Mohon Dijadikan Hamba Yang Bersyukur - Doa

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mohon Dijadikan Hamba Yang Bersyukur - Doa as PDF for free.

More details

  • Words: 13,567
  • Pages: 42
[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Doa Mohon Dijadikan Hamba yang Bersyukur

‫ي َوأَنْ أَ ْع َملَ صَالِحًا‬ ّ َ‫ب َأوْزِعْنِي أَ ْن َأشْ ُك َر ِنعْمََتكَ الّتِي َأْنعَمْتَ عَ َل ّي وَعَلَى وَالِد‬ ّ ‫َر‬ َ‫َترْضَاهُ َوَأدْخِلْنِي ِب َرحْمَِتكَ فِي عِبَادِ َك الصّالِحِي‬ “..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin..” "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (Q.S. An-Naml : 19)

‫َربّ َأوْزِعْنِي أَ ْن أَ ْش ُكرَ ِنعْمََتكَ الّتِي أَْنعَمْتَ عَ َليّ وَعَلَى وَاِلدَيّ َوأَ ْن أَعْ َملَ صَالِحًا‬ َ‫ت ِإلَ ْيكَ َوِإنّي ِمنَ الْ ُمسْلِ ِمي‬ ُ ْ‫ح لِي فِي ذُ ّريّتِي ِإنّي تُب‬ ْ ِ‫َترْضَاهُ َوأَصْل‬ “..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlihliy fii dzurriyyatiy inniy tubtu ilayka wa inniy minal muslimiin..” "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Q.S. Al-Ahqaf : 15) Firman Allah SWT: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 152) “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 172) “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran, 3 : 145) Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu http://orido.wordpress.com

1

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim, 14 : 7) “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nahl, 16: 18). “Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml, 27 : 40) “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash, 28 : 73) “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabuut, 29 : 17) Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Q.s. Luqman, 31 : 12)

Fabiayyi aalaa rabbikumaa tukadzdzibaan?

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? tiga puluh kali Allah SWT menyatakan hal ini dalam Al-Qur’an… Hadis terkait: Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.: Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur

aRtikelteRkait: • • • • • • •

[DOA] tatkala mengalami kesedihan [HOTD] susah & sabaR [HOTD] beRinfak [HOTD] bencana [HOTD] Rizki daRi aRah tak teRkira [HOTD] musibah dan dOsa alhamdulillah

http://orido.wordpress.com

2

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

Link: [Allah menambahkan nikmatnya kepada ORang yang bersyukuR] http://remaja4istiqomah.wordpress.com/bersyukur-kepada-allah/ [kedahsyatan bersyukuR] http://www.amarullahfatimah.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1 &artid=126 [tiga cara bersyukur] http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=164 [menjadi pRibadi yang beRsyukuR] http://dhika.cikul.or.id/2008/03/12/menjadi-pribadi-yang-bersyukur/ [nikmat kaRena beRsyukuR] http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=33278 [amal shalih membantu mendatangkan keberkahan] http://www.almanhaj.or.id/content/2415/slash/0 [Syukur] http://d1ah.com/syukur/ [antaRa si kaya yang beRsyukuR dan si fakiR yang beRsabaR] http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=143 [maRi belajaR beRsyukuR] http://www.hudzaifah.org/Article136.phtml [isteRi haRus banyak beRsyukuR dan tidak banyak menuntut] http://www.almanhaj.or.id/content/2319/slash/0 [syukur, kegembiraan, rendah hati, kemurahan dan kedermawanan] http://www.almanhaj.or.id/content/2211/slash/0 [cara membuat kita mengerti bersyukur] http://baiturrahmanvni.wordpress.com/2007/11/30/cara-membuat-kita-mengertibersyukur/ [bersyukur sepanjang waktu] http://www.eramuslim.com/atk/oim/7b03002316-bersyukur-sepanjang-waktu.htm

http://remaja4istiqomah.wordpress.com/bersyukur-kepada-allah/

Bersyukur Kepada Allah ALLAH MENAMBAHKAN NIKMATNYA KEPADA ORANG YANG BERSYUKUR Setiap orang sangat memerlukan Allah dalam setiap gerak kehidupannya. Dari udara untuk bernafas hingga makanan yang ia makan, dari kemampuannya untuk menggunakan tangannya hingga kemampuan berbicara, dari perasaan aman hingga perasaan bahagia, seseorang benar-benar sangat memerlukan apa yang telah diciptakan oleh Allah dan apa yang dikaruniakan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari kelemahan mereka dan tidak menyadari bahwa mereka sangat memerlukan Allah. Mereka menganggap bahwa segala sesuatunya terjadi dengan sendirinya atau mereka menganggap

http://orido.wordpress.com

3

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah karena hasil jerih payah mereka sendiri. Anggapan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dan benar-benar tidak mensyukuri nikmat Allah. Anehnya, orang-orang yang telah menyatakan rasa terima kasihnya kepada seseorang karena telah memberi sesuatu yang remeh kepadanya, mereka menghabiskan hidupnya dengan mengabaikan nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya di sepanjang hidupnya. Bagaimanapun, nikmat yang diberikan Allah kepada seseorang sangatlah besar sehingga tak seorang pun yang dapat menghitungnya. Allah menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. an-Nahl: 18). Meskipun kenyataannya demikian, kebanyakan manusia tidak mampu mensyukuri kenikmatan yang telah mereka terima. Adapun penyebabnya diceritakan dalam al-Qur’an: Setan, yang berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan Allah, berkata bahwa tujuan utamanya adalah untuk menjadikan manusia tidak bersyukur kepada Allah. Pernyataan setan yang mendurhakai Allah ini menegaskan pentingnya bersyukur kepada Allah: “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. Allah berfirman, ‘Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya’.” (Q.s. al-A’raf: 17-8). Dalam pada itu, orang-orang yang beriman karena menyadari kelemahan mereka, di hadapan Allah mereka memanjatkan syukur dengan rendah diri atas setiap nikmat yang diterima. Bukan hanya kekayaan dan harta benda yang disyukuri oleh orang-orang yang beriman. Karena orang-orang yang beriman mengetahui bahwa Allah adalah Pemilik segala sesuatu, mereka juga bersyukur atas kesehatan, keindahan, ilmu, hikmah, kepahaman, wawasan, dan kekuatan yang dikaruniakan kepada mereka, dan mereka mencintai keimanan dan membenci kekufuran. Mereka bersyukur karena telah dibimbing dalam kebenaran dan dimasukkan dalam golongan orang-orang beriman. Pemandangan yang indah, urusan yang mudah, keinginan yang tercapai, berita-berita yang menggembirakan, perbuatan yang terpuji, dan nikmat-nikmat lainnya, semua ini menjadikan orang-orang beriman berpaling kepada Allah, bersyukur kepadaNya yang telah menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Sebagai balasan atas kesyukurannya, yang beriman. Ini merupakan rahasia Allah menambah nikmat-Nya kepada bahkan Allah memberikan kesehatan http://orido.wordpress.com

sebuah pahala menunggu orang-orang lain yang dinyatakan dalam al-Qur’an; orang-orang yang bersyukur. Misalnya, dan kekuatan yang lebih banyak lagi 4

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kepada orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas kesehatan dan kekuatan yang mereka miliki. Bahkan Allah mengaruniakan ilmu dan kekayaan yang lebih banyak kepada orang-orang yang mensyukuri ilmu dan kekayaan tersebut. Hal ini karena mereka adalah orang-orang yang ikhlas yang merasa puas dengan apa yang diberikan Allah dan mereka ridha dengan karunia tersebut, dan mereka menjadikan Allah sebagai pelindung mereka. Allah menceritakan rahasia ini dalam al-Qur’an sebagai berikut: “Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Q.s. Ibrahim: 7) Mensyukuri nikmat juga menunjukkan tanda kedekatan dan kecintaan seseorang kepada Allah. Orang-orang yang bersyukur memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikaruniakan Allah. Rasulullah saw. juga menyebutkan masalah ini, beliau saw. bersabda: “Jika Allah memberikan harta kepadamu, maka akan tampak kegembiraan pada dirimu dengan nikmat dan karunia Allah itu. (Ramuz el-Hadis, jilid 1, hal. 22) Dalam pada itu, seorang kafir atau orang yang tidak mensyukuri nikmat hanya akan melihat cacat dan kekurangan, bahkan pada lingkungan yang sangat indah, sehingga ia akan merasa tidak berbahagia dan tidak puas, maka Allah menjadikan orang-orang seperti ini hanya menjumpai berbagai peristiwa dan pemandangan yang tidak menyenangkan. Akan tetapi Allah menampakkan lebih banyak nikmat dan karunia-Nya kepada orang-orang yang ikhlas dan memiliki hati nurani. Bahwa Allah menambah kenikmatan kepada orang-orang yang bersyukur, ini juga merupakan salah satu rahasia dari al-Qur’an. Bagaimanapun harus kita camkan dalam hati bahwa keikhlasan merupakan prasyarat agar dapat mensyukuri nikmat. Jika seseorang menunjukkan rasa syukurnya tanpa berpaling dengan ikhlas kepada Allah dan tanpa menghayati rahmat dan kasih sayang Allah yang tiada batas, tetapi rasa syukurnya itu hanya untuk menarik perhatian orang, tentu saja ini merupakan ketidakikhlasan yang parah. Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati dan mengetahui ketidakikhlasannya tersebut. Orang-orang yang memiliki niat yang tidak ikhlas bisa saja menyembunyikan apa yang tersimpan dalam hati dari orang lain. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya dari Allah. Orang-orang seperti itu bisa saja mensyukuri nikmat ketika tidak menghadapi penderitaan. Tetapi pada saat-saat berada dalam kesulitan, mungkin mereka akan mengingkari nikmat. Perlu diperhatikan, bahwa orang-orang mukmin sejati tetap bersyukur kepada Allah sekalipun mereka berada dalam keadaan yang sangat sulit. Seseorang yang melihat dari luar mungkin melihat berkurangnya nikmat pada diri oranghttp://orido.wordpress.com

5

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. orang yang beriman. Padahal, orang-orang beriman yang mampu melihat sisisisi kebaikan dalam setiap peristiwa dan keadaan juga mampu melihat kebaikan dalam penderitaan tersebut. Misalnya, Allah menyatakan bahwa Dia akan menguji manusia dengan rasa takut, lapar, kehilangan harta dan jiwa. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang beriman tetap bergembira dan merasa bersyukur, mereka berharap bahwa Allah akan memberi pahala kepada mereka berupa surga sebagai pahala atas sikap mereka yang tetap istiqamah dalam menghadapi ujian tersebut. Mereka mengetahui bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kekuatannya. Sikap istiqamah dan tawakal yang mereka jalani dalam menghadapi penderitaan tersebut akan membuahkan sifat sabar dan syukur dalam diri mereka. Dengan demikian, ciriciri orang yang beriman adalah tetap menunjukkan ketaatan dan bertawakal kepada-Nya, dan Allah berjanji akan menambah nikmat kepada hamba-hambaNya yang mensyukuri nikmat-Nya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

http://www.amarullahfatimah.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&a rtid=126

