SURAT KEPUTUSAN NO : 063/RSZ-DIRUT-MFK/SK/V/2015
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS RSU BUNGA MELATI Menimbang
: a.
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU Bunga Melati, maka diperlukan
Pengelolaan Utilitas rumah sakit yang
bermutu tinggi; b.
bahwa agar Pengelolaan Utilitas di RSU Bunga Melati dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Pedoman Direktur Utama RSU Bunga Melati sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengelolaan Utilitas di RSU Bunga Melati
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RSU Bunga Melati
Mengingat
: 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangungan Gedung Pedoman teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas D Departemen Kesehatan RI Tahun 2007
3.
PERATURAN
MENTERI
PEKERJAAN
UMUM
Nomer
:
29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung 4.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN Menetapkan Kesatu
:
PERATURAN DIREKTUR UTAMA RSU BUNGA MELATI TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS RSU BUNGA MELATI
Kedua
:
Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Utilitas RSU Bunga Melati sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga
:
Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur Utama ini, maka apabila terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur Utama ini maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat
:
Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan dalam Peraturan Direktur Utama ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan
:DiLhokseumawe
Pada tanggal : 01 maret 2019 RSU BUNGA MELATI
dr. Yudi Harisanoza Direktur Utama
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR UTAMA RSU BUNGA MELATI NOMOR
: 063/RSZ-DIRUT-MFK/SK/V/2015
TANGGAL : 1 MARET 2019 TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS
1.
DEFINISI Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RSU Bunga Melati untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif. Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan Manajemen Utilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting ini selalu tersedia.
2.
TUJUAN Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan utilitas.
3.
RUANG LINGKUP Perencanaan ini berlaku di RSU Bunga Melati
4.
TATA LAKSANA Manajer
umum bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen dari perencanaan sistim
utilitas. Manajer
umum mendapat pemberitahuan mengenai status Program Pengelolaan Sistem
Utilitas oleh staf maintenance yang bertanggung jawab untuk sistem utilitas tertentu. Manajer umummereview dan, jika diperlukan, mengkomunikasikan perhatian tentang isu-isu kunci kepada staf yang sesuai. Manajer umum bekerjasama dengan Departemen / divisi lainnya untuk menetapkan anggaran Program Manajemen Sistem Utilitas. Manajer
umum bekerja di bawah pengawasan Direktur Operasional dan bertanggung jawab
untuk pemeliharaan secara keseluruhan fasilitas dan pengelolaan kontraktor yang menyediakan berbagai layanan. Pemeliharaan korektif dan perbaikan dilakukan dengan perintah kerja yang dihasilkan dari permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh program pemeliharaan preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan preventif dilakukan sesuai jadwal oleh program manajemen pemeliharaan. Kepala
Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf baru di departemennya masing-
masing dan, sebagaimana mestinya, menjelaskan penggunaan khusus dari sistem utilitas. Jika diperlukan, Manajer umum menyediakan bantuan. Kepala
Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti prosedur kerja khusus untuk
pengoperasian sistem utilitas yang aman, pemeliharaan, atau penggunaan.
4.1 KETERSEDIAAN AIR 24 JAM 7 HARI
Kebutuhan air RSU Bunga Melati dipenuhi Air tanah sebanyak 20m3 per hari. Air tersebut disimpan di dalam reservoir yang terdiri dari :
2 unit bak ukuran masing masing (tinggi, lebar, panjang) 300cm x 220cm x 2000cm. Total kapasitas 264m3 terdapat di ground tank
RSU Bunga Melati juga mempunyai dua sumur pompa air tanah (1 aktif, 1 cadangan) dengan kapasitas 100m3 per hari. Air sumur tanah itu juga disimpan di reservoir di ground tank. Kebutuhan air saat ini di RSU Bunga Melati yang diijinkan Pemerintah adalah 186,4 m3 per hari. Dengan demikian, kebutuhan air untuk RSU Bunga Melati terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam kondisi air sumur aktif tanah tidak dapat digunakan, RSU Bunga Melati masih dapat memasok air bersih dari sumur cadangan, apabila listrik mati, RSU Bunga Melati mengunakan genset untuk memompa air sumur.
