Message From Group Moderator

  • Uploaded by: Achas
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Message From Group Moderator as PDF for free.

More details

  • Words: 3,034
  • Pages: 5
Message from Group Moderator Apakah Peringkat Bahaya Kebakaran? Bahaya kebakaran adalah penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mudah terbakarnya vegetasi dan biomassa, dan tingkat penyebaran, kesulitan pengendalian dan dampak kebakaran. Peringakt bahaya kebakaran adalah proses sistematis yang mengevaluasi faktor-faktor tersebut, dan digunakan sebagai alat pengelolaan kebakaran untuk mengukur keadaan bahaya kebakaran saat ini dan dimasa datang. Peringkat ini dibuat berdasarkan observasi meteorologi harian dan tutupan vegetasi. Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran dikembangkan untuk membantu para pengelola kebakaran untuk mengurangi kerusakan akibat kebakaran. Sistem ini mendukung diaturnya kegiatan dengan resiko tinggi penyebab kebakaran dan penerapan sumberdaya pemadaman kebakaran secara efektif. Home Ringkasan Proyek Selama beberapa dekade eblakangan ini kebakaran dan asap yang menyertainya telah mempengaruhi ekonomi, kesehatan dan lingkungan di empat negara Asia Tenggara-Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Pada bencana kebakaran dan asap terakhir pada tahun 1997-98, kerugian yang dilaporkan diperkirakan melebihi lima milyar dolar AS, tidak termasuk banyak biaya langsung dan tidak langsung. Pada saat bencana kebakaran dan asap 1997-98 sejumlah besar personil pemadam kebakaran dimobilisasi. Walaupun demikian, efektifitasnya dibatasi oleh kurangnya informasi yang dapat dipercaya dan terkini mengenai lokasi kebakaran dan keadaan lingkungan yang mendukung dimulainya dan penyebaran api; dan kurangnya personil pemadam kebakaran yang terampil, peralatan dan infrastruktur pengelolaan. Gunanya insiatif Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran Indonesai adalah untuk memperkuat kapasitas organisasi-organisasi pengelola sumberdaya untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran vegetasi yang tidak dikehendaki dan asap yang dihasilkannya. http://groups.yahoo.com/group/BahayaKebakaran/summary,01/04/09 SEKILAS TENTANG ALAT PEMADAM KEBAKARAN OTOMATIS Oleh : Puguh Adi Satriyo, ST, Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan Abstraksi. Alat pemadam kebakaran merupakan salah satu pendukung strategis dalam upaya menjamin aset bangunan, fasilitas dan peralatan dari bahaya kebakaran yang ditimbulkan baik faktor eksternal maupun internal. Keamanan dan keselamatan manusia maupun aset bangunan perlu dijaga dari bahaya yang mengakibatkan kerusakan sampai kematian. Banyak fakta yang membuktikan bahwa kebakaran merupakan resiko tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan bangunan, kematian, berhentinya proses produksi maupun rusaknya lingkungan. Keamanan, keselamatan jiwa sangat diperlukan dalam rangka memberikan dan meningkatkan psikologis untuk menjalankan aktivitas. Tanpa alat pemadam kebakaran manusia selalu dibayangi oleh rasa kecemasan, Hal ini disebabkan sebagian besar keutuhan gedung, jiwa dan fasilitas serta peralatan bergantung dari alat pemadam kebakaran. Dengan kata lain alat pemadam kebakaran sangat dibutuhkan oleh manusia dalam memberikan kenyamanan. Untuk itu masalah pemilihan dan penggunaan jenis, bahan serta sistem peralatan pemadam kebakaran sangat perlu mendapat perhatian utama. Pemilihan yang salah atas pengunaan jenis dan macam bahan pemadam akan sangat merugikan. Disini tidak diharapkan adanya penggunaan yang tidak sesuai dan salah penempatan dalam penentuan kebijakan akan sangat berdampak resiko yang besar terhadap kerugian akibat