Nitttttta.docx

  • Uploaded by: ITHA
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nitttttta.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,919
  • Pages: 13
Sengsara dan Wafat Yesus Kristus. kls 10. sem 2

VI b. SENGSARA, WAFAT YESUS KRISTUS A. Latar Belakang Yesus dihukum mati. 1. Dendam yang terpendam. Sudah lama kaum intelektual Yahudi (Kaum farisi, Kaum Saduki, Imam-imam kepala, dan Sanhedri (Mahkama Agama) mengamati gerak-gerik Yesus. Mereka tidak menyukainya, bahkan berkali-kali berusaha menangkap dan menghukumnya. Namun Mereka takut pada orang banyak di sekitar Yesus, dan juga tidak berdaya pada kuasa charisma-Nya. Di pihak lain, Yesus Kristus adalah tokoh publik. Sulit sekali menangkapnya tanpa bukti. Berkali-kali mereka berusaha menjebak Yesus, agar mendapatkan bukti yang sah supaya Dia hukum, tapi berkali-kali mereka terpukul mundur karena jawaban yang tidak bisa mereka tebak. Ingat ketika Yesus ditantang bayar pajak atau tidak? mengampuni perempuan berzinah atau merajamnya? 2. Kuasa dan Kedudukan. Yesus Kristus dalam waktu singkat berhasil menyita perhatian khayalak ramai. Semua orang membicarakanNya, dari Yerusalem sampai ke Yudea. Bahkan tersebar hingga ke luar kerajaan. Pusat perhatian adalah Tokoh Baru yang langsung tenar itu. Kaum Intelektual yang selama ini sebagai sumber inspirasi, panduan tingkahlaku pelan-pelan ditinggal. Para umat malah berkumpul mendengarkan kotbah Yesus di bukit, di pantai. Kemana Yesus Pergi ke sana juga banyak orang pergi. 3. Hukum Taurat. Hukum Taurat memuat banyak aturan ketat, yang kemudian ternyata dipraktekkan mentah-mentah tanpa melihat situasi. Kaum Yahudi menjadi hamba hukum. Yesus mendobrak kebiasaan ini: Manusia adalah tuan atas hukum, bukan sebaliknya, begitu kata-Nya. Yesus tidak mengubah Taurat tapi mengubah cara pandang dan cara sikap umat tentang Taurat. Namun karena sikapnya itu para intelektual menuduh-Nya telah melanggar Hukum Taurat demikian : a. Yesus bukanlah nabi atau orang kudus. Dia justru mudah didekati orang-orang berdosa : perempuan berzinah, pemungut cukai, mereka yang sakit akibat terkutuk karena dosa: kusta, atau penyakit lainnya. b. Yesus melawan hukum taurat, Dia tidak peduli pada hukum halal – haram. Dia malah menyentuk orang-orang kusta (itu haram), dia tidak berpuasa ketika yang lainnya berpuasa. c. Yesus melanggar hari sabat, hari sabat adalah hari Tuhan, tidak boleh melakukan pekerjaan. Tapi Yesus justru menyembuhkan orang pada hari Sabat. d. Yesus mencampuri urusan Imam Agung ketika tiba-tiba dia mengusir pergi para pedagang di pelataran Bait Allah. e. Yesus bahkan dituduh meremehkan nenek moyang Israel, ketika mengatakan bahwa Bait Allah bisa dirubuhkan, dan Dia akan membangunkannya kembali hanya dalam waktu tiga hari.

