Modul Tjbl Semester 2.docx

  • Uploaded by: Nalu02
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Tjbl Semester 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,597
  • Pages: 22
MODUL TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) Semester IV

Nama

:

Kelas

:

Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK KORPRI Majalengka

2

BAB I Kabel Fiber Optic 1.

Karakteristik Kabel Fiber Optic Fiber Optic adalah sebuah teknologi kabel yang menggunakan benang (serat) atau (plastik) mengirimkan data. Kabel fiber optic terdiri dari seikat benang kaca,yang masingmasing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya.serat kaca biasanya memiliki diameter 120 mikrometer dengan yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater.sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara/data komputer. 1) Struktur/Komponen Kabel Fiber Optic

a.

Inti, ada bagian inti jenis serat kaca berpernaruh pada kualitas dari kabel fiber optik itu sendiri. Diameter inti serat optik memiliki ukuran yang berbeda-beda, antara 2 μm hingga 50 μm. Lebih besar diameter inti serat kaca maka akan semaik baik pula kualitas dan kemampuan si fiber optik ini.

b. Cladding,lapisan ini juga sering disebut sebagai mantel, berbeda dengan inti dan cladding yang terbuat dari kaca, untuk lapisan ini terbuat dari bahan plastik. Fungsi dari mantel ini adalah untuk melindungi gangguan dari luar seperti lengkungan kabel dan kelembaban udara yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan dalam. Setiap mantel memiliki warna yang berbedabeda, tujuannya agar dapat mempermudah penyusunan urutan core. c. Strength Member & Outer Jacket, Perlindungan utama berawal dari lapisan ini. lapisan strength member dan outer jacket merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan secara langsung.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

3 2) Karakteristik Kabel Fiber Optic Secara Umum Selain beberapa komponen diatas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :  

   

Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung. Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC. Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps). Biaya rata-rata pernode cukup mahal. Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi. Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).

2. Kapasitas Kabel, Kode Warna dan Pelabelan Kabel Fiber Optic 1) Kapasitas Kabel Kecepatan digunakan

transmisi

sebagai

serat optik sangat

saluran

tinggi

komunikasi. Kabel

sehingga fiber

sangat

bagus

optik memiliki

berbagaikapasitas diantaranya: 6, 8,12, 24, 48, 96, 144, 248, 288 core. 2) Kode Warna dan Pelabelan Kabel FO Susunan warna kabel fiber optik Distribusi : 1. Biru, 2. Oranye, 3. Hijau, 4. Coklat, 5. Abu-abu, 6. Putih, 7. Merah, 8. Hitam, 9. Kuning, 10. Pink, 11. Ungu, 12. Toska. Dengan satu tube terdapat 6, 8, dan 12 warna core inti.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

