MINYAK CENGKEH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pengampu : Sperisa Distantina
MAKALAH
Disusun Oleh: Ulfa Hardila Gitasari
I0515040
Vindy Varanica Sri Agustin
I0515041
Violita Permata Widayanti
I0515042
Wahyu Nur Hidayat
I0515043
Yovanka Elisabeth
I0515044
Yulinar Prameti Cahyani
I0515045
Nugroho Santoso
I0511034
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
PROSES PEMBUATAN FORMALDEHID DARI METANOL Ulfa Hardila G., Vindy Varanica S. A., Violita Permata W., Wahyu Nur H.,Yovanka Elisabeth, Yulinar Pramesti C., Nugroho Santoso email:
[email protected]
I.
PENDAHULUAN Menurut data statistik FAO, Indonesia memiliki luas areal tanaman cengkeh terluas di
dunia, yaitu sekitar 241.800 ha atau lebih dari 70% luas areal tanaman cengkeh di dunia. Cengkeh merupakan salah satu komoditas subsektor perkebunan yang sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat. Hasil utama tanaman cengkeh adalah bunganya yang dipanen pada saat kelopak bunga belum mekar. Bagian utama dari tanaman cengkeh yang bernilai komersial adalah bunganya yang sebagian besar digunakan dalam industri rokok dan hanya sedikit dalam industri makanan. Namun demikian, dengan adanya penemuan – penemuan baru bagian tanaman lain dari cengkeh yaitu daun dan tangkai bunganya telah pula dimanfaatkan sebagai sumber minyak. Salah satu produk cengkeh yang banyak digunakan dalam industri adalah minyak cengkeh. Bahan baku minyak cengkeh dapat berasal dari bunga cengkeh, gagang/tangkai, dan daun. Indonesia juga merupakan penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia. Industri minyak daun cengkeh tidak saja memproduksi minyak daun cengkeh sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga menyerap tenaga kerja hal ini dikarenakan besarnya permintaan dari dalam maupun luar negeri. Sentra produksi minyak cengkeh terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan. Produksi minyak cengkeh Indonesia pada tahun 2007 sekitar 2.500 ton dengan perkiraan pemakaian dunia sekitar 3.500 ton / tahun. Walaupun demikian volume ekspor minyak cengkeh sangat kecil, karena sebagian besar minyak cengkeh sudah diolah menjadi produk turunannya sehingga yang diekspor lebih banyak pada produk turunannya, seperti eugenol, eugenol asetat, dan lain-lain. Minyak daun cengkeh Indonesia sudah dikenal di pasar dunia sejak tahun 1970, sedangkan minyak tangkai dan bunga cengkeh mulai tahun 1992 masuk pasaran dunia. Sebagai bahan obat, cengkeh telah lama digunakan terutama untuk kesehatan gigi, yaitu eugenol murni sebagai obat gigi. Disamping itu dapat dipakai sebagai bahan baku obat kumur, dan industri pasta gigi. Dalam hal ini digunakan minyak cengkeh karena mengandung eugenol yang bersifat antiseptik. Dalam
industri makanan cengkeh digunakan dalam bentuk bubuk atau produk hasil ekstraksi dari bunga cengkeh seperti minyak cengkeh atau oleoresin.
II.