4. Trauma Romawi. Semenjak Israel dijajah orang Yahudi, sudah beberapa orang yang mengaku sebagai Mesias (pembebas). Orang-orang (mesias-mesias palsu) itu menghimpun kekuatan lalu melakukan pemberontakan terhadap penjajah. Misalnya Yudas dari Galilea dan Simon dari Bar Kokhba. Nah, isu pemberontakan ini dipakai oleh pemuka agama. Mereka mempengaruhi Pilatus agar menghukum Yesus karena memprovokasi masyarakat. Namun ketika Pilatus memeriksa Yesus, dia tidak menemukan hal-hal yang membahayakan keamanan. Itu murni masalah agama. Maka dia berniat melepaskan Yesus. Namun niatnya urung karena para tokoh antagonis terus mendesak bahkan mengancam. Pilatus memberikan pilihan pembebasan : Yesus atau Barabas. Ternyata rakyat lebih memilih Barabas utk dibebaskan. B. Babak Kisah Sengsara a. Malam Perjamuan Terakhir : Yesus menyerahkan darah dan daging kepada para rasul. Menyuruh mereka melakukan hal yang sama untuk mengenang peristiwa malam istimewa itu. Ini adalah malam perpisahan. b. Taman Getzemandi di Bukit Zaitun : Yesus berdoa sambil menangis. Sebagai menusia Dia juga takut dan tegang menerima peristiwa berat yang akan segera dimulai dan besok Dia tahu akan dihajar babak belur, disiksa seperti benda mati, lalu dipaksa mati menderita. Maka Dia mengusulkan agar piala penderitaan ini diskip saja, tapi kalau Allah Bapa menghendakinya. Jawab dari Bapa adalah mengirimkan malaikat untuk memberikan kekuatan kepadaNya. Berarti penyaliban tidak bisa dihindari. c. Yesus di pengadilan Mahkama Agama: para hakim (tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang semuanya dijawab baik Yesus. Pengadilan itu pun terkesan formalitas buruk. Mereka tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tidak ada saksi, tidak ada keputusan hukum, tapi toh Yesus tetap disiksa dan diolok-olok. Malam itu Petrus menyangkal Yesus sampai tiga kali. Itu pasti menyaktikan, bayangkan seorang sahabat karib tidak mengakuimu ketika kau sedang dalam kesulitan besar. d. Di Hadapan Pilatus : Mahkama Agama tidak menemukan kesalahan padaNya. Maka mereka membawaNya kepada Pilatus. Mudah-mudahan Pilatus bisa mengungkap kesalahan Yesus. Tapi Pilatus tidak mau mencampuri urusan dalam negeri, biarkan rajaNya sendiri yang mengurus. Yesus orang Galilea, kebeteluan raja Galilea Herodes sedang ada di Yerusalem untuk merayakan paskah. Herodes memeriksa Yesus, tapi Yesus tidak menjawab sepata katapun (mana mungkin raja dunia mengadili Raja Surga). Herodes tidak menemukan kesalahan atau apapun yang membahayakan. Yesus sudah dikenal Herodes dari cerita-cerita dan tidak tampak berbahaya. Herodes tidak mau menanganinya, terserah Pilatus, rivalnya.( Sebelumnya Pilatus dan Herodes bermusuhan tapi setelah transfer-transferan “terdakwa” ini, keduanya jadi teman.) Pilatus juga tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Tapi orang Yahudi terus mendesak. Dia pun menyerahkan Yesus kepada orang mereka, dia cuci tangan, artinya dia di luar tanggung jawab atas darah Yesus. Dia merasa hendak membebaskannya tapi orang Yahudi sendiri yang meminta darahnya. Yudas melihat peristiwa itu dan menyesal. Maka dia mengembalikan uang suap yang telah diterimanya, 30 keping perak. “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tidak berdosa”

e. Penyaliban : dengan penuh kemarahan dan kebencian mereka menerima Yesus. Tidak lewat proses cepat, dirajam batu seperti biasanya, tapi lewat proses panjang : Yesus disiksa babak belur sehingga sekujur tubuhnya penuh bilur bekas pencambukan. Jangutnya dicabut paksa lalu diganti jarum. Lingkaran duri pun disematkan di kepalanya. Pekisaan yang sungguh mengabaikan kemanusiaan. Dengan tubuh penuh luka Dia dipaksa memikul salibNya sendiri. Berkali-kali Dia jatuh. Cara ini hanya untuk penjahat kelas kakap. Dua penjahat yang akan disalib bersama Yesus hanya berjalan sambil digiring. Begitu sampai di Kalvari (bukit Tengkorak) pakaiannya dilucut paksa. Lalu Dia pun disalibkan. C. Delapan Sabda Yesus di Salib : 1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34) 2. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersamasama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 27: 43) 3. “Ibu, Inilah anakmu!” (Yohanes 19: 26) 4. Kepada Yohanes : “Inilah Ibumu.” (Yohanes 19: 27) 5. “Aku Haus.” (Yohanes 19:28) 6. “Eli, Eli, lama sabaktahtani?” (Matius 27:46) 7. “Ya, Bapa ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaKu.” (Lukas 23:46) 8. “Sudah selesai.” (Yohanes 19:30) D. Tokoh-Tokoh Di Tempat Kejadian Perkara 1. Kaum Saduki : kelompok aristocrat (kaum pejabat dan kaya). Para imam dan imam kepala berasal dari kaum ini. 2. Kaum Farisi : kelompok ahli kitab suci. Mereka terpelajar, dan menguasai semua aturan kitab suci, mempraktekannya sampai ke hal-hal kecil. 3. Imam-imam kepala : Jabatan tertinggi para imam. Hanya mereka ini yang boleh masuk ke ruang suci bait Allah (sekarang sakristi – ruang suci) di mana terdapat dua log batu berisi 10 hukum Allah. Mereka disebut sebagai pengantara manusia dan Allah. 4. Tua-tua : kelompok kaum tua yang dihormati karena usia, atau memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat. Kelompok-kelompok di atas melihat kegiatan Yesus, sebagai orang muda yang banyak melanggar aturan Agama. Maka Dia dbawah ke pengadilan agama : 5. Sanhedrin (Mahkama Agama) : Jumlah anggota 23 sampai 71 orang. Mereka memutuskan banyak perkara kehidupan masyarakat. Yesus juga dihadapkan ke sidang Sanhedrin, namun mereka tidak menemukan kesalahan padanya. 6. Rakyat banyak : ada yang mendukung Yesus, namun ada yang lebih segan dan takut kepada pemimpin agamanya lalu ikut meneriakan, “salibkan Dia!” 7. Pilatus : Gubernur wilayah Yudea pada zaman kaisar Tiberius (th. 23-36). Dia juga ikut memeriksa Yesus tapi tidak menemukan kesalahan pada-Nya sehingga berniat melepaskan-Nya. 8. Herodes Antipas : Raja wilaya Yudea, dimana ada Galilea kampung asal Yesus Kristus. Karena Yesus adalah rakyatnya maka Pilatus mengirim Yesus untuk diadili oleh Herodes. Herodes melakukan wawancara sekaligus mengolok-olok Yesus, tapi Yesus tidak menjawab sepatah katapun. Herodes mengakut tidak menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga biarlah hukuman terserah pada Pilatus.

