Penjaskes 18.docx

  • Uploaded by: lubna
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penjaskes 18.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,634
  • Pages: 32
Kliping

ASIAN GAMES PENJASKES

Lubna Q. Alkaysa, 8-B 9-23-2018

SEJARAH ASIAN GAMES 1951 DELHI, INDIA Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951. Diikuti 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Sri Lanka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand. Asian Games perta ma ini secara resmi dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola, dan angkat besi. 1954 MANILA, FILIPINA Ajang Asian Games kedua digelar di Manila, Filipina 24 April - 9 Mei 1954. Dihadiri 970 peserta dari 19 NOC. Presiden Filipina, Ramon Magsaysay membuka secara resmi Asian Games II di Stadion Rizal Memorial di Malate, Manila. Sebanyak 229 medali emas disediakan di ajang yang mempertandingkan delapan olahraga cabang: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air),bola basket, tinju, sepak bola, menembak, angkat besi, dan gulat. 1958 TOKYO, JEPANG Asian Games jilid III berlangsung di Tokyo, Jepang, 24 Mei - 1 Juni 1958. Terdapat 1.820 atlet yang mewakili 20 NOC. Asian Games ketiga ini secara resmi dibuka oleh Presiden HM Kaisar Hirohito di Stadion Olympic, dan menampilkan 12 cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, sepeda (jalan raya dan trek), hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 350 medali emas diperebutkan di ajang ini. 1962 JAKARTA, INDONESIA

Tahun 1962, tercatat sebagai Asian Games pertama bagi Indonesia sebagai kota tuan rumah. Ajang yang berlangsung 24 Agustus - 4 September itu dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Diikuti 1.460 atlet yang mewakili 17 NOC Asia, multi event ini menampilkan 13 cabang olahraga; atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, tinju, balap sepeda (jalan raya dan trek), hoki, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat. Asian Games 1962 ini memperebutkan 372 medali emas. 1966 BANGKOK, THAILAND Asian Games V diselenggarakan 9 - 20 Desember 1966 di Bangkok, Thailand. Diikuti 1.945 atlet yang mewakili 18 NOC Asia, Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi dibuka ini Asian Games ketiga di Stadion Suphachalasai. Menampilkan 14 cabang olahraga: atletik, olahraga air (renang, loncat indah, dan polo air), basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 460 medali diberikan. 1970 BANGKOK, THAILAND Secara beruntun, Bangkok kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-6 yang diselenggarakan pada 20 November 1970. Awalnya, Korea Selatan terpilih menjadi tuan rumah, tapi mengundurkan diri karena alasan keuangan dan ancaman keamanan. Ajang ini dihadiri 2.400 atlet dari 18 negara serta mengikuti 15 olahraga cabang yang terdiri dari, atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, layar, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Asian Games 1970 memperebutkan 423 medali. 1974 TEHRAN, IRAN Asian Games ke-7 digelar di Teheran, Iran, 1 - 16 September 1974. Pemimpin Iran, Syah Mohammad Reza Pahlevi di Stadion Aryamehr resmi membuka pekan olahraga Asia itu di hadapan 3.010 atlet yang mewakili 25 NOC. Para atlet akan bertanding untuk memperebutkan 609 keping medali emas yang disediakan di 18 cabang olahraga, yakni atletik, (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, anggar, hoki lapangan, sepak bola, senam, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi.

