DITULIS OLEH TANGAN MEREKA SENDIRI, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. QS 5 : 13 :"Mereka suka MERUBAH PERKATAAN ALLAH DARI TEMPAT-TEMPATNYA".
AlKitab + al quran RELIGION MODERN SEBAIKNYA ANDA TAHU
Home HARAM AL QURAN TIDAK SAMA SETAN SETAN AL QURAN BOHONG NABI MUHAMMAD AKAN KEMBALI J ISLAM, ISMAIL, IBRAHIM Archeology BUKU TAMU SEJARAH/SABDA PENGADILAN MUHAMMAD MURTADIN Surat 114: KONTROVERSI
ke 2 ayat ini untuk menuduh bahwa Yahudi dan Nasrani telah merubah kitab suci mereka. Namun uniknya, ayat-ayat teguran ini justru dapat ditujukan kepada Al-Quran perhatikan : 1. Ini dari Allah : bukankah nabi Muhammad SAW juga menyatakan "ini (qur’an) dari Allah", yang didiktekan kepadanya oleh Jibril 2. Ini dari Allah : Bukankah Usman dkk menyusun Al’qur’an lalu dikatakan ini qur’an dari Allah yang paling benar. Sementara yang lainnya dinyatakan salah makanya harus dibakar dan dimusnahkan. 3. Menulis dengan tangan mereka : bukankah Usman dkk menulis al-qur’an dengan tangan mereka sendiri 4. Memperoleh keuntungan: bukankah nabi SAW memperoleh keuntungan dengan dapat mengawini istri anak angkatnya sendiri dan memperistri lebih dari 4 wanita 5. Memperoleh keuntungan : bukankah Usman memperoleh keuntungan dengan dianggap berjasa menyalin Al-qur’an
PANGGILAN ke Kabah PANGGILAN ke Kabah PANGGILAN
TELAAH ATAS QS 2 : 79 DAN 5 :13 QS 2 : 79 :Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "INI DARI ALLAH ", (dengan maksud) untuk MEMEPROLEH KEUNTUNGAN yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka KECELAKAAN BESARLAH bagi mereka, akibat dari apa yang
1
6. Memperoleh keuntungan: bukankah Arab memperoleh keuntungan finansial dengan membanjirnya jamaah dari seluruh dunia setiap tahunnya 7. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : nabi Muhammad SAW meninggal karena diracun oleh seorang wanita Yahudi di Khaibar 8. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Umar meninggal karena dibunuh didalam masjid 9. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Usman meninggal ditikam di rumah kediamannya.
2
10. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 4 Desember 1974 : 191 jemaah haji asal Indonesia meninggal ketika pesawat Dutch DC-8 yang membawa pulang ke tanah air mengalami kecelakaan di Srilanka 11. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Juli 1987 : 400 jemaah haji meninggal, terutama berasal dari jemaah Shiah Iran, setelah mereka terlibat pertempuran dengan tentara Kerajaan Arab Saudi 12. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 2 Juli 1990 : 1.426 jemaah haji meninggal akibat saling injak di Haratul Lisan (terowongan Mina), dari jumlah tsb. 649 orang berasal dari Indonesia. 13. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Juli 1991 : 261 jemaah haji asal Nigeria meninggal setelah pesawat yang mengangkut mereka pulang mengalami kecelakaan. 14. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 23 Mei 1994 : 270 jemaah haji meninggal akibat berdesak-desakan saat melempar jumrah di Mina. Dari jumlah tsb, 6 orang berasal dari Indoensia. 15. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 15 April 1997 : 340 jemaah meninggal dan 1.500 lainnya luka-luka akibat kebakaran yang menimpa tenda-tenda jemaah di Mina. Sejak peristiwa itu, mulai digunakan tenda antiapi. 16. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 9 April 1998 : 180 jemaah haji meninggal akibat berdesak-desakan di dekat Mekah saat menjelang akhir pelaksanaan ibadah haji. 17. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Maret 2001 : 35 orang jemaah haji meninggal, juga dalam ritual melempar jumrah di Mina.
urutan kronologis, menjadi urutan acak, setelah diacak masih ada penyisipan ayat baru dan penghapusan ayat-ayat lama, terakhir dibundel hanya atas dasar panjang pendeknya sura. MUNGKIN inilah bukti bahwa ayat-ayat diatas adalah teguran sekaligus nubuatan dari Allah SWT sendiri terhadap muslim?!
SEJARAH PEMBUATAN QURAN SEJARAH PENGKAJIAN QURAN Pengkajian sejarah Alquran bukan hanya dimaksudkan untuk mengungkap dimensi-dimensi tersembunyi yang selama ini tak terpikirkan oleh umat Islam, tapi juga merupakan modal intelektual untuk memahami kitab suci. Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa Alquran dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara verbatim, baik katakatanya (lafdhan) maupun maknanya (ma'nan). Kaum Muslim juga meyakini bahwa Alquran yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam. Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan teologis (al-khayal al-dini) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari formalisasi doktrin-doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan Alquran sendiri sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang delicate (rumit), dan tidak sunyi dari perdebatan, pertentangan, intrik, dan rekayasa.
19. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 1 Februari 2004 : 244 jemaah haji meninggal dan 244 lainnya luka- akibat berdesak-desakan saat melempar jumrah di Jamarat Mina.
Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah inovasi yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan standar Edisi Mesir pada tahun 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam beragam bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan (diacritical marks) dan otografi yang bervariasi.