9. Yudas Iskariot : Dia disuap 30 keping perak untuk memberitahu kapan dan dimana Yesus sedang sendirian (tanpa kerumunan). Tapi kemudian dia menyesal lalu mengembalikan uang suap itu. Yang merasa memberi lepas tangan, tidak bertanggung jawab atas uang itu. Tapi mereka lalu memberi tanah untuk tempat kubur orang-orang asing pakai uang itu. 10. Para Prajurit : 11. Simon dari Kirene : dikenal sebagai petani yang hari itu kebetulan lewat di jalan di mana Yesus lewat. Dia lalu dipaksa membantu Yesus memikul salibNya. Yesus sendiri sudah sangat kepayahan, pandanganNya kabur karena darah dari kepalanya yg terus mengalir, tenagaNya terkuras habis setelah semalam disiksa hingga pagi. Seluruh badaNya tidak berdaya. 12. Perempuan-perempuan yg meratapiNya : mereka perempuan-perempuan Yerusalem, yang sudah mengenal dan percaya pada Yesus. Tidak tega mereka melihat penderitaan pemuda baik hati yang padanya mereka punya harapan besar untuk hidup lebih baik. Namun justru Yesus menghibur kesedihan mereka. 13. Dua penjahat yang disalibkan bersamaNya : salib disalib keduanya sempat berkomunikasi dengan Yesus. Yang seorang memaksa Yesus untuk menyelamatkan mereka sekarang juga, namun bahasanya sangat sarkastik. Yang satu lagi minta keselamatan tapi pasrah pada keadaan mereka sebentar lagi dia akan mati. 14. Maria IbuNya : didampingi Yohanes terus mendampingi Yesus hingga sampai di kaki salib-Nya. Pengorbanan besar seorang Ibu yang begitu tegar dan kuat menyaksikan cara mati yang sangat tidak manusiawi putra suci semata wayang. 15. Yohanes : RasulNya yang termuda. Dia tergolong dekat dengan Yesus, bersama petrus dan Yakobus. Namun dia lebih sering diam. Dia tampak berkarakter reflektif, orang yang suka merenung. Dia menulis Injil dengan gaya Bahasa yang indah dan sangat reflektif sehingga perlu ketajaman spiritual untuk memahaminya. 16. Perempuan-perempuan dari Galilea (kampung Yesus – mungkin saudara-saudara Ibu-Nya) yang datang khusus untuk melayani Dia: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, Ibu dari Yakobus dan Yohanes. 17. Kepala Pasukan : yang akhirnya percaya tentang keilahian Yesus Kristus. 18. Yusuf dari Arimatea : seorang anggota Majelis Besar, dia orang baik dan benar. Berkat koneksi dia bisa bertemu Pilatus dan meminta supaya mayat Yesus dapat diturunkan agar segera dikuburkan.

E. Arti Penderitaan dan Wafat Yesus Kristus. A. … adalah konsekuensi atau resiko yang Dia tahu akan terjadi. Sebab para penguasa, Farisi dan Saduki dan tua-tua yang terang-terang tidak sejalan dengan misi dan visinya. Mereka berkali-kali berusaha menjebaknya agar segera dihukum. Ajaran Yesus berkali-kali pula langsug menyerang dan menggoncang mereka. Mereka merasa terganggu dan kehilangan wibawa sebagai penguasan dan intelektual, dalam banyak kesempatan berdebat, mereka akhirnya mundur karena kehilangan ide. B. … sebagai bukti ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Bapa. Ingat : penderitaan dan kematian Yesus tidak wajib terjadi, bukan takdir atau nasib yang harus diterima. Namun ketika ternyata Yesus berhadapan dengan situasi demikian Dia merasa wajib menerima-Nya dengan ikhlas, meski pun Dia punya kebebasan untuk menolak-Nya (ingat doaNya di kebun Zaitun). Bagi kita pesanNya jelas : jangan lari dari kepahitan. “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku

dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34). Semua gunung punya puncak, namun untuk kesana selalu tidak mudah. C. … sebagai tanda solidaritas-Nya terhadap manusia. Bahwa Allah juga menderita bersama dengan manusia yang menderita. Allah dalam Yesus pernah mengalami penderitaan dahsyat, hingga wafat. Maka kalau mengeluh tentang penderitaan hidup, bersyukurlah sebab Allah tahu perasaan kita yang sebenarnya, sebab Dia juga pernah mengalaminya. D. … sebagai bukti Kasih Allah. Seluruh hidup-Nya Yesus telah menunjukan kasih. Namun suatu ketiak Dia berkata : tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13). Dia orang jujur yang hidupNya selaras dengan ucapanNya. Dia memang memberikan nyawaNya karena mengasihi manusia. Itulah contoh cinta sejati. E. …. Merupakan penyelamatan manusia. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1Kor 15:3). Dosa manusia yang bertumpuk-tumpuk tak akan bisa dilunasi oleh manusia sendiri. Maka Allah mengorbankan diri-Nya sendiri melalui Yesus untuk menebusnya. Mengapa harus lewat kematian? Jawabanya : Adakah yang lebih berharga dari pada nyawa? Maka dosa manusia memang telah dibayar dengan harga yang sangat, sangat mahal (1Ptr 1:18-19). Materi Berikut:

Apa saja makna kubur kosong pada pristiwa kebangkitan Yesus? Apa saja makna kebangkitan Yesus bagi Gereja dan seluruh umat manusia? Apa itu sahabat / cinta sejati?

Yesus Kristus Sahabat Sejati SMA St. MARIA 1 Ut Videam Jl. Bengawan 06 – Bandung. 40114 – tlp. Telp. (022) 7205804

YESUS KRISTUS SAHABAT SEJATI Sahabat Sejati Berikut adalah tingkat dan proses persahabatan. 1. Tahu : Dari informasi, misalnya tahu tentang Barak Obama. 2. Kenalan : Pernah bertemu, berkenalan. 3. Teman : Ada muatan emosi, ada rasa tanggung jawab.

4. Sahabat / Teman baik : Perkembangan dari pertemanan, memuat lebih banyak emosi, peningkatan rasa tanggung jawab, ada sikap mau berkurban. 5. Sahabat sejati : perkembangan dari sahabat yang terikat secara emosional, ada sikap tanggung jawab yang besar disertai sikap mau berkurban bahkan rela menyerahkan nyawa untuk sahabatnya. Orang yang masuk pada tahap ini sering menyebut sahabatnya saudara bahkan menjadi keluarga, misalnya jadi suami atau jadi istri. Sahabat sejati sama dengan keluarga seayah-seibu, anggota keluarga biasanya mau berkurban secara spontan (tanpa syarat) kepada anggota keluarganya. Orang sering terbalik mengakui ini: adik dan kakak yang sangat akrab disebut : ”kami seperti dua sahabat saja.” Sebenarnya itu adalah penurunan makna keakraban. Sebab kedekatan keluargalah yang paling tinggi. Keluarga tidak dapat dipisahkan, tiap anggotanya membawa darah dan DNA yang sama. Sahabatlah yang berusaha sampai pada ranah “keluarga” yakni menjadi “satu dan tak terpisahkan, selalu siap berkurban tanpa syarat dan spontan.” Membaca dan merenungan Injil Yohanes 15: 12 – 15 Refleksi 2. 1. Apa definisi sahabat sejati menurut Yesus? 2. Apa perbedaan sahabat dan hamba ? 3. Apa saja perintah Yesus untuk kita dalam injil ini?

Sahabat sejati adalah sahabat yang rela berkorban demi sahabatnya bahkan jika nyawanya jadi taruhannya. “Tidak

ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Dan Yesus akan mengakui kita sebagai sahabatnya, jika kita melakukan seperti yang Dia lakukan, siap berkorban untuk orang lain. Yesus menyebut kita semua sahabat, bahkan sahabat sejati. Itu sebabnya Yesus memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan kita. Karena itu Yesus rela berkorban dahsyat dengan menyerahkan nyawanya, sebagai ganti hukuman yang mesti kita terima.

Karakter Yesus 1.

Yesus Kristus adalah manusia ideal. Pantas dikagumi, patut diteladani. Dia memiliki semua karakter terbaik manusia. Dia bukan super hero, hanya manusia biasa yang hidup selalu dalam keadaan suci, hidup dalam Roh. Karena dia bukan super hero, maka semua umat manusia bisa meniru karakternya, hidup hanya dalam Roh. Betul-betul hanya menomor satukan Tuhan, Tuhan ada dalam semua karya, semua gerak hidup, dalam belajar. Konsekuensinya : Kita juga bisa sempurna. Tidak ada lagi pepata : tidak ada gading yang tak sempurna. Sebab sudah ada contohnya bahwa manusia bisa hidup sempurna. Dia adalah manusia Yesus. Matius 5:48. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Matius 19:21 "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 2.

