Mengapa Harus Ada Kematian Setelah Bertemu Dengan Belahan Jiwa

  • Uploaded by: aluna soenarto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mengapa Harus Ada Kematian Setelah Bertemu Dengan Belahan Jiwa as PDF for free.

More details

  • Words: 498
  • Pages: 2
© Aluna Soenarto Mengapa Harus Ada Kematian Setelah Bertemu dengan Belahan Jiwa? Kenapa setiap pasangan yang telah berhasil menemukan belahan jiwanya, cinta sejatinya, sepatuh nafasnya, atau takdirnya, selalu berhadapan dengan kematian? Arti yang lebih gampang: mengapa setiap pasangan yang berhasil menemukan true love-nya harus mati? Atau salah satu dari mereka harus mati? Bukankah itu sesuatu yang tragis? Atau bagiku itu sesuatu yang sangat tidak adil. Karena tidak mudah perjuangan mereka untuk menemukan cinta sejati. Lihat saja aku, sampai sekarang aku belum menemukan seseorang yang bisa menjawab nyanyian hatiku. Masih bingung? Lihat Romeo dan Juliet. Walaupun bagiku Romeo adalah lelaki paling tidak bijaksana di muka bumi ini karena lebih memilih membunuh sepupu Juliet, Tybalt, di malam pengantinnya; tapi tetap saja dia adalah salah satu manusia beruntung karena pada akhirnya berhasil menemukan teman duetnya (baca: separuh jiwanya). Tapi mengapa in the end of the story…mereka berdua harus mati secara mengenaskan dan terkesan konyol. Minum racun dan lain sebagainya. Apakah memang harus seperti itu? Maksudku setelah menemukan belahan jiwa kita, apa kita hanya bisa mati? Begitu juga dengan A Walk to Remember. Mengapa Jamie Sullivan harus mati dan Landon Carter (pria bejat tapi pada akhirnya bertobat juga karena terpesona dengan kecantikan Jamie yang sebenarnya) harus mengalami kehidupan sendiri? Tanpa Jamie yang dicintainya sepenuh hati, tanpa Jamie yang menjadi belahan jiwanya, tanpa Jamie yang menyadarkannya kembali ke jalan yang benar, tanpa Jamie yang pada akhirnya bisa mengubahnya menjadi seorang gentleman, dan tanpa Jamie dimana dia selalu menautkan jemarinya ke jemari gadis itu (oke, ini adalah bagian yang paling aku sukai dari A Walk to Remember: Landon selalu berusaha untuk menyentuh tangan Jamie (intens) dan tatapannya ke Jamie seolah hanya cewek itu yang ada di dunianya. Aku tidak tau apakah ini ada dalam skenarionya atau bagaimana tapi Shane West benar-benar memerankan tokoh Landon Carter dengan sangat baik dan baru sekali ini aku melihat penjiwaan akting yang luar biasa). Lalu, dengan Yangki dan Amy.

- 1 -

© Aluna Soenarto Apakah Tuhan selalu memisahkan belahan jiwa? Maksudku Tuhan memiliki skenarionya sendiri dan di dalam skenario itu pada akhirnya semua belahan jiwa akan terpisah dan berakhir dengan kesendirian? Kalau begitu, apa artinya kita mati-matian menemukan belahan jiwa kita yang pada akhirnya hanya akan terpisah? Maksudku apakah skenario itu tidak terlalu kejam? Hidup memang keras dan kejam, itu memang benar. Tapi apakah harus sesakit ini? Terpisah dari belahan jiwa kita? Bahkan sepasang pinguin pun akan mati jika dipisahkan terlalu lama dengan pasangannya.

Dan aku terus bertanya-tanya, mengapa sepasang manusia yang benar-benar menemukan belahan jiwanya harus mati? Apakah itu seperti bayaran atas apa yang mereka peroleh (menemukan belahan jiwa) sehingga harus membayar mahal dengan kematian? Dan mengapa manusia-manusia yang egois, berpikir bahwa yang dirasakannya adalah cinta namun kenyataannya itu hanya obsesi dan berakhir pada perceraian, malah selamat? Apakah dunia ini memang edan dan sudah saatnya untuk membenahi semua kekacauan ini dengan hal-hal yang terjadi di 2012? Agar semua kekacauan ini dapat dimusnahkan dan menyisakan hal-hal baik untuk terus dilanjutkan?

Lots of thinking,

Aluna Soenarto

- 2 -

Related Documents


More Documents from ""