24
D. Nursing Care Plan Diagnose 1: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sputum dalam jumlah berlebih ditandai dengan ibu pasien mengatakan “masih batuk dan dahaknya banyak
Setelah
Patient out come Intervensi dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
Rasional 1. Untuk mengetahui perkembangan pasien
keperawatan selama 24 jam 2. Lakukan auskultasi bunyi nafas
2. Mengindetifikasi adanya keabnormalan paru
Ketidakefektifan bersihan jalan 3. Anjurkan posisi semi fowler
3. Memaksimalkan ekspansi paru
nafas klien dapat teratasi dengan 4. Ajarkan cara batuk efektif
4. Batuk yang terkontrol dan efektif dapat memudahkan pengeluaran sekret
criteria hasil :
5. Ventilasi maksimal membuka lumen jalan nafas, meningkatkan gerakan
5. Bantu psaien latihan nafas dalam
1. Pasien batuk secara afektif 2. Pasien dapat mengeluarkan 6. Berikan obat ekspetoral SOD sputum 3. Suara nafas vesikuler 4. Frekuensi nafas normal 1820x/menit
sekret 6. Untuk mengencerkan sputum
25
Diagnosa 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan sputum berlebih ditandai dengan ibu pasien mengatakan susah tidur Setelah
Patient out come Intervensi Rasional dilakukan tindakan 1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan 1. Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan kualitas
keperawatan selama 24 jam
tenang
tidur / istirahat
gangguan pola tidur pasien dapat 2. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien 2. Mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan teratasi dengan criteria hasil:
dirumah
pasien ketika tidur akan mempengarui pola tidur pasien
1. Pasien mudah tidur dalam 3. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan 3. Untuk mengetahui terpenuhi atau tidak kebutuhan tidur pasien waktu 30-40 menit
kebutuhan tidur pasien
2. Pasien tenang dan wajah 4. Ukur TTV segar 3. Ibu pasien mengungkapkan dapat baik
beristirahat
dengan
akibat gangguan pola tidur 4. Mengetahui perubahan yang terjadi dengan cepat