Modul Iv Angel.docx

  • Uploaded by: Crisna Anatasya Pangrib
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Iv Angel.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,062
  • Pages: 10
MODUL III STUDI GERAK DAN WAKTU

13 Maret 2019

ANGELINA SIMARMATA 21S17020

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Abstrak Studi gerak dan waktu digunakan untuk mengetahui standar waktu yang kita butuhka dalam membuat sesuatu. Studi waktu menghitung waktu suatu pergerakan dari satu aktivitas ke aktivitas lain, seperti mengambil material dll. Sebuah studi gerak dan waktu akan digunakan untuk mengurangi jumlah gerakan dalam menyelenggarakan tugas untuk meningkatkan. Dengan studi gerakan dapat diperoleh berbagai rancangan dan berbagai system kerja yang baik bagi suatu pekerjaan yang diinginkan, untuk mencari rancangan terbaik perlu dilakukan pengukuran waktu untuk memilihnya, yaitu untuk mencari rancangan yang membutuhkan waktu tersingkat. Bagian tersulit dalam studi gerak da studi waktu adalah untuk mengevaluasi kecepatan dan tempo saat pekerja melakukan pekerjaan yang diamati. Oleh karena itu untuk memperkecil terjadinya bias, maka hasil yang dperoleh dikaibrasi dengan faktor yang disebut rating factor. Rating factor merupakan proses selama studi waktu, analisis membandingkan kinerja opertaor yang diamati dengan operator yang ada dalam konsepnya dan bekerja pada kondisi normal Kata kunci : Gerak, waktu.

Abstract Motion and time studies are used to find out the standard of time we need to make things. Time study calculates the time of a movement from one activity to another, such as taking material etc. A study of motion and time will be used to reduce the number of movements in carrying out tasks to improve. With movement studies can be obtained various designs and various work systems that are good for a desired job, to find the best design needs to be measured in time to choose it, namely to look for designs that require the shortest time. The hardest part in the study of motion and time studies is to evaluate the speed and tempo when workers do the observed work. Therefore to minimize the occurrence of bias, the results obtained are constrained by factors called rating factors. A rating factor is a process during a time study, the analysis compares the opertaor performance observed with the operator in the concept and works in normal conditions Key word : Motion, time.

BAB 1 Pendahuluan Studi waktu dan gerak memiliki peran penting untuk perancangan suatu sistem kerja yang standar. Studi waktu berhubungan dengan pengukuran dan analisis alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara normal. Studi gerak berhubungan dengan pengukuran dan analisis terhadap gerakan dasar dalam melakukan pekerjaan secara jasmani untuk menetapkan cara terbaik menyelesaikan sebuah pekerjaan. Analisis yang dilakukan dalam studi waktu dan gerak didasarkan pada pengukuran terhadap sampel dari pekerjaan tertentu. Studi waktu dapat dlilakukan dengan berbagai teknik, seperti: menggunakan stopwatch, pengolahan dengan perangkat lunak komputer, analisis terhadap data historis, dan sebagainya. Pengukuran dalam studi waktu dan gerak dilakukan untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam menentukan standar yang tepat. Modul ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang pengukuran studi gerak dan waktu untuk menetapkan standar kerja yang efektif dan efisien. Studi waktu dan gerak yang dilakukan dapat menunjukkan ukuran kerja dengan analisis terhadap waktu baku berdasarkan metode kerja tertentu. Dengan pertimbangan ukuran kerja tersebut, standar kerja yang ditetapkan dapat digunakan untuk perencanaan proses produksi.

BAB II DASAR TEORI 2.1. Studi Gerak Gerakan Therblig Gerakan dasar yang dikenalkan oleh seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam yaitu Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979) berikut adalah 17 elemen gerakan dasar/gerakan Therblig: 1. Mencari (Find) Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. 2. Memilih (Choose) Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek lainnya yang sama. 3. Memegang (Grasp) Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari - jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. 4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty) Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang meng-gambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. 5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded). Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). 6. Memegang untuk Memakai (Hold) Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek tersebut. 7. Melepas (Release Load) Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek yang dipegang sebelumnya. 8. Mengarahkan (Position). Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat.

9. Mengarahkan Awal (Pre - Position). Mengarahkan awal adalah kegiatan yag mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. 10. Memeriksa (Inspect) Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. 11. Merakit (Assembly) Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. 12. Mengurai Rakit (Diassembly) Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung satu menjadi obyek - obyek yang terpisah. 13. Memakai (Use) Memakai adalah kegiatan dimana salah satu ataukedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung. 14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay) Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. 15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay) Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator sehingga perbaikan/ penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya. 16. Merencanakan (Plan) Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan - tindakan apa yang diharus dilakukan. 17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest To Overcome Fatique) Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara periodik.

