Oleh: I Made Eka Sulantara Pendidikan Dasar Konsentrasi IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja MATRIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, SISTEM PERSEKOLAHAN, DAN PERUBAHAN PERADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL Perkembangan pendidikan Indonesia tidak terlepas dari para tokoh-tokoh pendidikan yang telah merintis pemdidikan nasional. Tokohtokoh pendidikan tersebut dapat dilihat seperti tabel 1. Tabel 1. Tokoh-tokoh sejarah pendidikan nasional Tahun
Sistem pendidikan
Sistem persekolahan
1869-1923
Sekolah umum : TK, Vervolg School 2
(K.H. Ahmad Dahlan)
tahun, Schakel School 4 tahun, HIS 7 tahun,
Paradigma pendidikan
Mulo 3 tahun, AMS 3 tahun, dan HIK 3 tahun. 1879-1904 (Raden Ajeng Kartini) 1884-1947
Upaya memeperjuangkan hak-hak
Sekolah gadis
Emansipasi wanita
Sekolah istri
Mengangkat derajat
wanita agar dapat sejajar dengan kaum pria Mengangkat derajat wanita dengan
1
(Raden Dewi Sartika)
memeajukan pendidikan
wanita dengan pendidikan
1889-1959 (Ki Hajar Dewantara)
Sistem among, yaitu: -
- Taman Indria (setingkat TK)
Kemerdekaan sebagai syarat
-
untuk menghidupkan dan menggerakkan
kekuatan
SD) -
lahir dan batin sehingga
-
Taman Anak (setingkat kelas I-III
Pancadarma Taman Siswa, yaitu: -
Taman Muda (setingkat kelas IV-VI
asas kemerdekaan
SD)
-
asas kodrat alam
dapat merdeka (dapat berdiri
-
Taman Dewasa (setara SMP)
-
asas kebudayaan
sendiri)
-
Taman Madia (setara SMA)
-
asas kebangsaan
Kodrat alam sebagai syarat
-
Taman Guru B-1 (mendidik calon asas kemanusian
untuk menghidupkan dan
guru untuk Taman anak dan Taman
mencapai kemajuan dengan
Muda)
secepat-cepatnya sebaik-baiknya.
dan
-
Taman Guru B-2
-
Taman Guru B-3 (mendidik calon guru untuk taman dewasa). Taman Guru B-3 bagian A untuk jurusan ilmu pasti dan alam, Taman Guru B3 bagian B untuk jurusan budaya
-
Taman Guru Indria (mendidik anak wanita yang ingin menjadi guru
1884-1969
Memperbaiki nasib kaum wanita
(Rohana Kudus) 1899-1969 (Mohammad Syafei)
-
pada taman indria) Sekolah Gadis
Memperbaiki nasib kaum
-
Sekolah Kerajinan Amai Satia
wanita
Dapat mengembangkan pikiran,
Indonesian National School, terdiri dari dua
perasaan, dan keterampilan
jenjang, yaitu: -
Ruang Bawah setara sekolah rendah atau SD. Lama pendidikan 7 tahun.
-
Ruang Atas setara dengan sekolah menengah.
Lama
pendidikan
6
tahun. (Sumber Hasbullah, 2005: hal. 263-273) Sistem pendidikan nasional diatur berdasarkan pasal 31 ayat 1 UUD 1945, berbunyi ” Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Sedangkan pasal 31 ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Perkembangan tujuan pendidikan pendidikan, sistem pendidikan, dan paradigma pendidikan di Indonesia dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Perkembangan tujuan pendidikan, sistem pendidikan, dan paradigma pendidikan di Indonesia Landasan Hukum
Tujuan pendidikan
Sistem pendidikan
Paradigma pendidikan
SK Menteri Pengajaran dan Kebudayaan No.104/Bhg.O tanggal 1
Menanamkan jiwa patriotisme
Dipengaruhi oleh sistem pendidikan kolonial Belanda
Pembentukan karakter manusia yang merdeka dan
3
Maret 1946
berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi.
UU No. 4 tahun 1950
Membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara
Sistem pendidikan telah
(UU Pendidikan dan
yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
mengarah pada sistem
Pengajaran)
kesejahteraan masyarakat dan tanak air.
pendidikan nasional sesuai
Ketetapan Presiden No.
Melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang susila,
dengan tujuan pendidikan. Warga negara sosialis
19 tahun 1965
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
Pancasila
Isi pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari Warga negara sosialis Pancasila
masyarakat sosialis Indonesia, adil, dan makmur baik spiriyual maupun material dan berjiwa Pancasila, yatu: -
Ketuhanan Yang Maha Esa
-
Perikemanusian yang adil dan beradab
-
Kebangsaan
-
Kerakyatan
Ketetapan MPRS No. II
- Keadilan sosial Mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang
tahun 1966
berjiwa Pancasila dan bertanggung jawab atas
Pancasila yang sosialis
Manusia Pancasila yang sosialis
Pembentukan manusia
Pembentukan
terselenggaranya masyarakat sosialis indonesia yang adil Tap MPRS No. XXVII
dan makmur material dan spiritual. Membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan
tahun 1966
ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan
Pancasila sejati, kuat, sehat,
UUD 1945 dan isi UUD 1945.
jasmani, mempertinggi
manusia Pancasilais.
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, Tap MPR No.
Pembangunan di bidang pendidikan didasarkan atas
keyakinan beragama. Falsafah pancasila berdasarkan
Pendidikan yang
IV/MPR/1973 tetang
falsafah negara Pancasila dan diarahkan untuk
UUD 1945. Menganut
berdasarkan
GBHN
membentuk manusia-manusia pembangunan yang
prosedur pengembangan
Pancasila dan
berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat
sistem instruksional.
