NO 1.
NANDA Retensi Urin
NOC
NIC
1. Urinary elimination
Urinary Retention Care
2. Urinary Contiunence
- Monitor intake dan output
Kriteria Hasil :
- Monitor penggunaan obat
1. Berkemih dengan
antikolinergik
jumlah yang cukup, tidak
- Monitor derajat distensi bladder
teraba distensi kandung
- Instruksikan pada pasien dan
kemih
keluarga
2. menunjukkan risedu
untuk mencatat output urine
pasca berkemih kurang
- Sediakan privacy untuk eliminasi
dari 50cc dengan tidak
- Stimulasi reflek bladder dengan
adanya tetesan atau
kompres dingin pada abdomen.
kelebihan aliran
- Kateterisaai jika perlu - Monitor tanda dan gejala ISK (panas, hematuria, perubahan bau dan konsistensi urine) 2. Managemen Eliminasi Urin - monitor eliminasi urine termasuk frekuensi, konsistensi volume dan warna yang sesuai - memantau tanda dan gejala retensi urin - mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap episode inkontinensia - ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih pasien - perhatikan waktu eliminasi urin - anjurkan pasien atau keluarga untuk merekam output urin
- masukkan uretra supositoria - mendapatkan spesimen untuk urinalisis - laporkan pada dokter jika tanda dan gejala infeksi saluran kemih - mengajarkan pasien untuk mendapatkan spesimen urin untuk mengenali tanda dan gejala infeksi - mengajarkan pasien untuk minum 8 ons cairan dengan makanan antara waktu makan dan di sore hari
2.
Nyeri Akut
Kriteria hasil :
1. Manajemen Nyeri Lakukan penilaian nyeri secara
a. Kontrol nyeri - Pasien mengatakan
dapat
komprehensif
nyeri
lokasi,
hilang atau terkontrol b. Tingkatan nyeri - Nyeri klien menurun
dimulai
karakteristik,
dari durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan penyebab. Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, pasien
terutama
yang
tidak
untuk bisa
mengkomunikasikannya secara efektif Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic Gunakan
komunikasi
yang
terapeutik agar pasien dapat menyatakan
pengalamannya
terhadap nyeri serta dukungan dalam merespon nyeri Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri kronik
atau
yang
mengakibatkan cacat Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat memberikan kenyamanan pada pasien dan rencana keperawatan Menyediakan informasi tentang nyeri,
contohnya
penyebab
nyeri, bagaimana kejadiannya, mengantisipasi ketidaknyamanan
terhadap
prosedur Kontrol yang
faktor dapat
lingkungan menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan, pencahayaan, keributan) Mendorong
pasien
dalam
memonitor nyerinya sendiri Ajari
untuk
menggunakan
tehnik non-farmakologi (spt: biofeddback, TENS, hypnosis, relaksasi, distraksi, acupressure,
terapi terapi
musik, bermain, apikasi
hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum, sesudah dan jika
memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan sepanjang nyeri itu masih terukur Ajarkan
tentang
metode
farmakologi
dalam
menghialngkan nyeri Dorong
pasienuntuk
menggunakanobat penghilang rasa sakityang memadai Kolaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya untuk
memilih
dan
mengimplementasikan metoda dalam mengatasi nyeri secara non-farmakologi. Monitor
kepuasan
pasien
terhadap manajemen nyeri ynag diberikan dalam interval yang ditetapkan 2. Administrasi Analgesic tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan
derajat
nyeri
sebelum pemberian obat cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi cek riwayat alergi pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu
monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping) menginformasikan bahwa
individu
dengan
pemberian
narkotika, mengantuk kadangkadang terjadi selama 2 sampai 3 hari dan reda Mengevaluasi
efektivitas
analgesic pada interval yang sering
rutin
setelah
setiap
administrasi, tetapi terutama setelah
dosis
awal,
juga
mengamati untuk tanda-tanda dan gejala efek tak diinginkan (misalnya, depresi pernapasan, mual dan muntah, mulut kering, dan sembelit) Melaksanakan tindakan untuk mengurangi efek yang tidak diinginkan
dari
analgesik(misalnya,
sembelit
dan iritasi lambung) Ajarkan tentang penggunaan analgesik,
strategi
untuk
mengurangi efek samping, dan
harapan untuk terlibat dalam keputusan tentang nyeri
3.
Resiko Infeksi
Kontrol Resiko
Pengontrolan Infeksi
Mengetahui resiko
Ciptakan lingkungan ( alat-alat,
Memperhatikan
factor
resiko lingkungan Perhatikan factor resiko perilaku individu
berbeden
dan
lainnya)
yang
nyaman dan bersih terutama setelah digunakan oleh pasien Gunakan alat-alat yang baru dan berbeda setiap akan melakukan tindakan keperawatan ke pasien Tempatkan pasien yang harus diisolasi yang sesuai dengan kondisi pasien Batasi jumlah pengunjung sesuai kondisi pasien