002:1) menyatakan bahwa: Sistem akuntansi adalah gabungan dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dalam suatu badan usaha dengan tujuan menghasilkan informasi-informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen. Sistem akuntansi antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya tergantung sifat usaha, besar usaha, banyaknya transaksi, serta jumlah data akuntansi yang harus diolah menjadi informasi secara umum. Beberapa peranan sistem akuntansi adalah untuk : a. Membantu dan menjaga keamanan harta milik milik perusahaan b. Menyediakan data akuntansi yang diperlukan tepat pada waktunya c. Mempermudah dan memperlancar kegiatan perusahaan d. Mengurangi pemborosan dan menekan biaya
10
2.1.2. Tujuan Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (1993:19-20) menyatakan: 1. Untuk menyediakan informasi yang di hasilkan sistem akuntansi yang sudah ada baik mengaenal mutu, ketetapan penyajian maupun struktur orgnisasi. 2. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan harta kekayaan perusahaan. 3. Untuk mengurangi biaya biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi
2.1.3. Sistem Akuntansi Gaji dan Upah Dalam sebuah perusahaan pasti membutuhkan sistem akuntansi yang berbeda satu sama lain.Salah satu sistem yang digunakan dalam perusahaan tersebut adalah sistem gaji dan upah.Bagaimana sistem akuntansi gaji dan upah digunakan dalam suatu perusahaan berbeda dengan yang lain tergantung pada keadaan perusahaan itu sendiri. Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.
11
Berikut ini akan dibahas pengertian sistem akuntansi gaji dan upah menurut beberapa ahli. Neunar (1997:210) mengemukakan bahwa: Sistem akuntansi gaji dan upah untuk kebanyakan perusahaan adalah suatu sistem dari prosedur dan catatancatatan yang memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yang harus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan. Sedangkan Baridwan (1999:102) menyatakan sistem akuntansi gaji dan upah adalah “Suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema yang
menyeluruh
untuk
melaksanakan
kegiatan
dan
fungsi
utama
perusahaan”.Selanjutnya menurut Mulyadi (2001:17) menyatakan: Sistem akuntansi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin validitas, otorisasi kelengkapan, klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat
12
kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi
2.1.4. Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya. Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu diketahui terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut pendapat beberapa para ahli. Niswonger (1999:446) mengemukakan bahwa: Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan. Istilah upah (wages) biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan (pekerja kasar) baik yang terdidik maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan secara mingguan atau perjam.
13
Sementara Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa: Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap. Sedangkan upah merupakan balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya kurang kuat berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap minggu. Setelah pengertian mengenai gaji dan upah menjadi jelas dan menjadi satu kesatuan maka gaji dan upah dapat diklasifikasikan kedalam 2 bagian, yaitu : 1. Menurut sifat pemberian gaji dan upah Setiap perusahaan memiliki sistem pemberian gaji dan upah yang berbeda. Begitu juga penilaian terhadap hasil kerja setiap karyawannya.Hadi Poernomo (1971:187) menyatakan: sifat pemberian gaji dan upah yang terdiri dari 2 golongan yaitu : Upah atau gaji diperhitungkan sebagi upah uang (nominal). Upah uang adalah upah yang dihitung menurut harga nominal mat uang yang diterima oleh buruh. Upah nyata (rill) adalah jumlah upah yang dihitung dengan mengunakan upah tersebut.
14
Contohnya: memperoleh benda-benda kebutuhan dan jasa yang diperlukan penerima upah, upah nyata (rill) yang diberikan perusahaan dapat berupa tunjangan-tunjangan kesehatan bagi keluarga, beras, asuransi dan lain-lain. 2. Menurut jenis kegiatan tenaga kerja Pemberian gaji dan upah yang diberikan perusahaan dibedakan menurut jenis kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja tersebut. Mulyadi (1970:32) menyatakan : pemberian gaji dan upah menurut jenis kegiatan tenaga kerja yakni : 1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan tersebut, pemberian gaji dan upah kepada tenaga kerja menurut fungsi, misalnya fungsi pabrik, fungsi akuntansi, dan sebagainya. 2. Penggolongan
menurut
departemen-departemen
dalam
perusahaan
pemberian gaji dan upah kepada tenaga kerja dilakukan sesuai dengan departemen misalnya, departemen pabrikasi, departemen produksi, dan sebagainya. 3. Penggolongan menurut jenis pekerjaan, pemberian gaji dan upah kepada tenaga kerja menurut sifat pekerjaannya, misalnya : operator, mandor, dan lain sebagainya 4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk pemberian gaji dan upah kepada tenaga kerja menurut prodak tenaga kerja misalnya tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
15
2.2.