4.2 KETERSEDIAAN LISTRIK 24 JAM 7 HARI 4.2.1
RSU Bunga Melati dipasok oleh tenaga listrik dari PLN dengan total kapasitas 321 KVA UPS adalah sistem pelayanan untuk kegiatan Medik Sebagai penanda suatu
4.2.2
stop kontak/tusuk kontak dalam ruangan atau unit kerja pelayanaan, UPS menggunakan stop kontak single. Area yang mendapat pelayanan tersebut disebut critical area ataupun Power Critical yang meliputi area-area sebagai berikut : Pelayanan medik digunakan UPS yang meliputi area :
4.2.3
ICU, HD, Emergency yang terhubung UPS meliputi stop kontak Panel Pendant.
Operating Theater/Ruang operasi yang terhubung UPS stop kontak Panel Pendant dan penerangan semua ruangan.
Peralatan unit Radiology & Angiography yang terhubung dengan UPS hanya system control pesawat X-ray saja
Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan UPS baik stop kontak maupun penerangan ruangan
Laboratorium, Poliklinik sebagian stop kontak terhubung dengan UPS
Nurse Call System
4.3 Pelayanan Non Medik dilayani dengan UPS ini meliputi area : 4.3.1 Server IT 4.3.2 PABX, central telepon 4.3.3 Seluruh Computer 4.3.4 Lampu emergency/darurat, menggunakan baterai tersendiri, semua area 4.3.5 Paging system
4.3.6 Kontrol panel alarm pencegahan dan penanggulanga kebakaran termsuk smoke dan heat detector dengan pusat control.
4.4 RSU Bunga Melati memiliki generator darurat 105 KVA yang dipergunakan ketika pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu beroperasional secara terus menerus 24 jam 7 hari sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk : 4.4.1
Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik darurat yang dapat diandalkan.
4.4.2
Mendukung sistem komunikasi darurat.
4.4.3
lift di gedung perawatan pasien.
4.4.4
Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk daerah dengan prosedur khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada: Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Urgent Care Area, Unit Gawat Darurat, Trauma kamar, Perawatan Intensif, Kamar Operasi, dan Ruang Pemulihan
4.4.5
Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk sistem penting lainnya namun tidak terbatas pada: sistem udara medis, sistem vakum medis, penyimpanan darah dan jaringan, area dimana sistem pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi keselamatan pasien, pengunjung, dan staf.
4.4.6
Selain itu, di setiap rute keluar darurat RSU Bunga Melati, tersedia lampu darurat dengan tenaga baterai yang menyala ketika listrik padam, sehingga rute tersebut tetap dapat diakses dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.
4.5 AREA RESIKO TINGGI KEGAGALAN LISTRIK
4.6
4.5.1
Area Pelayanan Pasien :
4.5.2
HCU
4.5.3
IGD
4.5.4
Ruang Operasi
4.5.5
Kamar Isolasi
4.5.6
Radiologi
4.5.7
Poliklinik
4.5.8
Kamar Pemulihan
4.5.9
Laboratorium
4.5.10
Sistem Call Perawat
4.5.11
CSSD
Area Bukan Pelayanan Pasien : 4.6.1
Server Information Technology
4.6.2
PABX
4.6.3
Pusat CCTV
4.6.4
Personal Computer yang terkait untuk departemen keuangan
4.6.5
Lampu evakuasi
4.7
4.6.6
Control Alarm Bangunan, Sistem Paging dan Sound System
4.6.7
Kulkas Obat
4.6.8
Sistem Alarm Kebakaran termasuk detektor asap
Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut tetap menerima aliran listrik.
4.8
PENGUJIAN SUMBER LISTRIK DAN AIR ALTERNATIVE 4.8.1 Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternative, RSU Bunga Melati melakukan pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistim tenaga listrik dan air alternative. Hasil pengujian tersebut dicatat dan disimpan di Divisi Umum. 4.8.2 Setiap minggu dilakukan test running genset tanpa beban dan dalam 2 bulan sekali dilakukan test running menggunakan beban selama 30 menit dengan mematikan suplay listrik dari PLN secara manual.