20. Merubah perkataan Allah dari tempat-tempatnya : bukankah ayat-ayat qur’an juga sudah dirubah-rubah tempatnya, dari
Hadirnya mesin cetak dan teknik penandaan bukan saja membuat Alquran menjadi lebih mudah dibaca dan dipelajari, tapi juga telah
18. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Februari 2003 : 35 jemaah haji meninggal saat melempar jumrah di Mina.
3
4
membakukan beragam versi Alquran yang sebelumnya beredar menjadi satu standar bacaan resmi seperti yang kita kenal sekarang. Pencetakan Edisi Mesir itu bukanlah yang pertamakali dalam upaya standarisasi versi-versi Alquran. Sebelumnya, para khalifah dan penguasa Muslim juga turun-tangan melakukan hal yang sama, kerap didorong oleh keinginan untuk menyelesaikan konflik-konflik bacaan yang muncul akibat beragamanya versi Alquran yang beredar. Tapi pencetakan tahun 1924 itu adalah ikhtiyar yang luar biasa, karena upaya ini merupakan yang paling berhasil dalam sejarah kodifikasi dan pembakuan Alquran sepanjang masa. Terbukti kemudian, Alquran Edisi Mesir itu merupakan versi Alquran yang paling banyak beredar dan digunakan oleh kaum Muslim. Keberhasilan penyebarluasan Alquran Edisi Mesir tak terlepas dari unsur kekuasaan. Seperti juga pada masa-masa sebelumnya, kodifikasi dan standarisasi Alquran adalah karya institusi yang didukung oleh --dan menjadi bagian dari proyek-- penguasa politik. Alasannya sederhana, sebagai proyek amal (non-profit), publikasi dan penyebaran Alquran tak akan efektif jika tidak didukung oleh lembaga yang memiliki dana yang besar. Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia mencetak ratusan ribu kopi Alquran sejak tahun 1970-an merupakan bagian dari proyek amal yang sekaligus juga merupakan upaya penyuksesan standarisasi kitab suci. Kendati tidak seperti Uthman bin Affan yang secara terang-terangan memerintahkan membakar seluruh versi (mushaf) Alquran yang bukan miliknya (kendati tidak benar-benar berhasil), tindakan penguasa Saudi membanjiri pasar Alquran hanya dengan satu edisi, menutupi dan perlahan-lahan menyisihkan edisi lain yang diam-diam masih beredar (khususnya di wilayah Maroko dan sekitarnya). Agaknya, tak lama lagi, di dunia ini hanya ada satu versi Alquran, yakni versi yang kita kenal sekarang ini. Dan jika ini benar-benar terwujud (entah kapan), maka itulah pertama kali kaum Muslim (baru) boleh mendeklarasikan bahwa mereka memiliki satu Alquran yang utuh dan seragam.
Edisi Mesir adalah salah satu dari ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang beredar sepanjang sejarah perkembangan kitab suci ini. Edisi itu sendiri merupakan satu versi dari tiga versi bacaan yang bertahan hingga zaman modern. Yakni masing-masing, versi Warsh dari Nafi yang banyak beredar di Madinah, versi Hafs dari Asim yang banyak beredar di Kufah, dan versi al-Duri dari Abu Amr yang banyak beredar di Basrah. Edisi Mesir adalah edisi yang menggunakan versi Hafs dari Asim. Versi bacaan (qiraat) adalah satu jenis pembacaan Alquran. Versi ini muncul pada awal-awal sejarah Islam (abad pertama hingga ketiga) akibat dari beragamnya cara membaca dan memahami mushaf yang beredar pada masa itu. Mushaf adalah istilah lain dari Alquran, yakni himpunan atau kumpulan ayat-ayat Allah yang ditulis dan dibukukan. Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan "Mushaf Uthmani," pada masa itu telah beredar puluhan -kalau bukan ratusan-- mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki mushafnya sendirisendiri yang berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah. Ibn Mas'ud, seorang sahabat dekat Nabi, misalnya, memiliki mushaf Alquran yang tidak menyertakan surah al-Fatihah (surah pertama). Bahkan menurut Ibn Nadiem (w. 380 H), pengarang kitab al-Fihrist, mushaf Ibn Mas'ud tidak menyertakan surah 113 dan 114. Susunan surahnyapun berbeda dari Alquran yang ada sekarang. Misalnya, surah keenam bukanlah surah al-An'am, tapi surah Yunus. Ibn Mas'ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan alFatihah sebagai bagian dari Alqur'an. Sahabat lain yang menganggap surah "penting" itu bukan bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan surah 13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan "kata pengantar" saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci. Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari Alquran adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313
5
6
