Merawat Keberagaman Dalam Kesatuan Nkri.docx

  • Uploaded by: Muhammad Abby
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Merawat Keberagaman Dalam Kesatuan Nkri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 673
  • Pages: 3
Dewan hakim yang kami hormati, Hadirin sekalian dan setanah air. Menurut Dr.Karel Stanbrink, Indonesia meskipun terdiri dari berbagai suku,bahasa,adat istiadat dan agama namun,hadir dalam keramah tamahan yang dibingkai dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika berbeda namun tetap satu tujuan yakni persatuan dan kesatuan. Namun sayang hadirin,kekaguman stanbrink tersebut tinggallah kenangan,sebab Indonesia kita saat ini sedang bersedih,pertiwi kita sedang menangis karena nuansa perbedaan yang muncul dari keberagaman Negara ini,ternyata telah melahirkan fanatisme buta,persaingan tidak sehat,perselisihan,perpecahan,permusuhan bahkan gontok gontokan yang meluluh lantahkan nilai nilai persatuan dan kesatuan yang selama ini kita bina. Pertanyaanya?Apakah kita rela hadirin bangsa yang besar dibangun dengan susah payah,dengan uraian air mata ,kocoran keringat,genanagan darah,bahakan bergelimpangan mayat para syuhada harus porak poranda hanya untuk kepentingan satu golongan? Tentu tidak! Untuk itulah dalam rangka mengantisipasi hal tersebut,maka izinkan kami membawakan syarahan secara jelas,tegas,dan tanpa was was, yang berjudul:

Merawat keberagaman dalam kesatuan NKRI Dengan landasan QS al-Hujurat ayat 10

Artinya: “Sesungguhnya orang orang beriman itu adalah bersaudara,maka damaikanlah diantara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat” Hadirin rahimakumullah Firman Allah ini mengisyaratkan kepada kita untuk menjalin ukhuwah islamiyah wa imaniyah,menjalin persaudaraan antara umat seiman. Dengan demikian,langkah pertama dan utama untuk menegakkan persatuan dan kesatuan di negeri ini adalah dengan menjalin ukhuwah islamiyah. Oleh karena itu,meskipun kita berbeda suku,adat istiadat,maupun organisasi dari partai

pilihan,tapi kalau sudah satu akidah tidak boleh saling menghina,memfitnah,mengadu domba,apalagi sampai menumpahkan darah,betul?? Mengingat pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah ini, pantas jika Rasulullah,meskipun beliau sedang sakit keras,namun ketika mendengar pertentangan antara kaum Aus dan Khazraj,beliau bangkit berdiri,dan berkata dengan lantang: “Apakah kamu kembali ke dalam tradisi jahiliyah setelah datang penjelasan penjelasan dan aku masih hadir diantara kalian” Sikap keras Rasulullah tersebut hadirin,merupakan realisasi merajut ukhuwah islamiyah yang harus kita teladani, kenapa? Karena perpecahan antara kaum Aus dan Khazraj merupakan simbol bibit bibit perpecahan internal umat Islam yang saat ini banyak terjadi. Sebagai bukti,gara gara perbedaan masalah furuiyah,berlainan organisasi yang diperkokoh oleh kepentingan pribadi dan kelompok,lantas pisah partai,putus silaturahim, berakhir dengan saling tonjok,saling rampok,bahkan saling bacok, Naudzubillah Hadirin rahimakumullah Itulah ukhuwah isalmiyah yang perlu kita jaga, lalu bagaimanakah kita bisa menjaga ukhuwah wathaniyah? Sebagai jawabannya mari kita renungkan firman Allah dalam QS Al-Hujurat ayat 13:

Artinya: “Hai manusia,sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan,dan kami jadikan kamu berbagai bangsa dan berbagai suku agar kamu saling mengenal,sesungguhnya insan insan yang mulia disisi Allah adalah ketaqwaanmu,sungguh Allah Maha Mengetahui dan sempurna pengetahuanya” Hadirin rahimakumullah Ayat tadi dalam ilmu balaghah termasuk kalam khabar,yakni suatu informasi kepada kita bahwa Allah menciptakan manusia berlainan suku, berlainan bangsa namun memiliki harkat,derajat,dan martabat yang sama. Secara tekstual, ayat tadi merupakan landasan metodis dalam membangun ukhuwah wathaniyah,yakni dengan menjadikan perbedaan suku bangsa,bahasa,adat istiadat dan agama sebagai wahana saling mengenal,yang diisyaratkan dalam kalimat:

“Agar kamu saling mengenal,menjalain komunikasi yang harmoni serta mene barkan cinta kasih sayang yang tiada pandang sayang” Dengan kata lain, ayat tadi merupakan landasan epistimologis dalam membangun ukhuwah wathaniyah sebagi pilar kesatuan dan kesatuan bangsa. Maka langkah awalnya ialah,kita harus saling mengenal,bukan saling menutup diri,melecehkan,menghina,membangga banggakan kelompok,suku bangsa,adat istiadat maupun daerah maing masing. Karena apa? Karena sikap tersebut merupakan virus virus perusak persatuan dan kesatuan bangsa. Betul? Oleh karena itu, melalui momen MTQ ini kami menghimbau kepada saudara saudaraku sebangsa dan setanah air. Ingatlah kita semua bersaudara. Wahai saudara saudaraku orang Banjar”kita sabarataan badingsanak” Wahai saudara saudaraku orang Jawa”awa’e dhewe kabeh sa’dhulur” Wahai saudara saudaraku orang Bugis”idi’ sile’ surem maneki”. Kita perkukuh persatuan dan kita perkokoh kebersamaan dalam mewujudkan baldatun tayyibatun warabbun ghafur di Negara Indonesia ini,setuju? Jika sikap ini bisa di aplikasikan,insya Allah akan memberikan keberkahan dari langit dan bumi,sebagaimana firman Allah dalam QS Al A’raf ayat 96:

Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa,nisacya kami bukakan bagi mereka keberkahan dari langit dan bumi,akan tetapi mereka mendustakan ayat ayat kami itu,maka kami siksa mereka atas pebuatan yang mereka kerjakan”. Dewan hakim yang kami hormati Hadirin sebangsa dan setanah air Dengan demikian, uraian tadi dapat disimpulkan bahwa ukhuwah islamiyah merupakan wahana mewujudkan ukhuwah wathaniyah. Maka dengan momentum ini mari kita jadikan sebagai jembatan baldatun thayyibah. Akhirul kalam Assalamualaikum wr,wb.

Related Documents


More Documents from ""