MEMORIES 3 ( YUKKI VERSION ) Author Pairing Genre Rating
: Nade : yukki + tetsu : shonen-ai, yukki’s POV ??, One Shot : PG
Author’s note : L’arc en ciel bukanlah milik nade ato milik anak-anak cielers lainnya di dunia ini hehehehehe...laruku itu miliknya tetsu en harus minta ijin dulu ke tetsu kalo mau bikin sesuatu yang berhubungan dengan laruku. Tetapi, dikarenakan mengkontak tetsu bukanlah hal yang mudah (bahkan mencapai mustahil) maka....nade memutuskan untuk membuat fic ini tanpa perijinan dia (ilegal ya??). nade harus mengingatkan para pembaca untuk tetap dapat membedakan mana yang fiction dan bukan, agar tidak ada kerancuan dalam mempersepsikan tiap anak laruku. @_@ URUTAN CERITA : 1. MEMORIES ONE 2. MEMORIES TWO 3. MEMORIES THREE 4. MEMORIES FOUR
MEMORIES 3 ( YUKKI VERSION )
Yukki menghempaskan tubuhnya di sofa panjangnya yang berada tepat ditengah ruang keluarga. Dengan tangan yang gemetaran, ia merogoh saku jeansnya dan mengambil sebungkus rokok. Dengan cepat ia mengambil satu batang rokok dari balik bungkus rokok tersebut dan menyalakannya dengan zippo yang kemudian dia taruh di meja sofa. Dengan cepat yukki menghisap rokok yang terbakar ujungnya dan mengeluarkan asap berbau nikotin yang cukup tajam. Ia memutuskan untuk mengikat rambutnya yang panjang tergerai dan berwarna coklat keemasan itu. Ia kembali menghisap rokoknya. Mungkin akan menjadi rekor terbaru bagi yukki karena tidak perlu waktu lama, rokok yang ia hisap telah mengecil dan hampir membakar jemari yukki. Dengan cepat yukki mematikan sulut api dirokoknya dengan menekannya kearak asbak yang ada di meja sofa. “ya Tuhan....kenapa semua ini terjadi?” tanya yukki lirih sambil menutup wajahnya dengan kedua belah telapak tangannya.
“ooh Tuhan...jika saja aku tidak berpikiran yang aneh-aneh..jika saja aku tidak kesana....jika saja..aku tidak berbicara dengan ken.” Ucap yukki dibalik telapak tangannya. Yukki masih dapat mengingatnya dengan jelas. Semuanya.....semua hal yang mungkin menjadi penyesalannya. “kau menginginkannya khan?” tanya ken mendadak yukki yang terkejut langsung menoleh kearah ken yang duduk dekat sekali disisinya. Yukki tidak tahu sejak kapan ken ada disampingnya, bahkan saat itu ken tersenyum dan memperlihatkan bahwa dia tahu apa yang dipikirkan yukki. “apa maksudmu,ken?aku tidak paham.” “kau menginginkannya!!...tetsu!!..kau menginginkan tetsu bukan?” kata-kata itu membuat yukki tersentak kaget. Bagaimana mungkin ken bisa berpikir seperti itu?..tidak!! dia harus merubah pertanyaannya...bagaiman ken bisa tahu apa yang dia inginkan selama ini??. “jangan..jangan aneh-aneh ken!!” “hahahaha...yukki, kau pikir aku ini bodoh apa?..ayolah!! aku tahu kau ingin menyentuh tetsu...membelainya dengan lembut...atau.......bercinta dengannya!!” “ken!!hentikan!!” teriak yukki dengan wajahnya yang sudah merona merah. Hal itu malah membuat ken tertawa keras. “kenapa kau begitu munafik,yukki?akui saja!!” “aku tidak pernah punya keinginan seperti itu terhadap tetsu!!” “oh ya?...lalu yang dari tadi distudio, selalu menatap kearah mana saja tetsu berada itu siapa?..lalu yang selalu melirik diam-diam kearah tetsu apabila tetsu sedang sibuk bekerja itu siapa? Hantu??” “ok..aku akui itu!! Tetapi aku tidak berpikiran kotor seperti perkiraanmu,ken!!” “..lalu..apa yang sedang kau pikirkan?...cinta putih?” ucap ken sambil meringis “....aku....sangat mengaguminya!!...dia begitu terlihat kuat, tegar, mandiri, dan dapat berdiri tak tergoyahkan!!....aku hanya sering berpikir bagaimana pria yang
