MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS SENAM NIFAS Dosen pembimbing : Nanik
OLEH KELOMPOK 1 2B KEPERAWATAN:
AAN RIDHO ANSHORI
161069
GALUH KRISTIAWAN
161096
AHMAD WAHONO SUSILO
161072
GLADYS BRINTI SANTI
161097
ALDYS ROSALINDA
161074
HILMATUL IZZA
161099
BADIATUL FITRIAH
161082
NURCHOLIS
161115
DJEVITA O M T
161089
OVA RAHAYU
161117
FIRDA DEWI SAPUTRI
161094
PRODI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES RS dr SOEPRAOEN MALANG TAHUN AJAR 2017/201
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat beserta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun. Tujuan kami membuat makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan tentang Asuhan Kebidanan pada masa nifas mengenai senam pada ibu nifas. Ucapan
terimakasih
kami
ucapkan
kepada Dosen
pembimbing mata kuliah keperawatan maternitas bu Nanik yang telah membimbing dan memberikan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
mengharapkan
kritik
dan
saran
dari
para
pembaca
demi
kesempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran.
Malang, 24 April 2018
Penulis
BAB I PENDAHULIAN
1.1 Latar belakang Pada dasarnya senam nifas sangat penting karena senam nifas sangat membantu para ibu untuk dapat mengembalikan otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan ke kondisi normal seperti semula. Dewasa ini senam nifas juga di ketahui dapat mencegah komplikasi atau masalah-masalah lain yang bisa saja timbul pada ibu setelah melahirkan seperti contohnya : memperbaiki sirkulasi darah menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises dan lain sebagai sebagainya. Jika semua ibu dapat mengikuti senam nifas ini maka sehingga secara tidak langsung akan mengurangi komplikasi yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan pada umumnya dan bisa menjalani kehidupan normal kembali seperti semula. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari. S, dkk, 2002) Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah
timbulnya
komplikasi,
memulihkan
dan
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010). Kita harus mengajarkan pada pasien untuk melakukan senam nifas, agar tidak terjadi komplikasi pada masa nifas dan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu – ibu di Indonesia. Namun masih sedikit ibu – ibu yang mau melakukan senam nifas. kita harus pandai – pandai memberikan penyuluhan secara perlahan di masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari senam nifas ? 2. Apa tujuan dari senam ? 3. Apa manfaat dari senam nifas untuk ibu setelah melahirkan ? 4. Kapan ibu harus mulai senam nifas ? 5. Apa saja syarat senam nifas ? 6. Apa saja kerugian bila tidak melakukan senam nifas ? 7. Bagaimana cara melakukan senam nifas ?
1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui definisi dari senam nifas. 2. Untuk mengetahui tujuan dari senam. 3. Untuk mengetahui manfaat dari senam nifas. 4. Untuk mengetahui kapan ibu harus senam nifas. 5. Untuk mengetahui syarat dari senam nifas. 6. Untuk mengetahui kerugian bila tidak melakukan senam nifas. 7. Untuk mngetahui cara melakukan senam nifas.
BAB 2 PEMBAHSAN
2.1 Definisi senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau setelah melahirkan (Idamaryati, 2009). Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secapat mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula. (Ervinasby, 2008). Senam nifas dapat dimulai 6 jam setelah melhirkan dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu (Alisjahbana, 2008).
2.2 Tujuan senam nifas
Tujuan senam nifas diantaranya : a. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula). b. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula.
c. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas. d. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan. e. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah. f. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises.
2.3 Manfaat senam nifas
a. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal. b. Membantu
menormalkan
sendi-sendi
yang
menjadi
longgar
diakibatkan kehamilan. c. Menghasilkan
manfaat
psikologis
menambah
kemampuan
menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.
2.4 Kapan ibu harus mulai senam nifas
Senam ini memang di anjurkan untuk ibu stelah melahirkan. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ibu melakukannya. Senam ini hanya boleh dilakukan jika keadaan ibu benar-benar pulih. Teknik yang dilakukan bisa bervariasi dan bisa dilakukan oleh ibu nifas yang tidak mengalami kontraidikasi. Waktu senam juga sebaiknya dilakukan diantara waktu makan sore dan pagi Supaya latihan yang ibu lakukan bisaa bermanfaat maksimal, gerakan latihan untuk ibu dengan persalinan normal dan persalinan melalui operasi memiliki teknik atau gerakan yang berbeda. a. Persalinan normal Bagi ibu yang bersalin secara normal, latihan bisa dimulai sejak hari pertama atau setelah ibu merasa mampu melakukanny. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : latihan pernapasan dilakukan dalam keadaan telentang, pilih dasar kursi yang tidak terlalu empuk saat duduk agar dapat menahan otot panggul, dan kontradiksikan otot pantat sebelum duduk. Karena kondisi ibu belum begitu pulih, sebaiknya jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Lathan kegel sebaiknya juga harus dilakukan untuk
mengembalikan kekencangan otot-otot vagin. Anda tidak perlu khawatir terhadap jahitan di vagina karena tidak akan berpengaruh dan justru mempecepat pertumbuhan. b. Persalinan secara operasi Untuk ibu yang melahirkn dengan operasi, sebaiknya jangan melakukan latihan fisik dulu. Bahkan ibu sebaiknya juga tidak mencoba mengangkat kepala saat berbaring telentang. Hal ini dapat menarik otot-otot perut. Sebelum luka ibu dinyatakan sembuh benar dan diizinkan oleh dokter, sebaiknya jangan melakukan latihan fisik, untuk latihan diminggu-minggu pertama sesudah melahirkan bisa dilkukan dengan menggerakkan ujung jari kaki dan tumit perlahan-lahan.