kebakaran. Pendahuluan. Mengingat semakin bertambahnya jumlah penduduk tidaklah heran jika resiko bahaya kebakaran yang diakibatkan aktivitas manusia semakin tinggi. Untuk mengatasi tingginya resiko kebakaran, perlu diupayakan pencegahan dalam rangka untuk menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya atau terjadinya kebakaran serta mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan kebakaran tersebut menjadi kenyataan. Pada umumnya yang disebut kebakaran adalah api besar yang sukar dikendalikan dan sangat merugikan. Api yang terjadi dikarenakan akibat persenyawaan antara sumber panas berupa energi elektolik, sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia dengan benda yang mudah terbakar serta oksigen sebagai akselerator. Apabila ketiga unsur berpartisipasi dalam persenyawaan menimbulkan api, baik itu api kecil, besar yang dikehendaki maupun yang sukar untuk dikendalikan. Untuk mencegah timbulnya kebakaran ada beberapa aspek yang perlu mendapat penekanan disini antara lain, kesepahaman keselamatan dan pencegahan bahaya kebakaran saat ini dan kecenderungan dimasa mendatang, peraturan perundangundangan terkait pencegahan kebakaran, bahan zat pelemasan kebakaran dikaitkan dengan ramah lingkungan, ketersediaan jenis dan kapasitas alat pencegahan kebakaran pada saat ini dan yang tersedia dalam waktu dekat, dimana, kapan, dan bagaimana sistem pencegahan kebakaran dilaksanakan adalah persoalan yang masih untuk ditindaklanjuti dan diwaspadai. Apa itu Alat Pemadam Kebakaran Otomatis Alat pemadam kebakaran otomatis adalah suatu alat pencegahan kebakaran berfungsi untuk memutuskan daur atau siklus oksigen akibat reaksi kimia yang terjadi yang secara otomatis dapat memadamkan api tanpa memerlukan bantuan, namun apabila diperlukan dapat juga alat tersebut digunakan secara manual yaitu dengan cara dilemparkan atau dicampur dengan air dan disiramkan ke bagian sumber api. Sistem alat pemadam kebakaran otomatis dapat bekerja apabila terjadi kebakaran, tanpa adanya suhu yang tinggi alat tersebut tidak dapat bekerja dan ampul kaca tidak akan pecah secara mendadak. Apabila terjadi kebakaran serentak dengan meningkatnya suhu, bahan obat dalam tabung mulai mengembang karena panas. Karena adanya daya tekan pengembangan panas itu, bahan obat memecahkan kaca tabung obat dan menyemprot kepermukaan api serta memadamkannya. Selanjutnya oleh panas, bahan obat yang telah menguap naik keatas memadamkan api pada bagian langit-langit. Dengan demikian tanpa melakukan apa-apa, alat pemadam kebakaran dalam ruangan dapat dipadamkan secara demensional. Lalu bahaya apa yang terjadi ketika alat pemadam kebakaran beroperasi, ketika alat pemadam beroperasi secara otomatis, suhu cairan obat didalam tabung obat menjadi 90° C, sebaliknya suhu tempat alat terpasang menjadi kira-kira 400 ° C dimana keadaan tersebut tidak memungkinkan manusia berada dan dalam keadaan tidak ada manusia. Adanya gas yang keluar dari alat pemadam lebih ringan dari udara, maka serentak dengan pemadaman, gas itu akan mengambang dan berbaur dalam udara. Dengan demikian dalam waktu sekitar 2 sampai 3 menit hampir tidak ada gas yang tertinggal. Adapun bahan obat alat pemadam kebakaran mengandung 10 jenis bahan yang terdiri dari urea, amonium sulfat dan lain-lain, karena tidak mengandung obat keras maka tidak akan menimbulkan bahaya kesehatan. Berapa Luas Jangkauan Alat Pemadam Kebakaran Otomatis . Luas jangkauan pemadaman efektif maksimal sekitar 7-8 m² dalam lingkungan alat terpasang, bahan obat pemadam kebakaran menyemprot dalam areal ini, apabila di pasang pada langit-langit tinggi dan tempatnya luas, maka agar dipasang perhitungan satuan pemadam kebakaran paling efektif yaitu 8 m²