4 3. Karakteristik Jenis Kabel Multimode dan Singlemode Teknologi fiber optik memiliki banyak jenis dan karakteristik. Sehingga terdapat berbagai jenis connector, kabel serta berbagai perangkat bervariasi juga. Perbedaan karakteristik ini yang membuat adanya perbedaan cara kerja fiber optik serta fitur yang dihasilkan. Teknologi tersebut terbagi oleh beberapa faktor penting yakni faktor structural media pembawa dan juga properti transmisi sistemnya.dan diantara yang dihasilkan adalah kabel fiber optik multimode. Perbedaan kabel fiber optik single mode dan multimode adalah kabel fiber optic single mode yang berwujud cahaya dan ada hanya satu indeks sinar untuk sistem transmisi, berdiameter 8-10 mikrometer. Sedangkan multimode adalah kabel fiber merupakan sistem transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamnya, ukurannya berkisar 50-100 mikrometer. Secara singkat fiber optik multimode fiber vs single mode adalah, untuk kelebihan kabel fiber optik multimode adalah ukuran core yang lebih besar dan nanometer yang tinggi ini akan membawa keuntungan sinar informasi yang di dapatkan bergerak lebih leluasa. Sedangkan pada kabel fiber optic single mode, sinar yang lewat melalui sinar dengan panjang gelombang lebih dari 1.400 hingga 1.600 nano meter akan memberikan informasi data lebih cepat dan juga ebih jauh daripada kabel fiber optik multimode. Cara kerja keduanya juga berbeda, dimana kabel fiber optik multimode dapat menggunakan cahaya LED dan cahayanya juga sebagian tidak hanya merambat lurus tapi juga dapat terpantul oleh dinding core. Sedangkan cara kerja untuk kabel fiber optik single mode biasanya menggunakan sinar laser dan dalam merambat tidak terpantul. 4. Konstruksi kabel fiber optic Ada beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh serat optik untuk dapat digunakan. Pertama, tidak putus saat gaya rentang (tensile force ) bekerja pada serat optik. Tidak mengalami perubahan kualitas perambatan cahaya akibat tekanan dari samping seperti misalnya microbending. Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik dan pada sambungan serat optik harus diberi penguat. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, kabel optik mempunyai beberapa konstruksi yang berbeda sesuai dengan kondisi kabel diletakkan. Ada dua jenis kabel optik yaitu jenis loose tube (pipa longgar) dan slot (alur) . Pada jenis loose tube, serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly. Pada jenis slot, serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (Polyethylene). Sesuai dengan konstruksi nya kabel optik terdiri dari: a.

Jenis Konstruksi Duct Cable Kabel duct adalah kabel fiber optik yang instalasinya menggunakan pelindung pipa duct/subduct, kabel ini dipendam dalam tanah (underground). Metode pemasangannya dengan cara galian terbuka (open trench) ataupun boring rojok (manual borring).

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

5 b. Jenis Konstruksi Aerial Cable Direct Buried Cable atau kabel Tanam langsung, merupakan kabel fiber optik yang instalasinya dipendam dalam tanah (underground) dengan metode galian terbuka (open trench) kabel digelar langsung tanpa menggunakan duct/subduct. Jacketingkabel ini didesain lebih tebal daripada kabel duct.

c.

Jenis Konektor Fiber Optic Aerial

Cable (Kabel

Udara)

merupakan

kabel

fiber

optik

yang

instalasinya

menggantung diudara (aerial). Metode pemasangannya kabel digantung diantara tiangtiang penyangga. Terdapat 3 jenis kabel Udara yaitu Figure 8, ADSS dan OPGW.

d. Jenis konstruksi indoor cable Kabel fiber optik yang diimplementasikan didalam bangunan atau gedung.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

6 5. Jenis konektor fiber optic a.

FC (Fiber Connector) Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan

kabel

dengan

transmitter

maupun

receiver.

Konektor

ini

menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

b. SC (Subscriber Connector) Digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

c.

ST (Stright Tip) Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

7 d. Biconic Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

e.

MPO/MTP Konektor MPO adalah singkatan industri untuk "Multi-fiber Push On", dengan mekanisme penyisipan penyisipan push-on, memberikan interkoneksi yang konsisten dan berulang dan tersedia dengan serat 4, 8, 12, atau 24. MTP® adalah merek dagang dari konektor Conec untuk MPO AS. MTP / MPO adalah konektor yang dibuat khusus untuk kabel pita multifiber. Konektor single-mode MTP / MPO memiliki ferrule siku yang memungkinkan pantulan balik minimal, sedangkan konektor multimode ferrule biasanya rata. Kabel pita datar dan tepat dinamai karena struktur seperti pita datar, yang merumahkan serat berdampingan dengan jaket.

f.

SMA Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

8 g.

F-SMA Meskipun F-SMA sesuai dengan IEC 61754-22 adalah salah satu desain tertua di serat optik, namun tetap digunakan di beberapa pasar khusus. Selain aplikasi industri, ini terutama digunakan dalam teknologi medis.

h. Konektor FDDI-MIC dan Konector ESCON Dirancang untuk memenuhi spesifikasi dokumen PMD ANSI X3.166 FDDI PMD, konektor dupleks ini menggunakan mekanisme pengikat sisi dan dua ferrules 2,5 mm, serta kafan pelindung tetap untuk melindungi ferrules. Konektor dapat dikunci sesuai spesifikasi antarmuka data terdistribusi serat (FDDI), dan juga dapat digunakan untuk aplikasi non-FDDI.