Yesus adalah pewahyuan diri Allah yang sempurna Pada masa Perjanjian Lama, Allah mewahyukan kasihNya kepada umat lewat pada Nabi. Semua pesan, perintah, perjanjian dari Allah disampaikan lewat para Nabi. Namun itu belum cukup bagi Allah, terutama melihat dosa manusia yang makin lama makin bertambah dan kreatif. Hukuman atas dosa manusia bahkan sudah tidak bisa ditanggung oleh manusia itu sendiri. Hanya Allah sendiri yang melebihi tumpukan dosa tersebut maka hanya Allah yang bisa menebus (membayar denda/ hukumannya), namun itu mustahil! Bagaimana mungkin, manusia yang bersalah dan Allah yang bertanggung. Manusia sendiri yang mestinya bertanggung jawab. Maka Allah menjadi manusia dalam diri Yesus. Dosa manusia harus dipertanggungjawabkan oleh manusia : cocok! Yesus

adalah manusia! Namun hanya Allah yang sanggup menebus dosa manusia yang dahsyat itu: cocok! Yesus adalah Allah. Yesus adalah Sabda Bapa yang tunggal, sempurna dan tak terkalahkan (Lukas 24:27). Sebab Allah ingin agar semua manusia diselamatkan dan mengenal kebenaran (1Tim 2:4).

Konsekuensi : Demi kasih, kita harus siap berkorban, merendahkan hati. Selalu datang padanya untuk menerima pengampunan. 3.

Yesus adalah Tuan / Tuhan

a. Tuan bukan berarti bos. Tuan adalah gelar kehormatan, sebutan untuk raja. Sebutan ini diperkenalkan sendiri oleh malaikat Gabriel, “Hari ini telah lahir bagimu, Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.” Perhatikan Malaikat menegaskan Tuan itu lahir di kota raja besar Daud. b. Sebutan Tuan/ Tuhan adalah seruan dan pengakuan iman. Paulus menulis untuk umat di Filipi (2:11) : segala lidah mengaku : Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa.Kepada teman-temannya di Korintus dia menulis : hanya ada satu Tuhan, Yesus Kristus.(1Kor 12:3).

Konsekuensinya : 4. a.

b.

MenghormatiNya sebagai junjungan, pimpinan, komandan. Menghormati dan menuruti semua kehendakNya. Menjadikan sabda dan perbuatan Yesus sebagai contoh dan panutan.

Yesus adalah ANAK ALLAH. Yesus pernah dilahirkan (oleh Bunda Maria) jadi disebut anak. Karena berasal dari Rahim Maria, maka tidak bisa ditolak Yesus adalah anak Maria. – Jangan bayangkan bahwa Allah memiliki seorang anak bernama Yesus seperti diri kita adalah anak ayah dan ibu. Sebutan Anak ALLAH mengartikan bahwa Yesus sama dengan Allah. Sebutan inilah pula yang menjadi alasan dihukum, orang Yahudi menuduh Yesus menghujat ALLAH karena menyamakan diri-Nya dengan Allah.

c.

Sebutan ANAK ALLAH mengindikasikan hubungan dekat antara Yesus dan Allah. Jika dalam Perjanjian Lama, ALLAH dikenal sebagi Yahwe, Allah yang dahsyat, tremendum, namun Yesus menyebut Allah sebagai Bapa. Bapa yang sangat dekat / imanen. Ingat doa Yesus di Getsemani, Yesus menangis dan mengadu kepada Bapa. Lalu di salib, Dia berseru; Bapa… mengapa Engkau meninggalkan daku?

Konsekuensinya : -

5.

Memelihara kedekatan dengan Bapa. Menjadi anak Allah yang baik dan kudus. Satu-satunya alasan kita dihormati adalah karena kita adalah mewarisi kharisma Allah, dihormati dan dikasihi karena karakater unggul sebagai anak Allah. (Jangan jadikan harta dan kuasa sebagai alasan kehormatan)

Yesus Sang Juruselamat, Salvator. Yesus Kristus penyelamat dunia, Inilah tujuan utama kehadiran Yesus. Dia datang untuk merenovasi hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak karena dosa. Karena dosa manusia menjauhkan diri dari Allah. Menjauhkan diri dari Allah adalah kebinasaan, adalah maut. Yesus datang untuk mengambil kembali manusia dari ancaman maut, mengangkat kembali martabatnya, agar kembali ke dekat Allah.

-

Konsekuensinya: Memberi diri dibabtis agar diselamatkan. Menyelamatkan sesama terutama orang lain yang sedang berada dalam situasi sulit. Menolak perbudakan, segala macam kekerasan dan peperangan. Menjadi pejuang keadilan.