2.5 Apa saja syarat senam nifas
Senam nifas dapat dilakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan. b. Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau rumah bersalin, dan di ulang terus di rumah.
2.6 Kerugian bila tidak melakukan senam nifas
a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan. b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan. c. Trombosis vena ( sumbatan vena oleh bekuan darah ) d. Timbul varises
2.7 Cara melakukan senam nifas
LANGKAH-LANGKAH SENAM NIFAS PERSIAPAN ALAT 1. Tempat tidur 2. Bantal SENAM NIFAS A. TAHAP PREINTERAKSI 1. Baca catatan keperawatan klien 2. Siapkan alat-alat 3. Cuci tangan
B. TAHAP ORIENTASI 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya 2. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan 3. Atur lingkungan yang aman dan nyaman
C. TAHAP KERJA
1. Senam nifas 24 jam pertama setelah melahirkan. a. Latihan pernafasan Tubuh berbaring rileks dengan tangan di atas perut. Tarik nafas dalam lewat hidung dengan perut dikembangkan. Setelah itu keluarkan dengan tiupan lewat mulut. Lakukan dengan aba-aba tarik nafas, tiup, kempeskan. Ulang gerakan tersebut 4-8 x.
b. Latihan tungkai kaki Tubuh teap dalam posisi berbaring dengan menggerak-gerakan kaki. 1. Telapak kaki di rentangkan lurus, lalu di gerakan keatas. Lakukan gerakan tersebut 4-8 x. 2. Telapak kaki memutar ke dalam dan keluar.
c. Latihan otot-otot dasar panggul dan vagina Tubuh berbaring dengan kedua telapak kaki di tekuk, tangan diletakan di bawah pantat, dan kepala agak di angkat sedikit. Kemudian kerutkan pantat seperti orang menahan air kecil. Lakikan 4-8 x.
d. Berlatih sikap postur yang benar Tubuh berbaring lurus dengan dengan ke dua telapak kaki berdiri ke atas dan kedua lengan lurus di samping badan.
2. Senam nifas heri ke 2 dan seterusnya sampai 40 hari. Hari ke 2 – ke 5 lakukan gerakan seperti hari pertama. Selanjutnya di tambah kan beberapa variasi sebagai berikut: a. Latihan melongarkan sendi-sendi panggul 1. Berbaring dengan kedua tangan di samping tubuh lalu tekuk kaki tangan dan jatuhkan kearah kaki kiri yang di tekuk lurus. Setelah itu kembali ke posisi semula. Lakikan 4-8 x gerakan. Setelah itu di lakukna kaki sebelahnya.
2. Tubuh berbaring dan kedua kaki di tekukan kedua tangan tetap di samping tubuh. Badan agak di angkat tinggi, tahan sebentar lalu turunkan.
b. Latihan otot-otot perut 1. Tubuh berbaring dengan kedua kaki di tekuk lalu angkat kepala, kontraksikan otot perut tarik ke bawah. Kedua tangan lurus menyentuh kedua lutut kaki.
2. Tubuh tetap berbaring dengan kedua kaki di tekuk. Gerakannya dengan mengangkat badan dan kepala. Satu tangan kanan menyentuh lutut kiri, arahnya diagonal. Lakikan 4-8 x gerakan. Setelah itu ganti dengan tangan sebelahnya.
c. Latihan fleksibilitas otot-otot tuang belakang 1. Tubuh dalam posisi merangkak. Masukan tangan kiri ke arah kanan di ikuti gerakan kepela ke arah yang sama, sementara satu tangan menahan.
2. Setelah itu keluarkan tangan yang digerakan tadi ke arah luar dengan posisi agak keatas dan lurus, diikuti dengan gerakan kepala. Lakukan gerakan tersebut dengan tangan bergantian.
D. TAHAP TERMINASI 1. Evaluasi perasaan pasien 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Lakukan kontrak untuk kegitan selanjutya 4. Akhiri kegiatan 5. Cuci tangan
E. DOKUMENTASI Catat hasil pemeriksaan pada status pasien
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010). Tujuan senam nifas Senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana senam nifas mempunyai tujuan untuk : a. Membantu mencegah pembentukan bekuan (thrombosis) pada pembuluh
tungkai
dan
membantu
kemajuan
ibu
dari
ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung. b. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar vagina maupun otot-otot dasar panggul. c. Memperbaiki regangan otot perut. d. Untuk relaksasi dasar panggul. e. Memperbaiki tonus otot pinggul. f. Memperbaiki sirkulasi darah. g. Memperbaiki regangan otot tungkai. h. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan (Anggriyana, 2010).
3.2 Saran Senam nifas sangat penting bagi ibu pasca melahirkan untuk mempercepat pemulihan organ-organ kandungan,namun sekarang ini banyak ibu-ibu yang belum melakukan senam nifas secara teratur,bagi tenaga kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan pada ibu2 post partum untuk melakukan senam nifas dan memberitahukan manfaat
senam nifas tersebut. Hal ini berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu nifas di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul. A. 2009. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Salemba medika. Jakarta. Azwar. S. 2011. Sikap manusia. Pustaka belajar. Yogyakarta. Brayshaw. E. 2007. Senam hamil dan nifas. EGC. Jakarta. Budiarto. 2002. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. EGC. Jakarta. Dewi. M, Wawan. A. 2010. Pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Nuha medika. Yogyakarta. http://dr.Suparyanto.blogspot.com/