UUD 1945
Tap MPR No.
UUD 1945. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Falsafah pancasila berdasarkan
Pendidikan yang
IV/MPR/1978 tentang
Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi
UUD 1945. Menganut
berdasarkan
GBHN Bab IV D
pekerti, memeperkuat kepribadian, mempertebal
prosedur pengembangan
Pancasila dan
(pendidikan)
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia- sistem instruksional
jasmani dan rohaninya, memiliki pegetahuan dan ketarampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam
UUD 1945
5
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas Tap MPR No II/
pembangunan bangsa. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Falsafah Pancasila berdasarkan Pendidikan yang
MPR/1983 tentang
Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi
UUD 1945. Menganut
berdasarkan
GBHN
pekerti, memeperkuat kepribadian, mempertebal
prosedur pengembangan
Pancasila dan
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia- sistem instruksional
UUD 1945
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas Tap MPR No.II/
pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas manusia Indonesia yaitu beriman
Berorientasi pada tujuan
Pendekatan
MPR/1988 tentang
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
instruksional
pengajaran
GBHN
pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
berpusat pada
tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
peserta didik
terampil, serta sehat jasmani dan rohani.
melalui cara belajar siswa aktif (CBSA)
UU No. 2 tahun 1989
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
tentang sistem
manusia Indonesia sutuhnya, yaitu manusia yang beriman sistem caturwulan
pendidikan nasional
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, kesehatan jasmani
Sistem semester berubah ke
Berorientasi pada isi pelajaran
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta Tap MPR No.
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia
II/MPR/1993 tentang
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
GBHN
Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,
Sistem waktu caturwulan
Berorientasi pada isi pelajaran
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa UU No. 20 tahun 2003
depan. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
Pendidikan diselenggarakan
Pendidikan
tentang sistem
manusis yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang
sebagai satu kesatuan dengan
demokratis dan
pendidikan nasional
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
sistem terbuka dan multi
berkeadilan serta
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta makna.
tidak
bertanggung jawab.
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
7
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. (Sumber : Hasbullah, 2005: hal. 140-143 dan Teguh Manurung, http://teguhmanurung.wordpress.com/2008/08/22/kebebasan-pers-adabatasnya) Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 merupakan pelaksanaan ketetapan MPR tentang UUD 1945 maupun GBHN, karena materi dan tujuan yang ditetapakan dalanm undang-undang tersebut sejalan dengan kehendak UUD 1945 dan GBHN. Seiring dengan perkembangan zaman, maka dilakukakan perbaikan sistem pendidikan nasional dengan melahirkan UU No. 20 tahun 2003. sebagai penyempurnaan dari UU No. 1989. Dengan demikian, berikut disajikan dalam tabel 3 hubungan sistem pendidikan nasional dengan sistem persekolahan nasional.
Tabel 3. Sistem pendidikan nasional dan sistem persekolahan nasional Dasar
hukum
sistem Jalur pendidikan
Jenjang pendidikan
Jenis Pendidikan
- Pendidikan Dasar : SD, SLTP
- Pendidikan umum, seperti : SD, SLTP,
pendidikan nasional UU No. 2 tahun 1989
-
Jalur pendidikan
tentang sistem
sekolah, seperti
pendidikan nasional
pendidikan dasar,
-
-
Jalur pendidikan luar sekolah, seperti : kursus, kepramukaan
Menengah
SLTA
menengah, pendidikan tinggi.
Pendidikan
-
:
SLTA, universitas -
STM, SMTK, SMIP, SMEA
Pendidikan Tinggi : akademik, politeknik,
-
sekolah tinggi, institut, universitas
Pendidkikan kejuruan, seperti :
Pendidikan luar biasa, seperti : SD Luar Biasa, SGP Luar Biasa.
-
Pendidikan kedinanasan, seperti : SPK, APDN.
Pendidikan keagamaan, seperti : PGAN, IAIN, IHD UU No. 20 tahun 2003
-
Jalur pendidikan
- Pendidikan Dasar : SD, MI, SMP, - Pendidikan umum, seperti : SD, SMP,
9
tentang sistem
formal, seperti :
pendidikan nasional
pendidikan dasar, menengah,
MTs. -
Jalur pendidikan nonformal, seperti : kursus.
-
Pendidikan Menengah :
-
SMA, SMK, MA, MAK
pendidikan tinggi. -
SMA, universitas
-
Pendidikan Tinggi :
SMK, MAK -
akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, universitas
Pendidikan Akademik, seperti : D3 akuntansi
-
Pendidikan
profesi,
seperti
:
pengacara, notaris, akuntan.
Jalur pendidikan informal, seperti :
Pendidkikan kejuruan, seperti :
-
Pendidikan vokasi
-
Pendidikan keagamaan, seperti :
pendidikan keluarga dan
PGAN, IAIN, IHD
lingkungan
Pendidikan khusus Daftar Pustaka Anonim. Undang-undang Republik Indonesia. No.2 tahun 1989. Tentang System Pendidikan Nasional. Anonim. Undang-undang Republik Indonesia. No.2o tahun 2003. Tentang System Pendidikan Nasional. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Radja Grafindo Persada. Teguh Manurung, 2008. Menatap Masa Depan Pendidikan Indonesia. http://teguhmanurung.wordpress.com/2008/08/22/kebebasan-pers-ada-
batasnya/ Umar Tirtaraharja dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
11