4.9
PENGUJIAN BIOKIMIA AIR Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, kadar biokimia air di RSU Bunga Melati diuji secara berkala sbb :
4.10
4.9.1
Reverse Orsmosis : Setiap 1 bulan sekali
4.9.2
Air Tanah : Setiap 6 bulan sekali
SISTIM UTILITAS LAINNYA Selain listrik dan air, sistim utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini adalah: GasMedis Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan di RSU Bunga Melati. Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu. Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RS Zahirah meliputi : 4.10.1
Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung warna putih
4.10.2
Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
4.10.3
Karbon dioksida (CO2) dengan tabung warna abu-abu
4.10.4
Udara tekan warna biru-putih
4.10.5
Udara vacuum warna putih
RSU Bunga Melati mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas medis adalah seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis sampai outlet sebagai titik akhir. Sentral gas medis berada di basement
4.11
HVAC(Heating, Ventilation, Air Conditioning) 4.11.1
Sistem pengkondisian udara RSU Bunga Melati menggunakan system non central yang terdiri per ruangan.
4.11.2
Chiller sebanyak I unit, memiliki 1 compressor
4.11.3
Air Handling Units (AHU) berjumlah 4 unit dengan kapasitas masing-masing1,5 Kw merk York.
4.11.4
Fan Coil unit berjumlah 49 unit dengan kapasitas bervariasi mulai dari 200 CFM sampai dengan 2500 CFM Kw. Merk York. Unit FCU secara keseluruhan digunakan di kamar perawatan dan ruangan kecil
4.11.5
Air dingin yang berasal dari unit chiller didistribusikan pompa chiller melalui pipa Utama/header system AC ke dalam gedung melalui percabangan sedemikian rupa ke unit AHU dan FCU
4.11.6
Ventilasi gedung menggunakan fan yang terpasang sedemikian rupa yang digunakan sebagai intake fan maupun exhaust fan sesuai peruntukannya.
4.12
Elevator Gedung RSU Bunga Melati dilengkapi dengan alat transportasi/angkut gedung yang berupa pesawat lift dengan kapasitas 1000 kg yang menghubungkan CSSD, Kamar Bersalin, Kamar Operasi dan Laundry. Semua sarana elevator tiap tahun dilakukan inspeksi oleh Depnakertrans wilayah Kota Lhokseumawe untuk uji kelayakan dan perizinan pemakaian.
4.13
Telepon Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telepn di RSU Bunga Melati system telpon tersentral di ruang telpon/Ruang PABX di basement 3. Telpon berlangganan dari PT. Telkom Indonesia dengan menggunakan system analog dan digital/ISDN. Sistem analog dari PT. Telkom Indonesia menggunakan jaringan kabel tembaga sejumlah 161 line dan 150 extension. Line analog ini digunakan dikasir untuk mesin pembayaran menggunakan kartu. Sistem digital/ISDN dari PT. telkom Indonesia menggunakan jaringan Fibre Optic dan berlangganan 1 channel ISDN. 1 Channel ISDN mempunyai 100 jaringan. Sentral Telpon diatur dengan mesin PABX merk Alcatel type OXO 3600 buatan Jerman dengan tahun buatan 2007
4.14
Sistim Paging Sistem Paging terintegrasi secara keseluruhan didalam area gedung berfungsi sebagai sarana komunikasi memberikan informasi dari pusat call centre dengan kondisi tertentu dan atau darurat.Suara yang dihasilkan dari pengeras suara terpasang mulai dari basement 3 sampai dengan roof top. Call centre terdapat di basement 3 bila ada keadaan darurat dapat menghubungi extension 3303 dengan menyebutkan kondisi yang dialami selanjutnya petugas call centre akan mengambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku untuk memberikan pengumuman melalui system paging.
