Orasi.docx

  • Uploaded by: lubna
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Orasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 829
  • Pages: 6
Selamat atas kelulusan ananda semua Barakallohu fiikum…keberkahan adalah yang utama membersamai dari tiap keberhasilan Bahagia? Tentulah...setidaknya sejenjang kembali terlampaui Berbagai ujian persekolahan dan kehidupan telah dilalui Selesaikah? Belum dan tak kan pernah..selagi hayat masih dikandung badan Predikat santri mu jangan kau tanggalkan Karna jika kau menganggap sebagai mantan Santri..maka yang tinggal hanya kata dulu dan pernah Dulu sih saya pernah tahu, kalau dulu saya pernah hapal, dulunya saya juga pernah diajari Jika kau tetaplah santri…shalih mu tetap terpatri…belajar pun takkan terhenti Jaga Santrimu wahai Anak Muda Kalian tahu? Di usia kalianlah berbilang kisah Para Pemuda Mulia Termaktub dalam untaian kalam nan suci Sebut saja Pemuda Ibrahim dalam surat Al anbiya ayat 60, yang mengajak bangsanya berlogika untuk menunjukkan Keesaan Sang Pencipta Pemuda Yahya dalam surat Maryam ayat 15, yang dikaruniai hikmah dan kebijaksanaan Pemuda Yusuf dalam surat Yusuf ayat 22, yang berwajah rupawan penegak kebenaran dan tahan godaan Pemuda Ismail dalam surat Ashshaffat ayat 102-107, yang ketaatan pada Robbnya tak diragukan Pemuda Ashabul Kahfi dalam surat Al Kahfi ayat 13-15, yang melegenda mempertahankan Aqidah hingga bersembunyi dalam gua Dan pasti pula engkau pernah tahu hadits ini "Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali naungan Allah. ( 1 dari yang 7

adalah) pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah,…(HR Bukhori) Betapa utamanya usia muda Mengapa begitu utama Kuberitahu wahai Pemuda Dalam psikologi perkembangan manusia Pemuda di rentang usiamu dijuluki Remaja Istilah Remaja hanyalah social construct Bukan teori hanya kesepakatan bersama Berdasar pengamatan ribuan hingga jutaan Remaja itu masa penuh dinamika Gejolak kaula muda katanya Makanya mereka mentolerir dengan ungkapan Wajarlah…namanya anak remaja Demikankah? Boleh jadi iya Masamu memang penuh tantangan, sebagaimana para Pemuda yang dikisahkan Pengaruh lingkungan, teman sebaya, narkoba, narkolema, masa puber, lawan jenis bahkan kini LGBT Karenanya engkau begitu Utama Jika mampu melewati dalam iman dan taqwa

Tapi jika tidak? Tuamu akan celaka, tempatmu di neraka

Tantangan ada, Peluang berlimpah Pemuda itu Sang Perubah Semangat membara, full energy, produktivitas tinggi

Khas masa mu saat ini Berjuanglah menjadi Pemuda Mulia Modalmu sudah ada Karena Kau Lulus dari Assyifa Jaga Jaga Jaga

Mungkin tak mudah di luar sana, menjadi Ghuroba Survey terkini menunjukkan 50% lebih remaja terlibat pergaulan bebas Di prosentase yang tak jauh beda, remaja terjebak dalam narkoba Bahkan yang paling mengancam runtuhnya bangsa adalah Narkolema Narkotika lewat mata, Candu dengan gawai yang beraneka ; media sosial, games hingga pornografi…tercatat hingga 85% Belum lagi, Fenomena Klitih menyeruak saat ini Kekerasan bersenjata antar anak muda hanya dipicu canda Nurani tak lagi bicara Wahai Anak Muda Santri Assyifa Generasi Ronnaniy Warnai mereka, bukan sebaliknya Bayangkan…jika 102 dari kalian bergabung dengan ribuan lebih santri lainnya Menguswahkan, memperformakan akhlaqul karimah Bukan sebaliknya, engkau terwarnai di lingkungan baru Hijabmu perlahan tapi pasti tak syari lagi Pergaulanmu tak terkendali Karena ingin tampak trendi That’s we called : Social Conformity, a change in behavior or belief toward a group standard as a result of the group's influence on an individual Social Conformity engkau akan mulai terbiasa melakukan yang tak biasa sebelumnya

Karena sekelilingmu mempertontonkan itu Sehingga, kesalahan_kemaksiatan yang dilakukan berjamah menjadi seakan wajar adanya Tak sadar kau ikut di dalamnya agar tak menjadi berbeda Naudzubillah tsumma naudzubillah Sungguh ladang amalmu membalikkan fakta yang ada awalnya asing melihatmu lambat laun mereka mengikutimu karena istiqomahmu dan segenap santri lainnya Ajak mereka dalam celupan Ilahiyah menuju generasi Quraniy Mengubah perilaku durja menjadi karimah, satu per satu hingga membudaya dan akhirnya tercipta peradaban yang didamba Bilakah terwujud? Tak menjadi masalah kapan waktunya Bukankan Alloh hanya menyuruh kita dengan kata kerja bukan menagih berupa kata benda Fakuli’malu fasayarallohu amalakum warrosul wal mu’min Bukan hasil yang Alloh minta, tapi upayamu, ikhtiarmu itulah jihadmu anak muda Sekali lagi…Tahniah bagimu Ingatlah..dalam tiap keberhasilan Fasabbih Bihamdi Robbika Wastaghfirh Subhanalloh…Alhamdulillah..Astaghfirulloh Subhanalloh Maha Suci Alloh yang telah menciptakan dirimu insan beriman dan berilmu Yang terlahir dari orang tua shalih dan shalihah Yang menghadirkan para guru-guru mulia Mempertemukan dengan para saudara-saudari seiman dalam indahnya ukhuwah islamiyah Alhamdulillah Segala pujian hanya bagi Alloh

Bersyukur senantiasa atas segala nikmat dan kesuksesan tanpa menjadi jumawa dan lupa Sang Pencipta Bersyukur dengan terus mengamalkan ilmu yang telah diterima, ilmu tanpa amal menjadi sia sia Bersyukur dengan mewujudkan misi kehadiranmu di dunia, menjadi Rahmatan lil ‘alamin, bermanfaat dengan segala potensi yang Engkau miliki Astaghfirulloh Hanya ampunan Alloh yang akan membersihkan segala khilaf diri...bermohonlah Tak ada manusia biasa yang sempurna, bebas dari khilaf dan dosa Minta maaf pula pada kedua orang tuamu, guru-gurumu, teman-temanmu, agar tiap kecewa yang terasa terhapus dan membuka ampunan-Nya

Kau Pemuda Bung karno berkata:”beri aku seribu orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya dan berilah aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Terukir pula dalam untaian Mahfudzot “Syubanul yaum, rijalul ghad” Pemuda hari ini Pemimpin masa depan

Akhirul kalam Mengutip sabda Sang Qudwah hasanah “Manfaatkan masa mudamu sebelum tuamu” Sungguh Peradaban Gemilang menanti Karya besarmu Jaga dirimu Lillah Jaga nama baik almamatermu Lillah Jaga kehormatan orang tuamu Lillah Jaga kemulian agamamu Lillah Fii amanillah ya Syabaab

More Documents from "lubna"

Penjaskes 18.docx
October 2019 35
Orasi.docx
October 2019 14