Unsur Gaji Dan Upah Menurut Sinuraya (1990:196) menyatakan: di dalam gaji dan upah ada
beberapa unsur yaitu: 1. Upah pokok (Original Wages) Yang dimaksud upah pokok disini adalah gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan kontrol kerja yang wajib diberikan kepada karyawan. 2. Incentive (Bonus) Yang dimaksud dengan Incentive (bonus) adalah upah atau gaji tambahan yang diberikan kepada karyawan karena menunjukkan prestasi yang baik misalnya perusahaan menetapkan standart produksi bagi masing-masing karyawan, apabila karyawan tersebut memproduksi lebih dari standart perusahaan maka karyawan tersebut akan mendapat premi. 3. Over time(Lembur) Yang dimaksud over time (lembur) adalah upah yang diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja biasa (jam kerja nasional) yang telah ditetapkan sebelumnya, masing-masing perusahaan memiliki cara menghitung over time yang berbeda-beda. Disamping itu perusahaan juga memberikan upah kepada karyawan tidak langsung melainkan dalam bentuk tunjangan sesuai dengan kemampuan perusahaan misalnya tunjangan kesehatan, dan lain-lain.
16
Unsur gaji dan upah pada masing-masing perusahaan berbeda-beda satu sama lain. Begitu juga penetapan tingkat gaji dan upah seorang pegawai dalam suatu perusahaan menurut Moekijat (1987:88) Menyatakan: beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan gaji dan upah yaitu:
1. Pendidikan, seseorang yang berpendidikan dengan yang tidak berpendidikan pastilah mendapat gaji dan upah yang berbeda. 2. Pengalaman, seseorang yang berpengalaman tentu sudah lebih ahli dari pada orang yang tidak berpengalaman sehingga mendapat gaji dan upah yang lebih tinggi. 3. Tanggung jawab, pegawai yang mempunyai tanggung jawab lebih besar, maka mendapat upah atau gaji yang lebih besar pula. 4. Kemampuan perusahaan, meskipun mungkin serikat buruh menuntut upah yang yang tinggi, tetapi pada akhirnya realisasi upah akan tergantung juga pada kemampuan perusahaan untuk membayarnya. 5. Keadaan ekonomi, adalah salah satu faktor pentingdalam realisasi pemberian gaji dan upah Sementar itu Heidjrahhman Ranopandjojo (1990:139) menyatakan beberapa faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat gaji dan upah yakni: 1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja yang membutuhkan keterampilan (skill) yang tinggi dan tenaga kerja langka, maka gaji dan upah nya cenderung
17
tinggi. Sedangkan untuk jabatan yang mempunyai penawaran yan melimpah, gaji dan upah nya cenderung rendah. 2.
Organisasi buruh, ada tidaknya organisasi buruh serta lemah atau kuatnya organisasi buruh akan ikut mempengaruhi terbentuknya tingkat upah.
3. Pemerintah, pemerintah dengan peraturannya juga mempengaruhi melalui peraturan tentang upah minimum. 2.2.1. Fungsi Yang Terkait Dalam setiap sistem akuntansi mempunyai beberapa fungsi yang terkait didalamnya. Begitu juga dengan sistem akuntansi gaji dan upah memiliki beberapa fungsi yang saling terkait. Menurut Mulyadi (1993:386-388) menyatakan beberapa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi gaji dan upah adalah: 1. fungsi kepegawaian fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi pencatat waktu Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. 3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
18
Fungsi ini bertnggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan brutoyang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. 4. Fungsi akuntansi. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan, misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun dan sebagainya. 5. Fungsi keuangan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank.
2.2.2. Informasi Yang Dibutuhkan Hal yang tidak kalah penting dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ialah informasi, beberapa informasi harus dimiliki oleh bagian pembuat daftar gaji dan upah. Karna dari informasi tersebut daftar jumlah gaji dan jumlah upah dapat diketahui. Informasi yang dibutuhkan antara lain : 1. Daftar absensi karyawan. 2. Daftar nama-nama karyawan dari masing-masing departemen beserta jabatan atau kedudukan. 3. Unsur-unsur biaya gaji dan upah. Menurut Mulyadi (1993:178) Menyatakan: beberapa informasi yang dibutuhkan oleh manajemen, yaitu:
19
1. Jumlah biaya gaji dan upah menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu. 3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu. 4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu. 2.2.3. Dokumentasi Yang Digunakan. Sistem akuntansi gaji dan upah dalam kesehariannya memerlukan beberapa dokumen yang menjadi alat dalam proses sistem itu sendiri. Menurut Mulyadi (1993:334-336) menyatakan beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi gaji dan upah yakni: 1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah. Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan misalnya surat keputusan yang bersangkutan
dengan
karyawan,
seperti
misalnya
surat
keputusan
pengangkatan gaji karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhantian sementara dari pekarjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. 2. Kartu Jam Hadir. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan.
