Modul 06 Routing, Static Routing
[email protected] prepared by Timotius Witono, S.Kom
Sasaran • Definisi Routing (Routing Definition)
R
(Static Routing)
S
• Static Routing
• Implementasi Static Routing menggunakan Packet Tracer (Routing Implementation)
I
Routing Definition
• Arti Routing • Jenis Routing • Static vs Dynamic Routing
R
Arti Routing ..
R
• Proses pengambilan keputusan : lewat gateway yang mana paket harus dilewatkan • Routing dilakukan untuk setiap paket
Jenis Routing ..
0. Minimal Routing 1. Static Routing 2. Dynamic Routing
R
0. Minimal Routing
R
• Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network • Rute untuk mencapai host-host yang terhubung langsung pada network yang sama • Terbentuk pada saat konfigurasi interface root@gap02015:~# route -n Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref 192.168.100.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 192.168.200.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0
Use Iface 0 eth0 0 eth1
0. Minimal Routing
Minimal routing
1. Static Routing
R
• Informasi routing tambahan melalui gateway • Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network • Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway
2. Dynamic Routing
R
• Informasi routing diberikan secara periodik oleh gateway • Digunakan pada network dengan banyak gateway (perkembangan yang pesat) • Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasi routing
2. Dynamic Routing (cont’d)
R
Routing Protocol • Perangkat lunak yang mempertukarkan routing information untuk membentuk routing table • Melakukan update routing table secara periodik • Berfungsi untuk menentukan rute terbaik ( jika terdapat beberapa rute untuk tujuan yang sama )
Static vs Dynamic Routing
R
• Perbandingan Static dan Dynamic Routing
Static Routing Hanya menggunakan IP
Dynamic Routing Menggunakan IP dan Routing Protocol (RIP atau OSPF)
Router tidak saling bertukar Router yang bertetangga informasi routing table saling bertukar informasi routing table Routing table diubah secara Routing table berubah secara manual dinamis Dipakai dalam jaringan skala kecil
Dipakai dalam jaringan skala besar
Static Routing
1. Static Routing Table 2. Keuntungan dan Kerugian Static Routing
S
Static Routing Table
• Menggunakan perintah : route • Berdasarkan konfigurasi network address & subnet mask
• Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route
Static Routing Table
router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 root@gap02015:~# route add -net 192.168.150.0 netmask 255.255.255.0 gw 192.168.100.100 root@gap02015:~# route add default gw 192.168.100.100
Keuntungan dan Kerugian Static Routing • Keuntungan – Lebih mudah diimplementasikan dalam jaringan skala kecil dibanding dynamic routing – Static routing tidak membutuhkan router yang mendukung Routing Protocol, sehingga biaya implementasi lebih murah dibanding dynamic routing – Tidak menghabiskan bandwith, karena tidak ada pertukaran informasi routing table antar router
• Kerugian – Sangat memusingkan jika jaringan berkembang menjadi besar – Sangat peka terhadap kesalahan konfigurasi (konfigurasi yang salah akan mengakibatkan routing tidak dapat bekerja)
Implementasi Static Routing
1. Case Study
I
Contoh 1 (2 jaringan)
Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0
Contoh 2 (3 jaringan)
Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.10.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0
Contoh 3 (5 jaringan) Network/subnet 192.168.2.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.1.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.10.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.3.0 255.255.255.0
Network/subnet 192.168.20.0 255.255.255.0