H). Dia dan ulama lainnya yang mendukung pandangan ini berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah "ungkapan liturgis" untuk memulai bacaan Alqur'an. Ini merupakan tradisi populer masyarakat Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: "siapa saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan alhamdulillah [dalam hadis lain bismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia." Perbedaan antara mushaf Uthman dengan mushaf-mushaf lainnya bisa dilihat dari komplain Aisyah, isteri Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: "pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat]." Pandangan Aisyah juga didukung oleh Ubay bin Ka'b, sahabat Nabi yang lain, yang di dalam mushafnya ada dua surah yang tak dijumpai dalam mushaf Uthman, yakni surah al-Khal' dan al-Hafd. Setelah Uthman melakukan kodifikasi dan standarisasi, ia memerintahkan agar seluruh mushaf kecuali mushafnya (Mushaf Uthmani) dibakar dan dimusnahkan. Sebagian besar mushaf yang ada memang berhasil dimusnahkan, tapi sebagian lainnya selamat. Salah satunya, seperti kerap dirujuk buku-buku 'ulum alQur'an, adalah mushaf Hafsah, salah seorang isteri Nabi, yang baru dimusnahkan pada masa pemerintahan Marwan ibn Hakam (w. 65 H) beberapa puluh tahun kemudian. Sebetulnya, kendati mushaf-mushaf para sahabat itu secara fisik dibakar dan dimusnahkan, keberadaannya tidak bisa dimusnahkan dari memori mereka atau para pengikut mereka, karena Alquran pada saat itu lebih banyak dihafal ketimbang dibaca. Inilah yang menjelaskan maraknya versi bacaan yang beredar pascakodifikasi Uthman. Buku-buku tentang varian-varian bacaan (kitab al-masahif) yang muncul pada awal-awal abad kedua dan ketiga hijriah, adalah bukti tak terbantahkan dari masih beredarnya mushaf-mushaf klasik itu. Dari karya mereka inilah, mushafmushaf sahabat yang sudah dimusnahkan hidup kembali dalam bentuk fisik (teks tertulis). Sejarah penulisan Alqur'an mencatat nama-nama Ibn Amir (w. 118 H), al-Kisai (w. 189 H), al-Baghdadi (w. 207 H); Ibn Hisyam (w. 229 H), Abi Hatim (w. 248 H), al-Asfahani (w. 253 H) dan Ibn Abi Daud (w. 316 H) sebagai pengarang-pengarang yang
7
menghidupkan mushaf-mushaf klasik dalam karya masahif mereka (umumnya diberijudul kitab al-masahif atau ikhtilaf almasahif). Ibn Abi Daud berhasil mengumpulkan 10 mushaf sahabat Nabi dan 11 mushaf para pengikut (tabi'in) sahabat Nabi. Munculnya kembali mushaf-mushaf itu juga didorong oleh kenyataan bahwa mushaf Uthman yang disebarluaskan ke berbagai kota Islam tidak sepenuhnya lengkap dengan tanda baca, sehingga bagi orang yang tidak pernah mendengar bunyi sebuah kata dalam Alquran, dia harus merujuk kepada otoritas yang bisa melafalkannya. Dan tidak sedikit dari pemegang otoritas itu adalah para pewaris varian bacaan non-Uthmani. Otoritas bacaan bukanlah satu-satunya sumber yang menyebabkan banyaknya varian bacaan. Jika otoritas tidak dijumpai, kaum Muslim pada saat itu umumnya melakukan pilihan sendiri berdasarkan kaedah bahasa dan kecenderungan pemahamannya terhadap makna sebuah teks. Dari sinilah kemudian muncul beragam bacaan yang berbeda akibat absennya titik dan harakat (scripta defectiva). Misalnya bentuk present (mudhari') dari kata a-l-m bisa dibaca yu'allimu, tu'allimu, atau nu'allimu atau juga menjadi na'lamu, ta'lamu atau bi'ilmi. Yang lebih musykil adalah perbedaan kosakata akibat pemahaman makna, dan bukan hanya persoalan absennya titik dan harakat. Misalnya, mushaf Ibn Mas'ud berulangkali menggunakan kata "arsyidna" ketimbang "ihdina" (keduanya berarti "tunjuki kami") yang biasa didapati dalam mushaf Uthmani. Begitu juga, "man" sebagai ganti "alladhi" (keduanya berarti "siapa"). Daftar ini bisa diperpanjang dengan kata dan arti yang berbeda, seperti "altalaq" menjadi "al-sarah" (Ibn Abbas), "fas'au" menjadi "famdhu" (Ibn Mas'ud), "linuhyiya" menjadi "linunsyira" (Talhah), dan sebagainya. Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H, Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni Nafi (Madinah), Ibn Kathir (Mekah), Ibn Amir (Syam), Abu Amr (Bashrah), Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah). Tindakannya ini berdasarkan
8
hadis Nabi yang mengatakan bahwa "Alquran diturunkan dalam tujuh huruf." Tapi, sebagian ulama menolak pilihan Ibn Mujahid dan menganggapnya telah semena-mena mengesampingkan varianvarian lain yang dianggap lebih sahih. Nuansa politik dan persaingan antara ulama pada saat itu memang sangat kental. Ini tercermin seperti dalam kasus Ibn Miqsam dan Ibn Shanabudh yang pandangan-pandangannya dikesampingkan Ibn Mujahid karena adanya rivalitas di antara mereka, khususnya antara Ibn Mujahid dan Ibn Shanabudh. Bagaimanapun, reaksi ulama tidak banyak punya pengaruh. Sejarah membuktikan pandangan Ibn Mujahid yang didukung penguasa itulah yang kini diterima orang banyak (atau dengan sedikit modifikasi menjadi 10 atau 14 varian). Alquran yang ada di tangan kita sekarang adalah salah satu varian dari apa yang dipilihkan oleh Mujahid lewat tangan kekuasaan. Yakni varian bacaan Asim lewat Hafs. Sementara itu, varian-varian lain, tak tentu nasibnya. Jika beruntung, ia dapat dijumpai dalam bukubuku studi Alquran yang sirkulasi dan pengaruhnya sangat terbatas. Apa yang bisa dipetik dari perkembangan sejarah Alquran yang saya paparkan secara singkat di atas? Para ulama, khususnya yang konservatif, merasa khawatir jika fakta sejarah semacam itu dibiarkan diketahui secara bebas. Mereka bahkan berusaha menutup-nutupi dan mengaburkan sejarah, atau dengan memberikan apologi-apologi yang sebetulnya tidak menyelesaikan masalah, tapi justru membuat permasalahan baru. Misalnya, dengan menafsirkan hadis Nabi "Alquran diturunkan dalam tujuh huruf" dengan cara menafsirkan "huruf" sebagai bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi, dan seterusnya yang ujungujungnya tidak menjelaskan apa-apa. Saya sependapat dengan beberapa sarjana Muslim modern yang mengatakan bahwa kemungkinan besar hadis itu adalah rekayasa para ulama belakangan untuk menjelaskan rumitnya varian-varian dalam Alquran yang beredar. Tapi, alih-alih menjelaskan, ia malah justru mengaburkan. Mengaburkan karena jumlah huruf (bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi), lebih dari tujuh. Kalau dikatakan bahwa angka tujuh