Roh Kudus

ROH KUDUS Pengantar Allah Roh Kudus sebagai Allah dalam kesatuan Tritunggal Mahakudus. Ketika Yesus naik ke surga, Yesus berjanji untuk mengirimkan penolong. Penolong ini akan terus menemani para rasul dan para murid. Penolong ini akhirnya sungguh datang secara nyata pada hari Pentakosta. Murid-murid yang sebelumnya takut tiba-tiba menjadi berani. Murid-murid yang dicap kampungan, orang desa tidak berpengetahuan, tiba-tiba bisa bicara dalam 15 bahasa yang sebelumnya mereka tidak kenal.

a. Simbol-Simbol Roh Kudus

1. 2. 3.

Kisah Rasul 2: 1 – 13 Bunyi seperti tiupan angin keras. Lidah-lidah api. Bahasa roh

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Sesuatu yang menyerupai burung merpati (Matius 3:16) Awan dan sinar (Lukas 9:34-35, Kis 1:9) Air Urapan. Meterai (Yoh 6:27) Penumpangan tangan (Kis 8:14-17) Jari tangan (Lukas 11:20, Kel 3:18)

b. Makna Pentakosta A.

Peristiwa ini kebalikan dari peristiwa Babel (Kej 11:1-9), dimana terjadi perpecahan bangsabangsa karena perbedaan Bahasa. Pada peristiwa Pentakosta, perbedaan Bahasa malah menyatukan. Para misionari pun mesti belajar banyak Bahasa. Dan gereja juga bisa diterima dan hidup dalam banyak Bahasa (bukan cuma bahasa Latin seperti sebelum Konsili Vatikan II) B. Hari itu banyak orang percaya pada karya-karya keselataman Allah, sehingga pada satu hari itu terjadi kira-kira 3000 pembabtisan. C. Itu sebabnya hari itu disebut sebagai HARI LAHIRNYA GEREJA.

c.

Makna Kehadiran Roh Kudus Bagi Gereja

 Jiwa Gereja  Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, dan Roh Kudus adalah jiwanya.  (bayangkan manusia tanpa roh - pasti mati- rohlah yang menghidupkannya). Gereja pun hidup karena ada Roh Allah di dalamnya. Gereja telah mengalami dan melewati sangat banyak masalah, namun tetap bertahan hingga kini. Makin tahun bahkan dia makin murni.  Roh itu pula yang selalu menggerakkan umatnya untuk berani berkarya dan hidup dalam persekutuan (komunitas, misalnya paroki-paroki, stasi- lingkungan).  Roh Kudus adalah prinsip katolisitas Gereja: terbuka terhadap kemajemukan. Terus mewartakan keselamatan kepada semua orang di segala zaman (apostolik).    

Daya Kekuatan Allah yg mengangkat dan mengarahkan hidup Gereja. Roh Iman (2 Kor 4:13) yang menggerakan orang untuk bertobat. Roh yang menggerakan orang untuk berani mewartakan. (2 Ptr 1:21). Ingat juga peristiwa Pentakosta yg membuat umat jadi berani mewartakan.

d. Tujuh Kurnia Roh Kudus Presentasi Kelompok Baca.  Enam Kurnia Roh Kudus berasal dari sabda ramalan nabi Yesaya 11:2. “Roh Tuhan akan ada padanya: 1. Roh hikmat dan 2. Pengertian. 3. Roh nasihat dan 4. Keperkasaan. 5. Roh pengenalan dan 6. Takut akan Tuhan. 7. Gereja meminta pula Roh kesalehan (ketekunan dalam ibadat).

Maka ada tujuh kurnia Roh Kudus 1. Roh Hikmat / Kebijaksanaan. Agar kita mengerti tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik (Ams 2:9). Roh Hikmat memberikan ilmu yang baik.

2. Roh Pengertian, Roh Pengertian adalah unsur dalam kebijaksanaan. Roh Pengertian menerangi budi kita, sehingga kita a. dapat memahami ajaran Yesus Sang Putra Allah dan melaksanakannya dalam hidup seharihari. b. dapat mengerti tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam terang injil, iman, harapan dan kasih. Ini membuat kita dapat memahami situasi sosial disekitar kita dengan cara pandang Yesus Kristus.

3. Roh Nasihat. Pertama, Roh Nasihat membangun hubungan kita dengan Allah melalui doa. Ketika kita tidak punya kata-kata untuk berdoa, tidak mampu untuk bicara, Roh Kuduslah yang akan membantu kita untuk berdoa. Kedua, Roh Kudus mendampingi kita dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak, agar selalu melakukan yang baik. (ingat peran suara hati sebagai guru).

