MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan radioaktif.
Adapun kelebihan yang dimiliki teknologi MRI adalah kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.
Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya : • Pemeriksaan Kepala • Pemeriksaan Otak • Pemeriksaan Tulang Belakang • Pemeriksaan Abdomen • Pemeriksaan Thorax
MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :
MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
(gantry)
(open gantry)
Sedangkan bila ditinjau dari kekuatan magnetnya MRI terdiri dari : • MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T • MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T • MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari: Sistem magnet Sistem pencitraan Sistem frekuensi radio Sistem komputer Sistem pencetakan citra
Permanent magnet (generating a constant static magnetic field) Gradient magnetic field coil (providing MR signal with positional information) Transmitter coil (applying an RF pulse) Receiver coil (receiving MR signal)
Display
Image Processing system
Nc
Rf
Signal
Untuk memulai proses memindai, tubuh pasien diletakkandi pusat atau isocenter magnetis dari MRI. Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak. saat diletakkan dalam MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberi frequensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut.
Sebagai inti dari MRI adalah magnet untuk menghasilkan medan magnet statis. Berikut adalah 3 macam magnet yang sekarang dipakai dalam sistem MRI: Magnet tetap (Permanent Magnet/PM) Magnet resistif (Resistive Magnet/RM) Magnet superkonduktif (Superconductive Magnet/SCM)
2. Magnet resistif (Resistive Magnet/RM)
3. Magnet superkonduktif (Superconductive Magnet/SCM)
Artefak adalah kesalahan yang terjadi pada gambar yang menurut jenisnya terdiri dari :
Kesalahan geometric
Kesalahan algoritma
Kesalahan pengukuran attenuasi.
Sedangkan menurut penyebabnya terdiri dari :
Artefak yang disebabkan oleh pergerakan physiologi Artefak yang terjadi karena perubahan kimia dan pengaruh magnet.
Artefak yang terjadi karena letak gambaran tidak pada tempat yang seharusnya.
Upaya untuk mengatasi artefak pada gambaran MRI, antara lain dilakukan dengan cara :
Waktu pemotretan dibuat secepat mungkin Menanggalkan benda-benda yang bersifat ferromagnetic bila memungkinkan
Perlu kerja sama yang baik dengan pasien. Pengambilan sample/gambar sebaiknya lebih dari satu kali. Pengolahan citra yang dilakukan pada komputer (image processing) harus sebaik mungkin.
Pemanfatan MRI untuk memeriksa bagian dalam tubuh sangat efektif karena lebih detail dan akurat. Pesawat MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi peng-ion seperti penggunaan pesawat sinar X.