1978 BANGKOK, THAILAND Thailand dengan kota penyelenggaraan Bangkok mencetak hattrick saat untuk ketiga kalinya menjadi tuan rumah Asian Games VIII yang berlangsung 9 - 20 Desember 1978. Awalnya, Singapura ditunjuk menjadi tuan rumah, namun Negeri Singa itu membatalkan rencana karena alasan keuangan. Kota Islamabad, ibukota Pakistan sempat muncul sebagai pengganti, namun muncul penolakan dari beberapa negara Asia Selatan karena konflik negeri itu dengan Bangladesh dan India. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ketiga kali di Stadion Suphachalasai. Total 3.842 atlet, yang berasal dari 25 NOC mengikuti kompetisi di 21 cabang olahraga yang menyediakan 626 medali emas. 1982 DELHI, INDIA Untuk kali kedua, India dengan ibu kota Delhi menjadi tuan rumah Asian Games seri 9 yang berlangsung 19 November - 4 Desember 1982. Ini momen bersejarah sebab untuk pertama kali ajang Asian Games berada di bawah naungan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sebanyak 4.595 atlet dari 33 NOC berpartisipasi dan bersaing di 21 cabang, termasuk beberapa cabang yang baru pertama kali dipertandingkan, seperti, bola tangan, berkuda, dayung d an golf dimasukkan untuk pertama kalinya. Presiden Zail membuka Asian Games ke-9 di Stadion Jawaharlal Nehru. 1986 SEOUL, KOREA SELATAN Asian Games X diadakan 20 September - 5 Oktober 1986 di Seoul, Korea Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 NOC mengikuti ajang yang mempertandingkan 24 cabang olahraga, antara lain panahan, berkuda, anggar, bola tangan, judo, dan dayung. Presiden Chun Doo -hwan menghadiri upacara pembukaan di Stadion Olimpiade, Seoul. Terdapat 848 medali untuk diperebutkan. 1990 BEIJING, CINA Pesta olahraga bangsa Asia ke-11 diadakan pada 22 September - 7 Oktober 1990 di Beijing, Cina. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 NOC berpartisipasi di 27 cabang olahraga dan dua cabang eksebisi yakni bisbol dan soft tennis. Presiden Cina, Yang Shangkun mengha diri upacara pembukaan di Workers Stadium, Beijing. 1994 HIROSHIMA, JEPANG

Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima, Jepang. Edisi ke-12 ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan harmoni antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena Hiroshima pernah hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II tahun 1945. Apalagi momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk 1991 sehingga Iran absen dari keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing demi 1.079 medali disediakan. 1998 BANGKOK, THAILAND Asian Games XIII yang diselenggarakan 6 - 20 Desember 1998 di Bangkok, Thailand menjadi catatan sejarah karena Thailand mencatatkan diri sebagai tuan rumah terbanyak dengan empat kali penyelenggaraan. Sebanyak 6.554 atlet dari 41 NOC berpartisipasi dan berkompetisi di 36 olahraga yang menyediakan 1.225 medali emas, termasuk beberapa cabang baru, yakni kano, kabbadi, dan sepaktakraw. Raja legendaris Thailand, Bhumibol Adulyadej resmi membuka pesta di Stadion Nasional Rajamangala. 2002 BUSAN, KOREA SELATAN Asian Games 2002, XIV Asiad diselenggarakan di Busan, Korea Selatan, 29 September - 14 Oktober 2002. Busan adalah kota kedua di Korea Selatan, setelah Seoul pada tahun 1986 untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Total 7.711 atlet dari 44 negara mengikuti 419 nomor pertandingan di 38 cabang olahraga. Multi event yang menyediakan 1.350 keping medali emas itu dibuka Kim Dae-jung di Stadion Aryamehr. 2006 DOHA, QATAR Asian Games XV yang diselenggarakan 1 - 16 Desember di Doha, Qatar. Sebanyak 9.520 atlet dari 45 NOC berkompetisi di 39 cabang olahraga termasuk beberapa cabang baru, yakni binaraga, softball, soft tenis, dan wushu. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani menggelar upacara pembukaan di Stadion Internasional Khalifa. Asian Games 2006 memperebutkan 1.393 medali emas. 2010 GUANGZHOU, CINA

Asian Games ke-16 diadakan di Guangzhou, Cina, 12-11 November 2010. Dengan menghadirkan 9.704 peserta dari 45 NOC, ajang ini dibuka Perdana Menteri, Wen Jiabao di Stadion Olimpiade Guangdong. Ajang ini menampilkan 42 cabang olahraga dengan memperebutkan total 1.577 medali. 2014 INCHEON, KOREA SELATAN Asian Games ke-17 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September - 4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 NOC. Asian Games secara resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama Incheon Asiad, menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali yang diperebutkan.

PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games (Asian Games Federation). Dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

CABANG CABANG OLAH RAGA ASIAN GAMES 1. Sepak Bola 

Apa itu sepak bola?

Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan 11 orang. Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. masa Dinasti Han. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai Negara. Sejarah sepak bola

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia

(PSSI)

di

Yogyakarta

pada

19

April

1930

dengan

pimpinan Soeratin

Sosrosoegondo.[15] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.Sebagai

bentuk

dukungan

terhadap

kebangkitan

"Sepakbola

Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar. 

Sepak bola pada ASIAN GAMES

Daftar peraih medali emas Sepak bola ASIAN GAMES 1951 India 1954 Cina Taipei 1958 Cina Taipei 1962 India 1966 Myanmar 1970 Myanmar & Korea Selatan (juara bersama) 1974 Iran 1978 Korea Utara & Kora Selatan (juara bersama) 1982 Irak 1986 Korea Selatan 1990 Iran 1994 Uzbekistan 1998 Iran 2002 Iran 2006 Qatar 2010 Jepang 2014 Korea Selatan 2018 Korea Selatan

2. Voli 

Apa itu Voli?

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki 6 orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing

grup

hanya

memiliki

dua

orang

pemain.

Olahraga

Bola

Voli

dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volley Ball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan

di Indonesia

oleh PBVSI (Persatuan

di

naungi

Bola

Voli

Seluruh Indonesia). 

Sejarah voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896 

Voli pada ASIAN GAMES

Bola Voli putra Medali emas: Iran Medali Perak: Korea Selatan (di final Iran mengalahkan Korea 3-0) Medali perunggu: Taiwan (menang 31 atas Qatar) Catatan: Indonesia posisi ketujuh.

Bola voli putri Medali emas: Cina Medali Perak: Thailand (dikalahkan Cina 0-3) Medali perunggu: Korea Selatan (menang 3-1 atas Jepang) Catatan: Indonesia urutan ketujuh.

3. Basket 

Apa itu basket?

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masingmasing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga

tertutup

hanya

dan

memerlukan

lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain

ketika

memantulkan

atau

melempar bola tersebut. Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikatdan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan,Lithuania, dan juga di Indonesia. 

Sejarah basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891. Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu. Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari1892 di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan

di

seluruh

kota-

kota negara bagian Amerika Serikat. Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. 

Basket pada ASIAN GAMES

Bola basket putra Medali emas: Cina Medali Perak: Iran (di final dikalahkan Cina 72-84) Medali perunggu: Korea Selatan (menang 89-81 atas Taiwan). Catatan: Indonesia urutan ketujuh. Bola basket putri Medali emas: Cina Medali Perak: Korea Bersatu (kalah 65-71 di final) Medali perunggu: Jepang (menang 76-63 dari Taiwan) Catatan: Indonesia urutan ketujuh.

4. Kasti 

Apa itu kasti?

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun berhasil

yang menumpuk

batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok

yang

memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan

dahulu

kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu roboh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga sofbol atau bisbol.

Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah seorang pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang. Permainan ini memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar. Terdiri dari 2 base dengan jarak minimal 20 meter. 

Sejarah kasti

Kasti Hampir sama dengan Softball. Permainan sofbol lahir berasal dari enalt Amerika Serikat. Diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sejarah Permainan Kasti Telah Bermain Di Inggris Sejak Zaman Tudor, dengan referensi awal berada di 1744 di Pretty Pocket-Book kecil di mana itu disebut “dasar-bola” oleh John Newbery. Pada tahun 1828, William Clarke di London menerbitkan edisi kedua Sendiri Buku The Boy, yang mencakup aturan kasti dan yang berisi deskripsi dicetak pertama dalam bahasa Inggris dari pemukul

dan

menjalankan dimainkan

bola

dasar-

permainan yang di

berlian. Tahun

berikutnya, buku ini diterbitkan di Boston, pertama

Massachusetts , Yang aturan

nasional

diformalkan disusun oleh Gaelic Athletic Association (GAA) di Irlandia pada tahun 1884.