4.15
Nurse call System Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi panggilan darurat kode biru saat diperlukan terintegrasi ke pesawat telepon genggam tenaga medik yang berisikan informasi lokasi kejadian kode biru. Untuk bantuan keadaan darurat setiap kamar perawatan, praktek dokter ruang ruang tindakan terdapat tombol emergency yang dapat digunakan sebagai panggilan bantuan darurat yang diteruskan ke pesawat telepon genggam.
4.16
Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar mandi dan kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP (sewage Treatment Plan) dengan kapasitas total 350 m3/hari.Letak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Parkiran. Sistem yang digunakan aerob dengan reactor Biodetox bakteri pengurai yang ramah lingkungan, teknology dari Jerman .Swapanatau dilakukan setiap hari oleh maintenance untuk parameter debit hasil air limbah, Ph limbah outlet terakhir dan secara berkala melakukan pelaporan ke instansi berwenang yaitu BPLHD dengan mengirim sample hasil olahan air limbah ke laboratorium yang telah terakreditasi.Air limbah hasil olahan STP dibuang langsung ke saluran PT. PAL.
4.17
INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PEMELIHARAAN SISTIM UTILITAS 4.17.1 Divisi Umum mempunyai tanggung jawab untuk mengelola keseluruhan pemeriksaan, pengujian dan proses pemeliharaan utilitas. 4.17.2 Sebagai bagian dari proses penerimaan untuk sistem utilitas baru atau upgrade dari sistem utilitas yang ada, kontraktor atau vendor diharuskan untuk menunjukkan bahwa sistem dan komponen operasi kritisnya sesuai untuk pelayanan, dibuktikan dengan lulus tes penerimaan. Karena variasi yang luas dari sistem dan komponen, tidak ada tes penerimaan terstandar. Parameter spesifik dari kinerja harus ditentukan untuk setiap tes. Semua sistem dan komponen diuji sebelum penggunaan awal. Setelah penerimaan sistem atau komponen dari kontraktor, Manajer umum menilainya untuk dimasukkan dalam persediaan Program Manajemen Sistem utilitas dan Program Pemeliharaan Preventif. 4.17.3 Sistem pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan pemeriksaan, pengujian dan jadwal pemeliharaan. Sistem Pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan jadwal terprogram yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap komponen berkaitan dengan inspeksi, pengujian atau pemeliharaan preventif. Sistem ini menghasilkan perintah kerja untuk setiap kegiatan yang diprogram, data alat, lokasi alat, riwayat alat. 4.17.4 Setiap Manajer umum memberikan jadwal dan perintah kerja. Staf Building Maintenance melaksanakan perintah pekerjaan yang ditugaskan dan mengembalikan perintah kerja yang telah selesai kepada Kepala Unit Building Maintenance. Perintah kerja yang telah selesai digunakan untuk memperbarui sistem komputerisasi untuk menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilakukan. Beberapa pekerjaan yang dijadwalkan dilakukan oleh kontraktor luar. Dokumentasi pekerjaan kontraktor dan setiap sertifikasi yang diperlukan dikumpulkan oleh staf maintenance yang bertanggung jawab dan ditinjau serta dipelihara oleh departemen Building Maintenance. 4.17.5 Building Maintenance dapat dihubungi di extension 3132, dan 3301, dengan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
4.18 PROGRAM ORIENTASI DAN PENDIDIKAN Staf IPSRS memiliki program pelatihan spesifik pekerjaan untuk mempertahankan pengetahuan dan kesiapan dalam rangka mendukung dan mengoperasikan sistem utilitas dengan cara yang aman dan terpercaya.Manajer umum bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan pada sistem Utilitas. Contoh pendidikan tersebut meliputi: Proses untuk melaporkan permasalahan, Prosedur untuk menjaga fungsi-fungsi penting selama kegagal anutilitas, Lokasi pengendalian penghentian operasional alat darurat prosedur pada kerusakan lift, dan lain-lain.
4.19 PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN Kinerja pengelolaan utilitas dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit. Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan dilaporkan kepada Risk & Quality Unit
5
DOKUMEN 1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Ditetapkan
: Di Lhokseumawe
Pada tanggal : 1 maret 2019 RSU Bunga Melati
dr. Yudi Harisanoza Direktur Utama