Mslh Yg Dihdapi Dlm Strategi Pembelajaran Sosiologi

  • Uploaded by: wahyusoil unhas
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mslh Yg Dihdapi Dlm Strategi Pembelajaran Sosiologi as PDF for free.

More details

  • Words: 505
  • Pages: 8
PERSENTATION ASSIGNMENT ARRENGED BY : 

   

Nining Hasri Ayu Ningsih Suwardi Herimansyah Wahyuddin Ahmad Afandi

www.unismuh.a c.id

Masalah Yang Dihadapi Dalam Strategi Pembelajaran Sosiologi

www.unismuh.a c.id

• Pertama, masalah teknik pembelajaran yang tidak menumbuhkan motivasi peserta didik. Seharusnya, proses pembelajaran itu dapat memacu keingintahuan peserta didik untuk membedah masalah-masalah seputar lingkungan sosialnya sekaligus dapat membentuk opini pribadi terhadap masalah-masalah tersebut. Di sini, mereka bukan lagi dianggap sebagai ¡¥tabula rasa¡¦, kertas kosong atau pribadi yang menerima secara pasif sajian yang tidak tepat sasaran empunya tenaga pengajar/ Guru; pribadi yang tidak mengetahui apa-apa, melainkan pribadi yang telah berinteraksi dengan lingkungan dan berhak untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

www.unismuh.a c.id

• Kedua, eksistensi pengajar/ guru bukan sebagai fasilitator yang membelajarkan peserta didik, melainkan pribadi yang mengajar atau menggurui peserta didik. Kalau hal ini menjadi prioritas dalam pembelajaran maka kesan negatif yang bisa mematikan kreativitas peserta didik pun timbul, bahwa pengajar itu sumber ilmu tetapi siswa gudangnya ilmu. Peserta didik adalah ¡§bank¡¨ dan pengajar/ guru adalah nasabahnya. pengajar menabung ilmu dalam bank empunya peserta didik, sedangkan peserta didik tidak memiliki ilmu itu. Bukankah kehadiran seorang pengajar ¡¥ibarat seorang bidan yang membantu mengeluarkan bayi dari perut seorang ibunya¡¦?. Peran aktif peserta didik dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi pengetahuannya sangat diutamakan. pengajar cuma memfasilitasi peserta didik guna mengikuti pola-pola kognitif dan memperlihatkan konsep pengetahuannya itu dapat berlaku benar untuk setiap keadaan atau sudah baku menurut referensi ilmu dan kebenaran epistemologis tertentu. Jadi, masalahnya terletak pada proses www.unismuh.a pembelajaran yang masih menganggap peserta didik c.id

• Ketiga, penyampaian pesan pembelajaran dengan media yang kurang interaktif dan atraktif. Yang diharapkan dari peserta didik adalah merasa at home, menyenangi pelajaran, merasa membutuhkan ilmu itu serta dapat melaksanakan pesan pembelajaran.. Peserta didik dapat menterjemahkan isi pesan itu ke dalam ranah - ranah kognitif karena dari situlah sumber kompetensi baginya dan haluan evaluasi bagi pengajar. Peserta didik dapat memiliki keahlian afektif dan psikomotorik yang bisa diukur. peserta didik membentuk konsep atau skemata melalui proses asimilasi dan akomodasi; sedangkan pengajar/ guru menunjukkan kebenaran konsep atau skemata pengetahuan peserta didik itu dengan hukum, teori dan kebenaran yang berlaku umum. Jika yang diperoleh peserts didik adalah ketidaksesuaian, maka pengajar dapat menunjukkan kesalahan konsep itu dan memperlihatkan yang benar, atau membantu mencari alasan, bukti dan referensi ilmiah untuk mengkonstruksi pengetahuan baru. Yang diharapkan dari pengajar adalah menguasai ketrampilan professional dan unjuk kerjanya. Membuat skenario pembelajaran yang mengesankan dan memacu keingintahuan peserta didik. Melatih kemampuan berpikir www.unismuh.a dan berinteraksi pesera didik secara benar sehingga c.id

Tekhnik Penyelesaiannya

www.unismuh.a c.id

1. Menumbuhkan Motivasi 2. Membentuk Kemampuan Berpikir 3. Belajar Dengan Multimedia 4. Evaluasi Rutin dan Penelitian Kelas 5. Simpul Pembelajaran

www.unismuh.a c.id

DAFTAR PUSTAKA      

Abdul Munir Mulkan. Peny. (2002). John Muller: Cerdas di Sekolah Kepribadian. Jakarta: 2002 H. Chalijah Hasan (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Jakarta: Al-Ikhlas. Piaget, J. (1970). Genetic Epistemology. New York: Columbia University Press Rini, M. (2002). Anakku Malas Belajar. Jakarta: Majalah Psikologi(Internet). Sumadi Suryabrata (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Suparno, P. (2002). Filsafat Konstuksivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

www.unismuh.a c.id

Related Documents


More Documents from "Akhmad Ramadhani"

Visi Dan Misi Soiler
April 2020 27
Ham Ran
April 2020 27
Bahan Organik
April 2020 33
Pupuk Organik
April 2020 29
Kelompok 13 Soiler's
April 2020 24