5. Bulu tangkis 

Apa itu bulu tangkis?

Suatu olahraga raketyang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda)

yang

saling

berlawanan.Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha

mencegah

lawan

melakukan hal yang sama. 

Sejarah bulu tangkis

Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara Britania di Pune India pada abad ke 19 ketika mereka menambah peralatan jaring atau net dan dimainkan secara berlawanan. Oleh karena itu kota Pune sebelumnya dikenal dengan nama Poona, ketika itu permainan ini mempunyai sebutan lain yaitu Poona. 

Bulu tangkis pada

ASIAN GAMES Tunggal putra: Jonatan Christie (mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, 21-18, 20-22, 21-15). Ganda putra: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 13-21, 21-14, 24-22).

Tunggal putri: Tai Tzu Ying dari Taiwan (mengalahkan Sindhu Pusarla dari India dengan skor 21-13, 21-16) Ganda putri: Chen Qingchen/Jia Yifan dari Cina (mengalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang dengan skor 22-20, 22-20) Ganda campuran: Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari Cina (mengalahkan Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong dengan skor 21-8, 21-15). Beregu putra: Cina (mengalahkan Indonesia) Beregu putri: Jepang (mengalahkan Cina).

6. Tenis meja 

Apa itu tenis meja? Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang),

adalah

suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal)

atau

pasangan

dua (untuk

ganda)

yang berlawanan.

Di Republik

Rakyat

Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong" (Tionghoa : 乒乓球; Pinyin : pīngpāng qiú). Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia)[1] dan di dunia adalah ITTF (International Table Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961. Sejarah tenis meja

Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff", dan disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama "ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja. Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama "pingpong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan merek dagang. Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang selembar karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah. Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal 1900an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk. Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris" yang menurutnya "ganjil".

Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk "menurunkan kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade pada tahun 1988. 

Tenis meja pada ASIAN GAMES

Pada nomor tunggal putra, Fan Zhendong merebut emas dengan mengalahkan rekan senegaranya Lin Gaoyuan dengan skor 4-2. Fan yang merupakan petenis meja ranking 1 dunia itu, masih terlalu tangguh bagi Lin Gaoyuan meski sempat memberikan perlawanan sengit selama 1 jam 7 menit. Perunggu di nomor ini direbut Lee Sangsu (Korea Selatan) dan Noshad Alimiyan Daronkolaei (Iran). Di nomor tunggal putri, Wang Manyu, 18 tahun, meraih emas dengan mengalahkan pemain Cina lain, Chen Meng, dengan skor 4-3. Perunggu

direbut

Jeon

Jihee

(Korea Selatan) dan Yu Mengyu (Singapura). Di

nomor

ganda

campuran,

pasangan Cina yang meraih emas adalah Wang Chuqing/Sun Yingsa yang mengalahkan rekannya, Lin Gaoyuan/Wang Mangyu. Perunggu direbut Ho Kwan Kit/Lee Ho Ching (Hong Kong) dan Achanta Sharath/Batra Manika (India). Cina juga beraya di nomor beregu putra dan putri dengan merebut emas. Di beregu putra, perak diraih Korea Selatan. Sedangkan perunggu jadi mili Taiwan dan India. Di sektor beregu putri, perak direbut Korea Utara. Sedangkan perunggu jadi milik Korea Selatan dan Hong Kong.

Di cabang ini, atlet Indonesia gagal bersaing. Di nomor beregu putri, atlet Merah Putih hanya menempati posisi ketiga klasemen penyisihan grup C dengan hanya sekali menang dari tiga laga. Di nomor beregu putra, Indonesia juga tersingkir di babak penyisihan dengan dua kali menang dari empat laga. Di nomor tunggal putra, torehan terbaik dibukukan Ficky Supit Santoso lolos ke babak 32 besar, tapi kemudian dikalahkan Sathiyan Gnanasekaran (India) dengan skor 2-4. Di sektor tunggal putri, Kharisma Nur Hawwa dan Rina Sintya juga terdepak di babak 32 besar. Babak sama juga jadi kiprah terakhir dua wakil Indonesia di nomor ganda campuran tenis meja Asian Games ini.