KEDAHSYATAN BERSYUKUR Oleh Ian Rialdi Kamis, 21 Februari 2008 00:15:05

Keluarga AF, mari kita perhatikan dan renungkan ayat-ayat berikut ini: ..Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur (QS Al Baqoroh:243) Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.(QS Al A'raaf:10) Dari ayat itu dijelaskan, memang kebanyakan manusia itu tidak bersyukur, padahal Alloh sudah memberikan karunia, kenikmatan dan kefadholan yang sangat banyak kepada manusia. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.s. an-Nahl: 18) Ada cerita tentang bagaimana seseorang memiliki sebuah trik agar selalu bisa bersyukur. Saya cukup terkesan dengan caranya yang unik, yaitu dengan cara mengantongi sebuah batu di saku celananya. Keliatannya cara itu cukup simple dan aneh, tapi cukup bermanfaat bagi si empunya batu, ketika dia memegang batu itu, maka dia jadi teringat untuk

http://orido.wordpress.com

6

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. mengucapkan kalimat syukur. Dari cerita tentang batu reminder syukur diatas, Saya jadi ingat sebuah nasehat, bahwa kita supaya selalu mencari jalannya bersyukur. Jalan syukur cukup banyak, ketika kita berada di perempatan jalan melihat orang yang menjadi pengemis, maka kitapun menjadi tersadar bahwa keberadaan kita lebih baik dari mereka, maka mulut dan hati kita pun mengucapkan kalimat syukur Alhamdulillah...Ya Alloh, engkau karuniai aku dengan nikmat rizki yang cukup dan barokah! Waktu menengok sahabat di rumah sakit, kita bisa menyaksikan orang-orang yang sedang kehilangan nikmat sehatnya, terbaring di ranjang rumah sakit,terapi obat-obatan, belum lagi dengan biaya rumah sakit yang tinggi, tentunya mulut dan hati kitapun akan terucap kalimat Alhamdulillah..Ya Alloh, engkau beri aku nikmat sehat ! Salah satu Kedahsyatan kalimat syukur bisa kita lihat di hasil penelitian Dr. Masaru Emoto, seorang ilmuwan jepang, dimana ketika sebuah air di beri ucapan kalimat syukur, terima kasih, maka molekul airnya membentuk sebuah kristal-kristal yang indah dan mempesona..padahal tubuh manusia 75% terdiri dari air, Otak 74,5% air, Darah 82% air, Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Betapa dahsyatnya tubuh manusia ketika setiap detiknya, menitnya dan jamnya selalu dihiasi dengan kalimat syukur Alhamdulilah...? Bersyukur merupakan salah satu kunci utama untuk sukses. J.R.Murphy, penulis buku Your Infinite power to be rich mengatakan: seluruh proses menuju kekayaan mental, material dan spiritual dapat diringkas dalam satu kata: Syukur! Erbe Sentanu, penulis buku Quantum Ikhlas mengatakan: kalau anda ingin sukses, maka bersyukurlah lebih keras! Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.(QS. Ibrahim:7) Rosululloh SAW telah memberi contoh tentang bersyukur, seperti dalam Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur (HR Muslim)

http://orido.wordpress.com

7

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Ada satu lagi resep dari Rasulullah agar kita bisa bersyukur dengan nikmat yang Alloh berikan yaitu : Selalu melihat orang yang dibawah kita dan jangan melihat yang diatas kita, karena dengan meihat mereka yang taraf hidupnya dibawah kita, otomatis kita akan teringat dengan apa yang sudah kita miliki, sedangkan bila melihat yang taraf hidupnya diatas kita, maka kita akan selalu membayangkan apa yang belum kita miliki , walhasil kita akan hidup terus dalam angan-angan dan lamunan yang tidak jelas batas akhirnya, ingat mendingan kita makan singkong tapi beneran daripada makan roti tapi mimpi, betulkan? Akhirnya dengan bersyukur hidup bisa lebih tenang, tidur lebih nyenyak, tidak ngoyo kata orang jawa, tidak memaksakan kehendak, selalu mengukur kemampuan dengan kemauan, terkadang kita membeli sesuatu barang tidak mengukur apakah itu suatu kebutuhan atau kemauan kita saja. Akhirnya banyak orang sakit jantung, darah tinggi, asam urat dan lain-lain karena stress memikirkan cicilan kartu kredit atau pinjaman bank dengan bunga yang membengkak karena terlambat dibayar, ya karena itu tadi, membeli barang yang sebenarnya belum dibutuhkannya, atau diluar kesanggupan untuk membeli, tapi memaksakan demi gengsi yang harus dijaga, kalau sudah begitu tidurpun tidak bisa nyenyak lagi, dan semua barang atau harta tadi tidak dapat lagi memberi kenikmatan,malah memberikan kesengsaraan. Maka marilah kita biasakan untuk selalu mensyukuri nikmat-nikmat Alloh SWT yang telah diberikan kepada kita semua. Keluarga AF, semoga bermanfaat dan barokah IAN RIALDI

http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=164

Tiga Cara Bersyukur Minggu, 26 Agustus 2007 @ 06:19:33 'Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Alnahl [16]: 18). Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

http://orido.wordpress.com

8

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun. Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya. Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.'' Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11). (Idris Thaha , Hikmah, Republika)

http://dhika.cikul.or.id/2008/03/12/menjadi-pribadi-yang-bersyukur/

Menjadi Pribadi yang Bersyukur Source : dakwatuna.com Oleh: Dr. Attabiq Luthfi, MA “Mereka (Para Jin) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patungpatung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. (Saba’:13)

http://orido.wordpress.com

9

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Ayat ini mengabadikan anugerah nikmat yang tiada terhingga kepada keluarga nabi Daud as sebagai perkenan atas permohonan mereka melalui lisan nabi Sulaiman as yang tertuang dalam surah Shaad: 35, “Ia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. Betapa nikmat yang begitu banyak ini menuntut sikap syukur yang totalitas yang dijabarkan dalam bentuk amal nyata sehari-hari. Tampilnya keluarga Daud sebagai teladan dalam konteks bersyukur dalam ayat ini memang sangat tepat, karena dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda: “Shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat nabi Daud; ia tidur setengah malam, kemudian bangun sepertiganya dan tidur seperenam malam. Puasa yang paling dicintai oleh Allah juga adalah puasa Daud; ia puasa sehari, kemudian ia berbuka di hari berikutnya, dan begitu seterusnya”. Bahkan dalam riwayat Ibnu Abi Hatim dari Tsabit Al-Bunani dijelaskan bagaimana nabi Daud membagi waktu shalat kepada istri, anak dan seluruh keluarganya sehingga tidak ada sedikit waktupun, baik siang maupun malam, kecuali ada salah seorang dari mereka sedang menjalankan shalat. Dalam riwayat lain yang dinyatakan oleh Al-Fudhail bin Iyadh bahwa nabi Daud pernah mengadu kepada Allah ketika ayat ini turun. Ia bertanya: “Bagaimana aku mampu bersyukur kepada Engkau, sedangkan bersyukur itupun nikmat dari Engkau? Allah berfirman, “Sekarang engkau telah bersyukur kepadaKu, karena engkau mengakui nikmat itu berasal daripada-Ku”. Keteladanan nabi Daud yang disebut sebagai objek perintah dalam ayat perintah bersyukur di atas, ternyata diabadikan juga dalam beberapa hadits yang menyebut tentang keutamaan bekerja. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang itu makan makanan lebih baik dari hasil kerja tangannya sendiri. Karena sesungguhnya nabi Daud as senantiasa makan dari hasil kerja tangannya sendiri.” Bekerja yang dilakukan oleh nabi Daud tentunya bukan atas dasar tuntutan atau desakan kebutuhan hidup, karena ia seorang raja yang sudah tercukupi kebutuhannya, namun ia memilih sesuatu yang utama sebagai perwujudan rasa syukurnya yang tiada terhingga kepada Allah swt. Secara redaksional, yang menarik karena berbeda dengan ayat-ayat yang lainnya adalah bahwa perintah bersyukur dalam ayat ini tidak dengan perintah langsung “Bersyukurlah kepada Allah”, tetapi disertai dengan petunjuk Allah dalam mensyukuri-Nya, yaitu “Bekerjalah untuk bersyukur kepada Allah”. Padahal dalam beberapa ayat yang lain, perintah bersyukur itu langsung Allah sebutkan dengan redaksi fi’il Amr, seperti dalam firman Allah yang bermaksud, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan http://orido.wordpress.com

10

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. (AlBaqarah: 152), juga dalam surah Az-Zumar: 66, “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. Redaksi seperti dalam ayat di atas menunjukkan bahwa esensi syukur ada pada perbuatan dan tindakan nyata sehari-hari. Dalam hal ini, Ibnul Qayyim merumuskan tiga faktor yang harus ada dalam konteks syukur yang sungguhsungguh, yaitu dengan lisan dalam bentuk pengakuan dan pujian, dengan hati dalam bentuk kesaksian dan kecintaan, serta dengan seluruh anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan. Sehingga bentuk implementasi dari rasa syukur bisa beragam; shalat seseorang merupakan bukti syukurnya, puasa dan zakat seseorang juga bukti akan syukurnya, segala kebaikan yang dilakukan karena Allah adalah implementasi syukur. Intinya, syukur adalah takwa kepada Allah dan amal shaleh seperti yang disimpulkan oleh Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi. Az-Zamakhsyari memberikan penafsirannya atas petikan ayat, “Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah” bahwa ayat ini memerintahkan untuk senantiasa bekerja dan mengabdi kepada Allah swt dengan semangat motifasi mensyukuri atas segala karunia nikmat-Nya. Ayat ini juga menjadi argumentasi yang kuat bahwa ibadah hendaklah dijalankan dalam rangka mensyukuri Allah swt. Makna inilah yang difahami oleh Rasulullah saw ketika Aisyah mendapati beliau senantiasa melaksanakan shalat malam tanpa henti, bahkan seakan-akan memaksa diri hingga kakinya bengkak-bengkak. Saat ditanya oleh Aisyah, “Kenapa engkau berbuat seperti ini? Bukankah Allah telah menjamin untuk mengampuni segala dosa-dosamu?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah (jika demikian) aku menjadi hamba Allah yang bersyukur”. (HR. Al-Bukhari). Pemahaman Rasulullah saw akan perintah bersyukur yang tersebut dalam ayat ini disampaikan kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra dalam bentuk pesannya setiap selesai sholat, “Hai Muaz, sungguh aku sangat mencintaimu. Janganlah engkau tinggalkan setiap selesai sholat untuk membaca do’a, “Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir (mengingatiMu), mensyukuri (segala nikmat)Mu, dan beribadah dengan baik”. (HR. Abu Daud dan Nasa’i). Dalam pandangan Sayid Qutb, penutup ayat di atas “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur” merupakan sebuah pernyataan akan kelalaian hamba Allah swt dalam mensyukuri nikmat-Nya, meskipun mereka berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi tetap saja mereka tidak akan mampu menandingi nikmat Allah swt yang dikaruniakan terhadap mereka yang tidak terbilang. Sehingga sangat ironis dan merupakan peringatan bagi mereka yang tidak mensyukurinya sama sekali. Dalam hal ini, Umar bin Khattab ra http://orido.wordpress.com

11

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. pernah mendengar seseorang berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang sedikit”. Mendengar itu, Umar terkejut dan bertanya, “Kenapa engkau berdoa demikian?” Sahabat itu menjawab, “Karena saya mendengar Allah berfirman, “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”, makanya aku memohon agar aku termasuk yang sedikit tersebut. Ciri lain seorang hamba yang bersyukur secara korelatif dapat ditemukan dalam ayat setelahnya bahwa ia senantiasa memandang segala jenis nikmat yang terbentang di alam semesta ini sebagai bahan perenungan akan kekuasaan Allah swt yang tidak terhingga, sehingga hal ini akan menambah rasa syukurnya kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Allah swt berfirman diantaranya, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur”. (Saba’:19). Ayat yang senada dengan redaksi yang sama diulang pada tiga tempat, yaitu surah Ibrahim: 5, Luqman: 31, dan surah Asy-Syura’: 33. Memang komitmen dengan akhlaqul Qur’an, di antaranya bersyukur merupakan satu tuntutan sekaligus kebutuhan di tengah banyaknya cobaan yang menerpa bangsa ini dalam beragam bentuknya. Jika segala karunia Allah swt yang terbentang luas dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan bersama dengan senantiasa mengacu kepada aturan Allah swt, Sang Pemilik Tunggal, maka tidak mustahil, Allah swt akan menurunkan rahmat dan kebaikanNya untuk bangsa ini dan menjauhkannya dari malapetaka, karena demikianlah balasan yang tertinggi yang disediakan oleh Allah swt bagi komunitas dan umat yang senantiasa mampu mensyukuri segala bentuk nikmat Allah swt: “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”. (An-Nisa’:147) Allahu A’lam. March 12th 2008 Posted to Islam, life

http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=33278 Jumat, 18 Juli 2003

Nikmat Karena Bersyukur Uti Konsen.U.M.

