EFEKTIVITAS METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG KOMPLIKASI MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGARIBOYO MAGETAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih derajat Sarjana Keperawatan
Disususn Oleh : ELITA YUNIAWATI J210140078
EFEKTIVITAS METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG KOMPLIKASI MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGARIBOYO MAGETAN
Elita Yuniawati*, Faizah Betty Rahayuningsih** Universitas Muhammadiyah Surakarta e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Berdasarkan data dari World Health Organitation (WHO) kematian perempuan setiap menitnya terjadi akibat komplikasi pada masa kehamilan dan masa nifas. Masa nifas merupakan masa rawan dimana ada beberapa resiko yang mungkin terjadi pada masa itu, ada dua resiko yang menyebabkan kematian ibu nifas yaitu perdarahan dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas metode Think Pair and Share dalam pendidikan kesehatan tentang komplikasi masa nifas di wilayah kerja puskesmas Ngariboyo Magetan. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental tanpa kelompok kontrol, dengan analisis kuantitatif, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive sampling , dengan jumlah responden dalam sebanyak 39 ibu hamil. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Sample Paired t Test dengan rata-rata niali pretest 17,95 dengan nilai standar deviasi 3,385 dan rata-rata nilai posttest sebesar 22,53 dengan nilali standar deviasi 2,918. Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan nilai posttest lebih besar dari nilai pretest (22,33>17,25) dan nilai p-value sebesar 0,001 maka H0 ditolak. Nilai thitung 9,691. Hasil yang telah diperoleh dari uji efektifitas metode Think Pair And Share dengan nilai rata-rata 5,08, nilai standar deviasi sebesar 3,272. Metode TPS memiliki persentase 94,87% dengan demikian metode Think Pair and Share efektif digunakan dalam pendidikan kesehatan tentang komplikasi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Metode Think Pair and Share ini digunakan dalam penyampaian materi untuk pendidikan kesehatan agar dapat memberikan variasi baru dan melibatkan peserta dalam pendidikan kesehatan.
Kata Kunci : Komplikasi Masa Nifas, Kematian Ibu, Think Pair and Share
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Elita Yuniawati : Nursing : METHODS EFFECTIVENESS THINK PAIR SHARE IN EDUCATION AND HEALTH COMPLICATIONS OF PREGNANT WOMEN IN THE POSTPARTUM PERIOD OF WORK HEALTH NGARIBOYO MAGETAN
Based on data from the Organitation World Health Organization (WHO)female deaths occur every minute from complications during pregnancy and childbirth. Puerperal a vulnerable period where there are some risks that might occur in the future, there are two risks that led to the death of postpartum mothers are bleeding and infection. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the method of Think Pair and Share in health education about complications during childbirth in health centers working area Ngariboyo Magetan. This study uses a pre-experimental method without a control group, with quantitative analysis and sampling technique in this research that purposive sampling , With the number of respondents in a total of 39 pregnant women. The analysis in this study using Paired sample t test with a Test average of 17.95 with a value niali pretest standard deviation of 3.385 and an average value nilali posttest at 22.53 with a standard deviation of 2.918. There are differences in knowledge before and after health education with a value greater than the value posttest pretest (22.33> 17.25) and a p-value of 0.001, H0 is rejected. Tcount 9.691.Results have been obtained from testing the effectiveness of methods of Think Pair And Share with average value of 5.08, the value of a standard deviation of 3.272. TPS method has a percentage of 94.87%therefore Think Pair and Share method is effectively used in health education about complications during childbirth in Puskesmas Ngariboyo, Magetan. Think Pair and Share method is used in the delivery of materials for health education in order to provide a new variation and involve participants in health education. Keywords : Postpartum Period complications, maternal mortality, Think Pair and Share
A. PENDAHULUAN Kematian ibu menurut World Health Organitation (WHO) yaitu kematian yang terjadi selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah melahirkan atau berakhirnya masa kehamilan.
