Monkey Syndrome

  • Uploaded by: Rasyid Ridha
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Monkey Syndrome as PDF for free.

More details

  • Words: 729
  • Pages: 3
RASYID RIDHA XI IPA 5 SMA NEGERI 2 PALANGKA RAYA

Syndrome Monyet Gary Hamel dan C.K. Prahalad adalah dua penulis buku bisnis yang sangat terkenal dari Harvard Business School, pernah melakukan riset terhadap sekelompok monyet.Empat ekor monyet dimasukkan ke dalam ruang tertutup di mana di tengah-tengah ruangan ditaruh sebuah tiang yang ujung atasnya digantung setandan pisang.Secara naluri, keempat monyet tersebut bergegas naik untuk mengambil pisang tersebut. Namun, setiap kali sang monyet berusaha menggapai pisang itu, ia langsung disemproti dengan air dingin.Berkali-kali para monyet bergantian untuk mengambil, tetapi semuanya sama saja, yaitu mereka terkena semprotan air dingin yang deras.Pada suatu saat, akhirnya para monyet tersebut menyerah karena mereka merasa upaya mereka sia-sia.Setelah tidak ada lagi monyet yang berusaha mengambil pisang, eksperimen dilanjutkan dengan mengeluarkan satu dari empat monyet tersebut dan diganti dengan monyet yang baru.Begitu monyet yang baru tersenbut melihat pisang, ia langsung bergegas untuk mengambilnya. Namun, usahanya langsung dicegah oleh tiga monyet senior yang sebelumnya telah merasakan dinginnya semprotan air.Walaupun berusaha untuk terus memanjat, monyet lainnya menghalang-halangi niatnya dan sampai pada suatu saat sang monyet baru itu berhenti untuk mencoba. Eksperimen kemudian dilanjutkan lagi dengan memasukkan satu monyet baru dan mengeluarkan satu monyet lama.Hasilnya juga sama, bahkan monyet baru yang pertama juga ikut-ikutan menghalangi usaha monyet yang baru tadi untuk mengambil pisang. Eksperimen kemudian dilanjutkan sampai pada tahap terakhir, di mana semua monyet yang lama dikeluarkan, dan yang sisa empat monyet yang belum pernah kena semprot, tapi pernah dilarang oleh pendahulunya.Alhasil, empat monyet baru tersebut tidak berani untuk memanjat dan mengambil pisang walaupun tidak pernah kena semprotan air dan yang paling

menyedihkan, mereka tidak mengerti alasan yang sebenarnya mengapa pisang tersebut tidak boleh diambil. Pada percobaan lain dilakukanlah scenario yang agak berbeda.Pertama kali dimasukkanlah Monyet A dan Monyet B ke dalam sebuah ruangan tertutup yang didalamnya diletakkan sebatang tiang, di mana pada puncak tiang itu terdapat setandan pisang.Monyet A mulai memanjat tiang itu, pada saat yang bersamaan sang professor menyiramkan air sehingga terpelesetlah Monyet A dan jatuh.Monyet A berusaha untuk memanjat lagi, tapi karena licin, kembali dia terjatuh, begitu seterusnya sehingga Monyet A menyerah.Kemudian giliran monyet B, melakukan hal yang sama dengan Monyet A, berulang kali mencoba dan jatuh, menyerah jugalah monyet B. Kemudian, sang professor memasukan Monyet C ke dalam ruangan tersebut.Monyet C langsung ingin memanjat tiang karena melihat setandan pisang yang begitu menarik.Tetapi, sebelum hal itu terjadi, Monyet A dan B terlihat seperti dengan semangat menasihati Monyet C untuk tidak mengalami hal yang konyol, yaitu terpeleset dan jatuh.”Percuma kamu memanjat tiang itu, kami berdua sudah, mencoba berulang kali, tetapi selalu gagal”, mungkin begitu ucap Monyet A dan Monyet B.Akhirnya, Monyet C menuruti nasehat kedua monyet itu, dia tidak berusaha mencoba memanjat lebih dahulu. Kemudian sang professor mengeluarkan Monyet A dan B, dimasukkannya Monyet D dan Monyet E.Monyet D dan Monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C mencoba menasihati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau tidak ingin terpeleset dan jatuh.Monyet D mendengar dan mematuhi nasehat tersebut, dia tidak berusaha untuk memanjat. Tapi, lain halnya dengan Monyet E, dia tidak mendengarkan nasehat itu, dia idak terpengaruh dengan nasehat itu, dia mulai mencoba untuk memanjat.”apa salahnya mencoba” mungkin begitu pikir Monyet E.Karena sang Professor tidak memberi air lagi pada tiang itu, Monyet E akhirnya dapat mencapai puncak dan mendapatkan pisang.Apa moral cerita ini ?

Karakter yang dapat dijumpai : Monyet A dan Monyet B :

Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter dengan mudahnya menyerah kalah dan dengan mudahnya mempengaruhi orang lain untuk tidak berusaha, menanamkan input-input negatif kepada orang lain.Sangat disayangkan, bahwa dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh orang-orang hebat yang potensial, tetapi terlalu cepat menyerah.Banyak diri kita yang keburu sudah mati sebelum mencoba menggali seluruh potensi yang ada pada diri kita. Monyet C dan Monyet D : Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter mudah sekali percaya dengan input-input negatif yang dia terima, tanpa mau bersusah-susah untuk meraih kesuksesan, orang-orang yang takut gagal, padahal belum mencoba.Kita cenderung mengikuti falsafah “Kalau ragu, lebih baik tidak usah dilakukan”.Jika kita tidak pernah mencoba, kita sudah pasti tidak akan pernah berhasil.Kita berjuang bukan dengan kepandaian , tetapi dengan kegigihan. Monyet E : Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter tidak mudah terpengaruh dengan input-input negatif, orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesuksesan, berani mencoba, tidak takut gagal.Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan.Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh.Kalau kita ingin berhasil, kita harus berani mengambil RISIKO.

Related Documents

Monkey Syndrome
April 2020 19
Monkey
May 2020 27
Syndrome
July 2020 25
Syndrome
April 2020 18
Monkey Business
May 2020 19
Monkey Comic
December 2019 20

More Documents from ""