PENGANTAR BIJI, INTI DAN CANGKANG Nut Kernel & Shell Pneumatic Transport digunakan untuk mnghantar : Biji dari pemisah biji & ampas (Depericarper) ke dalam silo biji Penghantar biji dari dewatering drum ke silo inti Pengantar inti dari silo inti ke penurunan inti Penghantar cangkang dari dewatering drum cangkang ke silo cangkang.
Alat ini merupakan tabung pipa (Pipe Pneumatic) menggu-nakan udara sebagai media hantar yg diperoleh dari kipas (Blower). Biji inti dan cangkang yg berasal dari depericarper, dewatering drum inti dan cangkang serta silo inti masuk ke dlm pipa karena tekanan udara dihantar ke silo biji, silo inti dan silo cangkang. Hal-hal yg perlu diperhatikan : Mencegah kebocoran dari Air Lock Kekuatan tekanan/hisap blower sesuai dengan ketentuan Packing/pipa-pipa pneumatic tidak boleh bocor
SILO INTI (KERNEL SILO) Silo digunakan untuk mengeringkan inti yg berasal dari hydrocyclone sampai kadar air sesuai dengan ketentuan Temperatur pemanas dilakukan seperti : Tingkat-1 (paling bawah) 60 – 70 [oC] Tingkat-2 (bagian tengah) 50 – 60 [oC] Tingkat-3 (Paling atas) 40 – 50 [oC] Inti yg sudah kering diturunkan melalui Shaking Grade
Hal-hal yg sering dijumpai selama pengoperasian : Inti Mentah Mengakibatkan kadar air tinggi, mudah ditumbuhi jamur dan dapat mempercepat kenaikan ALB, hal ini disebabkan karena :
Blower tidak dijalankan secara kontinue Elemen pemanas kotor Bidang penurunan/Shaking Grade kotor Silo inti kotor Lama pemanasan kurang Isian silo inti tidak penuh
Inti terlalu kering Disebabkan pengeringan terlalu lama yg mengakibatkan kadar minyak dalam inti rendah dan kerugian terhadap berat inti. Sebagai pedoman dlm pengoperasian untuk mencapai hasil optimal yg dilalui setiap instalasi/peralatan hrs diketahui karakteristik dari masing-masing instalasi peralatan pengolahan yg ada, untuk ini hrs diadakan pengamatan setiap jam hasil olahan, apakah sudah sesuai atau memenuhi standard mutu. Operator harus mencatat segala kegiatan kerja selama proses berlangsung yg dituangkan dlm bentuk formulir untuk mengikuti & mengetahui kegiatan setiap unit.
PEMBANGKIT TENAGA (POWER PLANT) De-mineralisasi (Demin Plant) Tangki air umpan (Feed Water Tank) Tangki pembuangan gas (Deaerator) Pompa bahan kimia (Chemical Pump) Pompa pengisi air ketel (Feed Water Pump) Konveyor bahan bakar (Fuel Conveyor) Ketel Uap (Boiler) Turbin uap (Steam Turbine) Bejana uap bekas (Back Pressure Vessel) Pembangkit tenaga listrik (Diesel Genset) Lemari pembagi listrik (Switch Board)
Pusat pembangkit tenaga merupakan stasiun tenaga listrik dan uap. Tenaga listrik diperoleh dari pembangkit listrik tenaga diesel yg menggunakan bahan bakar solar, ampas dan janjangan kosong. Turbin uap merupakan sumber utama untuk mengoperasikan PKS. PKS banyak menggunakan energi listrik tenaga uap karena : Bahan bakar dari ampas & cangkang Semua stasiun pengolahan memerlukan uap sebagai sumber panas. Dengan demikian pusat pembangkit tenaga uap merupakan stasiun utama pada pabrik.
DEMINERALIZER PLANT Spesifikasi teknik dan alat-alat Demineralizer Plant 1 (satu) Unit Cation Exchanger Kapasitas 20 [m3/jam], resin Merk Amberlie Prod.Rohm & Haas type IR 120 plus atau equivalen. Isi resin 800 [ltr], Distribusi Nozzle type KL, Isi pasir 400 [kg], Piping PVC 1 s/d 3”, valve PVC, Ejector PVC, Hydrometer 2” 1 (satu) buah Acid Regeneral Tank Volume 500 [ltr] bahan plastik
1 (satu) Unit Anion Exchanger Kapasitas 20 [m3/jam], resin merk “Amberlite” Prod, Rohm & Haas Type IRA 402, Isi 1250 [ltr], distribusi Nozzle engkel type KL, isi pasir 600 [kg]. Piping 1 s/d 3” Valve PVC, Volume 2500 [ltr], bahan mildsteel lengkap Thermometer, stirrer, drain valve, bonze, pompa 5 [m3/jam], motor 1 [hp] 2900 [rpm] 1 (satu) unit Conductivity controller range 0 s/d 50 [N mhos]
1 (satu) Unit Control Panel Untuk mengoperasikan seluruh system demineralzer plant, maksud & tujuan untuk menurunkan jumlah mineral dalam air sehingga di bawah 10 [ppm] dan silikat di bawah 5 [ppm] sesuai untuk air umpan ketel bertekanan sedang (max 30 [bar]) Cara menurunkan jumlah mineral adalah menggunakan ion exchanger dan anion exchanger recin dengan Cation Recin H cycle dan Anion OH Cycle, untuk menurunkan silika digunakan anion type basa kuat dengan regenerasi pakai Caustic Soda larutan 4 [%] pada temperatur ÷50 [oC]
Cara Pengoperasian Demineralizer Plant Katup-katup demineralizer plant diatur sesuai dengan proses yg dikehendaki. Proses-proses yg ada dlm demineralizer plant dan posisi katup-katupnya dapat dijelaskan sebagai berikut : SERVICE Katup no. 1, 2, 8 dan 9 dibuka, katup-katup yg lain hidup. Conductivity control dioperasikan. Posisi hydrometer dicatat.
