Nandya Rinitis Alergika .pptx

  • Uploaded by: GinaaAndriyani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nandya Rinitis Alergika .pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 716
  • Pages: 25
REFERAT

RINITIS ALERGIKA PEMBIMBING : dr. Enny Karyani Sp.A NANDYA FRISCA DURAI FAA 114 045

PENDAHULUAN

Rinitis Alergika gangguan fungsi hidung oleh pajanan alergen = inflamasi mukosa hidung (diperantarai oleh IgE)

Prevalensi rinitis alergi didunia = 10-25%

(>600 juta)

Akibat = mengganggu performa anak di sekolah

AP Arwia. 2010

2

Rinitis alergi

inflamasi mukosa hidung

AP Arwia. 2010

oleh reaksi alergi pada pasien atopi

diperantarai oleh reaksi hipersensitifitas tipe 1 yaitu IgE

3

Epidemiologi International Study on Asthma and Allergies in Childhood

Di Dunia 10-25% atau

>600,000,000 Sering pada usia sekolah

usia 6-7 tahun (15%) usia 13 – 14 tahun (40%). ISAAC. 2017

Sekitar 80% pasien rinitis alergi mulai timbul gejala sebelum usia 20 tahun.

4

Etiologi Rinitis alergi intermiten atau musiman (seasonal) Disebabkan oleh yang bersifat airbone

biasanya terdapat di negara dengan 4 musim mempunyai gejala yang hilang timbul

musim semi : pollen atau pohon yg akan diserbuki

AP Arwia. 2010

musim panas : rumput

Musim gugur : gulma

5

Etiologi Rinitis alergi persisten Disebabkan oleh alergen didalam rumah terjadi sepanjang tahun

Dermatophagoides farinae

Dermatophagoides pteronyssinus

tungau debu rumah

bulu hewan

AP Arwia. 2010

jamur dan kecoa

6

Etiologi berdasarkan cara masuknya allergen

AP Arwia. 2010

7

Riwayat atopi keluarga IgE serum >100 IU/mL

Faktor risiko

Pemaparan dengan virusvirus AP Arwia. 2010

Paparan terhadap alergen rumah tangga

Uji kulit tusuk positif 88

Klasifikasi

AP Arwia. 2010

9

Patofisiologi

AP Arwia. 2010

10

Diagnosis

Anamnesis

keluhan : keluarnya ingus encer dari hid ung (rinorea), bersin, hidung tersumbat dan rasa gatal pada hidung

riwayat atopi dalam keluarga lingkungan tempat tinggal memiliki kelembaban tinggi AP Arwia. 2010

11

Pemeriksaan fisik

allergic salute

facies adenoid AP Arwia. 2010

Allergic shiners

cobblestone appearance

Nasal crease

geographic tongue

12

Pemeriksaan rinoskopi

Terlihat mukosa edema, basah, berwarna pucat atau kebiruan (livide), disertai adanya sekret encer, tipis dan banyak AP Arwia. 2010

13

pemeriksaan eosinofil sekret hidung untuk mendapatkan sel eosinofil yang meningkat >3%

Pemeriksaan penunjang

jumlah eosinofil dalam darah tepi Bayi : >0-1 IU/ml Remaja :>100-150 IU/ml

tes kulit “skin prick test” Pemeriksaan in vitro (RAST, ELISA) untuk alergen spesifik AP Arwia. 2010

14

Tes kulit

AP Arwia. 2010

• menguji ekstrak alergen yang terikat pada sel mast di jaringan kulit • kurang bermakna pada anak berusia di bawah 3 tahun 15 • Menggunakan teknik “skin prick test”

Diagnosis Banding 1

rinitis infeksi

2

rinitis vasomotor

AP Arwia. 2010

apabila terdapat tanda-tanda • nyeri menelan, demam • nafsu makan menurun • terdapat riwayat paparan dengan orang lain yang mengalami flu

Apabila terdapat tanda-tanda • sekret nasal yang jernih Muncul saat : Udara dingin (skier’s nose), makan makanan yang pedas/berbumbu (gustatory rhinitis), paparan terhadap cahaya yang terang (refleks rhinitis) 16

Diagnosis Banding 3

4

AP Arwia. 2010

rhinitis medikamentosa Akibat • penggunaan dekongestan nasal topikal yang berlebihan seperti oksimetazolin fenilefrin, atau kokain

Benda asing Apabila terdapat • sekret nasal purulen unilateral atau bau yang busuk • Benda asing hanya dapat terlihat dengan pemeriksaan menggunakan spekulum nasal

17

Diagnosis Banding 5

Polip nasal •



6

AP Arwia. 2010

Pada rinoskopi tampak kantong bilateral, warna keabu-abuan dan mengkilap, terdapat sekret nasal yang jernih atau purulen Biasanya berusia kurang dari 10 tahun

Masalah anatomik • obstruksi sekunder akibat hipertrofi adenoid Jika terdapat : • rinitis persisten dengan atau tanpa otitis media kronik dan infeksi nasofaring

18

komplikasi

• batuk kronik dari postnasal drip; • disfungsi tuba eustachius dan otitis media, • sinusitis dan hipertrofi adenoid, • obstruktive sleep apnea.

AP Arwia. 2010

Sekitar 60% anak dengan rinitis alergi = gejala penyakit saluran respiratori reaktif atau asma

19

Tatalaksana Rinitis Alergika

AP Arwia. 2010

20

Tatalaksana Rinitis Alergika Medikamentosa

Antihistamin oral sebagai obat pilihan utama Generasi pertama : • klorfeniramin dan difenhidramin Generasi kedua : • setirizin atau desloratadin

AP Arwia. 2010

21

Tatalaksana Rinitis Alergika Non Medikamentosa • • • • •

AP Arwia. 2010

meminimalkan alergen hewan penghindaran pollen, jamur, tungau debu rumah Filter high-effeciency particle air (HEPA) Melapisi matras dan bantal dengan sarung Menggunakan masker pada anak jika bermain di taman

22

Prognosis • Rinitis alergi = >>berat dengan bertambahnya usia • Rinitis alergi persisten = membaik kontrol alergen

AP Arwia. 2010

23

Kesimpulan • Rinitis alergi = penyakit inflamasi mukosa hidung pada pasien atopi • Diagnosis rinitis alergi berdasarkan • anamnesis, • pemeriksaan fisik dan • pemeriksaan penunjang

ditegakkan

24

Thank you

Related Documents

Rinitis
November 2019 5
Rinitis
November 2019 6
Rinitis Atrofi
November 2019 7
Rinitis Roma
August 2019 7
Rinitis Alergi
November 2019 6

More Documents from ""