Berdasarkan data dari World Health Organitation
(WHO) kematian perempuan setiap menitnya terjadi akibat komplikasi pada masa kehamilan dan masa nifas (Sriani Timbawa, 2015). Penelitian terdahulu oleh (Sulastri & Lindarwati, 2012) menyatakan bahwa di negara maju kejadian kematian maternal berkisar antara 5 sampai 10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara berkembang berkisar antara 750 sampai 1000 per 100.000 kelahiran hidup. Masa nifas merupakan masa rawan dimana ada beberapa resiko yang mungkin terjadi pada masa tersebut. Berbagai macam resiko yang mungkin terjadi pada masa nifas antara lain anemia, pre-eklampsia/eklampsia, perdarahan postpartum, depresi masa nifas, dan infeksi nifas. Ada dua resiko yang menyebabkan kematian ibu nifas, yaitu perdarahan dan infeksi (Wijayanti & Indramawati, 2012). Persentase tertinggi penyebab kematian di Indonesia yaitu perdarahan.
Dari
capaian tersebut persentase perdarahan tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 35,1% , diikuti persentase hipertensi yang terus meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2012 pada tahun 2010 sebesar 21,5%, hingga tahun 2013 mencapai 27,1%. Serta kejadian infeksi pada masa nifas yang mengalami penurunan dan peningkatan di tiap tahunnya, pada tahun 2010 kejadian infeksi mencapai 5,8% mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 5,5%, kembali mengalami kenaikan persentase pada tahun 2012 sebesar 5,6% dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2013 mencapai 7,3% (Kemenkes, 2016). Provinsi Jawa Timur tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 89,6% per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2015 mengalami peurunan dibandingkan yang sebelumnya pada tahun 2014 mencapai 93,52% per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi kebidanan yang ditangani oleh tenaga kesehatan di puskesmas Ngariboyo pada tahun 2015 sebanyak 118 komplikasi dari 546 kehamilan dan di tahun 2016 sebanyak 127 komplikasi dari 531 kehamilan, dan pada tahun 2017 terjadi 119 komplikasi dari 543 kehamilan. (Dinkes, 2017). Dalam penelitian (Hidayah dkk, 2013) menerapkan metode pembelajaran dengan think pair and share dapat didapatkan kesimpulan bahwa metode pembelajaran think pair and share dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Sedangkan menurut (Trianto,
2012) metode tersebut telah dikembangkan oleh Frank Lynman, ia menyatakan penggunaan metode tersebut salah satu cara yang efektif dalam membuat variasi suasana diskusi.
B. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimental, dengan one group pre and posttest design, dengan menggunakan satu kelompok yang diberikan intervensi tanpa kelompok kontrol. Akan dilakukan pengukuran (pretest) sebelum diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan dan setelah diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan akan dilakukan pengukuran kembali (posttest) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 responden ibu hamil. Dengan kriteria ibu hamil yang tinggal dan berdomisili di wilayah kerja puskesmas Ngariboyo, ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil sampai selesai, ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan mampu membaca.
C. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden No 1.
2.
3.
Karakteristik Responden
Frekuensi
Persentase (%)
a. <= 25 tahun
1
33,3
b. 26-35 tahun
19
48,7
c. >35 tahun
7
17,9
a. 0
19
48,7
b. 1
12
30,8
c. 2
7
17,9
d. 3
1
2,6
a. Ibu Rumah Tangga
32
81,2
b. Swasta
4
10,3
Umur Ibu :
Jumlah Anak :
Pekerjaan :
No
Karakteristik Responden
Frekuensi
Persentase (%)
3
7,7
a. SD
6
15,4
b. SLTP
7
17,9
c. SLTA
24
61,5
d. Diploma/Sarjana
2
5,1
c. Lain-lain
4.