penampilan luarnya begitulembut dan manis, tetapi memiliki kekuatan yang luar biasa didalam dirinya.” Ucap yukki sambil tersenyum pada dirinya “....sekuat itukah dirinya?” ucap ken lirih “apa,ken?” “yukki, jadi kau memandang tetsu sebagai sosok.....panutanmu?” tanya ken “hmm..bagaimana ya?..ya, seperti itulah!! Aku belajar dari dirinya!! Menjadi manusia yang kuat dan tegar.” Ucap yukki “ya sih..tetapi bukankah dia juga sering menangis!!” “ken!! Dia memang sering menangis tetapi itu bukan berarti dia lemah khan?? Awas kalau kau menjelek-jelekkan dia!!” “hehehe..yukki, bukankah sikapmu menunjukkan kalau kau...rasa kagummu itu telah berubah menjadi.....cinta?” “..ti-ti—tidak!!” “akui saja,yukki!! Itu bukan masalah bagiku!!” “tidak!! Tetsu terlalu suci dan lugu!!..aku tidak mungkin mempunyai perasaan seperti itu terhadap dirinya.” Ucap yukki yang semakin merona malu. “yukki, tidak ada salahnya kalau kau mempunyai perasaan semacam itu kepada orang lain, atau dalam hal ini....kepada tetsu. Tetapi, hati-hatilah....kau tidak terlalu mengenal tetsu begitu dekat. Kau mungkin saja kecewa karena pada akhirnya kau tidak melihat sepeerti yang kau lihat saat ini.” “tetsu adalah tetsu!! Dia selalu jujur dan memperlihatkan apa yang dia rsakan secara transparan, tentu saja aku mengenalnya.” “terserah kamu saja!!...oh ya, tadi tetsu bilang padaku kalau dia memintamu kerumah dia malam nanti. Katanya ada sesuatu barang yang ingin dia kembalikan kepadamu.” Ucap ken sambil berlalu pergi. “barang?barang apa?memangnya aku pernah meninggalkan sesuatu dirumah tetsu?” tanya yukki dalam hatinya. -------------------------------
lamunan yukki terganggu dengan suara nyanyian ponsel yang ada disaku jeansnya. Dengan cepat dia mengambil ponsel tersebut dan melihat nama yang tertera dilayar ponselnya. Dengan mendengus kesal dan tidak mood, jemarinya menekan tombol yang menyebabkan suara nyanyian dari ponselnya langsung menghilang. Ia kemudian melempar ponselnya dan membuat ponselnya hancur berkeping-keping saat ponsel itu terhempas keras di lantai. Mata yukki tak bisa berkedip, dia menatap nanar kearah ruangan yang hanya diterangi sinar lampu yang temaram. Tetapi yukki dapat melihat sosok manusia yang sedang meringkuk disudut ruangan. “...tetchan!!” seru yukki mencoba memanggil sosok tersebut. Kedua mata sosok tersebut langsung menatap yukki. Hati yukki langsung bagaikan ditusuk-tusuk karena melihat pandangan pria itu yang begitu ketakutan. “tetchan..ada apa denganmu?...apa kau tidak apa-apa?” tanya yukki yang berjalan hendak mendekati tetsu yang masih meringkuk ketakutan di sudut ruangan. “ja..jangan..kumohon jangan lagi!!..kumohon!!” seru tetsu begitu ketakutan. Yukki sangat terkejut mendengar suara tetsu yang gemetaran dan begitu lemah. Saat yukki hendak menanyakan ada apa, mata tetsu menabrak onggokan pakaian yang robek dan menyebar di lantai kamar tetsu, perasaan takut dan berbagai pikiran negatif mulai menghinggap didalam hati yukki, perasaan itu semakin kuat saat melihat ranjang tetsu yang berantakan dan terlihat noda-noda merah diatas sprei ranjang. “tetchan..tenanglah!!..ini aku..yukki...kau kenal aku khan?aku yukki!...hei, aku tidak akan menyakitimu, aku berjanji!! Ijinkan aku mendekatimu okey?....kau tenanglah!!” ucap yukki pelan dan lembut. Secara perlahan yukki mendekati tetsu dan mencoba sangat dekat dengan tetsu. Yukki akhirnya dapat melihat jelas kalau tetsu sama sekali tidak berpakaian, yukki dapat melihat beberapa luka memar yang menghiasi tubuh tetsu. “ya Tuhan, siapa yang telah melakukan ini pada tetsu?!” ---------------------------------yukki mengambil kembali satu batang rokoknya dan menyulutnya, lalu menghisapnya dalam-dalam. Ia ....tidak ingin mengingat apa yang baru saja dia lihat tetapi....tetapi....
