Yunus As. adalah salah seorang nabi dalam agama Samawi (Islam, Yahudi, Kristen) yan g disebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Yunus. Ia ditugaskan berdakwah kepada o rang Assyiria di Ninawa-Iraq. Yunus bin Amitai (Matta) adalah nabi yang hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM).Ibnu Sa'd mengatakan bahwa Yunus bin Matta dari keturunan Benya min bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dakwah Nabi Yunus kepada penduduk Ninawa Ajakan nabi Yunus kepada umatnya untuk beriman kepada Allah ditolak penduduk Ni wana, dan tetap memilih menyembah patung dan berhala. Mereka lebih memilih keka firan dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk, mereka mendustakan Nabi Yun us ‘alaihissalam, mengolok-olok dan menghinanya. Maka Nabi Yunus pun marah kepa da kaumnya dan tidak berharap lagi terhadap keimanan mereka. Nabi Yunus meninggalkan umatnya lalu ditelan ikan Nun Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia b ertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu m inadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)" Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala, “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia men yeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disemba h selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang z alim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada k edukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbi yaa’: 87-88) Keistimewaan nabi yunus yang dapat disimpulkan: •Nabi Yunus adalah sosok yang teguh akan tugasnya sebagai seorang nabi utusan ya ng menyampaikan ajaran kepada kaumnya.
•Nabi Yunus diberkahi rasa sesal dan taubatan nasuha akan kemarahannya terhadap umat Ninawa sehingga ia banyak merenungi kesalahan saat berada di dalam perut ika n Nun. •Keistiqomahan terhadap dakwah nabi Yunus tak perlu diragukan, setelah ia ditolak sa at dakwahnya yang pertama ia kemudian bersedia diminta kembali untuk mengajari m ereka tentang keimanan terhadap Allah