mbah romo 19-09-2008, 05:07 AM Pengenalan kelas-kelas alat kebaharan kebakaran. 1 Kelas A. Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kayu, plastik, karet busa dan lain-lain. Media pemadam kebakaran ini berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi dan alat pemadaman kebakaran racun api tepung kimia. Kelas B. Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah kebakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spritus, alkohol dan lain-lain. Media pemadaman ini berupa pasir, dan alat pemadam racun api tepung kimia kering, dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan terbakar sehingga apabila dipergunakan air maka kebakaran akan merambat dan melebar kemana-mana. Kelas C. Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran ini berupa alat pemadam kebakaran racun api tepung kimia kering. Matikan dahulu sumber listrik agar aman dalam memadamkan api. Peralatan Pencegahan Kebakaran. APAR/Fire Extingushers/Racun Api. Peralatan ini merupakan paralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran jenis A, B, C peralatan ini mempunyai berbagai tujuan dan ukuran berat sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar kecilnyaruangan serta resiko kebakaran yang timbul. Hydran. Peralatan ini merupakan reaksi cepat yang efesien dan dipakai untuk jenis A. Peralatan ini mempunyai 3 jenis yaitu hydran gedung, halaman dan kota. Detektor asap/smoke detector. Peralatan ini memungkinkan secara otomatis akan memberitahu kepada setiap orang apabila ada asap. Fire Alarm. Peralatan ini dipergunakan untuk memberitahu kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat. Mekanisme Alat Pemadam Otomatis. Alat pemadam otomatis sangat peka terhadap kenaikan dan perubahan suhu ruangan tanpa memerlukan bantuan manusia dan dapat melakukan pencegahan sebelum timbulnya kebakaran. Dan apabila suhu sekitar meningkat karena timbulnya kebakaran, maka bahan obat dalam ampul kaca melarut dan mulai melembung. Apabila suhu kamar 40 °C tenaga penyemprotan akan mencapai batas maksimal. Suhu kamar diatas 150 ° C maka batas daya tahan ampul kaca terlampoi, kaca pecah dari bagian dalam bahan obat pemadam kebakaran tersemprot. Empat Unsur Pemadam Kebakaran. Pemadam Kebakaran dengan cara Pelemasan (pemadaman nitrogen). Yaitu pemadaman dengan melapisi benda yang mudah terbakar dengan gas yang tidak terbakar seperti karbon dioksida dan lain-lain, untuk mengencerkan kepadatan oksigen. Selanjutnya memutuskan suplai oksigen terhadap benda yang mudah terbakar. Pemadaman dengan efek pendingin. Cara pemadaman ini dengan menurunkan suhu (panas) benda terbakar dengan menyiramkan air dan lain-lain. Pemadaman dengan mengangkat benda terbakar. Cara pemadaman ini dengan mengangkat benda yang terbakar. Pemadaman terkendali (pemadaman dengan katalisator negatif). Cara pemadaman ini dilakukan dengan mengendalikan terputus-putus reaksi beruntun dari oksigen dan panas dalam udara dengan karbon benda terbakar (a) karbon, (b) oksigen (c) panas. Reaksi yang terjadi pada obat pemadam otomatis. 2 Alat pemadam otomatis terdiri dari bahan kimia yang mudah bereaksi terhadap kebakaran dan pada saat yang bersamaan dapat panas serta mencegah suplai oksigen dalam rangka memadamkan kebakaran dalam waktu yang singkat. Adapun reaksi masing-masing bahan kimia terhadap kebakaran dapat digambarkan sebagai berikut: F Urea melarut pada karbon dioksida dan amonia (efek pelemasan) oleh air dan panas. CO(NH 2 ) 2 + H 2O CO2 + 2NH3 F Bila ditambah pada amonium klorida, akan menjadi amonium (efek pendingin) dan asam hidroklorik NH4CQ NH3 + HCQ F Amonium sulfat melarut menjadi amonium (efek pendingin ) dan asam sulfur (NH4)2SO 2NH3 + H2 SO4 F Sodium karbonat bercampur dengan asam hidroklorik dan membentuk garam meja dan air (efek pendingin) dan karbon dioksida (efek pelemasan)