Ketika sedang tawaf, khalifah Umar bin Khattab RA., mendengar doa aneh yang dimohonkan seorang lelaki. Bunyinya : "Allahummaj'alni minal qalil ( Ya Allah, masukkan aku ke dalam golongan yang sedikit ) Usai tawaf, Umar menghampiri lelaki itu dan bertanya apa maksudnya. "Apakah anda tidak membaca firman Allah dalam surah As-Saba 13 yang artinya, ' Dan sedikit sekali dari hamba hamba-Ku yang bersyukur'", ujar lelaki itu polos. Umar terpesona mendengarnya dan mengangguk membenarkan jawabannya. http://orido.wordpress.com

12

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

Dalam keseharian kita, orang yang bersyukur itu termasuk golongan "VIP" jumlahnya amat sedikit, atau laksana barang antik, mahal harganya karena susah di dapat. Bayangkan, tidak ada seorangpun yang dapat menandingi ibadah Rasullulah SAW baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu beliau sudah dijamin Allah, pasti masuk sorga. Tapi untuk solat sunat tahajjut saja, pernah kedua betisnya sampai bengkak saking lamanya berdiri. Siti Aisyah sebagai isteri beliau merasa kasihan melihatnya. Ketika ditanya Rasullulah SAW menjawab " Aku belum menjadi hamba yang bersyukur." Lazimnya apabila mendapat nikmat berupa rezeki yang tidak diduga duga, lulus ujian, pangkat naik, dapat jabatan empuk, memenangkan tender, dan hal hal lain yang menggembirakan orang mengucapkan "Alhamdulillah" kemudian sujud syukur. Itu sudah bagus. Tapi agaknya masih belum umum dilakukan orang, aktualisasi dari rasa syukur itu, misalnya dengan melaksanakan sepotong ayat " Dan terhadap nikmat Allah itu hendaknya engkau sebar luaskan" ( Ad Dhuha 11 ). Maknanya nikmat yang diperolehnya, ikut juga dirasakan oleh orang lain, berupa zakat atau infak, sedekah. Kemudian ibadah ritualnya menjadi lebih meningkat, misalnya dengan melaksanakan salat Dhuha, membaca Al-Quran dan salat tahajjut. Resep hidup bahagia di dunia sederhana sekali kedengarannya, seperti digambarkan nabi SAW " Bila engkau bangun pagi, sehat badanmu, dan ada yang dimakan buat hari itu seolah olah dunia ini engkau yang punya". Masya Allah. Kunci pembuka nikmat bahagia itu kilah K.H. Abdullah Gymnastiar, ialah bernama Syukur. Maknanya siapapun yang tidak tahu cara mensyukuri nikmat dengan benar, maka tipislah harapan dapat menikmati hidup ini dengan benar. Orang yang bersyukur itu tidak pernah berandai andai seperti dalam lagu Swami " Seandainya aku dimobil itu, tentu tidak di bis ini. Seandainya aku jadi direktur, tentu tidak jadi penganggur. Kalau saya dapat lotere tentu tidak jadi kere. ". Pantaslah kalau dai kondang muda, pemimpin salah satu majelis zikir di Depok Jakarta, Drs. H. m. Arifin Ilaham yang baru baru ini berkunjung ke pontianak berkata " Hidup adalah sorga kalau orang mampu bersyukur.". Alkisah, ada seorang tuan tanah kaya di Jakarta. Ia selalu merasa gelisah lebih lebih kalau melihat ada lokasi tanah yang bagus tapi belum dapat dimilikinya. Satu waktu ia berjalah ke sebuah kampung dipinggiran Jakarta. Maksudnya ya itu tadi, untuk mencari lokasi tanah baru. Pada waktu zuhur dia sampai pada pondok seseorang yang terletak di tepi sawah. Dilihatnya di dalam pondok itu ada seorang laki laki duduk bersimpuh menghadap kiblat diatas tikar lusuh. Orang itu mengangkat kedua tangannya membaca ; "Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.". air matanya bercucuran membasahi pipinya. Usai lelaki itu berdoa, tuan tanah itu duduk mengobrol dan bertanya bagaimana ia sampai mengalami perasaan kepuasan batin seperti yang dilihatnya. Terpancar dari wajahnya suatu kenikmatan batin yang mendalam. http://orido.wordpress.com

13

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Laksana seorang ahli hikmah ia berucap polos. " Saya bersyukur ditakdirkan Allah jadi manusia normal, tidak jadi hewan. Saya bersyukur, ditakdirkan menjadi muslim, tidak jadi orang kafir. Saya bersyukur diberi iman, tidak fasik. Saya bersyukur diberi otak sehingga bisa berfikir normal, dan dapat menemukan ke Agungan Allah. Saya bersyukur sebab Allah tidak pernah lupa memberi makan dan minum, sehingga tubuh bisa kuat bekerja dan beribadah kepada-Nya. Saya bersyukur karena diberi-Nya pakaian, sehingga aurat tertutup. Saya bersyukur sebab bisa mendengar, bisa berbicara sehingga dapat membaca ayat ayat Allah......." Demikian banyaknya ungkapan syukurnya sehingga membuat tuan tanah itu tercengang, dalam dan lama sekali, seakan telah menemukan sesuatu yang hilang. Seusai berpamitan dan melangkah menuju rumahnya, pikirannya tidak bisa lepas sekalipun dari pengalaman yang dialami. Bahkan ketika sampai dirumah, seluruh waktunya terkuras untuk mengenang peristiwa yang dilihatnya tadi. " Betapa beruntungnya orang yang sederhana tadi, walaupun memiliki harta hanya ala kadarnya tetapi begitu bahagia menikmati dan mensyukuri nikmat yang ada." Bisik sukmanya. Benarlah penegasan Rasulullah SAW., "Sedikit harta, tetapi mampu kamu syukuri lebih baik daripada banyak harta tetapi tidak mampu kamu syukuri" ( Al Hadis ). Dan sejak awal Tuhan telah berfirman " Siapa yang bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih" ( Ibrahim 7) Wallahualam...

http://www.almanhaj.or.id/content/2415/slash/0

Agar Rizki Mendapat Keberkahan : Amal Shalih Membantu Mendatangkan Keberkahan Rabu, 16 April 2008 10:57:03 WIB AGAR RIZKI MENDAPAT KEBERKAHAN Oleh http://orido.wordpress.com

14

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Ustadz Muhammad Arifin Badri

AMAL SHALIH MEMBANTU MENDATANGKAN KEBERKAHAN Setelah terpenuhi dua syarat diatas, keberkahan juga bisa diraih berkat beberapa amal shalih yang nyata telah kita lakukan. Misalnya sebagai berikut. Pertama : Mensyukuri Segala Nikmat Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan menusia, melainkan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas dasar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagai kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” [Ibrahim : 7] Pada ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri” [An-Naml : 40] Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata :”Manfaat bersyukur tidak akan dirasakan, kecuali oleh pelakunya sendiri. Dengan itu, ia berhak mendapatkan kesempurnaan dari nikmat yang telah ia dapatkan, dan nikmat tersebut akan kekal dan bertambah. Sebagaimana syukur, juga berfungsi untuk mengikat kenikmatan yang telah didapat serta menggapai kenikmatan yang belum dicapai” [8] Sebagai contoh nyata, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan) : “Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugrahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka http://orido.wordpress.com

15

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsel (cemara) dan pohon bidara” [Saba : 15-16] Tatkala bangsa Saba’ masih dalam keadaan makmur dan tenteram, Allah subhanahu wa Ta’ala hanya memerintahkan kepada mereka agar bersyukur. Ini menunjukkan, dengan bersyukur, mereka dapat menjaga kenikmatan dari bencana, dan mendatangkan kenikmatan lain yang belum pernah mereka dapatkan. Kedua : Membayar Zakat (Sedekah) Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a :”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” [Muttafaqun alaih] Ketiga : Bekerja Mencari Rizki Dengan Hati Qona’ah, Tidak Dipenuhi Ambisi dan Tidak Serakah Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah, dan keridhaan dengan segala rizki yang Allah turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani] Al-Munawi rahimahullah menyebutkan : “Penyakit ini (yaitu tidak puas dengan apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepadanya, pent) banyak dijumpai pada pemuja dunia. Hingga engkau temui salah seorang dari mereka meremehkan rizki yang telah dikaruniakan untuknya ; merasa hartanya sedikit, buruk, serta terpana dengan rizki orang lain dan menganggapnya lebih bagus http://orido.wordpress.com

16

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. dan banyak. Oleh karena itu, ia akan senantiasa membanting tulang untuk menambah hartanya , sampai umurnya habis, kekuatannya sirna ; dan ia pun menjadi tua renta (pikun) akibat dari ambisi yang digapainya dan rasa letih. Dengan itu, ia telah menyiksa tubuhnya, menghitamkan lembaran amalannya dengan berbagai dosa yang ia lakukan demi mendapatkan harta kekayaan. Padahal, ia tidak akan memperoleh selain apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tentukan untuknya. Pada akhir hayatnya, ia meninggal dunia dalam keadaan pailit. Dia tidak mensyukuri yang telah ia peroleh, dan ia juga tidak berhasil menggapai apa yang ia inginkan” [9] Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kehormatan agama dan diri dalam setiap usaha yang ditempuhnya guna mencari rizki. Sehingga, seorang muslim tidak akan menempuh, melainkan jalan-jalan yang telah dihalalkan dan dengan telah menjaga kehormatan dirinya. Keempat : Bertaubat Dari Segala Perbuatan Dosa Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rizki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rizki dan keberkahannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang Nabi Hud Alaihissallam bersama kaumnya. “Dan (Hud berkata) : Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” [Hud : 52] Akibat kekufuran dan perbuatan dosa kaum ‘Ad –berdasarkan keterangan para ulama tafsir- mereka ditimpa kekeringan dan kemandulan, sehingga tidak seorang wanita pun yang bisa melahirkan anak. Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu, Nabi Hud Alaihissallam memerintahkan mereka untuk bertaubat dan beristighfar. Sebab, dengan taubat dan istighfar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menurunkan hujan, dan mengaruniai mereka anak keturunan. [10] Kelima : Menyambung Tali Silaturahmi Di antara amal shalih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang akan terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” [Muttafaqun ‘alaih] http://orido.wordpress.com