20
3. Kartu Jam Kerja. Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang di konsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4. Daftar Gaji dan Daftar Upah. Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. 5. Rekap Daftar Gaji dan Upah. Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. 6. Surat Pernyataan Gaji dan Rekap Upah. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. 7. Amplop Gaji dan Upah. Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. 8. Bukti Kas Keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
21
2.2.4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Suatu sistem yang baik untuk suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lain, meskipun perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang sejenis usahanya. Supaya sistem ini dapat berjalan harus meliputi prosedur-prosedur yang dapat menemukan atau memberi isyarat tentang terjadinya keganjilan-keganjilan dalam sistem pertanggungjawaban atas transaksi atau kekayaan perusahaan yang dikuasakan kepadanya. Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang Prosedur penggajian dan pengupahan. Prosedur ini menggunakan formulir dan laporan sebagai berikut: 1). Daftar gaji dan chek register, daftar gaji merupakan daftar yang menunjukkan perhitungan gaji dan upah masing-masing karyawan selama periode tertentu. Daftar gaji ini merupakan buku jurnal gaji. Dalam daftar gaji, setiap baris digunakan untuk satu karyawan, menunjukkan nama, nomor, kartu hadir jam
22
kerja biasa dan lembur, tarif upah/gaji, jumlah gaji biasa dan lembur, tunjangan-tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji bersih; 2). Cek gaji atau amplop gaji, cek gaji dibuat apabila pembayaran gaji menggunakan cek, tetapi bila gaji dibayar dengan uang tunai maka digunakan amplop gaji. Baik cek gaji maupun amplop gaji harus menunjukkan nama karyawan dan jumlah gaji bersihnya; 3). Paystub atau employee’s earning statement (laporan gaji karyawan), merupakan formulir yang berisi data gaji kotor dan potongan-potongan, serta gaji bersih. Laporan ini diserahkan pada karyawan bersama gajji dan upahnya; 4). Empoyee’s record (Catatan gaji karyawan), merupakan catatan yang menunjukkan kumpulan gaji dan upah karyawan selama periode tertentu. Catatan ini dibuat terinci seperti daftar gaji dan upah untuk setiap karyawan. Menurt Mulyadi (1993:389-390) mengatakan beberapa prosedur yang membentuk sistem akuntansi gaji dan upah yakni: Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian: 1. prosedur pencatatan waktu hadir. Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. 2. Prosedur pembuatan dafta gaji dan upah. Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan.
23
3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah. Dalam prosedur distribusi biay gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. 4. Prosedur pembuatan kas keluar. Ini mrupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah 5. Prosedur pembayaran gaji. Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Dan data yang diperlukan antara lain: a. Daftar absensi b. Daftar gaji c. Bukti kas keluar Jaringan prosedur dalam sistem pengupahan 1. prosedur pencatat waktu hadir. Dengan mengunakan kartu hadir yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu, maka dapat diketahui apakah karyawan bekerja diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur 2. Prosedur pencatat waktu kerja. Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya
24
upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3. Prosedur pembuatan daftar upah. Data yang digunakn sebagai dasar pembuatan daftar upah adalah surat-surat keputusan mengenai daftar tari upah, pemberhentian karyawan, pengangkatan karyawan baru dan daftar hadir. 4. Prosedur distribusi biaya upah. Dalam prosedur ini biaya upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. Prosedur ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar upah. 6. Posedur pembayaran upah. Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Dan data yang diperlukan antara lain a. Daftar absen b. Daftar perhitungan upah c. Bukti kas keluar
25
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE Kusnadi, dkk. 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT. Grafindo. Marom, Chairul. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: PT. Grafindo. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Neunar, Jhon. J. W. 1997. Sistem Akuntansi (Accounting System Inflation). Edisi Kelima. English Edition Newyork.Richard D Irwin Inc. Niswonger, Rollin, C at al. 1999. Accounting. Diterjemahkan oleh Sirait, Alfonsus, dkk. Jakarta: Erlangga. Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Erlangga. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Bagian Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1993. Baridwan, Zaki, Sisitem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan Metode BPFE, 1991. Sinuraya, S, Akuntansi Perusahaan Industri, Ade Putra, Medan, 1991. Moekijat, Manajemen Kepegawaian, SIIE, Bandung, 1999.
26
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................3 1.3 Perumusan Masalah....................................................................................3 1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................................4 1.5 Metode Penelitian........................................................................................4 1.5.1 Populasi dan Sampel.............................................................................5 1.5.2 Operasional Variabel.............................................................................5 1.5.3 Tehnik Pengumpulan Data....................................................................6 1.5.4 Tehnik Analisis Data.............................................................................6 BAB II URAIAN TEORITIS..................................................................................7 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi....................................................7 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi.................................................................7 2.1.2 Tujuan Sistem Akuntansi.......................................................................10 2.1.3 Sistem Akuntansi Gaji dan Upah..........................................................10 2.1.4 Pengertian Gaji dan Upah.....................................................................12 2.2 Unsur Gaji dan Upah...................................................................................15
27
2.2.1 Fungsi Yang Terkait ..............................................................................17 2.2.2 Informasi Yang Dibutuhkan..................................................................18 2.2.3 Dokumentasi Yang Digunakan..............................................................19 2.2.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem.........................................20