7. Atletik 

Apa itu atletik?

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi lari, lempar, lompat,

dan jalan.

Kata

ini

berasal

dari bahasa

Yunani"athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama

pada 776

SM.

Induk

organisasi

di Indonesiaadalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). 

Sejarah atletik

untuk

olahraga

atletik

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana satusatunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Pada masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi. Pada abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler

dan

latihan

di

rezim

sekolahan.

Royal

Millitary

College

di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson di mana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy di mana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah

badan

pengelola

internasional

dibentuk, IAAF dibentuk

tahun

1912.

IAAF

menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor pada tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Union)

Athletic

adalah

pengelola

di

badan Amerika

Serikat sampai runtuh di bawah

tekanan

profesionalisme akhir Sebuah

pada

tahun 1970. badan

baru

bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Pada masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.



Atletik pada ASIAN GAMES

China menjadi juara umum dengan koleksi 12 medali emas, 12 perak, dan sembilan perunggu. China sekaligus mengantarkan sprinternya, Su Bingtian, menjadi manusia tercepat Asia. Bintian meraih emas di nomor 100 meter dengan catatan waktu 9,92 detik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Bahrain menempel China dengan ada di urutan kedua. Bahrain mengoleksi 12 emas, enam perak, dan tujuh perunggu. Disusul India yang ada di peringkat ketiga dengan torehan tujuh emas, sepuluh perak, dan dua perunggu.

Jepang, yang menguasai renang, kini ada ada di urutan keempat atletik. Jepang mengoleksi enam emas, dua perak, dan sepuluh perunggu. Indonesia menempati peringkat ke-13. Tanpa emas, prestasi Indonesia menurun ketimbang empat tahun lalu di Asian Games Incheon. Tapi, Indonesia berhasil meraih medali perak lagi di nomor lari estafet 4x100 putra sejak 1966. Satu perak lain diraih Emilia Nova, dan satu perunggu lewat Sapwaturrahman.

8. Senam 

Apa itu senam?

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.

Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Senam

ada

berbagai

diantaranya senam hamil, senam pramuka, Senam

macam,

lantai, senam aerobik, senam Kesegaran

Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar,

guru-guru

mengajarkan

senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri. Sejarah senam Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus. Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. 

Senam pada ASIAN GAMES

Agus Prayoko pada akhirnya di posisi ketiga dengan skor 14.125. Ia pun berhak atas keping perunggu. Medali perak nomor Kuda-kuda Lompat itu diraih oleh atlet Korea Selatan Kim Hansol dengan skor 14.550. Sedangkan medali emas disabet oleh pesenam Hong Kong Wai Hung Shek yang meraih skor 14.612.

9. Renang 

Apa itu renang?

Berenang adalah gerakan

sewaktu

bergerak

di air.

Berenang

biasanya

dilakukan

tanpa

perlengkapan buatan. Kegiatan

ini

dapat

dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renangmembuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang. 

Sejarah renang

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos

Gilgamesh, Iliad, Odyssey,

dan Alkitab (Kitab

Yehezkiel 47:5, Kisah

Para

Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.  Renang pada ASIAN GAMES 1. Jepang

19

20

13

2. China

19

17

14

1

3

3. Singapura

2

4. Korea Selatan

1

5. Hong Kong

-

1 1

4 2

6. Vietnam

-

1

1

7. Kazakhstan

-

-

4

10.Pencak silat 

Apa itu pencak silat?

Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara.

Seni

bela

diri

ini

secara

luas

dikenal

di Indonesia, Malaysia, Brunei,

dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.

Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika. Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.



Sejarah pencak silat

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya

belum

dapat

ditentukan

secara

pasti.

Kerajaan-kerajaan

besar,

seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun

prajurit-prajurit

yang

kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti

silat Donald

F.

Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara. Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.[5] Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah

perjuangan

melawan penjajah Belanda,

tercatat

para pendekar yang mengangkat senjata,

seperti Panembahan

Senopati, Sultan

Agung, Pangeran

Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah

di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi,

dan

pulau-pulau

lain-lainnya

yang

juga

mengembangkan beladiri ini. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan

dari Malaysia, Singapura,

dan Brunei

termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Darussalam. Keempat

negara

itu

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games 

Pencak silat pada ASIAN GAMES

Puspa Arumsari Nomor Tunggal Putri mendapat poin 467 2. Jampil Yola Primadona dan Hendy Ganda Putra 3. Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok Nomor Regu Putra 4. Aji Bangkit Pamungkas dari nomor 85 kg 5. Komang Harik Adi Putra Nomor 65-70 kg 6. Iqbal Candra Pratama nomor 60-65 kg 7. Sarah Tria Monita Kelas C putri 55kg-60kg 8. Abdul Malik kelas B 50-55 kg Hasil akhir Indonesia memiliki 22 emas, 15 perak, dan 27 perunggu.

PEROLEHAN AKHIR KONTINGEN INDONESIA PADA ASIAN GAMES 2018 Emas 1. Taekwondo (Defia Rosmaniar) 2. Wushu (Lindswell Kwok) 3. Cycling - MTB Downhill (Tiara Andini Prastika) 4. Cycling - MTB Downhill (Khoiful Mukhib) 5. Weightlifting (Eko Yuli Irawan) 6. Paragliding (Hening Paradigma, Jony Efendi, Rony Pratama, Jafro Megawanto, Aris Apriansyah) 7. Paragliding (Japro Megawanto) 8. Sport Climbing (Aries Susanti Rahayu)

9. Rowing (Tanzil Hadid, Muh. Yakin, Rio Rizki, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulloh) 10. Tennis (Christoper Rungkat & Aldila Sudiaji) 11. Karate (Arrosyiid Rizki Ardiansyah) 12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar) 13. Pencak Silat (Puspa Arum Sari) 14. Pencak Silat (Yola Primadona & Hendy) 15. Pencak Silat (Nunu Nugraha, Asep Wildan Sani, Anggi Faisol Mubarok) 16. Pencak Silat (Aji Bangkit Pamungkas) 17. Pencak Silat (Komang Harik Adiputra) 18. Pencak Silat (Iqbal Chandra) 19. Pencak Silat (Sarah Tria Monita) 20. Pencak Silat (Abdul Malik) 21. Sport Climbing (Aries Susanti, Puji Lestari, Rajiah Salsabilah, Fitriani) 22. Sport Climbing (Suprianto Rindi, Muhammad Inayah, Abudzar Yulianto, Leonardo Veddriq) 23. Badminton (Johathan Christie) 24. Badminton (Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon) 25. Pencak Silat (Sugianto) 26. Pencak Silat (Sidan Wilantari & Ni Made Dwiyanti) 27. Pencak Silat (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari) 28. Pencak Silat (Pipit Kamelia) 29. Pencak Silat (Hanifan Yudani) 30. Pencak Silat (Wewey Wita)

Perak 1. Wushu (Edgar Xavier Marvelo) 2. Weightlifting (Sriwahyuni) 3. Paragliding (Rika Wijayanti, Ike Ayu Wulandari, lis Andriana) 4. Badminton (Anthony Ginting, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Jonatan Christie dkk) 5. Rowing (Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi)