17

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

Yang dimaksud dengan ditunda ajalnya, ialah umurnya diberkahi, diberi taufiq untuk beramal shalih, mengisi waktunya dengan berbagai amalan yang berguna bagi kehidupannya di akhirat, dan ia terjaga dari menyia-nyiakan waktunya dalam hal yang tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau benar-benar umurnya ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. [11] Keenam : Mencari Rizki Dari Jalan Yang Halal. Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Janganlah kamu merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena sesunguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rizki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram” [HR Abdur-Razaq, Ibnu Hibbanm dan Al-Hakim] Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan. “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276] Ibnu Katsir rahimahullah berkata :”Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba. Maksudnya, bisa saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya, atau menghalangi pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut. Dengan demikian, pemilik riba tidak mendapatkan manfaat dari harta ribanya. Bahkan dengan harta tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membinasakannya dalam kehidupan dunia, dan kelak di hari akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyiksanya akibat harta tersebut” [12] Bila mengamati kehidupan orang-orang yang menjalankan praktek riba, niscaya kita dapatkan banyak bukti bagi kebenaran ayat dan hadits di atas. Betapa banyak pemakan riba yang hartanya berlimpah, hingga tak terhitung jumlahnya, akan tetapi tidak satu pun dari mereka yang merasakan keberkahan, ketentraman dan kebahagiaan dari harta haram tersebut. Begitu pula dengan meminta-minta (mengemis) dalam mencari rizki, termasuk perbuatan yang diharamkan dan tidak mengandung keberkahan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan sebagian dampak hilangnya keberkahan dari orang yang meminta-minta. “Tidaklah seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain, hingga http://orido.wordpress.com

18

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kelak akan datang pada hari Kiamat, dalam keadaan tidak ada secuil daging pun melekat di wajahnya” [Muttafaqun alaih] Ketujuh : Bekerja Saat Waktu Pagi. Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jaunya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita. Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rizki, ialah waktu pagi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanjatkan do’a keberkahan. “Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” [HR Abu Dawud, AtTirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani] Hikmah dikhususkannya waktu pagi dengan doa keberkahan, lantaran waktu pagi merupakan waktu dimulainya berbagai aktifitas manusia. Saat itu pula, seseorang merasakan semangat usai beristirahat di malam hari. Oleh karenanya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan keberkahan pada waktu pagi ini agar seluruh umatnya memperoleh bagian dari doa tersebut. Sebagai penerapan langsung dari doa ini, bila mengutus pasukan perang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya di pagi hari, sehingga pasukan diberkahi dan mendapatkan pertolongan serta kemenangan. Contoh lain dari keberkahan waktu pagi, ialah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu ‘anhu. Yaitu perawi hadits ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shakhr bekerja sebagai pedagang. Usai mendengarkan hadits ini, ia pun menerapkannya. Tidaklah ia mengirimkan barang dagangannya kecuali di pagi hari. Dan benarlah, keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat ia peroleh. Diriwayatkan, perniagaannya berhasil dan hartanya melimpah ruah. Dan berdasarkan hadits ini pula, sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari hukumnya makruh. Masih banyak lagi amalan-amalan yang akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seorang muslim. Apa yang telah saya paparkan di atas hanyalah sebagai contoh Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Dan semoga pemaparan singkat ini dapat berguna bagi saya pribadi dan setiap orang yang mendengar atau membacanya. Tak lupa, bila pemaparan diatas ada kesalahan, maka hal itu datang dari saya dan dari setan, sehingga saya beristighfar kepada Allah. Dan bila ada http://orido.wordpress.com

19

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kebenaran, maka itu semua atas taufik dan inayah-Nya. Wallahu a’lam bish-shawab [Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XII/1429H/2008M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Almat Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183. telp. 0271-5891016] __________ Footnotes [8]. Tafsir Al-qurthubi, 13/206 [9]. Faidhul Qadir, 2/236 [10]. Lihat Tafsir Ath-Thabari (15/359) dan Tafsir Al-Qurthubi (9/51) [11]. Lihat Syarhu Shahih Muslim (8/350) dan Aunul Ma’bud (4/102) [12]. Tafsir Ibnu Katsir, 1/328

http://d1ah.com/syukur/

Syukur “… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya siksaKu amat pedih” Sabda Allah dalam QS. Ibrahim : 7 Keutamaan syukur disebutkan dalam hadis, seperti sabda Rasulullah SAW, yang artinya : orang yang makan dan bersyukur menyerupai orang berpuasa yang bersabar. Syukur wajib kita panjatkan kepada yang memberi hidup ini, yang mengatur segala urusan atas segala limpahan rahman dan rohimNya. Karena kasih dan sayangNya pulalah kita terlahir sebagai pemenang dari persaingan ratusan ribu sel sperma yang menuju sel telur ibu kita, sehingga terbentuklah kita. Tetapi ternyata syukur tidak hanya harus kita panjatkan setelah kita mendapatkan nikmat dan karuniaNya sewaktu doa-doa kita sudah terkabul. Menurut Erbe Sentanu dalam bukunya Quantum Ikhlas syukur wajib kita ucapkan pada saat kita memanjatkan doa permohonan kita kepada sang Ilahi. Jadi sebelum doa itu dikabulkan. Disitu dia mengatakan 3 syarat doa yang efektif (maksudnya: mudah dikabulkan) adalah : 1. MINTA : dengan niat yang jelas, 2. YAKIN : percaya yang diinginkan terkabul dan 3. TERIMA : bersyukur menerima terkabulnya doa kita. MINTA dengan niat yang jelas adalah apa yang kita minta harus jelas dan spesifik. Karena Allah maha memberi, Dia akan memberi apapun yang kita

http://orido.wordpress.com

20

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. minta. Kalau permintaan kita tidak jelas dan spesifik maka yang diberikan juga tidak jelas dan spesifik. YAKIN: Nabi Muhammad SAW bersabda : “Berdoalah kepada Allah dan yakinlah doa kalian dikabulkan………” Bila ingin doa kita dikabulkan, maka kita harus fokus pada keinginan kita, bukan fokus pada yang tidak kita inginkan. Letakkan hati kita pada yang kita inginkan. TERIMA : bersyukur yang keras, bukan hanya bekerja keras. Kita bersyukur seolah-olah doa kita sudah terkabul. Disini kita seolah benar-benar melihat, mendengar dan merasakan sepenuh hati bahwa doa kita sudah terwujud. Ini seperti kita sudah melakukan pre-paid / prabayar (syukur) untuk pesanan (doa) kita sebelum kita terima. Sumber : Quantum Ikhlas - teknologi aktivasi kekuatan hati - The Power of Positive Feeling oleh Erbe Sentanu March 13th 2008 Posted to akherat

http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=143

Kategori: Akhlak

Antara Si Kaya yang Bersyukur dan Si Fakir yang Bersabar Oleh Ustadz Abu Abdillah Muhammad Yahya Sabtu, 26 Januari 2008 - 06:47:22

Masalah siapa yang lebih utama antara si kaya yang bersyukur dan si fakir yang bersabar adalah masalah yang banyak dibicarakan oleh manusia. Sebagian mereka menulis tentangnya. Syaikhuna Ahmad bin Yahya An-Najmi hafizhahullah berkata : Diantara penulis yang kami ketahui yang membahas masalah ini dalam kitab tersendiri adalah Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah. Dia menulis sebuah kitab yang berjudul uddatush-shaabirin wa dzakhiratusy-syaakirin. Dan AshShan’ani rahimahullah juga menulis sebuah kitab yang berjudul as-saiful baatir http://orido.wordpress.com

21

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. fil mufadhalah bainal faqiirish-shaabir wal ghaniyyi asy-syakir, dia menyebutkannya di dalam Al Uddah seraya mengatakan bahwa dia meringkasnya dari karya Ibnul Qayyim dan berkata : “Ini adalah kitab yang luar biasa, tidak ada tandingannya. Kami menyusunnya di Makkah pada tahun 1135 H”. Diantara argumen yang digunakan untuk mengunggulkan kedudukan si fakir yang bersabar daripada si kaya yang beryukur adalah firman Allah Ta’ala : ] 75 ‫ مِن الية‬:‫صبَرُوا [ (الفرقان‬ َ ‫)أُوَل ِئكَ يُجْزَوْنَ ا ْلغُ ْرفَةَ ِبمَا‬. Artinya : Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka. Muhammad bin Ali bin Al Husain berkata : “Kata ghurfah berarti syurga. Dan kalimat bimaa shabaruu bermakna karena kesabaran mereka terhadap kefakiran di dunia. Dan diantaranya adalah bahwa kaum fuqara’ akan masuk kedalam syurga mendahului kaum kaya setengah hari (sebelum mereka), setengah hari sebanding dengan 500 tahun (waktu di dunia). Dan terdapat riwayat dengan 40 kali musim gugur. Sehingga kaum kaya muslimin berangan-angan bahwa seandainya mereka dahulu termasuk kaum fuqara’. Dan diantaranya adalah bahwa tidaklah Allah menyebutkan tentang dunia melainkan dengan celaan. Terkadang Allah menyebutkan tentang harta yang merupakan sebab bertindak melampaui batas, sebagaimana firman Allah Ta’ala : ] 7-6:‫س َتغْنَى [ (العلق‬ ْ ‫ أَنْ رَآهُ ا‬$ ‫طغَى‬ ْ َ‫لْنْسَانَ َلي‬ ِ ‫)كَلّ إِنّ ا‬. Artinya : Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta merupakan sebab kedurhakaan. Allah Ta’ala berfirman : ] 27 ‫ مِن الية‬:‫) َولَوْ بَسَطَ الُّ الرّزْقَ ِل ِعبَادِهِ َل َبغَوْا فِي الَْرْضِ [ (الشورى‬. Artinya : Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan durhaka di muka bumi. Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta merupakan fitnah :

http://orido.wordpress.com

22

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

] 15 ‫ مِن الية‬:‫)ِإّنمَا َأمْوَاُلكُمْ وَأَوْل ُدكُمْ ِفتْنَة [ (التغابن‬. Artinya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah (bagimu). Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta dan anak tidak membantu untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala : ] 37 ‫ مِن الية‬:‫عمِلَ صَالِحاً [ (سـبأ‬ َ َ‫) َومَا َأمْوَاُلكُمْ وَل أَوْل ُدكُمْ بِاّلتِي تُقَ ّر ُبكُمْ عَندَنَا زُلْفَى ِإلّ مَنْ آمَنَ و‬. Artinya : Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kalian yang mendekatkan kalian kepada Kami sedekat-dekatnya; kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. Dan diantara argumen yang digunakan untuk mengunggulkan kedudukan si fakir yang bersabar adalah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dipilih oleh Allah dalam keadaan fakir. Sesungguhnya telah ditawarkan kepada beliau kunci-kunci khazanah bumi, tetapi beliau menolaknya seraya berkata : ((َ‫شكَ ْر ُتك‬ َ َ‫ح ِم ْدتُكَ و‬ َ ُ‫ش ِبعْت‬ َ ‫ وَِإذَا‬،َ‫ضرّعْتُ إَِل ْيكَ َو َذكَ ْرتُك‬ َ َ‫جعْتُ ت‬ ُ ‫ فَِإذَا‬،ً‫شبَعُ يَوْما‬ ْ َ‫))بَلْ أَجُ ْوعُ يَوْماً َوأ‬. Artinya : “Bahkan saya lapar sehari dan kenyang sehari. Apabila saya lapar, maka saya merendahkan diri kepada-Mu dan mengingat-Mu. Dan apabila saya kenyang, maka saya memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu”. Ini adalah kesimpulan pendapat mereka yang mengunggulkan orang fakir yang bersabar. Pendapat tersebut telah disanggah oleh mereka yang mengunggulkan si kaya yang bersyukur dengan dalil-dalil yang dibawakan oleh mereka yang mengunggulkan si fakir yang bersabar. Kemudian mereka berkata : Adapun ayat yang (kalian bawakan), maka tidak ada keterangan yang mendukung pendapat kalian padanya, sebab kesabaran di dalam ayat tersebut umum, mencakup seluruh macam kesabaran. Ia mencakup : - sabar untuk tidak melanggar yang diharamkan bagi yang memiliki kesempatan untuk melakukan keharaman tersebut dengan hartanya, - sabar dalam menjalankan ketaatan, - sabar dalam menerima berbagai macam cobaan, seperti sakit, musibah, kefakiran, desakan kebutuhan dan selainnya.