Na2 CO3 +2HCQ 2NaCQ + H2O+ CO2 F Selanjutnya, sodium karbonat bercampur dengan asam sulfur dan membentuk natrium sulfat dan asam karbon. Asam karbon menjadi air dan sodium kabonat (efek pelemasan) serta digunakan sebagai efek pendingin bersama natrium sulfat dan air Na2CO3+ H2SO4 Na2SO4 + H2 CO3 H2CO3 CO2 + H2O F Silikon diproduksi oleh sodium karbonat menjadi sodium silikat bersama timbulnya panas dan api. Reaksi silikat dengan sodium karbonat memproduksi karbon dioksida. Sodium silikat kering akan menutupi permukaan material yang terbakar. Si O2 + Na 2CO3 Na2 SiO3 + CO2 mbah romo 19-09-2008, 05:10 AM Cara-cara pemadaman berlangsung sebagai berikut : • Karena daya tekan lembungan, bahan obat pemadam kebakaran melekat pada permukaan luas yang terbakar (efek pelemasan, pendingin). • Gas yang timbul karena larutan bahan obat pemadam kebakaran didalam ampul kaca (terutama karbon dioksida) akan naik dan memadamkan bagian langit-langit (efek pelemasan) • Bahan obat pemadam kebakaran yang melekat pada permukaan benda terbakar sebagian menjadi busan (efek pelemasan), dan busa tersebut menguap menjadi karbon dioksida serta naik keatas, sehingga memadamkan bagian atas (efek pelemasan). selanjutnya busa yang melekat pada permukaan benda terbakar, sesuai dengan besar kecilnya terdapat perbedaan dalam waktu penguapan maka secara kesinambungan akan mengeluarkan karbon dioksida. • Bahan obat pemadam kebakaran yang melekat pada permukaan benda terbakar, berperan sebagai bahan penangkal api pada lapisan permukaan benda terbakar. Dengan demikian diantara 4 unsur benda terbakar dalam sekejap mampu melenyapkan 3 unsur yaitu; (1) Oksigen (udara), (2) panas (sumber penyalaan), (3) Reaksi beruntun dan memiliki sistem pemadaman bersifat dimensial dalam sekejap memadamkan kebakaran. Ciri-ciri alat pemadam kebakaran cairan type semprotan otomatis. ð Beroperasi pada suhu antara 90 C dan 110 C serta dapat menyemprot cairan pemadam kebakaran. ð Luas jangkauan pemadam efektif dalam ruangan tertutup lebih 7 m ð Bagian yang bersentuhan langsung dengan obat pemadam kebakaran tidak boleh terembes obat pemadam kebakaran ð Bagian luar yang kena udara tidak boleh rusak oleh karat, perubahan kualitas karena air , angin laut, kelembaban dan lain-lain. ð Obat pemadam kebakaran tidak boleh menimbulkan gas yang membahayakan tubuh manusia. Analisa Permasalahan Pemadam Kebakaran. 3 Alat pemadam kebakaran yang nota bene berfungsi untuk menjaga keutuhan materiil serta keselamatan yang ada didalamnya sangat perlu mendapat perhatian khusus mengingat kerugian yang diakibatkan oleh dampak kebakaran dirasa sangat besar. Dari data kasus kebakaran dan kerusuhan yang menimbulkan kebakaran, semua berawal dari kecerobohan manusia dan disertai tidak adanya alat pemadam otomatis yang dapat bekerja sendiri. Kalau dilihat dari perbandingan baik instalasi, volume ruang penempatan, daya pemadaman, bobot sistem pengoperasian, perawatan, masa berlaku (cairan) estetika /keindahan , biaya serta dampak negatif terhadap lingkungan, maka alat pemadam otomatis lebih unggul jika dibandingkan dengan APAR (alat pemadam kebakaran) hal itu dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hal-hal lain yang mendapat perhatian Alat pemadam kebakaran otomatis yang terpasang diharapkan dapat bekerja secara maksimal. Apabila ada hal-hal lain yang tidak berfungsinya alat pemadam kebakaran otomatis diluar harapan atau diluar prosedur maka dapat dilakukan antara lain Bila kebakaran disebabkan kuali penggorengan “tempura” maka dengan langsung melempar bahan obat kedalam kuah “tempura” minyak akan berpercikan dan malahan akan membesarkan bahaya kebakaran. Karena itu jangan melakukan hal tersebut. Apabila hendak memadamkan kebakaran karena kuali “tempura” pecahkan alat pemadam kebakar otomatis diatas kuali, sehingga bahan kimia masuk kedalam kuali. Pemadam kebakaran dengan cara melempar terhadap kebakaran yang timbul deket steker, maka terdapat kemungkinan kebakaran akan merambat disebabkan korsleteng dan lain-lain. Dalam hal ini agar hati-hati dengan cara pemakaiannya. Bila memadamkan kebakaran diluar gedung dengan cara melempar, efek pemadaman kebakaran akan sangat merosot. Pemadaman kebakaran diluar gedung dilakukan dengan mengencerkan bahan obat pemadam kebakaran kedalam air, lalu disiram ketempat kebakaran. Karena ampul terbuat dari kaca 1 mm, kemungkinan timbul keretakan. Meskipun keretakan tidak dapat dilihat dengan mata, tapi pada pemadaman kebakaran otomatis, kemungkinan tidak akan beroperasi (daya tekan untuk semprot tidak tersedia) Setelah alat pemadam otomatis beroperasi dan kebakaran telah dipadamkan, kekhawatiran akan timbulnya kembali kebakaran, antara lain: 1. Tempat dimana aliran udara yang keras melalui jendela, pintu dan lain-lain. 2. Tempat suplai, penyimpanan jenis minyak. (karena sisa panas kebakaran, kemungkinan timbulnya kembali kebakaran karena tersentuh minyak) 3. Tempat damar (resin) sintetis atau tumpukan barang. (kebakaran pada permukaan dapat dipadamkan tetapi dalam banyak hal, api