Backwash Cation Exchanger Katup no. 3 & 4 dibuka , no. 1 &2 ditutup, katup lainnya tetap pada posisi sebelumnya. Proses backwash dilakukan selama ± 15 [mnt]. Pembukaan katup no. 4 harus sebesar mungkin tetapi resin jangan sampai keluar Regenerasi Cation Exchanger Persiapkan larutan H2SO4 - 15 [%] ± 350 [ltr] (80 [kg] H2SO4 pekat 98 [%] dicampur dengan 300 [ltr] air). Katup no. 6, 5a, 5b, dan 5c dibuka, no. 4 & 3 ditutup, katup lainnya tetap pada kondisi semula. Atur pembukaan katup no. 6 sampai flow rate air antara 2 s/d 5 [m3/jam] dan atur katup no. 5a, 5b, & 5c agar larutan habis dalam waktu antara 30 – 45 [mnt]
Slow Rinse Cation Exchanger Posisi katup-katup tetap tidak berubah, lamanya proses rinsing ± 15 [mnt]
Backwash Anion Exchanger Matikan pompa, buka katup no. 11 & 10, atur katup cation exchanger pada posisi service. Atur besarnya pembukaan katup no. 11 sebesar mungkin tetapi resin jangan sampai keluar. Lamanya proses backwash ± 20 [mnt] atau sisa asam pada cation exchanger telah habis. Tanda bahwa sisa asam dari cation exchanger telah habis adalah air yg keluar dari katup no. 7 telah habis conductivitynya atau telah hampir sama dengan kondisi raw waternya.
Regenerasi Anion Exchanger Tutup katup keluaran pompa, larutan regenerant jauh sebelumnya telah disiapkan. Mempersiapkan larutan regenerasi dengan cara : Isilah air ke dalam regenerant tank senanyak ± 2500 [ltr], masukkan 125 [kg] NaOH pekat 98 [%], stirrer dioperasikan hingga NaOH menjadi larutan seluruhnya. Katup steam dibuka agar temperatur dapat mencapai ± 50 [oC]. Tutup katup no. 10 & 11, buka katup no. 12, 12a, 12b & 12c sedemikian rupa hingga flow rate regenerant yg keluar sekitar 5 [m3/jam] atau regenerant habis dalam waktu ± 45 [mnt]
Slow Rinse Anion Exchanger Buka katup no. 8 & 13, tutup katup no 12a, 12b dan katup lainnya tetap, Katup no. 13 dibuka ½ sampai air yg mengalir ± 3 [m3/jam]. Lamanya proses ± 15 [mnt]. Fast Rinse Katup-katup pada posisi slow rinse hanya katup no. 13 dibuka lebih besar sehingga diperoleh flow rate ± 8 [m3/jam]. Lamanya proses fast rinse ± 20 [mnt] atau air yg keluar dari sample no. 14 telah cukup rendah kadar silikanya (di bawah 1 [ppm]) Diservice Kembali Setiap 8 [jam] Cation Exchanger dan Anion Exchanger harus dibackwash sampai bersih.
Catatan :
Jika Demineralizer Plant dihentikan dalam waktu yg cukup lama (lebih 4 [jam]), maka sebelum dioperasikan kembali Cation exchanger harus dirinse terlebih dahulu sampai air yg keluar dari katup sample no. 7 sudah baik lamanya 10 [mnt] Kemudian Cation Exchanger diatur posisi service dan Anion Exchanger juga hrs dirinse terlebih dahulu selama 10 [mnt], baru boleh diatur pada posisi service Walaupun flow rate yg diperlukan hanya ± 20 [m3/jam], tetapi katup pengeluaran pompa tidak boleh diperkecil sebab flow rate minimum adalah 16 [ltr/hari/liter resin]. Berhubung jumlah resin anion 1250 [ltr], maka flow rate minimum adalah 20 [m3/jam]
Jika tidak ada steam untuk memanasi regenerant, maka terpaksa harus dipakai regenerant dingin. Untuk regenerant cara dingin maka harus dilakukan 2X yaitu regenerant tahap-I dengan 50 [kg] NaOH 98 [%], diencerkan menjadi 4 [%], cara regenerant tersebut dimaksud untuk menurunkan kadar silika.