Latihan ! 1.

Kabel fiber optik memiliki 2 jenis yaitu Loose Tube dan Slot, jelaskan!

2. Jelaskan perbedaan antara kabel singlemode dan multimode! 3. Jelaskan karakteristik kabel F0! 4. Jelaskan fungsi dari Flooding gel! 5. Jelaskan fungsi dari HDEP!

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

9

BAB II Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja 1.

Keselamatan Kerja Pada Penyambungan Fiber Optik Dalam penyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Kebersihan tempat maupun alat kerja. a) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudaj dikalibrasi). b) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain. c) Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya. b. Kelengkapan keselamatan kerja Pekerjaan penyambungan optik baik dalam penganganan closure/sarana alat sambung maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu : a) Sarung Tangan b) Isolasi/Lakban c) Kacamata pelindung c. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja a) Pekerjaan penanganan kabel dan sarana penyambungan kabel  Gunakan alat / perkakas kerja yang benar  Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, dan terminasi kabel.  Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel. b) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik  Gunakan sarung tangan  Gunakan kacamata pelindung mata  Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan lackband dan dibungkus kembali dengan lackband  Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang  Jangan meniup potongan fiber optik 2. Keselamatan Kerja di Jalan Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja dijalan adalah sebagai berikut : a. Perijinan b. Kewajiban penganggung jawab lapangan  Memprediksi alur lalu lintas, terutama jam sibuk  Mencegah masuknya pihak ke tiga  Bila perlu menempatkan petugas lalu lintas c. Penempatan material dan peralatan kerja  Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalu lintas  Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari d. Cara parkir  Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalu lintas.  Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur  Ganjal roda bagian depan maupun belakang  Menyediakan jalur bagi pejalan kaki  Menyediakan jalur bagi kendaraan umum

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

10 e.

Pemasangan rambu pengamanan a) Tujuan o Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan o Untuk mencegah terjadinya kecelakaan b) Jenis rambu-rambu o Papan peringatan o Lampu (flashing light) o Safety cone, safety bar, pagar/tali pembatas dan bendera. c) Hal-hal yang harus diperhatikan o Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar o Harus jelas dan nampak dari kejauhan o Saat memasang harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan o Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik d) Penempatan rambu-rambu pengamanan

3. Keselamatan kerja di manhole a. Didalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum melakukan kegiatan didalam MH harus dilakukan.  Ventilisasi, pengukuran gas, dan mengeluarkan air dari dalam MH  Dll. b. Hal-hal yang harus diperhatikan :  Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH  Gunakan tali atau kantong untuk me-nurunkan/menaikan material & peralatan  Bekerja diMH paling sedikit harus dilakukan 2 orang ( 1 orang harus berada diluar MH)  Jangan menyalakan api didalam MH 4. Ventilisasi Tujuan : menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen. Hal-hal yang diperlukan adalah :  Gunakan ventilator MH  Tempatkan pada posisi yang menguntungkan  Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm  Ventilasi minimum 5x volume bagian dalam MH  Selama bekerja sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan Pengukuran udara didalam MH Tujuan : untuk mengetahui kandungan udara didalam MH

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

11 Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :  Pastikan bahwa kondisi “Gas Detektor” dalam keadaan baik  Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan vertikal

5. Keselamatan Kerja di Atas Tiang Hal-hal yang perku diperhatikan adalah :  Sebelum menggali tanah periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah  Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan  Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang  Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.  Hentikan kegiatan saat hujan turun disertai dengan petir

Latihan ! 1. Kenapa kita harus mengikuti K3 penggunaan peralatan kerja fiber optik? 2. Apa saja prosedur k3 yang dilakukan dalam proses penyambungan kabel? 3. Apa yang dimaksud dengan manhole?