9
hanyalah simbol saja untuk menunjukkan "banyak," ini lebih parah lagi, karena menyangkut kredibilitas Tuhan dalam menyampaikan ayat-ayatnya. Apakah kita mau mengatakan bahwa setiap varian bacaan, baik yang berbeda kosakata dan pengucapan (akibat dari jenis penulisan dan tatabahasa) merupakan kata-kata Tuhan secara verbatim (apa adanya)? Jika tidak terkesan rewel dan simplistis, pandangan ini jelas tak bertanggungjawab, karena ia mengabaikan fakta kaum Muslim pada awal-awal sejarah Islam yang sangat dinamis. Lalu, bagaimana dengan keyakinan bahwa Alquran dari surah alFatihah hingga al-Nas adalah kalamullah (kata-kata Allah) yang diturunkan kepada Nabi baik kata dan maknanya (lafdhan wa ma'nan)? Seperti saya katakan di atas, keyakinan semacam ini hanyalah formula teologis yang diciptakan oleh para ulama belakangan. Ia merupakan bagian dari proses panjang pembentukan ortodoksi Islam. Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses "copy-editing" oleh para sahabat, tabi'in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan kekuasaan. Proses-proses ini pada dasarnya adalah manusiawi belaka dan merupakan bagian dari ikhtiyar kaum Muslim untuk menyikapi khazanah spiritual yang mereka miliki. bukan jatuh dari langit, gedebuuuuk!
TANYA JAWAB TANYA JAWAB Quote: Tuhankah Yesus itu? JAWAB : Yang harus kita perhatikan dalam mempelajari Hakekat Yesus Kristus adalah :
10
• Ada banyak bukti dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan (Kurios/Adonai), dan Yesus disebut sebagai Tuhan (Theos/Tuhan & YHVH), bahkan sebelum Yesus Naik ke Surga. • Ada Banyak bukti dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah manusia. Tetapi ayat-ayat yang menyatakan kemanusiaan Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Tuhan. Demikian pula sebaliknya, ayat-ayat yang menyatakan Ke-Tuhanan Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Manusia.
Definisi doa adalah adalah sebagai berikut : Hubungan persekutuan dengan Tuhan, atau lebih tepatnya Doa adalah komunikasi pribadi dengan Tuhan. Yesus memberikan teladan bagi murid-muridNya, bahwa Yesus suka berdoa. Pengajaran dan contoh yang konkrit agar kita selalu berdoa dan mengikuti kehendak Tuhan Yang Mahakuasa . Bagi Yesus, tujuan tujuan perjalanan-nya (Yunaninya exodos; Lukas 9:31) dicapai dengan cara mengajar, menyembuhkan orang-orang yang menderita, menjauhkan mereka dari kuasa yang jahat, mengajarkan kepada orang banyak siapa Yang Mahakuasa. 1) Tuhan mengabulkan doa
Quote: KETUHANAN YESUS PATUT DIPERTANYAKAN!!
- "TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya" (Ams 15:29)
SIFAT-SIFAT TUHAN DIPERBANDINGKAN DENGAN YESUS
Yesus sendiri berdoa:
1) Tuhan mengabulkan doa
- "Kemudian Ia menjauhkandiri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu ia berlutut dan berdo’a…" (Luk 22:41)
- "TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya"(Ams 15:29)
- "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdo’a" (Mark 14:35)
Yesus sendiri berdoa:
- "Maka Ia maju sedikit lalu sujud dan berdo’a..." (Mat 26:39)
- "Kemudian Ia menjauhkandiri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu ia berlutut dan berdo’a…" (Luk 22:41)
JAWAB :
- "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdo’a" (Mark 14:35) - "Maka Ia maju sedikit lalu sujud dan berdo’a..." (Mat 26:39) JAWAB :
11
Definisi doa adalah adalah sebagai berikut : Hubungan persekutuan dengan Tuhan, atau lebih tepatnya Doa adalah komunikasi pribadi dengan Tuhan. Yesus memberikan teladan bagi murid-muridNya, bahwa Yesus suka berdoa. Pengajaran dan contoh yang konkrit agar kita selalu berdoa dan mengikuti kehendak Tuhan Yang Mahakuasa . Bagi Yesus, tujuan tujuan perjalanan-nya (Yunaninya exodos; Lukas 9:31) dicapai dengan cara mengajar, menyembuhkan orang-orang yang menderita, menjauhkan
12
mereka dari kuasa yang jahat, mengajarkan kepada orang banyak siapa Yang Mahakuasa.
2:6 yang walaupun dalam rupa Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Pertanyaannya; Yesus itu sendiri adalah Tuhan kok pakai berdoa segala?
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Inilah yang saya maksud dengan posting sebelumnya "ayat-ayat yang menyatakan kemanusiaan Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Tuhan.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9 Itulah sebabnya Tuhan sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Demikian pula sebaliknya, ayat-ayat yang menyatakan Ke-Tuhanan Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Manusia.
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Dan juga tulisan diatas mengenai pengertian "menjelma" tidak berarti di Surga tidak ada Tuhan.
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Tuhan, Bapa!
Doa Yesus di Getsemani juga sebagai persiapan Yesus untuk menghadapi siksa salib.