yang merambat kedalam akan tetap tertinggal) 4. Bahan obat pemadam kebakaran tidak menyemprot karena langsung kebawah tempat alat terpasang, terdapat perabot rumah dan lain-lain jadi kotor. Kesimpulan. Alat pemadam kebakaran merupakan salah satu pendukung strategis dalam upaya menjamin aset bangunan, fasilitas dan peralatan dari bahaya kebakaran yang ditimbulkan baik faktor eksternal maupun internal. Keamanan dan keselamatan manusia maupun aset bangunan perlu dijaga dari bahaya yang mengakibatkan kerusakan sampai kematian. Banyak fakta yang membuktikan bahwa kebakaran merupakan resiko tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan bangunan, kematian, yang menimbulkan kerugian milyaran rupiah. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya alat pemadaman kebakaran otomatis dan cara penggunaanya ditiap-tiap ruangan Implementasi beroperasinya alat pemadam kebakaran otomatis hanya dapat berfungsi dengan baik apabila ada kebakaran yang menimbulkan tekanan obat pemadam dalam ampul, apabila tidak terjadi kebakaran dipastikan alat pemadam tidak bekerja dengan baik. Begitu pula dengan sumber kebakaran, alat tersebut tidak dapat bekerja dengan baik apabila digunakan untuk memadamkan kebakaran diluar gedung/ruangan. http://cafepojok.com/forum/archive/index.php/t-25138.html Manajemen Risiko 21 Februari 2008 15:45 Alat-alat Pencegah / Penanganan Risiko Kebakaran (Bag. 3) Hydrant Hydrant adalah sistem pemadam api yang menggunakan media air, secara sistemnya tidak berbeda dengan sistem pompa air yang ada dirumah, dimana terdiri atas: 1. 2. 3.