4. Roh Keperkasaan Manusia cenderung lemah, penuh dosa, tidak setia. Ya kan? Ketika menghadapi kesulitan kita berpikir untuk menghindar atau cari cara pintas yang mudah. Ini semua kelemahan yang menyesatkan, maka kita butuh Roh Keperkasaan agar kita tahan banting, menjadi tekun, setia, memiliki integritas dan kekuatan mental untuk selalu belakukan yang baik dan benar. 5.

Roh Pengenalan Akan Tuhan Allah adalah misteri. Roh Pengenalan Akan Tuhan-lah yang membuat kita kini mengenal Tuhan. Namun tetap sampai kini banyak misteri tentang Allah yang tidak terselami. Pertama, Roh Pengenalan membantu kita perlahan-lahan mengerti tentang Allah. Kalaupun tetap tidak terpahami, Kedua, Roh Pengenalan akan Allah membantu kita tetap tekun beriman pada Allah (yang tidak tampak) dan tidak berlari pada dewa-dewi atau harta duniawi (yang nyata).

6. Roh Kesalehan. Roh Kesalehan menolong kita agar taat beribadat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati sehingga menjadi orang kudus. Kesalehan akan terwujud dalam : - Kesetiaan dan ketaatan pada ajaran agama (doa dan ibadat). - Cinta kasih terhadap sesama dan lingkungan.

7. Roh Takut akan Tuhan Pertama: Terhadap Tuhan kita mesti hormat, tunduk dan takwa. Melawan dan melanggar kehendak Allah seringkali justru menyakitkan manusia sendiri. Dan biasanya pelanggaran dan dosa terjadi karena tidak ada perasaan takut dan hormat terhadap hukum dan Tuhan. Kedua: Takut berbuat dosa, lebih memilih kebaikan dan menjadi tidak nyaman bila merencanakan telah suatu dosa, itu adalah Roh Takut akan Tuhan yang kita terima. (Ingat peran suara hati sebagai hakim)

c. Buah-buah Roh Kudus 1) 2) 3)

1 Timotius 6:11 :, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Roma 14.7 : kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Galatia 5.22 : Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Tritunggal Mahakudus

ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS 1. Ajaran Kitab Suci Kitab Suci memang tidak menjelaskan ajaran Tritunggal Mahakudus. Namun dari Kitab Suci kita menyimpulkan fakta pengakuan iman tentang Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lebih sering pengakuan iman ini memang tampil terpisah. Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. II Korintus 13:14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Lukas 3:22 Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Efesus 1: 3 – 14 : Paulus yang secara terbuka menggunakan rumusan Tritunggal: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus….. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. 2. Arti dan Makna Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi. Fakta Kitab Suci sudah jelas tentang rumusan iman Tritunggal, namun bagaimana hal ini bisa masuk akal adalah kesulitan lain. Materi ini berusaha menjelaskan ke arah pemahaman tentang pengakuan iman tersebut, namun tetap tidak akan sepenuhnya dapat dipahami. 3. Dari Surat kepada jemaat di Efesus 1: 3-14, kesimpulan berikut dapat kita ambil: Keselamatan itu datang dari Allah dan adalah karya Allah, yakni BAPA Tuhan kita Yesus Kristus. Karya keselamatan itu terlaksana dalam diri YESUS KRISTUS. Karya keselamatan itu kemudian diteruskan oleh ROH KUDUS, yang menemani, membimbing dan menjaga umat Allah sampai terjadilah seluruh karya keselamatan pada akhir zaman. Jadi Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (Allah Putera) oleh Roh Kudus.