Quote: 2) Tuhan Maha kuasa mutlak atas segala sesuatu (II Kor 6:18)
Perlu dipahami perendahan diri Yesus ('kenosis'). Artinya, dalam keadaanNya sebagai manusia, ada hal-hal yang bersifat kemanusiawian yang harus dipikul oleh Yesus. Dalam hal ini, Ia telah membuat diriNya menjadi lebih rendah dari BapaNya, dalam tubuh manusia, Yesus memiliki keterbatasan untuk sementara waktu.
Yesus tidak berkuasa sama sekali: - "Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri"(Yoh 5:30) - "Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana" (Mar 6:5)
* Ibrani 2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Tuhan Ia mengalami maut bagi semua manusia. * Filipi 2:5-11
- Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihatNya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagi pula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus meng-adakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak per-tanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya" (Luk 23:8,9) - "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan"(II Kor 13:4)
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
13
14
- "Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya" (Mat 20:23) - "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Mat 26:39)
sempurna dan penuh, dan penghakiman itu bisa disebut sempurna apabila semua HAL YANG BERSANGKUTAN dengan itu dipertimbangkan. Pertimbangan Yesus sebagai yang berhak menghakimi didasarkan pada pengakuan bahwa di dalam diri-Nya terdapat pikiran Tuhan yang sempurna. Yesus tidak
JAWAB : Hal tersebut berkaitan dengan KENOSIS dari Tuhan Yesus Kristus yang sudah dijelaskan pada No. 1
menghakimi berdasarkan motivasi manusiawi yang mungkin sulit dihindarkan. Yesus melakukan penghakiman dengan kesucian, kasih dan simpati Tuhan yang sempurna.
* Yohanes 5:30, Sumber : Yohannes/Biblika "Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menurut kehendak diri-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku."
Quote: "Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizatpun disana" (Mar 6:5); JAWAB :
OU DUNAMAI EGÔ POIEIN AP EMAUTOU OUDEN KATHÔS AKOUÔ KRINÔ KAI HÊ KRISIS HÊ EMÊ DIKAIA ESTIN HOTI OU ZÊTÔ TO THELÊMA TO EMON ALLA TO THELÊMA TOU PEMPSANTOS ME PATROS Penghakiman Tuhan adalah penghakiman yang sempurna. Hanya Tuhan saja yang suci, dan karena itu hanya Dia saja yang mengetahui ukuran yang benar untuk menghakimi orang. Hanya Tuhan saja yang secara
Yesus tidak dapat membuat mujizat karena ketidak percayaan penduduk Nazareth (Markus 6 : 1 – 6a). Ini bukan berarti Yesus tidak mampu. Sama seperti jika seorang dosen berkata, "Saya tidak dapat meluluskan kamu karena kamu tidak ikut ujian". Bukan berarti bahwa dosen tersebut tidak mampu meluluskan mahasiswa tersebut khan?
sempurna mengasihi, dan hanya Dia saja yang melakukan penghakiman dengan belas kasih. Di dalam belas kasih itulah semua penghakiman yang benar dilakukan. Hanya Tuhan saja yang MENGETAHUI secara
15
Quote: "Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan Ku atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya" (mat 20:23);
16
"Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Mat 26:39) JAWAB : Tentang Yesus menderita tidak menunjukkan Dia tidak maha kuasa. Yesus kalau mau bisa saja membuat diriNya tidak menderita, bahkan tidak mengalami proses penyaliban tersebut. Injil juga memberikan adanya KEMAMPUAN YESUS UNTUK MELOLOSKAN DIRI DARI PENGEPUNGAN APAPUN. Baca dalam Yohanes 8:59; Lukas 4 : 29; Matius 17 : 2; Markus 9:2 yang menggambarkan
- "Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, ber-katalah Petrus: "Guru orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." Tetapi Yesus berkata: Ada seorang yang menjamah aku, sebab aku merasa ada kuasa keluar diri diriKu" (Mat 8:45-46) Yudas adalah salah satu dari kedua-belas murid Yesus. Dia mengkhianati Yesus. Meskipun demikian, kata Yesus kepada mereka (termasuk Yudas): "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua belas suku Israel"(Mat 19:28) JAWAB :
kemampuan Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Tuhan saat dikepung. Quote: 3) Tuhan itu Maha Mengetahui segala yang Gaib - "Maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di Sorga, tempat kediamanMU yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena Engkau mengenal hatinya, sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia"(I Raja 8:39) Yesus sedikit pun tidak tampak memiliki sifat ini. - "Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon Ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja"(Mat 21:18:19 ) - "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri"(Mat 24:36)
17
* Matius 21:19 "Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: 'Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.'" Pohon ara adalah lambang bangsa Yahudi, yang berlimpah-limpah dalam daun-daun pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran. Pengutukan pohon itu menubuatkan nasib para pembesar Yahudi, yang saat itu siap untuk menolak Mesias mereka. Israel Memang diumpamakan dengan pohon ara. Tindakan Yesus Kristus melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel yang tidak percaya. Israel diumpamakan dengan pohon ara dalam Hosea 9:10, suatu bagian tentang hukuman karena melanggar penjanjian Tuhan. * Hosea 9:10 "Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan
18
telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu."
- "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita" (Roma 5:6)
KA'ANÂVÎM BAMIDBÂR MÂTSÂ'TÎ YISRÂ'ÊL KEVIKÛRÂH VIT'ÊNÂH BERÊ'SYÎTÂH RÂ'ÎTÎ 'AVÔTÊYKHEM HÊMÂH BÂ'Û VA'AL-PE'ÔR VAYINÂZRÛ LABOSYET VAYIHYÛ SYIQÛTSÎM KE'OHOVÂM
JAWAB :
* Yudas 1:12 "Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali." Bandingkan dengan ayat Al~Qur'an ini: * Q.S. 14:24-26,: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhan telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Tuhan membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap sedikitpun."