Tempat penyimpanan air (Reservoir) Sistem distribusi Sistem pompa hydrant

Berikut akan dijelaskan masing-masing dari system tersebut: 1.

Tempat penyimpanan air (Reservoir) Reservoir merupakan tempat penampungan air yang akan digunakan dalam proses pemadaman kebakaran. Biasanya reservoir ini berbentuk satu tanki ataupun beberapa tangki yang terhubung satu dengan yang lainnya. Reservoir ini bisa berada di atas tanah maupun dalam tanah. Dan harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat menampung air untuk supply air hydrant selama minimal 30 menit penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon per menit. Selain itu reservoir juga harus dilengkapi dengan mekanisme pengisian kembali dari sumber-sumber air yang dapat diandalkan untuk menjaga level air yang tersedia dalam reservoir. Mekanisme pengisian reservoir ini terdiri dari sistem pompa yang dihubungan dengan sumber air yang dapat diandalkan misalnya dengan air tanah, air sungai, dll.

2.

Sistem Distribusi Untuk mendukung proses dan sistem kerja hydrant, diperlukan sistem distribusi yang menggunakan pipa untuk menghubungkan sumber air hingga ke titik selang hydrant. Dalam perancangan jaringan pipa hydrant, yang terbaik adalah menggunakan system jaringan interkoneksi tertutup contohnya sistem ring atau O. Sistem ini memberikan beberapa keunggulan, contohnya adalah sebagai berikut: o Air tetap dapat didistribusikan ke titik hydrant walaupun salah satu area pipa mengalami kerusakan. o Semburan air hydrant lebih stabil, meskipun seluruh titik hydrant dibuka. Sistem pipa utama (primary feeders) dari hydarant biasanya berukuran 12-16 inch. Pipa sambungan ke dua (secondary feeders) biasanya berukuran 8-12 inch. Sedangkan untuk cabang pipa biasanya berukuran 4.5-6 inch. Pada ujung pipa hydrant tersambung dengan pilar hydrant. Disamping pilar hydrant terpasang box yang digunakan untuk menyimpan selang hydrant (hose). Selang ini terbuat dari bahan kanvas yang panjangnya berkisar 20-30 meter. Untuk mendukung supply air hydrant, dibuatlah suatu sambungan pipa yang berinterkoneksi dengan sistem pipa hydrant yang disebut sambungan Siamese. Sambungan ini terdiri dari satu / dua sambungan pipa yang fungsinya adalah untuk memberikan supply air tambahan pada sistem hydrant. Sambungan ini sangat berguna bagi petugas pemadam kebakaran untuk memberikan supply air tambahan melalui mobil pemadam kebakaran atau sistem pilar hydrant umum.

3.

Sistem pompa hydrant Sistem ini terdiri atas panel kontrol pompa, motor penggerak, dan unit pompa. Pompa dikontrol melalui sistem panel kontrol, sehingga dapat menghidupkan serta mematikan keseluruhan system dan juga untuk mengetahui status dan kondisi pompa. Motor penggerak pompa merupakan sistem mekanik elektrik yang mengaktifkan pompa untuk menyedot dan menyemburkan air. Unit pompa untuk hydrant biasanya terdiri dari: o Pompa Generator Digunakan sebagai sumber tenaga cadangan pada saat listrik mati

o o

Pompa Utama Digunakan sebagai penggerak utama untuk menyedot air dari sumber ke titik hydrant Pompa Jockey Digunakan untuk mempertahankan tekanan air pada sistem hydrant

SPRINKLER Sistem ini bekerja secara otomatis untuk mendeteksi adanya kebakaran, mengaktifkan alarm, dan melakukan pemadaman kebakaran. Sistem ini terdiri dari beberapa pipa gantung yang dilengkapi dengan head sprinkler. Masing-masing dari head sprinkler ditutup oleh sekat yang berupa tabung gelas dimana di dalamnya terdapat cairan yang peka terhadap panas. Bila temperatur di dalam ruangan meningkat melebihi batas toleransi yang ditetapkan maka cairan tersebut akan memuai dan memecahkan tabung gelas tersebut dan air akan keluar dari pipa. Keuntungan dari sistem ini yaitu hanya beroperasi di daerah yang terjadi kebakaran dan dengan cepat dapat memadamkan api sekaligus melindungi struktur dan isi bangunan dengan efektif. Sistem ini terhubung dengan reservoir, sistem pompa kebakaran, dan sistem alarm. Tiap-tiap head sprinkler beroperasi secara sendirisendiri, sehingga bila terjadi kebakaran di suatu tempat maka hanya head sprinkler yang berada dalam area kebakaran saja yang bekerja, sedangkan yang lain tidak. Sehingga supply air bisa dimanfaatkan secara optimal ke wilayah yang memerlukan. Sistem ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan sistem hydrant. Air semburan dari hydrant cenderung membasahi seluruh ruangan (termasuk daerah yang tidak terbakar). Kemudian hydrant menggunakan air dengan debit yang jauh lebih banyak dan dalam operasionalnya dapat menimbulkan efek water damage yang lebih besar dari sprinkler. Sebuah studi menunjukkan bahwa bangunan yang dilindungi dengan sprinkler 76 % diantaranya dapat dipadamkan dengan 5 head sprinkler yang aktif atau kurang, dan 96% dengan aktifnya 25 head sprinkler atau kurang Sumber : Safety Guide Book ISBN. 979 - 154 - 320 - 8 Hak Cipta dilindung undang-undang Penyusun :

• •

Haryo Wisaksono Triana Rahayu

http://www.asuransi.astra.co.id/index.php?page=news.read&id=100

Related Documents

Message From Webadmin
June 2020 10
Message From The Ceo
April 2020 7
Message From Quran
June 2020 4
A Message From God
November 2019 22

More Documents from "Lee Eric Smith"