Pendidikan Terakhir :
Tabel diatas menampilkan data berdasarkan umur, ibu hamil yang menjadi responden paling banyak berusia antara 26-35 tahun sebanyak 19 responden (48,7%). Responden sebagian besar belum memiliki anak dengan nilai persentase 48,7%. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak 32 responden sebagai ibu rumah tangga (82,1%). Pendidikan terakhir responden sebagian besar berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 24 responden (61,5%). Tabel 2 Rata-
Standar
rata
Deviasi
Pretest
17,26
3,298
Posttest
22,33
2,756
Pengetahuan
thitung
9,691
p-
Keputusan
value
uji
0,001
H0 ditolak
Hasil uji Paired Sample t Test menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest sebesar 17,26 dengan nilai standar deviasi 3,298. Sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 22,33 dengan nilai standar deviasi 2,756. Nilai dari thitung dari nilai pre dan posttest yaitu sebesar 9,691. Hasil dari pengujian statistik adalah pvalue sebesar 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak karena nilai dari signifikansinya <0,05. Tabel 3
Efektivitas Metode Brainstorming
Mean
Median
Mode
Standar deviasi
Persentase (%)
5,08
5,00
2
3,272
94,87
Berdasarkan hasil uji efektifitas metode Think Pair And Share didapatkan hasil nilai rata-rata sebesar 5,08 dengan nilai median 5,00,nilai mode sebesar 2 dan standar deviasi 3,272, sedangkan besar persentase keefektifan sebesar 94,87%.
D. PEMBAHASAN Gambaran pengetahuan berdasarkan karakteristik responden Usia Hasil analisis univariat didapatkan hasil distribusi terbanyak dari 39 responden yaitu dari usia antara 26-35 tahun yaitu sebesar 48,7%. Hal ini didukung oleh penelitian dari (Elisa, 2014), sebagian responden ibu hamil dengan usia 20-35 tahun dengan perssentase sebesar 75,6%, dengan demikian menunjukkan bahwa umur berpengaruh terhadap kematangan seseorang untuk mampu menerima informasi dengan baik. Umur yang lebih muda dapat memungkinkan seorang tersebut kurang mendapatkan pengalaman untuk mendapatkan informasi. Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian oleh (Irdawati & Ambarwati, 2017), dimana, usia merupakan penentu bertambahnya pengetahuan seseorang. Semakin banyak usia seseorang maka semakin banyak pengalaman, dibuktikan dengan responden didominasi oleh rentang usia 54-67 tahun dimana usia tersebut sudah mendapatkan banyak pengalaman selama proses hidup. Proses pertambahan usia seseorang akan menyebabkan perkembangan pula pola daya tangkan dan pola pikir sehingga pengetahuan yang didapatkansemakin bisa dterima dengan baik (Budiman & Riyanto, 2012). Paritas Jumlah anak dari ibu hamil yang menjadi responden di dominasi oleh ibu yang belum pernah memiliki anak atau primigravida sebanyak 19 responden dengan persentase sebesar 48,7%. Menurut penelitian (Sumiyati, & Latifah, 2015), menyatakan bahwa semakin banyak umur seseorang maka makin banyak kesempatan dan waktu yang panjang untuk mendapatkan suatu informasi. Dengan demikian semakin tua umur responden, maka semakin baik tingkat pengetahuan orang tersebut. Paritas dapat mempengaruhi pada penerimaan pengetahuan seseorang, pengalaman ibu juga dapat mempengaruhi pengetahuan semakin banyak pengalaman maka semakin mudan untuk menerima pengetahuan atau informasi. maka pengalaman
juga dapat dikatakan sebagai sumber dari pengetahuan, karena dari pengalaman akan mendapatkan kebenaran dari pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah dihadapi pada masa lalu (Mabud dkk, 2014). Pekerjaan Jumlah responden sebanyak 39 responden, 32 ibu hamil menurut pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah persentase sebesar 82,1%. %. Pengetahuan dapat dipengaruhi dari pekerjaan seseorang, karena berhubungan dengan sosial dan ekonomi orang tersebut sehingga berpengaruh pada pengetahuan (Kimantoro dkk , 2013). Menurut (Sukmadinata, 2013), menyatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, di dalam kehidupan manusia saling berinteraksi dengan individu lain, sehingga terpapar informasil. pekerjaan dan rutinitas seseorang akan mengakibatkan orang tersebut berinteaksi dengan lingkungan dan orang lain. Tingkat Pendidikan Jumlah
39
responden
pendidikan
terakhir
reesponden
didominasi
berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 24 responden dengan besar persentase 61,5%. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh (Elisa, 2014), mengemukakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang, dimana dari tingkat pendidikan orang tersebut dapat mempengaruhi orang tersebut terhadap respon dari luar. Semakin tinggi tingkat pendidikan dari seseorang maka semakin memudahkan orang tersebut untuk menerima informasi, dan cenderung dapat menerima dan mendapatkan informasi yang baik dari berbagai sumber termasuk dari media massa ataupun dari orang lain (Christy dkk, 2015).
Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Metode Think Pair and Share Hasil uji Paired Sample t Test didapatkan hasil thitung sebesar 9,691 dengan nilai p-value sebesar 0,001 maka nilai tersebut kurang dari 0,05 sehingga dapat diputuskan H0 ditolak. Dengan demikian berarti, metode Think Pair and Share efektif digunakan dalam pendidikan kesehatan tentang komplikasi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil uji, didapatkan
hasil nilai rata-rata pretest responden
sebesar 17,26 sedangkan nilai posttest sebesar 22,33, maka dapat disimpulkan hasil
rata-rata posttest lebih besar dari pada
pretest
(22,33>17,25), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terbukti metode Think Pair and Share dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi masa nifas. Penelitian ini memapaparkan bahwa adanya perbedaan pengetahuan tentang komplikasi masa nifas dengan metode Think Pair and Share di wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo, Magetan. Penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu pada penelitian (Meirani dkk , 2016) didapatkan hasil adanya perbedaan yang signifikan pada perubahan tingkat pengetahuan dan sikao responden sebelum dan sesudang diberikan paparan informasi, dengan nilai rata-rata tingkat pengetahuan sebesar 0,444 dan sikap sebesar 0,555.
Efektivitas Metode Think Pair and Share dalam Pendidikan Kesehatan Komplikasi Masa Nifas Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari uji efektifitas metode Think Pair And Share, didapatkan hasil nilai rata-rata 5,08, nilai standar deviasi sebesar 3,272 dengan persentase sebesar 94,87%. Hasil penelitian ini yang meninnjukakkan adanya keefktifan metode Think Pair And Share dalam pendidikan kesehatan tentang komplikasi masa nifas pada ibu hamil, didukung dengan penelitian terdahulu oleh (Hidayah, 2013), menunjukkan adanya penungkatan pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Kewangunan tahun ajaran 2012/2013. Hal ini juga dibuktikan di dalam penelitian (Yashinta dkk, 2016), aktivitas yang paling menonjol dalam pembelajaran pada siswa menggunakan pendekatan pembelajaran TPS (Think Pair Share) dibuktikan dengan peningkata rata-rata nilai pretest dan posttest. Hasil dari penelitin ini, menunjukkan bahwa Think Pair and Share Efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi masa nifas, hal ini didukung dengan teori (Muzzaki, 2011) ada beberapa kelebihan dai metode ini antara lain : a. Siswa/peserta dapat berinteraksi dalam memecahkan masalah. b. Siswa/peserta dapat meningkatkan perolehan isi akademik maupun ketrampilan sosial. c. Setiap siswa/peserta dalam kelompoknya berusaha mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan.
d. Melatih siswa untuk berkomunikasi melalui diskusi kelompok dan presentasi jawaban suatu pertanyaan atau masalah. e. Meningkatkan ketrampilan berfikir secara individu maupun kelompok.