Kedua konteks berbicara mengenai Perjanjian Lama dan Baru. Sedangkan dalam Roma 5:6 ; Kristus harus mati sebagai korban penebusan dosa yang jangan anda potong informasinya, bahwa Dia akan bangkit, karena kematian sudah dikalahkan dan kuasa iblis dinyatakan sudah di bawah kaki Tuhan Yesus. (Roma 6:23) Kematian itu menyatakan Tuhan Yesus mati sebagai manusia sempurna sebagai pembelaan akan pembayaran hutang, namun Dia bangkit sebagai Tuhan yang menggenapi hutang darah kita. MANGAPA YESUS MATI? Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:6 ) Baca: Kitab Yesaya pasal 53 (seluruhnya) Penebusan melalui kematian Kristus merupakan kebenaran yang mendalam sehingga para cendekiawan pun tak mampu mengukur kedalamannya. Renungkanlah, Yesus, Anak Tuhan, mati untuk menebus dosa-dosa kita! Berbagai teori telah disampaikan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Kitab Suci mengajarkan bahwa kata "menggantikan" adalah kata yang paling mendekati makna yang sebenarnya dari misteri yang luar biasa ini. Seorang manusia yang tidak berdosa memikul dosa semua manusia.
Sumber : Yohannes/Biblika Quote: 4) Tuhan tidak mungkin bisa mati: - "Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri" (I Tim 6:16) Yesus mati:
19
Cliff Barrows bercerita tentang dua anaknya yang melakukan kesalahan. Meskipun sudah diperingatkan, mereka tetap mengulangi pelanggarannya sehingga perlu didisiplinkan. Hati Cliff yang lembut merasa terluka saat harus menghukum mereka yang dikasihinya. Karena itu ia memanggil Bobby dan Bettie ke kamarnya, melepas baju dan ikat pinggangnya, dan
20
dengan punggung terbuka ia berlutut menghadap tempat tidur. Ia meminta kedua anaknya untuk mencambuknya 10 kali. Mereka menangis. Namun hukuman harus tetap dijalankan. Mereka menangis saat mencambuki punggung ayahnya. Kemudian Cliff memeluk, mencium mereka, dan berdoa bersama. "Memang terasa seperti sakit," katanya, "tetapi mulai sekarang aku tidak akan pernah memukul mereka lagi."
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Yesus sudah menerima cambukan untuk dosa kita semua. Kini Dia mengundang kita untuk menerima pengampunan-Nya dan mempersembahkan sisa hidup kita kepada-Nya. Dia ingin kita tahu keagungan kasih Bapa-Nya. Itulah alasan mengapa Yesus mati?
7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
TUHAN SANG HAKIM TIDAK HANYA MENYATAKAN BAHWA KITA BERSALAH TETAPI JUGA MEMBAYAR HUKUMAN KITA
6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kitasekalian.
8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. 9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
* Yesaya 53 1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? 2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. 3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Tuhan. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
21
10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. 11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. 12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontakpemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. Juruselamat telah mati dengan cara yang sangat hina di atas salib. Mengapa sangat hina? Karena di atas salib, kita hanya melihat orang yang
22
ditolak oleh Tuhan dan ditolak manusia. Paulus mengatakan "Terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib" (Galatia 3:13). Yesus menanggung kutuk Tuhan, ditolak oleh Tuhan namun bukan karena dosa-Nya tetapi karena dosa kita. Begitu dalamnya penderitaan dan pengorbanan Juruselamat kita sampai Ia mau mati dengan cara yang sangat hina. Yesus mati dengan cara terhina agar kita mati tidak mengalami maut dan kebinasaan. Semua kutuk dosa telah ditanggung Yesus melalui kematian-Nya, sehingga kita tidak menanggung kutuk saat kita mati. Sebagai orang Kristen, kematian bukan sesuatu yang memalukan melainkan suatu kemuliaan dan keuntungan (Filipi 1:21). Mati adalah suatu keuntungan karena kita langsung bersama-sama dengan Yesus begitu kita mati, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Betapa besarnya kasih Juruselamat kita.
Bagian ini bukan mengatakan Tuhan Yesus minta keselamatan, melainkan Tuhan Yesus justru mengungkapkan misi utamaNya datang kedunia, dan Dia menghadapi bukan dengan kegentaran untuk kemudian lari dari kehendak Tuhan melainkan datang untuk menggenapiNya walau secara manusiawi, Dia gemetar akan hukuman yang akan disandangNya, karena begitu berat hukuman tersebut!! Sebaiknya untuk mengerti ayat yang tertulis diatas, hendaknya dibaca mulai dari ayat 20 pada Yohanes pasal 12 ini. Judul perikopnya adalah : YESUS MEMBERITAKAN KEMATIANNYA Dalam perikop tersebut, Yesus mengetahui apa yang akan terjadi, karena Yesus adalah Tuhan yang Maha Tahu, walaupun pada hal-hal tertentu Yesus membatasi kemahatahuanNya tentang hari Kiamat. Quote:
Quote:
6) TUHAN tidak mungkin takut
5) Tuhan memberikan keselamatan:
Yesus takut:
- "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwa" (Mzm 34-19)
- "Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi" (Yoh 11:53,54)
Yesus sendiri minta keselamatan dari TUHAN: - "Jiwaku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku" (Yoh 12:27)
- "Yesus melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias"(Mat 16:20)
JAWAB :
- "Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diamdiam"(Mat 26:39)
Kok dipotong ayatnya?