http://orido.wordpress.com

23

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Adapun tentang masuknya kaum fuqara’ kedalam syurga, maka tidak serta merta hal tersebut menunjukkan berkurangnya derajat si kaya, bahkan bisa jadi si kaya yang belakangan masuk syurga, lebih tinggi derajatnya daripada si fakir yang mendahuluinya masuk syurga. Adapun celaan Allah terhadap dunia dan harta, sesungguhya celaan tersebut hanya berlaku pada orang yang membelanjakan hartanya dalam bermaksiat kepada Allah. Sedangkan orang yang membelanjakan hartanya di dalam ketaatan kepada Allah, maka yang demikian adalah terpuji. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : ] 25-24:‫ لِلسّائِلِ وَا ْلمَحْرُومِ [ (المعارج‬$ ٌ‫)وَاّلذِينَ فِي َأمْوَاِلهِمْ حَقّ َمعْلُوم‬. Artinya : Dan orang-orang yang di dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan Allah Ta’ala berfirman : ] 7-5:‫س ُنيَسّرُهُ ِل ْليُسْرَى [ (الليل‬ َ َ‫ ف‬$ ‫سنَى‬ ْ‫ح‬ ُ ْ‫صدّقَ بِال‬ َ ‫ َو‬$ ‫)فََأمّا مَنْ أَعْطَى وَاتّقَى‬. Artinya : Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun tentang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, maka Allah telah menghimpun bagi beliau antara kedudukan kaya bersyukur dan fakir bersabar. Berapa banyak harta yang datang kepada beliau, namun beliau ‘alaihish-shalatu was-salam enggan menerima dan menafkahkannya di dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dan diantara dalilnya adalah bahwa sesungguhnya dahulu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjamu setiap tamu yang datang pada tahun-tahun terakhir setelah fathu Makkah, padahal jumlah mereka banyak. Bersama itu beliau wafat dalam keadaan baju perang beliau digadaikan kepada seorang Yahudi dengan 30 sha’ gandum sebagai nafkah bagi keluarga beliau. Sementara diantara dalil yang mengunggulkan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar adalah hadits : ‫سمّان عَنْ َأبِيْ ُه َريْرَ َة‬ ّ ‫حمَنِ بْنِ الحَا ِرثِ بْنِ ِهشَامٍ عَنْ َأبِي صَالِحٍ ال‬ ْ ّ‫عبْدِ الر‬ َ ِ‫سمَيّ مَوْلََى َأبِي َبكْرٍ بْن‬ ُ ْ‫ عَن‬t َ‫أَنّ ُفقَرَاء‬ ِ‫سوْلَ ال‬ ُ َ‫ المُسِْل ِميْنَ َأتَوْا ر‬e ‫ َومَا ذَاكَ ؟‬: َ‫ قَال‬،ِ‫ ذَهَبَ أَ ْهلُ ال ّدثُوْرِ بِالدّرَجَاتِ العُلَى وَال ّن ِعيْمِ المُ ِقيْم‬،ِ‫ يَا رَسُوْلَ ال‬: ‫َفقَالُوْا‬ ِ‫سوْلُ ال‬ ُ َ‫ فَقَالَ ر‬،ُ‫ َو ُيعْتِ ُقوْنَ َولَ ُنعْتِق‬،ُ‫ص ّدقُوْنَ َولَ َنتَصَدّق‬ َ َ‫ َو َيت‬،ُ‫ َويَصُ ْومُوْنَ َكمَا نَصُوْم‬،‫ يُصَلّوْنَ َكمَا نُصَلّي‬: ‫ قَالُوْا‬e : http://orido.wordpress.com

24

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. !‫ص َن ْعتُمْ ؟‬ َ ‫صنَعَ َكمَا‬ َ ْ‫حدٌ َأ ْفضَلَ ِمنْكُمْ ِإلّ مَن‬ َ ‫ َولَ َيكُوْنُ َأ‬،ْ‫س ِبقُوْنَ بِهِ مَنْ َبعْ َدكُم‬ ْ َ‫ َوت‬،ْ‫سبَ َقكُم‬ َ ْ‫شيْئاً تُدْ ِركُوْنَ مَن‬ َ ْ‫َأفَلَ أُعَّل ُمكُم‬ ً‫لثِيْنَ مَرّة‬ َ َ‫ح َمدُوْنَ ُدبُرَ كُلّ صَلَةٍ ثَلَثاً َوث‬ ْ َ‫سبّحُوْنَ َو ُت َكبّرُوْنَ َوت‬ َ ُ‫ ت‬: َ‫ قَال‬،ِ‫ بَلَى يَا رَسُوْلَ ال‬: ‫قَالُوْا‬... ِ ‫سوْلُ ا‬ ‫ل‬ ُ َ‫ فَقَالَ ر‬،ُ‫لمْوَالِ ِبمَا َفعَ ْلنَا فَ َفعَلُوْا ِمثْلَه‬ َ ‫سمِعَ إِخْوَانُنَا أَ ْهلُ ا‬ َ : ‫ فَ َرجَعَ فُقَرَاءُ ال ُمهَاجِ ِريْنَ فَقَالُوْا‬: ٍ‫ قَالَ َأبُوْ صَالِح‬e : 1()).ُ‫)ذَِلكَ فَضْلُ الِ يُ ْؤ ِتيْهِ مَنْ يَشَاء‬. Dari Sumayyin maula Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu : “Bahwa kaum fuqara’ muslimin mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, kemudian mereka berkata : Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal (di syurga). Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya : “Mengapa demikian ?” Mereka menjawab : “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bisa bersedekah sementara kami tidak bisa dan mereka bisa memerdekakan budak sementara kami tidak bisa”. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Bukankah saya ajarkan kepada kalian sesuatu yang dengannya kalian dapat menyamai orang-orang sebelum kalian dan kalian mendahului orang-orang setelah kalian serta tidak ada seorang-pun yang lenih utama dari kalian kecuali dia melakukan apa yang kalian lakukan ?!” Mereka menjawab : “Betul wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda : “Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap selesai shalat 33 kali…”. Abu Shalih berkata : Kemudian kaum fuqara’ Muhajirin kembali, lalu berkata : “Saudara-saudara kami orang-orang kaya mendengar apa yang kami lakukan, kemudian mereka melakukan hal serupa”. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Itulah keutamaan Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya”. Ash-Shan’ani berkata di dalam Al Uddah : “Dia berkata : Barangsiapa mengunggulkan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar, maka kami memiliki dalil-dalil yang sangat banyak dan kata-kata baik yang menyeluruh : Pertama : Bahwa Allah memuji di dalam kitab-Nya berbagai amal perbuatan yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang kaya, seperti :

http://orido.wordpress.com

25

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. - zakat, - menafkahkan harta di dalam berbagai amal kebajikan, - jihad fi sabilillah, - membekali para pejuang, - memperhatikan orang-orang yang membutuhkan, - membebaskan budak, - memberikan bantuan di masa paceklik. Dimana letak kesabaran si fakir dibanding dengan kebahagiaan orang yang terdesak kebutuhan yang bisa membinasakan dirinya (setelah mendapatkan nafkah dari si kaya) ? Dimana letak kesabaran si fakir dibanding dengan manfaat yang diberikan oleh si kaya dengan hartanya untuk menolong agama Allah, meninggikan kalimatullah dan mematahkan musuh-musuh-Nya ? Dimana letak kesabaran ahlus-Shuffah (para Shahabat yang fakir yang tinggal di serambi masjid Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ) dibanding dengan nafkah Utsman radhiallahu ‘anhu untuk memenuhi berbagai kebutuhan, sampai Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ((ِ‫عمِلَ َب ْعدَ اليَوْم‬ َ ‫ع ْثمَانَ مَا‬ ُ ّ‫))مَا ضَر‬. Artinya : “Tidak ada yang membahayakan Utsman, apa yang dia lakukan setelah hari ini”. Mereka berkata : Orang-orang kaya yang bersyukur merupakan sebab ketaatan kaum fuqara yang bersabar, dengan memberikan bantuan sedekah kepada mereka, berbuat baik kepada mereka dan memperhatikan ketaatan mereka. Maka mereka mendapatkan bagian yang besar dari pahala-pahala kaum fuqara’ ditambah dengan pahala mereka sendiri dengan memberikan nafkah (kepada kaum fuqara’) dan ketaatan mereka. Hal ini sebagaimana yang tersebut dalam hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah rahimahullah dari hadits Salman radhiallahu ‘anhu secara marfu’ : ((ٌ‫يء‬ ْ َ‫جرِهِ ش‬ ْ َ‫غيْرِ أَنْ َينْقُصَ مِنْ أ‬ َ ْ‫جرِهِ مِن‬ ْ َ‫ َوكَانَ لَهُ ِمثْلُ أ‬،ِ‫عتْقَ َر َقبَتِهِ مِنَ النّار‬ ِ َ‫ و‬،ِ‫))مَنْ فَطّرَ صَائِماً كَانَ َمغْفِرَةً ِل ُذنُ ْوبِه‬.

http://orido.wordpress.com

26

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Artinya : “Barangsiapa yang memberikan ifthar kepada yang berpuasa, maka yang demikian itu adalah penghapus dosa-dosanya dan pembebas dirinya dari neraka dan dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang diberi ifthar tanpa mengurangi sedikit-pun pahalanya. Si kaya yang bersyukur ini mendapatkan pahala seperti pahala yang didapat oleh si fakir dengan jamuan yang diberikan kepadanya. Mereka berkata : Keutamaan-keutamaan bersedekah telah diketahui besarnya dan manfaatnya tidak terhitung jumlahnya. Dan inilah diantara buah si kaya yang bersyukur”. Selesai dari Al Uddah 3/88 karya Ash-Shan’ani dengan sedikit perubahan. Ini adalah kesimpulan dari hujjah yang digunakan oleh kedua kubu. Dan jelaslah dari yang telah kami paparkan, keunggulan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar. Dimaklumi bahwa tidak ada tempat bagi orang fakir yang tidak bersabar dan orang kaya yang tidak bersyukur di dalam perbandingan keutamaan disini. Selesai.

