Oleh: Hikmatulloh, M.pdi

  • Uploaded by: luluvoth
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Oleh: Hikmatulloh, M.pdi as PDF for free.

More details

  • Words: 621
  • Pages: 14
OLEH: HIKMATULLOH, M.PdI

Tiga Langkah Utama  Pahami Konsep Keluarga  Capai kematangan Pribadi  Mencari Pasangan yang Tepat

 Pernikahan atau perkawinan secara fiqhiah hukum

asalnya adalah boleh (jawaz). Tetapi hukum ini dapat berubah menjadi sunnah bahkan wajib, atau makruh bahkan haram, tergantung kondisi subjektif yang bersangkutan.



ً ‫ َو ِم ْن آيَا ِت ِه أ َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِم ْن أ َ ْنفُ ِس ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا ِلت َ ْس ُكنُوا ِإلَ ْي َها َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدة‬ ٍ ‫َو َر ْح َمةً ِإ َّن فِي َذ ِل َك ََليَا‬ )21 :‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُرونَ (الروم‬  “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum, 30 : 21)

apa tujuan pokok pernikahan ?  Cinta !  Membuktikan rasa cinta !  Menindaklanjuti pacaran !

 Mempertanggungjawabkan cinta !  Menutupi malu keluarga di masyarakat ! Na’udzu

billahi min dzalik !

 Pernikahan karena Allah (ibadah: sosial, pendidikan,

keturunan) maka akan dapat?

PAHALA Jika karena yang lain akan dapat?

PAHA

Tujuan pokok pernikahan  secara jelas disebutkan dalam QS. Ar-Rum, 30 : 21,

yaitu : ً‫ ِلت َ ْس ُكنُوا ِإلَ ْي َها َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدة ً َو َر ْح َمة‬. Secara mudah dipahami : ‫ ِلت َ ْس ُكنُوا ِإلَ ْي َها‬artinya : supaya dapat hidup sakinah;  ً‫ َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدة ً َو َر ْح َمة‬: dan tercipta kehidupan rumah tangga yang mawaddah wa rahmah.

sakinah ‫س ُكنُوا ِإلَ ْي َها‬ ْ َ ‫ ِلت‬,  Imam Syaukani misalnya, dalam kitab Tafsirnya Fathu

al-Qadir (5 : 464) menjelaskan maksud :  (ai ta alafuuhaa wa tamiluu ilaiha)(maksudnya bersatu hati dan berkecenderungan hidup menyatu)

al-mawaddah  adalah hubu ar-rajulu imra’atahu (cinta kasih seorang

lai-laki kepada isterinya)  Sorang laki-laki kenal dengan seorang wanita, lalu menaruh hati atau perhatian terhadapnya, atau sebaliknya, maka ini namanya cinta kasih yang termasuk hubbu asy-syahawat (kecintaan nafsu syahwat) dan segalanya terlihat indah.  , apa saja yang dilihat mata semuanya indah. Bagaimana dengan yang kurang, yang buruk-buruk ? Tidak terlihat, tidak diperlihatkan, ditutup-tutupi, atau sengaja ditutupi agar tidak terlihat.

sedang ar-rahmah  adalah rahmatuhu iyyaha min an yushibaha bissu’

(kasih sayangnya kepada isterinya dari suatu keburukan yang menimpa isterinya  Maka tujuan pernikahan yang ketiga melengkapi dan menutupi kekuarangan yang kedua, yaitu rahmah (kasih sayang).

Tiga Landasan Membangun Keluarga  Motivasi dan landasan berumahtangga. Ada

kesepakatan di antara suami-istri bahwa motivasi mereka berumahtangga adalah untuk beribadah kepada Allah, menjaga kesucian diri dan Takwin Al Bait al Muslim (pembentukan keluarga muslim)  Tujuan yang ingin dicapai. Yaitu tercapainya keluarga yang sakinah, mawaddah dan Rahmah serta melahirkan generasi penerus perjuangan dan penegakkan nilai – nilai Islam di tengah masyarakat.  Pusat perhatian keluarga. Yaitu peningkatan kualitas hidup anggota keluarga dari sisi Ruhiyah, fikriyah, nafsiyah dan jasadiyah.

Aktifitas Dalam Rumah Tangga  Aktifitas ibadah  Aktifitas tarbiyah terhadap seluruh

anggota keluarga dalam seluruh aspeknya (keimanan, akhlak, intelektual, psikis, fisik, sosial, seksual)  Aktifitas untuk mewujudkan sakinah mawaddah wa rahmah.  Aktifitas ekonomi/ma’isyah  Aktifitas dakwah

Kematangan Pribadi yang Perlu Dibangun     

 

Kematangan konseptual; Memahami Paradigma Keluarga Dakwah Kematangan psikologis; dapat bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan pasangan Kematangan emosional; mampu mengendalikan emosi Kematangan social; memiliki kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain Kematangan ekonomi; memiliki etos kerja untuk mencari nafkah Kematangan diniyah; menjalankan ibadah wajib, menjauhi yang haram dan aqidah yang benar, Kematangan fisik; kemampuan seksual

Related Documents

Oleh
June 2020 26
Oleh
July 2020 20
Oleh
July 2020 17
Oleh
June 2020 17

More Documents from ""