E. PENUTUP Kesimpulan 1. Pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi pada masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo, Magetan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar berpengetahuan kurang dan cukup. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode Think Pair And Share tentang komplikasi masa nifas, pengetahuan ibu hamil mengalami peningkatan dan dengan hasil cukup baik. 2. Terdapat perbedaan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang komplikasi masa nifas dengan metode Think Pair And Share pada ibu hamil. dibuktikan dengan nilai rata-rata posttest lebih dari nilai pretest sebesar 22,33. 3. Metode Think Pair And Share efektif dalam pendidikan kesehatan tentang komplikasi pada masa nifas dibuktikan dengan nilai p=0,001.
Saran 1. Petugas Puskesmas Bagi petugas puskesmas diharapkan memperhatikan pengetahuan ibu tentang komplikasi masa nifas, dan menerapkan metode Think Pair And Share, agar ibu hamil lebih aktif dalam diskusi dan petugas kesehatan dapat mengukur tercapainya penyampaian materi pendidikan kesehatan. 2. Peneliti Bagi peneliti agar lebih memperhatikan sarana diskusi dalam metode Think Pair And Share, untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan kelompok pembanding dalam penelitian pra eksperimental dan memperbesar jumlah responden penelitian. 3. Ibu Hamil Agar lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam menambah pengetahuan seputar kehamian, terutama komplikasi masa nifas untuk menciptakan terwujudnya kesejahteraan ibu dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA Budiman Riyanto. (2012). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Danti Meirani, Putri Sekar Wiyati, Ari Budi Himawan. (2016). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Sebelum Dan Sesudan Penyuluhan Mengenai Iud Pascaplasenta. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6, Vol.5, No.4. Devi Meylina Christy,Rondhianto,Murtaqib. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Skin Personal Hygiene Menegement Terhadap Tindakan Perawatan Diri Pada Narapidana Penderita Skabies Di Lembaga Pemasyarakatan Klas Ii-A Jember. Jurnal Kesehatan, 3, Vol.3 (No.3). Dinkes. (2017). Laporan Pws Kia (Indikator Kesehatan Ibu). Magetan: Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Elisa. (2014). Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester Iii Di Wilayah Puskesmas Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas, 3, Vol.2, No.2. Hidayah, N., Suhartono, & Ngatman. (2013). Penerapan Metode Think Pair And Share Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Iv Sd. 2. Irdawati,Winarsih Nur Ambarwati. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan Perilaku Dalam Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Pasca Stroke Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura. Jurnal Kesehatan, 4. Kemenkes, R. (2016). Health Statistic Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kimantoro,Nur Indah Rahmawati,Iyoy Siti Muharomah. (2013). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Infeksi Jahitan Perineum Di Rsud Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 3. Muzakki, M. (2011). Think Pair and Share. Diperoleh Tanggal 21 April 2018. http://blog.um.ac.id/zakydroid88/2011/11/26/think-pair-share/ Nurma Hi. Mabud, Jenny Mandang,Telly Mamuaya. (2014). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas Dengan Pemberian Asi Ekslusif Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jidan (Jurnal Ilmiah Bidan), 6, Vol.2 No.2. Nur Hidayah, S. (2013). Penerapan Metode Think Pair Share Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Iv Sd. Jurnal Kesehatan, 6.
Sriani Timbawa, R. K. (2015). Hubungan Vulva Hygine Dengan Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Pancaran Kasih Gmim Manado. EJournal Keperawatan Volume 3 Nomor 2, 2. Sukmadinata, N. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Pusdakarya. Sulastri,Lindarwati. (2012). Analisis Jumlah Gravida Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Saat Hamil Di Rsud Pandan Arang Boyolali. Prosiding Seminar Ilmiah Kesehatan, 1. Sumiyati, H. L. (2015). Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Selama Nifas (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015). Jurnal Kesehatan, 4, Vol.7, No.2. Trianto. (2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group. Wijayanti, I. D. (2012). Hubungan Sikap Ibu Nifas Dalam Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas Dengan Ketepatan Kunjungan Nifas Di Bpm Sri Lumintu Jajar Surakarta. 9.