PEMBAHASAN II.1
Pengertian Minyak Cengkeh Minyak cengkeh atau minyak cengkih adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari
penyulingan bagian tanaman cengkeh, terutama daun dan bunga cengkeh. Perdagangan internasional, membedakan minyak cengkeh menjadi 3 macam berdasarkan sumbernya, yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil), minyak tangkai cengkeh (clove stem oil), minyak bunga cengkeh (clove bud oil). Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah cukup besar, baik dalam bunga (10-20%), tangkai (5-10%) maupun daun (1-4%). Dari ketiga bagian tersebut yang paling ekonomis adalah ekstrak bagian daunnya. Oleh karena itu jenis minyak cengkeh yang umum diperjualbelikan adalah minyak daun cengkeh ( clove leaf oil ). Kandungan utama minyak atsiri bunga cengkeh adalah eugenol (70-80%). Eugenol adalah komponen utama minyak cengkeh berupa cairan tidak berwarna, beraroma khas, dan mempunyai rasa pedas yang banyak dimanfaatkan dalam industri fragrance dan flavor karena memiliki aroma yang khas dan industri farmasi karena bersifat antiseptik. Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Banyak zat 5 terkandung dalam minyak cengkeh yaitu antibiotik, anti virus, anti jamur dan antiseptik. Kandungan lain yang terdapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya, terutama vitamin C dan vitamin K. Minyak daun cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia dengan cara penyulingan air dan uap. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna bening sampai kekuning-kuningan, mempunyai rasa yang pedas, keras, dan berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan. II.2
Proses Pembuatan Minyak Cengkeh
1) Pengeringan Pengeringan merupakan perlakuan awal terhadap bahan baku sebelum bahan baku dimasukkan dalam ketel untuk diuapkan, pengeringan diharapkan dapat mengurangi kadar air
dari bahan baku, sehingga mendapatkan bahan baku yang dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang bagus. Pengeringan dilakukan secara manual dengan tenaga matahari, sehingga waktu pengeringan kurang bisa ditentukan. Pada proses pengeringan terjadi proses pemindahan panas dari lingkungan kedalam bahan, sehingga air bebas yang ada pada dapat menguap, dan daun menjadi kering. Pengeringan pada proses ini bertujuan untuk memperoleh minyak yang bagus, baik dari segi konten maupun komponen kimia minyak cengkeh. Proses pengeringan berpengaruh terhadap rendemen yang dihasilkan. Rendemen akan lebih banyak dihasilkan jika dikeringkan dengan energi matahari, dari pada bahan yang masih segar (Ashafa, dkk.,2008). 2) Penyulingan Penyulingan dilakukan pertama kali dengan memasukkan bahan dalam ketel yang terbuat dari plat besi, untuk diuapkan minyak atsirinya. Kapasitas bahan baku yang dapat ditampung dalam ketel sebanyak satu ton. Berdasarkan konsep pemisahan Destilasi yaitu pemisahan fisis yang terjadi akibat perbedaan titik didih, dan tekanan uap. Minyak atsiri memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan air, sehingga daun yang dikukus dalam ketel akan mengalami proses hidrodifusi, sehingga minyak yang ada dalam daun cengkeh keluar dari bahan, dan akan menguap terlebih dahulu dibandingkan air. Uap akan mengalir dari ketel melewati pipa stainless steel yang ada dalam kondensor (pendingin), sehingga uap yang ditampung bersuhu lebih rendah dibandingkan uap saat keluar, hal ini dapat memudahkan proses pemisahan antara minyak dan cengkeh. 3) Penampungan Uap ditampung dalam tabung dengan ukuran sebanyak 4 tabung dan tabung ukuran satu unit. Tabung ditata menurun seperti tangga, dimana tabung ukuran diletakkan paling bawah. sehingga uap dapat mengalir dari bak satu ke bak yang lain. Perlakuan ini bertujuan untuk memudahkan proses pemisahan, karena jika hanya ditampung dengan satu tabung dengan ukuran yang besar akan lama memisahkan minyaknya, karena minyak dipisahkan secara manual. Tabung satu (paling atas) memiliki kandungan minyak paling banyak karena kontak langsung dengan pipa ketel. Minyak yang diambil adalah tabung pertama, sedangkan yang lain diambil setahun sekali, karena minyak yang dihasilkan pada tabung kedua sampai kelima sangat sedikit, sehingga dikumpulkan terlebih dahulu, untuk efesiensi waktu. Pemisahan antara minyak dan air