6. Sport Climbing (Puji Lestari) 7. Rowing (Kakan Kusuma, Edwin Ginanjar Rudiana, Sulpianto, Memo) 8. Jetski (Aero Sutan Aswar) 9. Gymnastic (Rifda I) 10. Shooting (Muhammad Sejahtera Dwi Putra) 11. Cycling (I Gusti Bagus Saputra) 12. Cano/Kayak (Alvonsina Monim, Stevani Maysche Ibo, Masripah, Shifa Garnika Nur Karim, Christian Kafolakari, Selvianti Devi Hidayat, Raudani Fitra, Astri Dwijayanti, Fazriah Nurbayan, Ramla B, Since Luthasova Yom, Ririn Puji Astuti) 13. Atletik (Emilia Nova) 14. Cano/TBR (Andri Sugiarto, dkk) 15. Sport Climbing (Aspar Jailolo, Sabri, Pangeran Septo Wibowo Siburian, Muhammad Fajri Alfian) 16. Archery (Diananda Choirunisa) 17. Sepaktakraw (Herson Muhammad Saipul, Muhammad Hardiansyah, Nofrizal, Abdul Hakim Radjiu, Victoria Eka Prasetya) 18. Badmiton (Muhammad Ardianto & Fajar Alfian) 19. Beach Volleyball (Ade Candra Rachman & Mohammad Ashfiya) 20. Skateboard (Jason Denis) 21. Skateboard (Sanggoe Tanjung Darma) 22. Soft Tennis (Albert Alexander Sie) 23. Atletik (Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara dan Fadlin)

Perunggu 1. Cycling - MTB Downhill (Nining Porwaningsih) 2. Weightlifting (Surahmat bin Suwoto Wijoyo) 3. Wushu (Achmad Hulaefi) 4. Badminton (Greysia Polii, dkk) 5. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk) 6. Wushu (Widiyanto Yusuf)

7. Wushu (Riyaya P) 8. Rowing (Julianti & Rokayah) 9. Paragliding (Rika Wijayanti) 10. Sport Climbing (Aspar Jailolo) 11. Rowing (Chelsea Corputty, Wa Ode Fitri R, Julianti, Yayah Rokayah) 12. Jetski (Aqsa Sutan Aswar) 13. Gymnastic Artistic (Agus Prayoko) 14. Sepaktakraw (Herson Muhammad, dkk) 15. Cycling (Wiji Lestari) 16. Karate (Ahmad Zigi Zaresta Yuda) 17. Karate (Cokorda Istri Agung Sanistyarani) 18. Pencak Silat (Rusdana Amri) 19. Cano/TBR (Moch Taufan Wijaya, dkk) 20. Bridge (Lusje Olha Bojoh, Tueje Julita Grace Joice, Lasut Marcella Elvitta Chyntia, Parasian Robert, Asbi Taufik Gautama, Mondigir Bill Roland Goerge) 21. Bridge (Conny Eufke Sumampauw, Andhani Rury, Polii Bert Toar, Bambang Hartono, Karwur Franky Steven, Bojoh Jemmy Boyke) 22. Karate (Jintar Simanjuntak) 23. Atletik (Sapwaturahman) 24. Badminton (Greysia Polii & Rahayu Apriyani) 25. Badminton (Tontowi Ahmad & Liliana Natsir) 26. Beach Volleyball (Dhita Juliana & Putu Dini Jasita Utami) 27. Badminton (Anthony Sinisuka Ginting) 28. Archery (Riau Ega Agata Salsabilla) 29. Beach Volleyball (Gilang Ramadhan & Danangsyah Yudistira) 30. Skateboard (Pevi Putra Permana) 31. Soft Tennis (Prima Simpati Aji) 32. Soft Tennis (Dwi Rahayu Pitri) 33. Skateboard (Bunga Nyimas) 34. Paragliding (Aris Apriansyah, Joni Efendi, Jafro Megawanto, Hening Paradigma, Roni Pratama)

35. Paragliding (Lis Andriana, Ike Ayu Wulandari, Rika Wijayanti) 36. Kurash (Shifa Khasani Najmu) 37. Kano/Kayak (Riska Andriyani & Nur Meni)

Related Documents

Penjaskes(2)
May 2020 31
Resume Penjaskes
April 2020 31
Penjaskes 18.docx
October 2019 35
Rpp-kl-xii-1 Penjaskes
December 2019 47
Rpp-kl-xi-1 Penjaskes
December 2019 33

More Documents from "Rasyid Ridha"

Penjaskes 18.docx
October 2019 35
Orasi.docx
October 2019 14