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

12

BAB III Fungsi Alat Kerja Fiber Optik 1.

Splicer Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) OTDR adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan jaringan kabel fiber optik.

a.

Fungsi OTDR 

Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kabel -

Tampilan loss ditampilkan dalam bentuk grafiss

-

Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada skala grais horizontal

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

13 

Mengukur jarak total kabel serat optik



Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun secara total dalam satuan DB



Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km



Menghitung jenis sambungan splice dan konektor



Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan

b. Fungsi OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan pada jaringan kabel fiber optik: 

Untuk uji hasil pembangunan atau penggelaran kabel fiber optik



Untuk memeriksa kualitas kabel fiber optik yang beroperasi



Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik

c.

Prinsip Kerja OTDR Prinsip kerja OTDR adalah menghitung perbedaan waktu antara sinyal cahaya yang dikirim dengan waktu sinyal yang dipantulkan (refleksi). Dan kemudian dikonversi kedalam satuan meter atau kilo meter. Dimana menggunakan asumsi bahwa kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s. Rumus umum OTDR adalah : Jarak Kejadian (event) = ( 3 x 108 m/s x waktu detik) / ( 2 x indeks bias core )

Contoh : Suatu kabel fiber optik akan diukur panjangnya, jika perbedaan waktu kirim dan waktu terima sinyal cahaya yang dipantulkan adalah 0,3 milli second, dan indeks bias core adalah 1,5. Berapa panjang kilometer kabel? Jawab : Jarak = 3x108 m/s x 0,3x10-3 s / (2x1,5)=0,9x100.000 m = 90 kilo meter d. Tampilan pada display OTDR dan artinya Hasil dari pengukuran akan ditampilkan secara grafis pada layar / display OTDR seperti pada gambar dibawah ini.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

14

3. Optical Power Meter (OPM) Power Meter Optik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik. perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring biasanya disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, pengukur cahaya atau lux meter. Sebuah power meter optik khas terdiri dari sensor dikalibrasi, mengukur amplifier dan tampilan. Sensor ini terutama terdiri dari fotodioda dipilih untuk kisaran yang tepat dari panjang gelombang dan tingkat daya. Pada unit display, daya optik diukur dan mengatur panjang gelombang ditampilkan. Meter listrik dikalibrasi menggunakan standar kalibrasi dapat dilacak seperti standar NIST. Sebuah power meter optik tradisional merespon spektrum yang luas dari cahaya, namun kalibrasi tergantung panjang gelombang. Hal ini biasanya tidak menjadi masalah, karena panjang gelombang tes biasanya dikenal, namun memiliki beberapa kelemahan. Pertama, pengguna harus mengatur meter untuk panjang gelombang uji yang benar, dan kedua jika ada panjang gelombang palsu lain yang hadir, maka pembacaan yang salah akan menghasilkan.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

15 4. Cleaver Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing.

5. Stripper/Miller Seperti halnya kabel-kabel lain kabel fiber optik harus dikupas dahulu sebelum disambung atau dipasang konektor. Alat yang satu ini biasa disebut Stripper yang berfungsi mengupas kulit atau jaket pelindung dari fiber optik agar tersisa core atau inti dari kabel fiber optik. Seperti yang dijelaskan diatas kabel fiber optik sangatlah kecil dan tipis sama seperti sehelai rambut maka dari itu fiber stripper ini memiliki presisi yang sangat akurat untuk memastikan hanya cleadingnya / pelindungnya saja yang terkupas tanpa merusak core atau inti dari kabel fiber optik.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

16

BAB IV Perangkat Pasif Jaringan Fiber 1.

Pengenalan Perangkat Pasif Fiber Optik – GPON Gigabit Capable Passive Optical Network (GPON) adalah teknologi node akses yang diperlukan untuk memberikan layanan multimedia (Voice,data, Video maupun content-content yang lain) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis. GPON merupakan teknologi berbasis FTTx, yang dapat berupa :

a.



