MEMBELANJAKAN UANG KOMITE SEKOLAH Komite sekolah sebagai mitra sejajar pihak penyelenggara pendidikan berdasarkan permendiknas No. 044/2001 merupakan lembaga pengawas sekaligus lembaga yang menentukan maju mundurnya sekolah menggunakan peran serta masyarakat dalam hal ini orang tua. Nah, sehubungan dana masyarakat ini seolah-olah bisa saja diselewengkan atau tidak perlu dipertanggungjawabkan kepada lembaga berwenang misalnya Pemerintah Daerah atau bahkan kepada departemen dan dinas yang terkait – sehingga seolah-olah pembelanjaan uang komite sekolah bisa seenaknya sendiri “diselesaikan“. Tanpa menggunakan aturan akuntasi yang akuntabel, transparan, kredibel – pihak sekolah atau yang mengatasnamakan sekolah dengan sesuka hatinya bisa mengambil serta membelanjakan uang sumbangan orang tua ini … Sering kali Komite Sekolah kebingungan saat menghadapi auditor dari Pemerintah Daerah saat mengawas penggunaan uang masyarakat – sebab terkendala dengan peraturan teknis yang mengikatnya – di lain pihak Sekolah tidak mau serta-merta dipersalahkan dalam pemakaian yang kadang-kadang over the limit tersebut seolah-olah dana Komite Sekolah unlimited. Jalan keluarnya – pihak pengelola sekolah harus bisa mempertanggung jawabkan pembelanjaan anggaran Komite Sekolah secara Bulanan bahkan dwi mingguan dibuktikan dengan lampiran kuitansi atau nota yang bisa diaudit kepada yang mengeluarkannya – karena saat ini tingkat artifisial kuitansi bisa diragukan dengan semakin canggihnya cara duplikasi atau permainan mata yang semakin lihay. Nota atau kuitansi ini – sudah tentu selalu dilampirkan dalam laporan pertanggungjawaban kepada Bendahara Komite Sekolah dan nantinya Bendahara Komite Sekolah bisa melakukan uji petik dengan bantuan auditor lembaga independen (yang juga bisa diperhitungkan biaya pengeluaran outsourcing-nya) – tentu saja Komite Sekolah sudah saatnya mempekerjakan akuntan publik yang kredibel dan memiliki hati malaikat – tidak mudah jatuh iba namun juga bisa mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada khalayak umum secara terhormat. Karena banyak sekali kejadian – penggunaan dana komite sekolah dibelanjakan oleh pengelola dari sekolah tidak mkengikuti aturan-aturan yang disepakati bersama padahal inilah bentuk korupsi kecil-kecilan tersebut yang nanti bisa bermuara di tempat yang kita semua tidak harapkan.