2.2 Studi Waktu Studi waktu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan durasi normal dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan oleh pekerja atau operator. Ada dua teknik utama pengukuran dalam melakukan studi waktu, yaitu:

1. Teknik pengukuran secara langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan pengamat di tempat pekerja melakukan aktivitasnya. Teknik pengukuran langsung dapat dilakukan dengan menggunakan metode jam henti (stopwatch) dan sampel kerja (work sampling), 2. Teknik pengukuran secara tidak langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan pengamat tanpa harus berada di tempat pekerja yang diamati waktu kerjanya. Teknik pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menganalisis data waktu baku, data waktu gerakan, dan data historis.

Pengukuran waktu kerja tersebut dilakukan dengan jam henti (stopwatch time study) diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metode ini pertama sekali diaplikasikan untuk pekerjaan pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang ulang. Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, dan waktu ini dipergunakan sebagai standard penyelesaiaan pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Aktivitas pengukuran waktu kerja dengan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufaktur yang memiliki karakteristik kerja yang berulang ulang, terspesifikasi jelas dan menghasilkan output yang relatif sama. Meskipun demikian, aktivitas ini bisa diaplikasikan untuk pekerjaan pekerjaan non manufaktur seperti yang bisa dijumpai dalam aktivitas kantor, gudang atau jasa pelayanan lainnya asalkan kriteria kriteria tersebut bisa terpenuhi (Iftikar, 1979). Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa didefinisikan, menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit 1 produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator. Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk merakit 1 produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil dari data mentah yang didapat dari percobaan. Langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan studi gerak dan waktu di main assy dan sub assy adalah: 1. Tentukan operator dan aktivitas yang akan dipelajari dalam stasiun kerja. 2. Lakukan pembagian proses menjadi elemen-elemen kerja yang mudah diidentifikasi dan diukur waktunya. 3. Amati dan catat waktu yang diperlukan. 4. Tentukan jumlah siklus pengamatan. 5. Tentukan tingkat kinerja dari aktivitas operator. 6. Tentukan waktu standar operasi.

BAB III PENGUMPULAN DATA Dalam pengumpulan data dibutuhkan pengisian data waktu pada setiap pergerakan. Unit Elemen Kerja

No

Waktu 1

2

3

4

Baku

1 2 3 4 dst Jumlah

Demikian table yang digunakan dalampenghitungan waktu tiap-tiap kegiatan. Unit Elemen Kerja merupakan bagian dari kegiatan mengambil yang dilakukan. Yaitu pengambilan bahan dalam pembuatan mobil, bersifat sistematik. Berurut tergantung bagaimana tahap-tahap pembuatan mobil itu. Waktu diukur 4 kali. Baku adalah rataan waktu dari kegiatan 1 dimulai dari pengukuran waktu pertama hingga keempat. Jumlah baku adalah waktu standar dalam pembuatan suatu produk dalam merancang atau membuat baru. Waktu standard lah yang menjadi patokan batas para pekerja dalam pembuatan suatu barang. Oleh karena itu terjadilah keefektifan.

BAB IV HASIL DAN DISKUSI Berikut dilakukan analisis mengenai waktu pergerakan dalam pengambilan bahan dalam membuat mobil. 1. AITHON 28 No.

Unit / Elemen Kerja

1

Rear Crane

2

Main Assy

3

uppperbo dy (OP 10)

4

Front Part (OP 20)

5

Rear Part (OP 30)

ambil main frame dari warehouse ambil hook ROD dari warehouse ambil perpendiculator connector dari warehouse ambil side axle dari warehouse ambil chasis dari warehouse ambil upperbody dari warehouse ambil front roof dari warehouse ambil R&L door dari warehouse ambil Red pin dari warehouse pasang left door pasang right door pasang front roof pasang red pin ambil front lamp dari warehouse ambil axle connector dari warehouse ambil axle rod dari warehouse ambil ban depan (R&L) dari warehouse gabungkan axle dengan ban kanan gabungkan rod dengan ban kiri pasang roda kanan ke axle connector gabungkan roda kanan dengan roda kiri gabungkan ban bagian depan ke side gear gabungkan ke side axle ambil roda belakang (R&L) dari warehouse ambil axle rod dari warehouse ambil axle connector dari warehouse ambil side gear dari warehouse ambil side axle dari warehouse Jumlah Waktu Siklus