FTTH (Fiber To The Home)



FTTB (Fiber To The Building)



FTTZ (Fiber To The Zone)



FTTT (Fiber To The Tower)



FTTC (Fiber To The Curb)

Standart GPON 

G.984.1

: Gigabit-capable Passive Optical Networks (GPON)  General

characteristics 

G.984.2

: gigabit-capable passive Optical Networks (GPON)  Physical Media

Dependent (PMD) layer specification 

G.984.3

: a broadband optical access system with increase service cpability

by wavelenght allocation 

G.984.4

: gogabit-capable Passive Optical Networks (GPON)  ONT

management and control interface specification. b. Arsitektur GPON 

Optical Line Termination (ONT) -

Sebuah perangkat yang menjadi titik akhir, yaitu root sebuah ODN

-

Menerapkan protokol PON, seperti yang didefinisikan oleh [ITU-T G.984]

-

Menyesuaikan PDU PON untuk interface layanan ke arah Service-provider. OLT ini menyediakan fungsi management dan pemeliharaan untuk ODN subtenda dan ONU



Optical Distribution Network (ODN) -

Topologi pohon (tree) ari serat optik pada jaringan akses

-

Dilengkapi dengan power splitter atau wavelenght splitter, filter atau perangkat optik pasif yang lain



Optical Network Unit (ONU) -

Sebuah istilah umum yang menunjukan perangkat yang mengakhiri salah satu dari endpoint atau titik akhir yang didistribusikan oleh ODN

c.

Menerapkan protokol PON (Passive Optical Network)

Physical GPON 

Media transmisi adlah fiber optik berdasarkan standard ITU-T G.652



Metode transmisi : transmisi bidirectional menggunakan teknik wavelenght divition multiplexing (WDM) pada single fiber atau transmisi undirectional melalui dua fiber.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

17 2. Pengenalan Perangkat Pasif Fiber Optik – GEPON GEPON adalah singkatan dari Gigabit Ethernet Passive Optical Network yang merupakan teknik akses optik kecepatan tinggi yang telah distandarisasi menurut IEEE 802.3ah EFM (Ethernet in the First Mile) sehingga dapat digunakan pada konfigurasi point to multipoint. GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. Lapis physical media dependent pada EPON/GEPON dapat mendukung maksimum 1.25 Gbps (laju data efektif 1.0 Gbps) untuk trafik downstream dan upstream. GEPON dikeluarkan sebagai jenis dari sistem high speed optical access, hal tersebut dikarenakan sistem PON ini menggunakan teknologi Ethernet atau yang biasa disebut EPON, akan tetapi karena pengaruh layanan yang diberikan maka lebih dikenal sebagai gigabit. GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. Selanjutnya karena tidak ada fragmentasi atau penyusunan data pada GEPON dan kebutuhannya pada lapis physical-media dependent lebih longgar sehingga peralatan GEPON lebih murah dibanding GPON. a.

Prinsip Kerja GEPON Standar Ethernet di definisikan untuk shared medium dan link point-to-point (P2P) fullduplex. Hal ini menyebabkan GEPON mempunyai ciri yang merupakan kombinasi dari dua sifat standar Ethernet tersebut. GEPON tidak membutuhkan beberapa protokol yang rumit untuk mentransmisikan sinyal optik secara tepat sampai ke pelanggan, karena sinyal dari pelanggan bisa ditransmisikan ke OLT secara terpusat. Komunikasi OLT dan ONU. GEPON menggunakan struktur enkapsulasi paket Ethernet untuk komunikasi pada layer 2, dan saat terhitung hampir 95 % komunikasi LAN menggunakan aplikasi ethernet. Karena strukturnya yang ekonomis dan sederhana sehingga GE-PON menjadi sangat efektif dalam mode komunikasi access network. Data dikirimkan dengan panjang variabel paket data maksimum sebesar 1.518 Bytes sesuai dengan Ethernet standar IEEE 802.3ah Struktur Point to Multipoint, dimana satu OLT bisa dihubungkan sampai 32 ONU. Semua ONU saling berbagi bandwidth 1 G melalui TDM (Time Division Multiplex). Karena itu masing-masing ONU bisa menyediakan bandwidth max 1 Gbps untuk arah uplink atau downlink. Transceiver optik menggunakan sistem WDM (Wavelength DivisionMultiplexer) dengan panjang gelombang yang digunakan berbeda antara pengirim dan penerima. 

