Lampung Post
Page 1 of 2
Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved. Jum'at, 6 Maret 2009
Baleendah Kembali Terendam BANDUNG (Lampost): Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kembali terendam. Genangan setinggi hingga 1,5 meter merendam sekitar 600 rumah warga Desa Cieunteung dan Desa Baleendah. Banjir akibat luapan Sungai Citarum juga menggenangi areal persawahan dan perkebunan serta sejumlah sarana umum seperti sekolah dan tempat ibadah. Camat Baleendah Ruli Herdiana mengutarakan genangan sempat memutus jalan yang menghubungkan Baleendah dengan Bojongsoang. "Karena ketinggian air yang menggenangi jalur jalan itu di atas 1 meter, hingga kemarin hanya kendaraan besar seperti truk yang melintasi jalur tersebut, sedangkan kendaraan sedan dan roda dua menggunakan jalur Soreang," ujarnya. Banjir paling parah terjadi di Kampung/Desa Cieunteung karena secara geografis berada di daerah bantaran sungai terbesar di Jawa Barat (Jabar) itu. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, hampir sebagian besar warga Cieunteung diungsikan ke lokasi aman. Adapun warga Desa Baleendah masih bertahan di rumah masing-masing karena air mulai surut. "Meski demikian, mereka tetap akan kami ungsikan karena dikhawatirkan Sungai Citarum kembali meluap karena hujan di sebagian wilayah Kabupaten Bandung masih tinggi," tutur Ruli. Siaga II Sementara itu, sebanyak 23 kecamatan, terutama di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, Jawa Timur (Jatim), kemarin kembali tergenang. Peristiwa itu terjadi setelah puluhan anak sungai Bengawan Solo di tiga wilayah tersebut meluap akibat hujan deras yang terjadi sejak Rabu (4-3) malam. Daerah yang tergenang banjir adalah sembilan kecamatan di Bojonegoro yang meliputi Padangan, Trucuk, Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Kanor, dan Baureno. Yang lainnya adalah lima Kecamatan di Kabupaten Tuban, yakni Parengan, Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Sisanya berada di Kabupaten Lamongan, yakni Kecamatan Laren, Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Karangeneng, Glagah, Deket, Maduran, dan Babat. "Saat ini (kemarin) tinggi muka air bengawan di Kota Bojonegoro pada pukul 14.00 WIB mencapai 14,05 meter dpl. Ini berarti sudah siaga II," kata Meoljono, Koordinator Pengendalian dan Pengamanan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo, di Bojonegoro, kemarin. Puluhan anak sungai di Bojonegoro yang meluap tersebut, antara lain Kali Kedung Bajul, Kedung Banteng, Kali Gandong, Kalitidu, Pacal, Bekuris, Besuki, dan Kali Semarmendem. Untuk ordo II di Kabupaten Lamongan di antaranya Kali Plalangan, Mengkuri, Dapur, Deket, dan Kali Kruwul di Lamongan juga meluap. Naiknya kembali permukaan air membuat ribuan warga Kecamatan Kanor, khususnya Desa Semambung, panik. Mereka bergotong-royong menutup tanggul desa yang jebol sekitar 200 meter pada banjir pekan lalu. Kalau tanggul tidak segera ditutup, dipastikan ribuan rumah akan terendam kembali. Untuk menutup tanggul tersebut warga juga mengaku kesulitan karena menggunakan peralatan seadanya. "Tapi kami berupaya semaksimal mungkin agar banjir tidak lagi menggenangi desa kami,'' ungkap M Adnan, kepala desa setempat.
http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2009030606000541
3/17/2009
Lampung Post
Page 2 of 2
Di Flores, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan satu orang hilang akibat terseret arus luapan sungai di Desa Mbamo, Rabu (4-3). Banjir terjadi akibat hujan deras yang berlangsung sejak Senin (2-3). "Kami sedang melakukan kontak dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk terus melakukan pencarian dan melaporkan musibah lainnya di sana," tutur petugas Satkorlak Pemprov NTT, Lazarus. Sementara itu, banjir yang melanda Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, telah surut. Namun, bukan berarti kondisi telah aman karena derasnya Bengawan Solo masih memakan korban, yakni lima rumah warga di Kampung Semangat, Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu Kota, Blora, roboh akibat tebing sungai longsor tergerus air sungai. MI/N-2
http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2009030606000541
3/17/2009