Abu Abdillah Muhammad Yahya 18 Dzulqa’dah 1428 H/26 November 2007 M Nijamiyah-Shamithah-Jazan KSA (1)‫ "فرجع فقراء‬: ‫) بدون قوله‬843( ‫ رقم الحديث‬، ‫ الذكر عقب الصلة‬: ‫أخرجه البخاري في كتاب الصلة باب‬ ‫ تسبحون في‬: َ‫) إل أنه قَال‬6329( ‫ رقم الحديث‬، ‫ الدعاء بعد الصلة‬: ‫ وأخرجه أيضاً في الدعوات باب‬. "‫المهاجرين‬ ‫دبر كل صلة عشرا وتحمدون عشرا وتكبرون عشرا‬ Sumber www.darussalaf.or.id

:

http://www.hudzaifah.org/Article136.phtml

Mari Belajar Bersyukur Posted by: Admin on Monday, October 13, 2003 - 08:28 Hudzaifah.org - Seorang ibu terlihat gusar setelah melihat tumpukan piring kotor di dapurnya. Semua itu bekas makan siang beberapa orang tamu yang baru saja berkunjung. Bukan karena banyaknya cucian piring, tapi masih terlihatnya potongan-

http://orido.wordpress.com

27

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. potongan daging bersisa. Belum lagi sisa nasi yg masih menumpuk di piringnya. Ah, padahal untuk menyediakan lauk pauk itu tentu si ibu mesti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Semua itu demi menjamu tamunya. Kalau saja para tamu itu hanya memakan daging dan mengambil nasi secukupnya saja, tentu tidak akan ada makanan bersisa di piring kotor, dan anak-anaknya bisa ikut menikmati sebagian daging utuh lainnya. Melihat potongan daging itu, si ibu bingung, mau dibuang sayang, mau diolah lagi sudah kotor bercampur sisa makanan lain. Tapi Alhamdulillah tetangga sebelah punya kucing. Mungkin ini rezekinya si kucing. "Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nahl : 18). Begitu banyak nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Nikmat iman, sehat, penghidupan (harta, ilmu, anak, waktu luang, ketentraman, dll) serta nikmat-nikmat lain yg tak terkira. Namun dengan sekian banyaknya nikmat yang Allah berikan sering kali kita lupa dan menjadikan kita makhluk yang sedikit sekali bersyukur, bahkan tidak bersyukur. Na'udzubillahi min dzalik. Sering kali kita baru menyadari suatu nikmat, bila nikmat itu diambil atau hilang dari siklus hidup kita. Ketika sakit, baru kita ingat semasa sehat. Bila kita kekurangan baru kita ingat masa-masa hidup cukup. Syukur diartikan dengan memberi pujian kepada yg memberi nikmat dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita berupa ma'ruf dalam pengertian tunduk dan berserah diri pada-Nya. Cobalah kita memikirkan setiap langkah yang kita lakukan. Bila makan tak berlebihan dan bersisa. Bayangkan, di tempat lain begitu banyak yang kesulitan dan bekerja keras untuk mencari sesuap nasi. Bahkan banyak saudara kita yang kurang beruntung, mencari makan dari tong-tong sampah. Lantas sedemikian teganyakah kita menyia-nyiakan rezeki makanan yg didapat dengan berbuat mubadzir. Ketika punya waktu luang malah dipergunakan untuk beraktivitas yg tdk bermanfaat bahkan cenderung merugikan orang lain. Kala tubuh sehat, malah lebih banyak dipakai melangkahkan kaki ke tempat tak berguna. Tidak terbayangkah bila nikmat itu hilang dengan datangnya penyakit atau musibah lainnya. Ah, alangkah ruginya, karena semuanya menjadi percuma disebabkan tidak bersyukurnya kita atas nikmat. Bahkan karena sikap-sikap tadi yang didapat hanyalah dosa dan murkaNya. Kita harus berusaha menerapkan rasa syukur kita dari hal-hal yang sederhana. Setiap aktivitas sekecil apapun usahakan untuk selalu sesuai aturanNya. Kerusakan yang sekarang timbul di sekeliling kita tidak lain karena sikap kufur nikmat sebagian dari kita. Bayangkan, negara yang kaya akan sumber daya alam, tetap sebagian besar rakyatnya miskin. Untuk itu, tidak ada salahnya bila kita mulai diri dan keluarga kita, belajar bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Agar nikmat itu jangan sampai menjadi balasan siksa karena kufur akan nikmatNnya. Mulailah untuk sering melihat kondisi orang-orang yang berada di bawah kita. Jika sudah, tentulah kita akan lebih banyak mengatakan "Alhamdulillah". Seperti dalam hadits Rasulullah saw, "Perhatikanlah orang yang berada di bawah tingkatanmu (dalam urusan duniawi), dan janganlah kamu memandang kepada orang yang berada di atasmu. Itu lebih layak bagimu supaya kamu tidak menghina pemberian

http://orido.wordpress.com

28

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Allah kepadamu." (HR. Muslim) "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kehilangan nikmat (yang telah Engkau berikan), dari siksaMu yang mendadak, dari menurunnya kesehatan (yang Engkau anugrahkan) dan dari setiap kemurkaanMu." (HR. Muslim dari Ibnu Umar). ___

Sumber: Milis Bina_ukhuwah, kiriman Ukhti_aii

http://www.almanhaj.or.id/content/2319/slash/0

Hak Suami Yang Harus Dipenuhi Isteri : Isteri Harus Banyak Bersyukur Dan Tidak Banyak Menuntut Selasa, 15 Januari 2008 11:58:35 WIB HAK SUAMI YANG HARUS DIPENUHI ISTERI Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas [2]. Isteri Harus Banyak Bersyukur Dan Tidak Banyak Menuntut Bersyukur adalah ciri dari hamba-hamba Allah yang mulia. Dan orang-orang yang bersyukur sangat sedikit, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Artinya : ... Sedikit dari hamba-Ku yang bersyukur.” [Saba’ :13] Setiap mukmin dan mukminah diperintahkan untuk bersyukur karena dengan bersyukur, Allah akan menambahkan rizki yang telah Dia berikan kepadanya. Allah berfirman: “Artinya ; Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat.’” [Ibrahim : 7] Seorang isteri diperintahkan untuk bersyukur kepada suaminya yang telah memberikan nafkah lahir dan batin kepadanya. Karena dengan syukurnya isteri kepada suaminya dan tidak banyak menuntut, maka rumah tangga akan bahagia. Isteri yang tidak bersyukur kepada suaminya dan banyak menuntut merupakan pertanda isteri tidak baik dan tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah karuniakan kepadanya. Perintah syukur ini sangat ditekankan dalam Islam, bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengancam dengan masuk Neraka bagi para wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan pada hari Kiamat Allah Ta’ala pun tidak akan melihat seorang wanita yang banyak menuntut kepada suaminya dan tidak bersyukur kepadanya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Artinya : Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya

http://orido.wordpress.com

29

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.’” [1] Padahal suaminya sudah banyak berbuat baik kepada isterinya selama setahun penuh. Karena sekali (saja) suami tidak berbuat baik kepada si isteri, maka dilupakan seluruh kebaikannya selama satu tahun. Itulah yang disebut kufur. Sebagai contoh, misalnya seorang suami secara rutin telah memberikan nafkah berupa harta kepada isterinya. Namun, suatu waktu Allah ‘Azza wa Jalla mentakdirkan dirinya bangkrut sehingga tidak dapat memberikan nafkah dalam jumlah yang seperti biasanya kepada isterinya, kemudian si isteri mengatakan, “Memang, engkau tidak pernah memberikan nafkah.” Atau contoh yang lainnya, yaitu isteri yang terlalu banyak menuntut, meski sang suami sudah berusaha dengan sekuat tenaga dari pagi hingga sore untuk mencari nafkah. Ancaman Allah ‘Azza wa Jalla kepada orang-orang yang semacam ini sangatlah keras, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Artinya : Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup).” [2] Dalam hadits lain, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Artinya : Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni Neraka.” Dikatakan, “Wahai Rasulullah, siapakah yang selalu berbuat fasik itu?” Beliau menjawab, “Para wanita.” Seorang Shahabat bertanya, “Bukankah mereka itu ibu-ibu kita, saudari-saudari kita, dan isteri-isteri kita?” Beliau menjawab, “Benar. Akan tetapi apabila mereka diberi sesuatu, mereka tidak bersyukur. Apabila mereka ditimpa ujian (musibah), mereka tidak bersabar.” [3] [Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa'dah 1427H/Desember 2006] __________ Foote Note [1]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 29, 1052, 5197) dan Muslim (no. 907 (17)), Abu ‘Awanah (II/379-380), Malik (I/166-167, no. 2), an-Nasa-i (III/146, 147, 148) dan al-Baihaqi (VII/294), dari Shahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma. [2]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam Isyratin Nisaa' (no. 249), al-Baihaqi (VII/294), alHakim (II/190) dan ia berkata, “Hadits ini sanadnya shahih, namun al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya.” Dan disepakati oleh adz-Dzahabi, dari Shahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (no. 289). [3]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (III/428, IV/604) dari Shahabat ‘Abdurrahman bin Syabl radhiyallaahu ‘anhu. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (no. 3058).

http://www.almanhaj.or.id/content/2211/slash/0

http://orido.wordpress.com

30

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR..

Buah Keimanan Kepada Qadha' Dan Qadar : Syukur, Kegembiraan, Rendah Hati, Kemurahan Dan Kedermawanan Sabtu, 25 Agustus 2007 23:08:37 WIB BUAH KEIMANAN KEPADA QADHA DAN QADHAR Oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd 11. Syukur. Orang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa segala kenikmatan yang dimilikinya berasal dari Allah semata dan bahwa Allah-lah yang menolak segala hal yang dibenci dan penderitaan, lalu hal itu mendorongnya untuk mengesakan Allah dengan bersyukur. Jika datang kepadanya sesuatu yang disukainya, maka dia ber-syukur kepada Allah karenanya, karena Dia-lah Yang memberi nikmat dan karunia. Jika datang kepadanya sesuatu yang tidak disenanginya, dia bersyukur kepada Allah atas apa yang telah ditakdirkan kepadanya, dengan menahan amarah, tidak mengeluh, memelihara adab, dan menempuh jalan ilmu. Sebab, mengenal Allah dan beradab kepada-Nya akan mendorong untuk bersyukur kepada Allah atas segala yang disenangi dan yang tidak disenangi, meskipun bersyukur atas hal-hal yang tidak disenangi itu lebih berat dan lebih sulit. Karena itu, kedudukan syukur lebih tinggi daripada ridha. Jika manusia senantiasa bersyukur, maka kenikmatannya men-jadi langgeng dan melimpah, karena syukur adalah pengikat kenikmatan-kenikmatan yang masih ada dan pemburu kenikmatan-kenikmatan yang hilang. Allah Tabaaraka wa Ta’aala berfirman: "Artinya : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu… . " [Ibrahim : 7] Apabila engkau tidak melihat keadaanmu bertambah, maka hadapilah ia dengan syukur. [1] Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi berkata: Qadha' berjalan dan di dalamnya berisi kebaikan sebagai tambahan untuk orang mukmin yang percaya kepada Allah, bukan untuk orang yang lalai Jika datang kegembiraan kepadanya atau mendapatkan kesusahan pada dua keadaan tersebut dia mengucapkan: “Alhamdulillaah” [2] 12. Kegembiraan. Orang yang beriman kepada qadar akan bergembira dengan keimanan ini, yang kebanyakan manusia tidak mendapatkannya. Allah Ta’ala berfirman: "Artinya : Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang http://orido.wordpress.com