1 1.24 1

2 1.33 1.15

Waktu 3 1.27 1.19

1.2

1.21

1.17

1.3

1.21

1.16 1.34 1.33 1.45 1.23 1.26 4.3 4.5 4.78 4.98 1.24

1.19 1.28 1.4 1.38 1.19 1.21 4.4 4.6 4.86 4.83 1.21

1.22 1.3 1.35 1.36 1.22 1.22 4.7 4.9 4.79 4.93 1.17

1.2 1.3 1.3 1.3 1.2 1.2 4.6 4.7 5 5 1.2

1.188 1.298 1.343 1.38 1.205 1.22 4.5 4.668 4.85 4.923 1.205

1.3 1.2 1.32 4.5 4.8 4.4 4.95 4.7 4.4 1.42 1.4 1 1.19 1.3

1.27 1.21 1.31 4.7 4.86 4.2 4.9 4.6 4.6 1.37 1.41 1.4 1.2 1.29

1.28 1.26 1.34 4.8 4.85 4.3 4.97 4.8 4.5 1.42 1.38 0.99 1.3 1.33

1.3 1.3 1.3 4.6 4.8 4.5 4.9 4.8 4.8 1.4 1.4 1.2 1 1.4

1.285 1.23 1.318 4.65 4.823 4.35 4.93 4.73 4.575 1.4 1.395 1.148 1.173 1.318 69.71

4 1.1 1.3

Baku 1.25 1.16

2. LAOSAN 16 Waktu

No

Unit Elemen Kerja

1 2 3

Pemasangan Real Axle Pemasangan Elbow Fram ke dua sisi Pemasangan Side Beam ke dua sisi

1 2.5 10 4.3

2 1.2 7.1 4.2

3 1.2 6.2 3.9

4 1 5.5 3.4

Baku 1.475 7.2 3.95

4

Pemasangan Pin Connector pada Real Body

4.7

4.1

3.5

3.1

3.85

5 6 7

Pemasangan Joint Beam pada Pin Connector Pemasangan Cover Connector pada Cover A Pemasangan Cover B pada Cover Connector Pemasangan Real cover pada Joint Beam Double Pasang Wheel bagian belakang 2 buah Pasang Axle Road dan Bushing Black Grey untuk roda depan (dua buah) Pasang Wheel Axle pada Roda depan Pasang Wheel bagian depan Jumlah

1.5 6 6

1 5 5

0.7 4.1 4.2

0.4 4 3.9

0.9 4.775 4.775

5

4.7

4.3

4

4.5

3.6

3.2

3

2.8

3.15

1.5

1.3

1

0.9

1.175

30 11 86.1

25 9.1 70.9

23 8 63.1

22 7.2 58.2

25 8.825 69.575

8 9 10 11 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Adapun hakikatnya penghitungan waktu dalam pergerakan berguna untuk menentukan waktu standard. Dari praktikum saya temukan bahwa segala pergerakan yang dibuat tidak melulu sama waktunya, pasti berubah sepersekian detik. engukuran kerja; memberikan pembelajaran praktis bagaimana menetapkan metode kerja, menetapkan performans rating, membuat peta proses, membuat peta kerja, melaksanakan pengukuran kerja dengan metode stop watch dan metode sampling kerja. Perancangan sistem kerja memberikan pembelajaran praktis sebagaimana merancang metode kerja, merancang stasiun kerja, merancang panel kontrol, merancang produk dan lain-lain sesuaim prisnsip kerja dan kondisi faal manusia, merancang sistem kerja, merancang komunikasi suara dll sesuai dengan prinsip kerja dan kondisi faal manusia. 5.2. SARAN 1. Harusnya ada tersedia sekian stopwatch untuk digunakan mahasiswa/i 2. Mahasiswa/I harus lebih mengutamakan kekondusifan, mengingat butuhnya konsentrasi dalam 3. Sebaiknya asisten lebih memperhatikan peletakan barang oleh mahasiswa/I, karena terkadang tidak rapi.

Related Documents

Modul-iv
June 2020 21
Modul Iv Angel.docx
April 2020 10
Bab Iv Modul Ajar C
May 2020 15
Modul I Sd Iv Std
May 2020 0
Modul
October 2019 83
Iv
October 2019 72

More Documents from ""