Upstream : 1260 . 1360 nm (1310 ± 50).



Downstream : 1480 . 1500 nm (1490 ± 10).

Pada NMS (Network Management System), GEPON menggunakan SNMP (Simple Network Management Protocol) untuk managemen elemen jaringan ONU sebagai fitur dari OAM (Operations, Administration and Maintenance). Pada arah downstream, GEPON bertindak sebagai shared medium, dengan frameframe yang dikirim oleh OLT mencapai setiap ONU. Pada arah upstream, karena sifat

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

18 direksional dari coupler pasif, frame-frame data hanya akan mencapai OLT, tidak menuju ONU lainnya. Artinya, pada arah upstream perilaku GEPON dapat di bandingkan dengan jaringan P2P. Tetapi, tidak seperti jaringan P2P sebenarnya, dalam GEPON frame-frame yang dikirimkan dari ONU yang berbeda bisa bertabrakan. Sehingga pada arah upstream terdapat syarat untuk berbagi serat trunk dan mengatur time slot transmisi ONU untuk mencegah tabrakan. Untuk mengurus syarat koordinasi trafik yang unik pada sisi upstream GEPON menggunakan MPCP, yang merupakan protokol berbasis frame, berdasarkan pesan-pesan kontrol MAC 64-byte, yang mengkoordinasikan trafik upstream, hal ini menyebabkan mekanisme pengiriman data antara upstream dan downstream berbeda. 3. Pengenalan Perangkat Pasif Fiber Optik – ONU/ONT Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONU ini adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video.

4. Pengenalan Media Converter Media Converter Fiber optic merupakan perangkat jaringan yang berperan penting untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda media seperti twisted pair (UTP) dengan kabel fiber optic. Yang sering digunakan : Model

Connector

MC100CM MC110CS MC111CS MC112CS

RJ45-SC RJ45-SC RJ45-SC RJ45-SC

Jarak Transmisi 2 KM 20 KM 20 KM 20 KM

Media Transmisi

Cara Penggunaan

Fiber Fiber Fiber Fiber

Berdiri Sendiri Berdiri Sendiri Bersamaan

Multi-mode Single-mode Single-mode Single-mode

5. Pigtail Seutas fiber

optik berisi 1 (satu) core mempunyai pelindung fiber sendiri dan

dilengkapi hanya 1 (satu) buah konektor pada salah satu ujungnya. Pigtail berfungsi untuk menghubungkan kabel FO dengan port konektor yang terdapat pada OTB, FDB dan Fiber Outlet.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

19

6. Patch Cord Seutas fiber optik berisi 1 (satu) core atau lebih yang mempunyai pelindung fiber sendiri dan dilengkapi 2 (dua) buah konektor pada kedua ujungnya. Patch cord berfungsi untuk menghubungkan kabel FO yang terhubung dengan port konektor pada OTB dan fiber outlet dengan perangkat ONU ataupun dengan OLT dan juga digunakan untuk menghubungkan OLT dengan Switch yang terdapat port SFP.