walau dengan susah payah, yukki berhasil merayu tetsu untuk ikut dengannya ke kamar mandi. Yukki sebelumnya telah mengisi bak mandi dengan air yang hangat. Perasaan yukki semakin teriris dan sedih melihat keadaan tetsu yang tidak karuan, penuh luka, juga pucat. Hatinya juga semakin hancur dan berusaha untuk tidak menangis saat tetsu berteriak kesakitan dan menangis saat yukki memasukkan tubuh tetsu kedalam bak mandi. Dengan lembut dan juga penuh perhatian, yukki membersihkan tubuh tetsu dengan spon dan juga sabun. Kadang-kadang yukki harus bergerak sangat perlahan saat mengusapkan spon pada tiap luka memar yang ada ditubuh tetsu. “tenanglah,tetchan!! Aku disini!! Tenanglah!!” bisik yukki secara terus menerus. Tetsu terus menerus berguman tidak karuan, tubuhnya masih belum berhenti bergetar, entah karena menahan rasa sakit ditubuhnya, atau merasa kedinginan dengan udara di kamar mandi tersebut. Yukki meminta tetsu untuk menunggu sebentar didalam bak mandi. Ia akan mengambilkan pakaian baru dan hangat untuk tetsu. Yukki yang mengambil pakaian didalam lemari pakaian terpaksa menghentikan langkahnya menuju kamar mandi. Matanya menatap nanar kearah ranjang tetsu yang berantakan dan penuh dihiasi bercak darah. Yukki menaruh pakaian yang baru ia ambil dan memutuskan untuk membersihkan ranjang tetsu. Yukki menarik sprei tersebut dan memasukkannya kedalam plastik sampah. “aku akan membuang sprei ini!!” pikir yukki ia mengambil sprei baru dari rak lemari tetsu dan memasangnya dengan rapi diatas ranjang tetsu. Sekarang ranjang tetsu sudah menjadi bersih dan juga rapi. Yukki kembali mengangkat pakaian tetsu dan membawanya kearah kamar mandi. “tetchan!!!” teriak yukki dengan penuh takut saat melihat tubuh tetsu yang tenggelam didalam bak mandi. Yukki langsung menarik tubuh tetsu keluar dari bak mandi dan membungkusnya dengan handuk hangat. “tidak!!tidak!! biarkan aku mati!!” teriak tetsu histeris “tidak,tetchan!! Aku tidak akan membiarkanmu mati!! Tetchan, kau kuat khan?kau manusia yang paling tegar yang pernah kukenal!!..kau tidak akan bunuh diri karena sebuah masalah.” Ucap yukki sambil memeluk tubuh tetsu yang masih memberontak.
“aku tidak kuat lagi....aku tidak tahan!! Kumohon....bunuhlah aku!!bunuh aku!!” ucap tetsu lirih. Kata-kata itu membuat yukki makin ingin menangis. Ia tidak ingin melihat tetsu seperti ini. Ini bukan tetsu yang ia kenal, ini bukan tetsu yang ia selalu lihat di studio dan di panggung, ini bukan tetsu yang ia impikan. Setelah tetsu tidak histeris lagi, yukki berhasil membawa tetsu dan merebahkannya diatas ranjangnya yang sudah bersih. Tetsu yang sudah berpakaian lengkap masih diselimuti oleh selembar selimut tebal oleh yukki. “tetchan, aku akan disini bersamamu!! Jadi..kau tidak perlu takut lagi.” “yu..kki..maukah kau pergi dari sini?...kumohon,yukki..aku tidak ingin kau melihatku seperti ini.” “tetapi,tetchan!!” “yukki,kumohon!!....aku ingin sendiri!! Aku berjanji..aku tidak akan bunuh diri, tetapi...biarkan aku sendiri!!” ucap tetsu dibalik tangisannya. “kau..tidak ingin aku disisimu,techan?” tanya yukki lirih, merasa sedih dan hancur “yukki....pergilah!!kumohon!!pergilah!!” ucap tetsu.
Yukki kembali mematikan rokoknya diatas asbaknya. Matanya menatap keluar jendela rumahnya yang hanya memperlihatkan kegelapan malam. “tetchan.....kenapa aku tidak boleh berada disisimu?..kenapa kau tidak mengijinkanku menemanimu?” ucap yukki lirih. Yukki merebahkan badannya diatas sofa dan mulai menatap langit-langit rumahnya yang tinggi. “tetchan...aku mencintaimu....” ucap yukki lirih.
~~OWARI~~