31

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. mereka kumpulkan’" [ Yunus : 58] Kemudian orang yang beriman kepada qadar memungkinkan keadaannya untuk meningkat dari ridha kepada ketentuan Allah dan bersyukur kepadanya, kepada derajat kegembiraan. Di mana ia bergembira dengan segala yang ditakdirkan dan ditentukan Allah kepadanya. Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, “Kegembiraan adalah kenikmatan, kelezatan dan kesenangan hati yang paling tinggi, maka kegembiraan adalah kenikmatannya sedangkan kesedihan adalah adzabnya. Gembira kepada sesuatu adalah melebihi ridha kepadanya, karena ridha adalah ketentraman, ketenangan, dan lapang dada, sedangkan kegembiraan adalah kelezatan, kesenangan, dan suka cita. Setiap orang yang gembira adalah orang yang ridha, tapi tidak semua orang yang ridha adalah orang yang bergembira. Karenanya, kegembiraan lawannya adalah kesedihan, sedangkan ridha lawannya adalah kebencian. Kesedihan menyakitkan orangnya, sedangkan kebencian tidak menyakitkannya, kecuali bila disertai kelemahan untuk membalas. Wallaahu a’lam.” [3] 13. Tawadhu’ (Rendah Hati). Iman kepada qadar membawa pelakunya kepada ketawadhu’an, meskipun dia diberi harta, kedudukan, ilmu, popularitas, atau selainnya, karena dia mengetahui bahwa segala yang diberikan kepadanya hanyalah dengan takdir Allah. Sekiranya Allah menghendaki, Dia dapat mencabut semua itu darinya. Karena itulah, dia bertawadhu’ kepada Allah Azza wa Jalla dan kepada sesamanya, serta mengenyahkan kesombongan dan kecongkakan dari dirinya. Jika manusia bertawadhu’ kepada Allah Azza wa Jalla, maka kemuliaannya sempurna, nilainya tinggi, keutamaannya mencapai puncaknya, kewibawaannya tinggi di hati manusia, dan Allah menambahkan kemuliaan serta derajat besar kepadanya. Karena barangsiapa yang bertawadhu’ kepada Allah, maka Dia meninggikannya. Dan jika Allah telah meninggikan derajat seorang hamba, maka siapakah yang dapat merendahkannya? Sebaik-baik akhlak pemuda dan yang paling sempurna ialah ketawadhu’annya kepada manusia padahal derajatnya tinggi [4] 14. Kemurahan Dan Kedermawanan. Sebab, orang yang beriman kepada qadar mengetahui dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah-lah Yang memberi rizki dan menentukan penghidupan di antara para makhluk, sehingga masing-masing mendapatkan bagiannya. Tidaklah mati suatu jiwa pun sehingga sempurna rizki dan ajalnya, dan tidaklah seseorang menjadi fakir, kecuali dengan takdir Allah Azza wa Jalla Iman ini akan melapangkan dada pelakunya untuk berinfak dalam berbagai aspek kebaikan, sehingga dia pun lebih mendahulu-kannya dengan hartanya walaupun dia sangat membutuhkannya, disebabkan percaya kepada Allah dan memenuhi perintahNya untuk berinfak, serta merasa bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang mulia itu terdapat tuntutan untuk mengorbankan harta di jalan kebaikan tersebut tanpa berpikir panjang, dan karena dia tahu bahwa harta itu adalah harta Allah. Akhirnya, dia

http://orido.wordpress.com

32

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. memilih untuk meletakkan harta tersebut di tempat di mana Allah memerintahkan untuk meletakkannya. Kemudian iman kepada qadar pun akan memadamkan kerakusan dari hati orang yang beriman, sehingga dia tidak rakus terhadap dunia dan tidak mengejarnya kecuali sekedar kebutuhan. Ia tidak membuang rasa malunya untuk mencarinya, bahkan dia menahan diri dari apa yang ada di tangan manusia, karena di antara jenis kedermawanan ialah menahan diri dari apa yang ada di tangan manusia. Hal ini akan membuahkan kemuliaan jiwa dan keberanian baginya. Hal yang menyebabkan manusia tidak memiliki keberanian dan kemuliaan jiwa ialah karena kerakusannya yang berlebihan terhadap kenikmatan dunia. 15. Keberanian Dan Mengenyahkan Kelemahan Serta Sifat Pengecut. Iman kepada qadar akan memenuhi hati pelakunya dengan keberanian serta mengosongkannya dari segala kelemahan dan sifat pengecut. Karena orang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa dia tidak akan mati sebelum hari kematiannya dan tidak ada yang akan menimpanya kecuali apa yang telah dituliskan untuknya. Seandainya umat berkumpul untuk memberi kemudharatan kepadanya, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadanya kecuali sesuatu yang telah ditentukan Allah untuknya. Di antara yang dinisbatkan kepada Amirul Mukminin, ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, ialah sya’irnya: Pada hariku yang manakah aku dapat lari dari kematian Apakah pada hari yang belum ditakdirkan ataukah pada hari yang telah ditakdirkan Apabila pada hari yang tidak ditakdirkan maka aku tidak akan takut darinya Tapi apabila kematian telah ditakdirkan maka hati-hati dan menghindar darinya tidaklah menyelamatkanku Mu’awiyah Radhiyallahu ‘anhu memiliki juga sya’ir yang semisal dengannya: Orang penakut itu merasa dirinya akan terbunuh sebelum kematian datang menghabisinya Terkadang beberapa bahaya menimpa orang penakut sedang orang yang berani selamat darinya Berkata Ibnul Qayyim rahimahullahu “Hal yang dapat memutuskan rasa takut adalah berserah diri kepada Allah. Maka, barangsiapa yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Allah, mengetahui bahwa apa pun yang menimpanya tidak akan luput darinya, sedangkan apa pun yang luput darinya tidak akan pernah menimpanya, dan juga mengetahui bahwa tidak akan menimpanya, kecuali apa yang telah dituliskan baginya, maka tidak akan tersisa tempat pada hatinya untuk takut kepada para makhluk. Sesungguhnya, jiwanya yang ia khawatirkan keselamatanya, sebenarnya telah berserah diri kepada Pelindungnya, dan mengetahui bahwa tidak akan menimpa jiwa itu, kecuali yang telah dituliskan, dan bahwa apa pun yang telah dituliskan baginya pasti

http://orido.wordpress.com

33

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. menimpanya. Jadi pada hakikatnya, tidak pantas ada rasa takut kepada selain Allah itu.” “Selain itu, di dalam ketundukkan kepada Allah itu terdapat manfaat yang tersembunyi, yaitu apabila ia menyerahkan jiwanya kepada Allah, pada hakikatnya ia telah menitipkannya pada-Nya dan melindunginya (dengan menjadikannya) dalam lindungan-Nya. Sehingga tidak akan bisa menyentuhnya tangan musuh dan kezhaliman orang yang zhalim.” [Disalin dari kitab Al-Iimaan bil Qadhaa wal Qadar, Edisi Indoensia Kupas Tuntas Masalah Takdir, Penulis Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Penerjemah Ahmad Syaikhu, Sag. Penerbit Pustaka Ibntu Katsir] __________ Foote Note [1]. Lihat, Madaarijus Saalikiin, (II/199, 235, 243). [2]. Bardul Akbaad, hal. 9. [3]. Madaarijus Saalikiin, (III/150). [4]. Ghadzaa-ul Albaab, as-Safarini, (II/223).

http://baiturrahmanvni.wordpress.com/2007/11/30/cara-membuat-kita-mengertibersyukur/

Cara Membuat Kita Mengerti Bersyukur 30 11 2007

Oleh : Indra Darma Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. QS. Al Baqarah : 243 Menjelang Ramadhan tahun ini ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Wawan Y. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah hypermart termuka di kota Bekasi. Usai mereka membayar semua barang belanjaan. Tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Wawan Y dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Wawan Y, “Beri kami sedekah, Bu!”

http://orido.wordpress.com

34

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Istri Wawan Y kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1.000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala ia tahu jumlahnya dan ternyata itu tidak mencukup kebutuhannya, ia kemudian menguncupkan jari-jarinya dan ia arahkan kearah mulutnya, kemudian ia memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke arah mulutnya. Seolah ia berkata dengan bahasa isyarat, “Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan.” Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Wawan Y pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, “Tidak… tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!” Ironisnya meski ia tidak menambahkan sedekahnya malah istri dan putrinya Wawan Y menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Wawan Y berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang adalah tanggal dimana ia menerima gajian dari perusahaannya, karenanya Wawan Y ingin mengecek saldo rekeningnya. Ia sudah berada di depan ATM. Ia masukkan kartu ke dalam mesin tersebut. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncullah beberapa digit angka yang membuat Wawan Y menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Wawan Y menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Kemudian uang itu ia lipat menjadi kecil dan ia berniat untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Wawan Y memberikan uang itu. Lalu saat sang wanita melihat nilai uang yang ia terima betapa girangnya dia. Ia berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Wawan Y dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan : “Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga…!” Wawan Y tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Wawan Y mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Wawan Y terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, “Dik,Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga….!” Deggg…!!! Hati Wawan Y tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Wawan Y membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Wawan Y masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya http://orido.wordpress.com

35

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kembali lagi dan keduanya menyapa Wawan Y . Mata Wawan Y kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Sampean nih ?” Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Wawan Y menjelaskan : “Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!” Awalnya istri Wawan Y hampir tidak setuju tatkala Wawan Y menyatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis, namun Wawan Y melanjutkan kalimatnya : “Bu…, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anakanak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah.” Wawan Y mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang suka lalai atas segala nikmat-Mu! Salam

http://www.eramuslim.com/atk/oim/7b03002316-bersyukur-sepanjangwaktu.htm

Bersyukur Sepanjang Waktu 4 Nov 07 09:28 WIB

Oleh Muhammad Rizqon

http://orido.wordpress.com

36

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Bersujud kepada Allah, Bersyukur sepanjang waktu Setiap hidupmu semoga diberkahi Allah Bersabar taat pada keikhlasannya Semoga dirimu semoga langkahmu, Diiringi Setiap nafasmu seluruh hidupmu semoga diberkahi

nafasmu seluruh Allah, menjaga oleh rahmat-Nya Allah (Opick)

Pagi itu, bibi dan pamanku tidak menyangka jika pasar tradisional di wilayah Bekasi tempat sehari-hari mencari penghidupan, dibongkar secara paksa. Tidak ada firasat atau mimpi apapun pada malam hari sebelumnya atau desas-desus bakal dilakukannya aksi yang menyentakkan dada tersebut. Mereka masih menyakini bahwa di lubuk hati manusia—walau setitik, masih tersimpan kebeningan bernama hati nurani. Meski tarik-ulur pembongkaran pasar tersebut telah berlangsung lama, jika memang pasar tersebut harus segera dieksekusi tentu para pedagang akan diberi pemberitahuan meski secara sepihak agar mereka memiliki persiapan yang cukup untuk meresponnya, apakah akan membiarkan kiosnya dibongkar tiba-tiba dengan segala isinya atau meminimalisir dampak kerugian dengan mengurangi persediaan barang dagangan yang ada di kios. Namun rupanya aksi pembongkaran di pagi itu, adalah aksi yang surprise bagi ribuan pedagang. Sungguh disayangkan kenapa tidak ada peringatan atau ultimatum sebelumnya. Para pedagang diperlakukan laksana musuh dengan aksi serangan fajar aparat yang tiba-tiba tersebut. Cukup ironis memang, karena para pedagang yang memiliki hati nurani tersebut diperlakukan layaknya serangga saja. Padahal dari para pedagang itulah banyak pihak mengambil keuntungan dari berbagai jenis retribusi dan pungutan. Wajah pilu dan sedih, bercampur dengan kesal, marah, dan pasrah tanpa daya menggelayuti bibi dan pamanku dan juga para pedagang yang memiliki kios di pasar, yang sebagian dari mereka adalah para tetanggaku. Pilu dan sedih karena terbayang nasib mereka yang berantakan pasca pembongkaran. Dapat dipastikan selama beberapa hari ke depan, mereka tidak bisa berdagang lagi karena belum adanya tempat pengganti untuk berdagang. Seandainya pun bisa berjualan, dapat dipastikan omset penjualan akan turun drastis dibanding harihari biasanya, karena tentu banyak pelanggan yang merasa kehilangan pemasok barangnya tersebut. Butuh waktu beberapa pekan atau bulan untuk memulihkan keadaan dan menstabilkan roda perekonomian mereka. Pilu dan sedih mereka juga bertambah karena kompensasi ganti rugi dari masa sisa hak pakai pun masih belum jelas. Dan biasanya, jika kompensasi ganti rugi pun diberikan, jumlahnya kecil dan tidak sepadan. Aku heran, kenapa kasus seperti sering terjadi secara berulang. Boleh jadi, selalu saja ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari penderitaan para pedagang kecil tersebut. Rasa kesal dan marah pun tidak bisa mereka sembunyikan. Wajar, mereka merasa diperlakukan tidak adil. Dengan logika sederhana saja, karena sesuai perjanjian masa pakai kios adalah sampai dengan tahun 2014, berarti mereka masih memiliki hak pakai selama 7 tahun. Jika mereka dipaksa pindah, tentu mereka berhak atas pengembalian dari uang sewa selama 7 tahun yang telah dibayarkan dimuka. Lha ini, mereka hendak diusir dengan alasan kondisi pasar http://orido.wordpress.com