dilakukan secara manual, oleh tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana. Pemisahan terjadi antara air dan minyak cengkeh pada saat penampungan, disebabkan oleh perbedaan berat jenis. Minyak cengkeh memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan air, yakni 1,030 g/cc, sedangkan air memiliki berat jenis 1,000 g/cc, oleh karena itu posisi air berada di atas, sedangkan minyak berada di bawah, sedikit demi sedikit air dipisahkan dari minyak cengkeh, dan pada akhirnya minyak didapatkan. 4) Penyaringan Penyaringan dilakukan dengan alat penyaring minyak. Penyaringan dapat terjadi akibat perbedaan ukuran molekul. Minyak akan lolos (filtrat), sedangkan sampah dan air tidak lolos. Penyaringan dilakukan setelah proses pemisahan secara manual, dari proses pemisahan menghasilkan minyak yang benar-benar murni, yang siap untuk dipasarkan ke pemasok 5) Pengukuran berat jenis Berat jenis meupakan salah satu parameter kualitas/mutu minyak cengkeh. Berdasarkan SNI : 06-4267-1996 , minyak cengkeh dikatakan berkualitas jika berat jenisnya adalah 1,030 – 1,060 g/ml. Pada proses produksi minyak cengkeh ini, pengukuran berat jenis dilakukan tiap proses, sampai proses kelima, dimana masing–masing pengamatan memiliki berat jenis yang berbeda-beda yaitu 1,005, 1,000, 1,019, 1,021, 1,015 g/ml. Kelima angka tersebut tentu masih dibawah standar mutu minyak yang ditetapkan di Indonesia. 6) Limbah Penyulingan Minyak Cengke Penyulingan minyak menggunakan metode Destilasi uap banyak menghasilkan limbah cair maupun limbah padatan. Limbah cair diperoleh dari sisa air dalam ketel, dan air yang berasal dari uap. Kedua limbah tersebut dibuang begitu saja di lingkungan, karena air yang telah digunakan tidak berbahaya, dan tidak menganggu lingkungan. Limbah padat diperoleh dari sisa daun yang telah disuling minyaknya, limbah padat yang diperoleh setara dengan input yang dimasukkan. Limbah padat tidak dibuang, namun digunakan lagi sebagai bahan bakar, untuk menekan biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar. Disamping itu limbah ini bagus digunakan sebagai bahan bakar, karena masih mengandung unsur karbon.
Gambar II.1 Flowchart Proses Produksi Minyak Cengkeh
III.3
Letak Industri Minyak Cengkeh di Indonesia
Dibawah ini adalah tabel beberapa industri minyak cengkeh yang terdapat di Indonesia,
Nama Industri
Letak
PT HM Sampoerna Tbk
Jakarta
PT Indesso Aroma
Bogor
PT Cengkeh Zanzibar
Semarang
PT ACI Cengkeh
Makassar
PT Cengkeh Sumba Timur
NTT
Gambar II.2
III.
Peta Industri Minyak Cengkeh di Indonesia
PENUTUP
1. Minyak cengkeh atau minyak cengkih adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan bagian tanaman cengkeh, terutama daun dan bunga cengkeh. Dari ketiga bagian tersebut yang paling ekonomis adalah ekstrak bagian daunnya. Oleh karena itu, jenis minyak cengkeh yang umum diperjualbelikan adalah minyak daun cengkeh ( clove leaf oil ).
2. Proses pembuatan minyak cengkeh terdiri atas proses pengeringan bahan baku yaitu cengkeh, penyulingan bahan baku menjadi minyak, penampungan uap destilasi yang tidak lain adalah minyak cengkeh, penyaringan,pengukuran berat jenis untuk menentukan kualitas minyak yang dihasilkan dan pengolahan limbah. 3. Industri minyak cengkeh di Indonesia terdapat di daerah a. PT HM Sampoerna Tbk (Jakarta) b. PT Indesso Aroma (Bogor) c. PT Cengkeh Zanzibar (Semarang) d. PT ACI Cengkeh (Makassar) e. PT Cengkeh Sumba Timur (NTT)
:
DAFTAR PUSTAKA
www.dokumen.tips/documents/flow-chart-analisis-proses-pembuatan-alat-distilasiminyak-atsiri.html . Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 10.22 WIB www.dokumen.tips/documents/proses-pembuatan-minyak-atsiri-cengkeh.html
. Diakses
pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 10.24 WIB www.eprints.undip.ac.id/44625/4/BAB_II.pdf . Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 18.01 WIB www.id.wikipedia.org/wiki/Minyak_cengkeh . Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 18.10 WIB