7. Optical Termination Box (OTB) OTB peralatan tambahan dari kabel terminal dalam jaringan komunikasi transmisi serat optik, yang dapat diterapkan pada sambungan langsung dan cabang kabel serat optik dalam ruangan , dan melindungi sambungan ujung serat Kotak terminal kabel optik ini terutama digunakan untuk pemasangan terminal kabel optik, perpaduan serat optik dan pigtail serat,serta tempat berlindung dan perlindungan serat sisa. OTB, kotak terminal kabel optik terutama digunakan untuk pemasangan terminal kabel optik, perpaduan kabel serat optik dan pigtail serat, serta penampungan dan perlindungan serat sisa. Banyak agen teknik , yang juga disebut kotak baki kabel serat optik,digunakan untuk melindungi perpaduan kabel serat dan kuncir di ujung terminal serat saat peletakan kabel serat . Saya terutama digunakan untuk pemasangan kabel optik di dalam ruangan

langsung dan koneksi cabang , dan pemasangan terminal

kabel ,

yangmenyediakan

fungsi penyimpanan ekor babi dan melindungi ujung sendi .

a. Fungsi      

Fungsi mengenalkan kabel serat optik, stop kontak dan memperbaiki pigtail serat; dan perlindungan kabel serat optik, pigtail serat dan kinerja serat optik. Fungsi yang melindungi terminal kabel optik dari pengaruh lingkungan. Memiliki kemampuan untuk mengisolasi komponen kabel logam dan kotak terminal kabel optik, yang dapat dengan mudah menyebabkan grounding. Sediakan ruang pemasangan terminal kabel optik dan penyimpanan serat yang tersisa, dan buat instalasi mudah dioperasikan. Kotak memiliki kekuatan benturan yang cukup dan fungsi pemasangan yang sesuai dengan use case yang berbeda. Jika perlu, seharusnya fungsi fungsi kabel terpencar.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

20 8. Fiber Outlet Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan core FO yang sudah di-splicing. Port konektor (yang berwarna biru) hanya digunakan untuk melakukan “aktivasi” pada user. Dengan alur pemasangan sebagai berikut (untuk aktivasi) : Kabel FO >> Pigtail >> Roset >> Port Konektor >> Patch Cord >> ONU/MC

9. PLC Splitter PLC planar Waveguide optical splitter (PLC Splitter) adalah perangkat distribusi daya optik gelombang Waveguide terintegrasi berbasis kuarsa . Sama seperti sistem transmisi kabel koaksial, sistem jaringan optik juga perlu menggabungkan sinyal optik, yangmenghasilkan perpipaan PLC . PLC Splitter i s salah satu komponen pasif yang paling penting dalam link serat optik . Ini adalah perangkat konvergensi serat optik dengan banyak masukan dan beberapa keluaran berakhir , terutama cocok untuk menghubungkan peralatan lokal dan terminal dijaringan optik pasif (Epon, GPON, BPON, dll.) Dan mewujudkan sinyal optik yang bercabang. 10. Joint Box/Join Closure Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic yang umumnya di instal di outdoor atau box tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Misalnya jika ada kabel Fiber Optic yang putus di sebabkan terpotong atau terbakar maka kabel tersebut di sambung(splicing) dan hasil splicing inilah yang di taruh di dalam box Closure.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

21 11. Optical Distribution Point (ODP) Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi optical pigtail, connectoradaptor, splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu. ODP dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang. Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel distribusi secara urut. Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam pasif, pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8. Sehingga pasif tersebut di split menjadi delapan.

12. Konektor Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kabel fiber optik adalah jenis kabel terbaru yang mempunyai kecepatan tertinggi saat ini. Kabel fiber optik mampu mengirimkan ribuan data per detik. Kabel ini mulai dipakai oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Pada ujung kabel fiber optik terdapat sebuah konektor. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel fiber optik ke alat. Konektor fiber optik memiliki beberapa jenis tergantung dengan bentuk slot yang terpasang pada alat yang akan dihubungkan ke kabel fiber optik.

Latihan ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perangkat pasif pada fiber optik!

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

22

BAB V Permasalahan Pada Jaringan Fiber Optik 1.

Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Permasalahan Jaringan Fiber Optik

2.

Teknologi Jaringan Berbasis Luas | Semester I

Related Documents


More Documents from ""

Pertemuan 1.pptx
December 2019 3
Modul Tjbl Semester 2.docx
December 2019 0
December 2019 1