37

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kumuh dan perlu direnovasi, tetapi pemilik pasar enggan memberikan kompensasi atau mau memberikan kompensasi dengan jumlah ala kadarnya dan ditentukan secara sepihak. Rona kepasrahan juga kental mewarnai wajah mereka karena mereka sangat menyadari bahwa —berdasar pengalaman, pada akhirnya para pedagang adalah pihak yang dikorbankan dari sebuah kepentingan yang ujungnya adalah kepentingan pribadi atau golongan karena motif ekonomi belaka, bukan motif memberdayakan atau meningkatkan ekonomi rakyat. Sebagai wujud empati dan kepedulian, aku ikut berpartisipasi dalam rangka memindahkan barang-barang dagangan bibi dan pamanku ke rumah karena mereka belum memiliki tempat penampungan sementara. Di tengah bau busuk dan kumuh yang menebar ke mana-mana, aku mengemasi dan mengepak kuekue kemasan (snack) ke dalam kardus dan diikat dengan tali plastik (rafia). Sebagian di antaranya adalah snack kadaluarsa yang tetap dikemas dan ikut dipindahkan karena masih bernilai ekonomis. Snack kadaluarsa tersebut bisa ditukar ke distributor dengan kompensasi 50% dari nilai pembelian. Yang agak menyedihkan, suasana pengepakan agak mengalami kesulitan karena bersamaan dengan pembongkaran paksa yang menggunakan dua buah escavator tersebut, aliran listrik dipadamkan. Beruntung, lokasi kios bibi dan pamanku ada dipinggiran sehingga mendapat pencahayaan yang cukup lumayan. Ada satu hal yang menarik dari pamanku. Saat kujumpai dia dan kunyatakan agar dia bersabar atas musibah yang terjadi, dia berkata, “Gimana lagi ya, dari sana-Nya sudah begini kali. Ya harus disabar-sabarin. ” Kemudian dia menambahkan, ”Untung aja tidak dibakar, jadi masih ada yang bisa diselamatin. ” Ya. Di tengah musibah yang menyedihkan tersebut pamanku masih bisa bersyukur. Ia bersyukur karena pasar tidak dibakar seperti banyak terjadi di beberapa pasar yang lain. Dengan tidak dibakar, beberapa barang yang masih bisa dijual, bisa diselamatkan. Tak terbayang jika pasar dibakar secara tibatiba, tentu kerugian akan berlipat karena barang dagangan yang ada akan lenyap menjadi abu. *** Ada dua pelajaran yang kupetik dari kejadian yang menimpa pamanku tersebut. Pertama, bersyukur hendaknya dilakukan sepanjang waktu. Bersyukur di kala mendapat kenikmatan adalah hal biasa dan memang seharusnya demikian adanya. Tetapi bersyukur di kala mendapat musibah, adalah hal yang luar biasa. Hanya orang yang ridha terhadap qadha dan takdir Allah-lah yang bisa demikian. Dengan ridha kepada Allah, di balik musibah yang menimpa, tersingkap rahasia hikmah kebaikan yang bisa disyukuri. Andaikan hikmah http://orido.wordpress.com

38

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. kebaikan itu belum bisa tersingkap, hendaknya seorang hamba beriman menyakini bahwa apa yang menimpa dirinya adalah murni kebaikan dari Allah dan boleh jadi hikmah kebaikan itu akan terungkap tatkala bertemu dengan Allah di akhirat kelak. Allah Maha Adil dan Bijaksana, Dia membalas kejahatan dan kebaikan dengan balasan yang setimpal dan sempurna. Kedua, syukur akan nampak jika hamba mampu membayangkan kondisi yang lebih buruk ‘seharusnya’ terjadi pada dirinya. Pamanku masih bisa bersyukur karena mampu membayangkan kondisi yang lebih buruk tersebut, yaitu seandainya kiosnya terbakar. Dalam beberapa kesempatan, seringkali aku menemukan orang-orang yang tertanam perasaan demikian. Selalu saja dia masih bisa bilang ‘untung’ atas berbagai musibah yang terjadi. Untung hanya luka sedikit, untung masih hidup, untuk hanya handphone yang hilang, untung memiliki relasi yang menawarkan kerja, dan untung lainnya yang merefleksikan bahwa dia bersyukur tidak mengalami kondisi yang lebih buruk dari yang dialami saat itu. Adakah pengaruh pola pikir ‘bersyukur sepanjang waktu’ ini bagi hamba dalam menjalani hidupnya? Ya, tentu saja. Hidupnya rasanya ‘enjoy aja’ tanpa beban permasalahan yang meresahkan. Sejatinya, itulah refleksi dari keimanan yang selalu memancarkan ketenangan jiwa. Semoga kita mampu bersyukur kepada Allah sepanjang waktu. Karena hanya dengan bersyukur kita merasakan kasih sayang Allah yang begitu melimpah kepada kita. Mari kita optimalkan kasih sayang Allah itu adalah untuk amalamal kebaikan. Waallahu’alam

http://www.eramuslim.com/atk/oim/43db6887.htm

Nikmat...begitu banyak yang telah terlewatkan tanpa mensyukurinya 30 Jan 06 12:53 WIB

Oleh Bunda Shafiya

http://orido.wordpress.com

39

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Saat itu kami; aku, bapak dan Shafiya sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Kami baru saja pulang dari menikmati semangkuk Soto Lamongan Cak Har *slruup* yang terkenal itu. Tepat di traffic light menuju ke arah Margorejo, mobil berhenti karena traffic light menunjukkan warna merah. Aku melayangkan pandangan ke seberang jalan. Nampak olehku sosok ibu pengemis dan anaknya yang sedang mesra bersenda gurau. Si anak rupanya haus dan alhamdulillah saat itu sang ibu ada rezeki untuk membelikan sekantung plastik es teh bagi si anak. Dengan penuh rasa kasih sayang kantung plastik es teh itu dibuka dari ikatannya dan diminumkan ke si anak dengan menggunakan sedotan. Tampak si anak sangat menikmatinya, kehausan barangkali. Setelah si anak puas, ibu itu pun mencicipi es teh itu sedikit dan ternyata walaupun es teh itu hanya bersisa sangat sedikit, mungkin hanya satu tegukan lagi sisanya, sang ibu itu tetap menyimpan sisa itu dengan hati-hati dengan mengikat kembali kantung plastik es teh itu.. Subhanallah! Betapa orang seperti mereka sangat menghargai dan mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada mereka serta menjaganya dengan sangat hati-hati. Dadaku terasa sesak, bersamaan dengan itu air mata mulai menetes.. Teringat akan percakapanku dengan Shafiya di depot soto itu, "Nak, udah deh, ice teanya nggak usah dihabiskan. Ayo.. cepetan, Bapak sudah menunggu di mobil." Betapa bodohnya aku yang malah mengajarkan anakku untuk berbuat suatu hal yang mubazir yang mencerminkan rasa tidak bersyukur padaNya. Astagfirullah. Bagi orang lain, peristiwa ini mungkin bukan sesuatu yang menarik untuk diceritakan. Tapi saya memaknainya lain. Alhamdulillah.Allah memberi saya petunjuk untuk selalu mensyukuri nikmatNya dalam ketaatan kepadaNya. Syukur Alhamdulillah. Ibu pengemis itu telah mengajarkan kepada saya cara untuk menghargai nikmatNya. Fabiayyi aalaa rabbikumaa tukadzdzibaan? Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang engkau dustakan? Pertanyaan retoris ini membuat saya tertunduk malu tiap kali mendengarnya. Betapa tidak! saya sering kali iri dengan nikmat yang ada pada orang lain. Saya memang tidak pernah sampai dalam tahap merasa dengki dan menginginkan agar nikmat orang lain itu hilang. Naudzubillah min Dzalik.. Tapi rasa iri saya membawa saya menjadi orang yang kufur nikmat. Padahal Allah selalu baik kepada saya. Dalam studi dan karir insya Allah saya selalu lancar. Ketika saya berdoa agar mendapat pendamping hidup yang sholeh, Allah dengan cepat mengabulkan permintaan saya. Ketika saya berdoa agar dikarunai anak yang menyejukkan pandangan orang tuanya, Allah dengan berbaik hati mengabulkan permohonan saya itu.. Namun.dari banyak nikmat yang ada, sedikit sekali saya mampu menyentuhkan dahi bersujud pada Allah untuk menyampaikan rasa terima kasih saya.

http://orido.wordpress.com

40

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Nikmat.. begitu banyak yang saya lewatkan tanpa mensyukurinya. Ya Allah.. janganlah golongkan saya menjadi orang-orang yang merugi karena kufur terhadap nikmatMu... (Tuhan) yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan AlQuran. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohonpohonan keduanya tunduk kepadaNya. Dan Allah meninggikan langit dan Dia melektakkan neraca keadilan. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan jangan kamu mengurangi neraca itu. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluknya, di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bungaan yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan? (Surat Ar Rahman: 113)

http://blogcoffee.net/archives/2006/02/18/opick-alhamdulillah/

Opick : Alhamdulillah Posted by kukuh under Social , Audio Video , Personal

Akhir - akhir ini lagi sering muter lagunya Opick feat. Ananda dalam album Istighfar. >>> Bersujud kepada Allah Bersyukur sepanjang waktu Setiap napasmu seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Bersabar taat pada Allah Menjaga keikhlasan-Nya Semoga dirimu semoga langkahmu Diiringi oleh rahmat-Nya Setiap napasmu seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Alhamdulillah wasyukurillah Bersyukur pada Mu ya Allah Kau jadikan kami saudara http://orido.wordpress.com

41

[DOA] mOhOn dijadikan hamba yang beRsyukuR.. Indah dalam kebersamaan Hilanglah sebuah perbedaan >>> Lagu yang penuh damai. Pertama kali tersentuh lagu ini adalah ketika aku pertama kali lihat hasil video rekaman akad nikah kami hasil editan Ananto. Di video ini, Ananto menambahkan lagu “Alhamdulillah” tepat setelah akad nikah selesai. Lagu ini benar - benar menambahkan gambaran rasa bahagia kala itu. Apalagi, sekarang tiap nelpon isteri tercinta akan terdengar nada sambung pribadi dari Telkomsel, mengingatkan untuk terus bersyukur. Terima kasih isteriku sayang, dengan segenap kerinduan kau mengingatkanku untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT dalam segala kondisi.

http://orido.wordpress.com

42

Related Documents