4. Ini bukan teori tentang Tritunggal, namun suatu kesaksian iman ketika Allah menampakan diri dalam Yesus Kristus – Allah menjadi manusia - , dan dalam diri Roh Kudus – Allah ada dalam manusia. Ketika Yesus berkeliling mewartakan khabar baik, Allah ada di dalam-Nya. Ketika tugas penebusan usai, dan Yesus kembali kepada Allah, Roh Kudus menemani manusia sebagai penolong. Roh Kudus kini ada bersama kita, artinya: Allah Bapa dan Yesus Kristus juga ada bersama kita dalam diri Roh Kudus. 5. Arti dan Makan Allah yang Esa tetapi Tiga Pribadi a. Allah yang Esa, berarti Allah yang satu. Namun satu itu bukan angka “1” melainkan “utuh”, tak terbagi, sempurna. Esa berarti keutuhan Allah, kepenuhan Allah, kesempurnaan Allah. Tidak ada yang perlu ditambahkan padanya. Allah tidak mengalami perkembangan atau pengurangan. Allah adalah keabadian. Allah adalah awal dan sekaligus akhir. Mencipta tapi tidak diciptakan. Allah tidak berasal dan tidak bertujuan, namun segala sesuatu berasal dari-Nya dan menuju kepada-Nya. b. Tiga Pribadi dalam Satu Allah. Pribadi adalah terjemahan dari Bahasa latin; persona. Yang terjemahan lurusnya adalah topeng (dalam permainan sandiwara). Topeng itu menampilkan kharakter khas atau keunikan tokoh. Nah, PRIBADI yang dimaksud adalah keunikan, kekhasan Bapa, Putera dan Roh Kudus. Pribadi jangan dipahami seperti pribadi dalam kosa kata umum yang kita pahami sebagai seseorang yakni subjek / orang yang sangat terpisah dari subjek / orang lain. Jika pribadi dipahami seperti ini maka tiga pribadi = tiga allah, Tiga pribadi yang kita maksud adalah bahwa Allah yang esa itu, menghadirkan diri, mengkomunikasikan diri, menyapa manusia secara unik, khas sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi ini berkomunikasi dalam satu keutuhan, satu kesempurnaan. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam kemandirian atau keunikan tiap pribadinya. Tidak ada sedikitpun pertentangan dalam relasi kesatuan, keutuhanNya. Lebih utuh dan sempurna dan lebih unik dari kesatuan dan keunikan api, panas, dan terang. 6. Ungkapan Iman Gereja: a. Tanda Salib : Dalam Nama Bapa, Putera, Dan Roh Kudus. b. Kemuliaaan : Kemuliaan kepada Bapa, Putera, Dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. c. Aku Percaya/ Credo/ Shayat : Aku percaya kepada Bapa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, putera-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus…. d. Doxologi : penutup Doa Syukur Agung : Bersama dan bersatu dengan Kristus dan dengan perantaraanNya, dalam persatuan dengan Roh Kudus, disampaikan kepada-Mu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian kini dan sepanjang segala masa. Amin. e. Pembabtisan : aku membabtis engkau… dalam nama Bapa, Putera da Roh Kudus. 7. Namun penjelasan teoritis dari Yohanes 1: 1-4, sesungguhnya sudah memukau. Pada mulanya, adalah Sabda. Sabda itu pada mulanya bersama Allah. Sabda itu adalah ide Allah, atau Allah itu sendiri. Sabda itu eksistensi Allah. Dalam Sabdalah Allah menjadikan alam semesta (lihat kejadian 1): “jadilah terang, jadilah bendabenda penerang, hendaklah laut dipisahkan dari darat….” Nah, suatu ketika Sabda itu hantar oleh Malaikat Gabriel kepada Maria. Maria mendengar Sabda itu : “Bahwa Roh Kudus akan turun ke atas Maria dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan

menaunginya.” Ketika Maria setuju, Sabda itu menjadi sel janin dalam Rahim Maria. Maka sejak saat itu Sabda itu menjadi Pribadi Manusia, yang bersatu sakaligus terpisah dari Bapa. 8. Sedangkan bagaimana Roh Kudus adalah Allah, yang satu dengan Bapa dan Putera, itu mungkin lebih mudah dipahami. Sebab Roh Kudus adalah hidup, adalah keabadian adalah jiwa. Manusia juga memiliki roh, bila roh itu tidak bersatu dengan manusia, maka manusia itu langsung tidak lagi manusia. Allah adalah keabadian = Allah adalah Roh Kudus. 9. Misteri Allah Penjelasan ini tentu sangat sederhana untuk memahami misteri besar Tritunggal Mahakudus. Memang tidak ada penjelasan tentang Allah yang bisa masuk sepenuhnya pada akal budi manusia. Ini juga pengalaman St. Agustinus. Agustinus berpikir keras untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal ini, harus bisa dirumuskan dalam kalimat penjelasan ilmiah, yang masuk akal sehingga mudah dipahami dan diajarkan. Dia mencari pencerahan sambil berjalan pelan di tepi pantai. Dilihatnya seorang anak sedang berusaha memenuhi lubang pasir di tepi pantai. Anak itu bolak-balik dengan cepat, untuk mengisi lubang kecil itu. Namun tiap kali dia sampai ke lubang galian itu, air di dalamnya telah hilang meresap . Namun dia tidak putus asa dan berusaha lebih giat. “ini sangat konyol” pikir Agustinus. Maka dia menegur anak itu, agar menghentikan kegiatan sia-sianya itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” katanya. “Aku sedang memindahkan air laut ke dalam kecil ini,” jawab anak itu sambil terengahengah. “Itu tidak mungkin Nak,” balas Agustinus. “Kau juga tidak mungkin memasukan misteri Allah yang besar ke dalam otakmu yang keci,” balas anak itu. Agustinus terkejut, dan terkejut pula ketika mengetahui anak itu telah hilang.

Itulah gunanya Iman. Yesus pun berkata kepada Thomas, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. (Yoh. 20:29)

More Documents from "ITHA"

Nitttttta.docx
October 2019 20
Daftar Hadir Fix.docx
June 2020 16
Edit 2.docx
July 2020 20
Surat Pemberitahuan
October 2019 35
Dpl.docx
July 2020 16
Kartu N Butam.docx
June 2020 15