SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DI KELURAHAN TAMALANREA TAHUN 2012 NO
JAM
MATERI
PENANGGUNG JAWAB
1
09.00-9.15
2
09.15-09.30
Kader Ibu Rukiya Nyoman Kapus
3 4
09.30-09.40 09.40-10.00
Pembukaan oleh Kepala Kelurahan Tamalanrea Sambutan dari Kepala Puskesmas Tamalanrea Pengenalan peserta MMD Penyajian Materi Kelurahan Siaga
4
10.00-10.30
5
10.30 -11.00
6
11.00-11.30
7 8
11.30-12.00 12.00-12.30
Penyajian hasil Survei Mawas Diri(SMD) Perumusan dan penentuan prioritas Masalah Menggali dan memecahkan masalah kesehatan Penyusunan Rencana Kegiatan Penyimpulan hasil MMD
Kader Ibu Hariya Kepala Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kota Kader ibu Hariya Bidan Siaga Kapus dan Bidan Siaga Bidan siaga Kepala Kelurahan Tamalanrea
Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2.4.1 Pengertian MMD MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD (Wrihatnolo, 2007).
2.4.2 Tujuan MMD Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
2.4.3 Peserta MMD MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).
2.4.4 Tempat dan waktu pelaksanaan MMD MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa, MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
2.4.5 Cara pelaksanaan a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama. b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban. c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD. d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa / bidan di desa. e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala desa. g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa. h. Penutup.
KEGIATAN MMD (MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA) DI BR. SAKAH, DESA BATUAN KALER, KEC. SUKAWATI, GIANYAR TANGGAL 28 MARET 2016
Dalam rangka mengaplikasikan mata kuliah Praktik Keperawatan Komunitas, mahasiswa Prodi D.IV Jurusan Keperawatan mengadakan kegiatan di Br. Sakah desa Batuan Sukawati Gianyar. Salah satu kegiatannya adalah MMD. Kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dimulai pukul 19.30 WITA hingga pukul 21.00 WITA yang bertempat di Balai Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Semester 6 D-IV Keperawatan Poltekkes Denpasar. Jumlah masyarakat yang ditargetkan untuk hadir sebanyak 100 orang, dan yang hadir saat MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) berlangsung yaitu sebanyak 142 orang. Musyawarah Masyarakat Desa dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016 di Banjar Sakah Desa Batuan Kaler Kecamatan Sukawati Gianyar Oleh Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar Semester 6. Acara dibuka oleh Pembawa Acara, selanjutnya pembacaan doa, selanjutnya sambutan oleh
Perbekel yang diwakili oleh Sekretaris Desa sekaligus membuka Acara Musyawarah Masyarakat Banjar Sakah. Berikutnya adalah penyajian hasil Survey Mawas Diri yang dilakukan pada tanggal 21- 25 Maret 2016 di Banjar Sakah Desa Batuan Kaler Sukawati Gianyar. Ditemukan masalah 1) Terjadi peningkatan penyakit mata 2) Risiko terjadinya peningkatan penyakit ( DB, diare, ISPA),. 3) Risiko terjadinya penurunan kualitas hidup lansia 4) Risiko terjadinya peningkatan penyakit disampaikan oleh Kader Posyandu Banjar Sakah. Dan pembacaan masalah kesehatan masyarakat oleh Mahasiswa D-IV Keperawatan Poltekkes Denpasar Musyawarah Masyarakat Banjar Sakah bertujuan mengatasi masalah kesehatan dan menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di Masyarakat. Dari hasil Musyawarah disepakati plan of action atau tindakan keperawatan untuk masalah kesehatan tersebut adalah ;
Pada 29-30 Maret 2016 dilaksanakan Pemeriksaan mata, pemberian kaca mata , dan pengoperasian katarak gratis pada masyarakat Desa Batuan Kaler oleh Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar bersama Yayasan Kemanusia Indonesia. Pada 1-2 April 2016 dilaksanakan kegiatan PSN di Desa Batuan Kaler oleh Mahasiswan DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar bersama UPT Puskesmas Sukawati I. Pada 3 April 2016 dilaksanakan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi oleh Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar bersama Kisara. Pada 5 April 2016 dilaksanakan Posyandu Lansia oleh Mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar bersama UPT Puskesmas Sukawati I. Selanjutnya acara penandatangan dan serah terima rencana kerja yang ditanda tangani oleh Perbekel yang diwakili oleh Sekretaris Desa Batuan Kaler dan diserahkan kepada Kelihan Dinas Banjar Sakah Desa Batuan Kaler Sukawati Gianyar. Acara dilanjutkan oleh sambutan Sekretaris Desa Sekaligus menutup Acara Musyawarah Masyarakat Banjar Sakah. Kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kacamata, dan operasi mata katarak dilaksanakan
pada tanggal 29-30 Maret 2016 bertempat di Wantilan Pura Puseh, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar dilaksanakan oleh mahasiswa DIV Keperawatan Poltekkes Denpasar bekerjasama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia. Jumlah masyarakat yang hadir dalam pemeriksaan pemeriksaan mata, pemberian kacamata, dan operasi mata katarak ini adalah sebanyak 304 orang. Karakteristik masyarakat yang hadir dalam kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kacamata, dan operasi mata katarak diantaranya masyarakat yang termasuk dalam kategori usia dewasa muda, Pra lansia, dan Lansia. Adapun skema atau alur dari kegiatan pemeriksaan mata dimulai dari masyarakat yang ingin memeriksakan matanya mendaftarkan diri dan mengambil nomor antrian. Selanjutnya sesuai dengan nomor antrian satu persatu masyarakat akan dipanggil dan melakukan pemeriksaan mata yang terdiri dari pemeriksaan visus dan refraksi. Setelah melakukan pemeriksaan tersebut,
dilanjutkan dengan pengobatan dan pemberian kacamata. Untuk pasien yang terdiagnosa katarak pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah visus dan kejernihan lensa mata. Jika ditemukan adanya katarak matur maka akan diarahkan langsung ke meja pre operasi dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu. Apabila kondisi dari pasien baik maka akan dilakukan operasi mata katarak. Jumlah pasien yang melakukan operasi mata katarak sebanyak 6 orang dan dilakukan pemeriksaan post operasi pada tanggal 30 Maret 2016.