JAWAB :
* Yohanes 12:27 lengkap adalah demikian :
Apakah ayat-ayat di atas mengungkapkan bahwa Tuhan Yesus takut?
Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini
Quote:
23
24
7) TUHAN tidak mungkin dapat diuji oleh siapa pun, tidak dalam arti baik atau buruk.
- "Jawab Yesus mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja" (Mrk 10:18)
- "Tuhan tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun" (Yak 1:13)
JAWAB :
Yesus sendiri dicobai selama 40 hari oleh setan (Luk 4:1-13) JAWAB : Kedua ayat ini memiliki konteks yang berbeda. Karena kitab Yakobus adalah penjelasan mengenai posisi Tuhan terhadap yang jahat. Sedangkan Lukas yang dipertegas dalam kitab matius pasal 4 adalah menyatakan Tuhan Yesus sebelum memulai pelayanan, Dia dicobai namun menang, menang atas keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup, cobaan yang tidak dapat diatasi oleh
Ke-dua ayat diatas mempunyai konteks yang berbeda. 1 Taw 16:34 adalah menyatakan bagaimana rasa syukur kita kepada Tuhan yang berlimpah kasih setiaNya tidak pernah terputus, sedangkan bagian kedua dalam kitab Markus adalah menyatakan bagaimana Tuhan Yesus, tidak mau dimanfaatkan sebagai pembenaran akan pengakuan bahwa seseorang dapat dikatakan baik oleh karena melakukan perbuatan baik yang dasar motivasi sesungguhnya adalah bukan karena masalah hati tetapi masalah pengakuan dari orang lain dan bukannya Tuhan. Orang seperti ini sudah mendapatkan upahnya, tetapi upah dari Tuhan tidak.
APAKAH YESUS MENOLAK DISEBUT BAIK? * Lukas 18:18-27 "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Tuhan"
Adam dan Hawa dan juga kebanyakan dari kita, umatNya.
18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
1 Yohanes 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan
18:19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja.
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
Quote:
18:21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
8) TUHAN itu baik. - "Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya" (1 Taw 16:34)
18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juTuhan segala yang kaumiliki dan bagibagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Yesus menolak disebut baik:
25
26
18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. 18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Tuhan. 18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan." 18:26 Dan mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan." Lukas 18:18-27. Dikisahkan ada seorang Kaya bertanya kepada Yesus dengan keyakinannya bahwa dia adalah orang yang baik karena sudah menuruti semua hukum-hukum Taurat dan perintah agama, demikian : [i]"Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja" Jawaban Yesus ini merupakan jawaban yang sulit untuk dicerna, seolaholah Yesus menolak diriNya disebut baik. Siapapun akan tahu lawan kata baik adalah buruk/jahat. Apakah benar demikian? Mari kita coba pahami apa maksud pertanyaan orang kaya tadi kepada Yesus. Bahwa Ketika dia melihat Yesus, dia tidak mengerti bahwa Yesus adalah Tuhan, tapi dia hanya melihat Yesus sebagai "guru", dan oleh sebab itu, dia mengira Yesus adalah juga seorang yang baik (Baca ayat 18) seperti pemahamannya terhadap dirinya sendiri yang sudah berusaha menjadi orang baik. Kemudian kita perhatikan jawaban Yesus yang juga merupakan pertanyaan balik di ayat 19 ; "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja". Pertanyaan ini dilontarkan kepada orang itu sebab Yesus tahu bahwa orang ini tidak melihat-Nya sebagai Tuhan. Orang kaya itu tahu betul bahwa Yesus itu
27
baik, tapi dia menyebut Yesus baik untuk alasan yang keliru. Orang kaya itu mengira Yesus itu juga baik sebagaimana dia baik karena menuruti hukum-hukum Tuhan. Disini Yesus Kristus mengajarkan bahwa percaya pada kehidupan yang baik; atau melakukan perbuatan yang baik tidak akan memberikan kehidupan kekal. Dalam Yesaya 64:6 tertulis "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin". Sebab apabila untuk mendapat keselamatan didasarkan dengan perbuatan baik, untuk apa Tuhan Yesus datang?. Sejauh mana kebaikan manusia bisa meraih kehidupan kekal itu, jika kutuk dosa masih mencengkeram manusia.Sebab manusia akan tetap berada dibawah murka Tuhan (akibat dosa manusia pertama). Hal ini memang tidak semuanya diterangkan dalam satu perikop tersebut, tetapi kita tahu dari bagian-bagian lain dari Alkitab banyak menjelaskan; walaupun kita berusaha menjalani kehidupan sesempurna mungkin, namun satu dosa saja sudah cukup untuk membawa manusia ke dalam neraka selamanya. Jadi manusia itu benar-benar membutuhkan seorang Penebus. Yesus Kristus datang untuk menebus dosa-dosa manusia. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa. Yesus adalah satu-satunya cara pemecahan masalah dosa-dosa kita dan memungkinkan kita untuk mendapat kehidupan yang kekal seperti yang diharapkan oleh orang kaya itu. Quote: 9) Tuhan tidak mungkin tidur (Maz 121:3-4) Yesus tidur : - "Lalu mengamuklah taufan yag sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam." (Mrk 4:37,38)
28
JAWAB :
- "Hanya kepada Tuhan yang membangkitkan orang orang mati" (II Kor 1:9)
Posisi dalam kitab Markus, bisa menyatakan Tuhan Yesus itu kelelahan sehabis Dia mengajar, dan beristirahat sama seperti manusia biasa sePerti kita, akan tetapi implikasi yang lain dapat menyatakan bahwa Tuhan Yesus tidur hanya ketika Dia akan melakukan suatu perbuatan yang besar yang bersifat memberikan pelajaran kepada para muridNya waktu itu, akankah dalam kesulitan badai taufan yang berkecamuk hebat seperti itu, mereka tetap beriman kepada Tuhan dan memiliki kuasa atasnya?
Sedang Yesus sendiri, daripada menghidupkan orang mati, dia sendiri mati. TUHAN yang membuatnya hidup. - "Tuhan telah membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kis 13:3) JAWAB : Ayat yg diberikan tidak cocok.
Dalam kisah itu mengandung pengajaran bahwa Yesus berkuasa atas badai yang mengamuk, dan murid-muridpun takjup akan kuasanya. Quote: 10) Tuhan tidak terbunuh. Bila terbunuh, dia bukan TUHAN. Dikatakan:
Isi ayat sebenarnya : Kisah 13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
- "Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Tuhan!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Tuhan" (Yeh 28:9)
Quote:
Tentang Yesus dikatakan:
- "Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat TUHAN" (Mat 5:8).
- "Tuhan nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh" (Kis 5:30) JAWAB :
12) Hanya orang suci hatinya yang bisa melihat TUHAN
Bila Yesus itu TUHAN tentu mereka yang haus darah tak bisa melihat Yesus dan bahwasanya memang TUHAN itu tidak tampak (I Tim 1:17). JAWAB :
Ini adalah garis besar rencana Tuhan bahwa Tuhan Yesus sebagai manusia yang akan menjadi korban pendamaian, harus mati agar kita ini dapat diselamatkan. Konteksnya sudah jelas menyatakannya. Tidak perlu diperpanjang pembahasan ini, karena kedua hal menyatakan posisi penjelasan dan KONTEKS yang berbeda. Quote: 11) TUHAN yang menghidupkan orang mati:
29
Ayat Sebenarnya : 1 Timotius 1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Tuhan yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. Secara singkat ayat-ayat yang sudah disampaikan justru malah memperkuat bahwa Yesus adalah Tuhan dengan penggenapan nubuat dari Perjanjian Lama Terutana Yesaya 53
30
Dari penjabaran2 diatas sudah jelas menyatakan Ketuhanan Yesus sudah dapat membela DIRINYA sendiri! Ketika Yesus datang ke dunia dalam wujud manusia masih memiliki sifat ketuhananNya, antara lain Yesus mengampuni dosa (Lukas 5:25-26, Matius 9:2). Yesus berkuasa melakukan mujizat (Mat 14:13-21, Markus 6:30-44, Luk 9:10-17, Yoh 6:1-13, Yoh 11:1-44 dan masih banyak lagi).
* Ibrani 2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Tuhan Ia mengalami maut bagi semua manusia. * Filipi 2:5-11
SifatNya yang omniscience tercatat dalam (Yoh 4:17-18, Matius 22:1522 dll). Walaupun demikian Yesus berada dalam batasan-batasan inkarnasi. Salah satunya adalah Yesus tidak memiliki Omnipresent (Maha hadir), Yesus terikat kepada ruangan dan waktu untuk sementara waktu saja. Saat Yesus tergantung diatas kayu salib, Yesus tidak lagi Omnipotent karena untuk inilah Dia datang ke dunia menebus manusia dari dosa dan mati diatas kayu salib. Tetapi tidak selama-lamanya Yesus dalam batasan ini. Tidak selama-lamanya maut itu menguasaiNya. Ketika Yesus bangkit dari kematian, Yesus ada dalam "tubuh kemuliaan" (Matius 28:9; Lukas 24:3,15,30,31,40,42,50; Yohanes 20:17,22-29; 21:7,15). Tubuh Kemuliaan itu tidak dapat dibatasi oleh pintu atau tembok atau lain-lain (Yesus kembali menjadi Omnipresent). Tubuh itu adalah tubuh yang mulia dan tentu sesuai dengan keadaan di bumi ini; oleh sebab itulah Tuhan Yesus harus naik ke sorga, suatu tempat yang sesuai dengan tubuh rohani-Nya. Lagi pula sifat Yesus Kristus yang lain daripada orang-orang di dunia ini menuntut supaya Ia keluar dari dunia ini dengan cara yang ajaib. Ia masuk ke dalam dunia ini dengan cara yang ajaib, maka patutlah Ia keluar dengan cara yang ajaib pula. Suatu kehidupan yang tidak berdosa wajib berakhir dengan cara yang ajaib dan mulia. Demikian pula tubuh orang-orang saleh yang akan diangkat akan serupa dengan tubuh kemuliaan Tuhan Yesus itu (1Korintus 14:51,52). Yesus dalam tubuh kemuliaanNya terangkat ke Surga dan Yesus akan datang kembali (second coming) dengan cara yang demikian. Jadi, Yesus dalam status inkarnasi di dunia ini yang memang lebih rendah. Namun ketika Yesus naik ke surga maka Yesus yang adalah Tuhan itu sendiri kembali dalam pada eksistensiNya yang hakiki (Omnipresent, Omnipotent, Omniscience, dan Maha segalanya):
31
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9 Itulah sebabnya Tuhan sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Tuhan, Bapa! Penjelasan diatas tentu tidak akan memuaskan "orang-orang yang belum percaya". Tetapi kebenaran telah dibukakan bahwa Tuhan sungguhsungguh mengasihi manusia sehingga rela datang sebagai manusia sederhana yang melakukan karya agung dan mulia yaitu misi keselamatan bagi semua umat manusia. Blessings,
32
BP September 6, 2005
33