Masalah Mahasiswa Pbak.docx

  • Uploaded by: Muhammad Imam Mustaghfiriin
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Masalah Mahasiswa Pbak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,020
  • Pages: 5
A. JENIS - JENIS PERMASALAHAN MAHASISWA di LINGKUNGAN KAMPUS Berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu permasalahan akademik dan permasalahan non akademik. Berikut penjelasan mengenai dua kategori tersebut : 1. Permasalahan Akademik Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akademik tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Kurang menguasai cara belajar mandiri. b. Kurang berhasil mencerna bahan perkuliahan dan materi literatur wajib c. Kesukaran mengatur antara waktu belajar dan aktivitas lainnya. d. Kesukaran memperoleh buku sumber dan sumber belajar lain. e. Kesukaran dalam menyelesaikan tugas-tugas; membuat laporan, makalah, resume, dan lain-lain. f. Kesukaran dalam mempelajari buku-buku dalam bahasa asing (bahasa Inggris). g. Adanya kebiasaan belajar yang tidak tepat. h. Rendahnya rasa ingin tahu (kurang minat dalam membaca). 2. Permasalahan Non Akademik Beberapa permasalahan non akademik yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa adalah sebagai berikut : a. Kurang berminat dengan profesi. b. Kesulitan ekonomi/biaya kuliah. c. Kekurangan fasilitas belajar d. Kesulitan menyesuaikan diri; dengan teman, dosen, lingkungan tempat tinggal (bagi mahasiswa yang kos) e. Ketegangan dengan keluarga f. Kesulitan dengan tempat tinggal (kos dan makanan bergizi) g. Kesulitan karena masalah-masalah pribadi Selain

itu

permasalahan

yang

muncul

dalam

penyelenggaraan

organisasi

kemahasiswaan menjadi gejala apatisme mahasiswa terhadap organisasi yang disebabkan oleh kurangnya pembinaan kemahasiswaan oleh lembaga, kurangnya minat mahasiswa untuk bergabung dalam organisasi, ketidaksadaran mahasiswa akan pentingnya organisasi, serta adanya pandangan bahwa menjadi seorang aktivis itu harus siap untuk kuliah lama. Hal inilah

yang menunjukkan banyak mahasiswa yang apatis terhadap aktivitas politik. Kosasih (2011) dalam penelitannya tentang minimnya kesadaran politik mahasiswa mengungkapkan bahwa “tingkat kesadaran serta partisipasi politik mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan masih kurang dikarenakan paradigma mahasiswa yang belum menyadari akan pentingnya dunia politik dan mahasiswa saat ini terpengaruh oleh dunia bebas yang memudarkan semangat dalam berorganisasi”.

B. FAKTOR - FAKTOR TIMBULNYA MASALAH Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah yang bersumber dari diri sendiri (faktor internal) maupun yang bersumber dari luar diri atau lingkungan (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor Internal Faktor internal yang berpengaruh meliputi fisik dan psikis. a. Yang termasuk faktor fisik antara lain: nutrisi (gizi makanan), kesehatan dan keberfungsian fisik (terutama panca indra), kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan kelesuan, mudah lelah, mudah mengantuk, kurang dapat konsentrasi. Panca indra sangat berpengaruh terhadap belajar, karena merupakan pintu gerbang masuknya informasi dari luar. b. Yang termasuk faktor psikis antara lain: kecerdasan, motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar dan suasana emosi. Bila kedua faktor tersebut tidak terpenuhi atau mengalami gangguan, kemungkinan besar individu mengalami masalah dalam belajar. 2. Faktor Eksternal Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan non sosial. a. Faktor social Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dapat menimbulkan efek buruk baik perilakunya di lingkungan masyarakat, maupun di lingkungan kampus. Anak-anak dengan pola asuh yang buruk dan kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, akan memakai cara sendiri guna mendapatkan perhatian dari orang lain. Jika cara yang dilakukan oleh anak benar itu tidak menjadi masalah, tetapi sebagian besar mereka akan mempergunakan cara yang salah. Maka sebaiknya orang tua harus memberikan perhatian yang cukup terhadap anak-anaknya. Pola asuh dan perhatian ini tentu tidak hanya aspek fisik saja, tetapi juga perhatian yang mendukung perkembangan emosi

anak. Perhatian orang tua yang cukup ini, memungkinkan anak memiliki kualitas kepribadian yang baik. Seringnya, orang tua menyalahkan dosen dan kampus karena dinilai rendah dalam memotivasi anak mereka untuk belajar. Padahal, menurut Sylvia Rimm dalam bukunya Smart Parenting: How to Raise a Happy Achieving Child, orang tua memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya. b. Faktor Non sosial; Lingkungan kampus memiliki peran penting bagi mahasiswa dan prestasi yang mereka capai. Kampus memiliki peranan penting bagi kegiatan belajar mahasiswa. Sebab, jika kampus mampu memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang baik maka mahasiswa akan merasa nyaman ketika mengikuti kegiatan perkuliahan. Selain itu, kampus yang berwawasan lingkungan khususnya di wilayah perkotaan, bukan hanya sangat dianjurkan, tetapi juga dituntut keberadaannya. Apalagi, saat ini di daerah perkotaan ruang terbuka hijau semakin sempit, masih ditambah dengan tingkat polusi udara yang tinggi. Di sisi lain, upaya menciptakan suasana kampus yang ramah lingkungan dengan menanam berbagai tumbuhan di lingkungannya, juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dimyati dan Mudjiono (2013: 99), dengan sedikit diadaptasi penulis, mengemukakan bahwa lingkungan kampus yang indah dan pergulan mahasiswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu kondisi lingkungan kampus yang sehat, kerukunan hidup, dan ketertiban pergaulan perlu ditinggalkan untuk meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa.

Daftar pustaka = Wibowo, Agus. 2016. Hubungan Lingkungan Kampus, Pola Asuh Orang Tua Dan Motivasi Berprestasi

Mahasiswa

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri

Jakarta,

(Online),

(https://media.neliti.com/media/publications/62297-ID-hubungan-lingkungan-kampus-polaasuh-ora.pdf), diakses pada 01 September 2018.

Pada umumnya masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa ini dapat/berpeluang menghambat studi mahasiswa yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan bantuan bimbingan yang bersifat preventif. Bimbingan yang bersifat preventif dapat diberikan dalam bentuk kegiatan informasi sebagai berikut : 1. Informasi karir dan pekerjaan sesuai jurusan/prodi 2. Informasi kesempatan / peluang kerja 3. Penugasan studi lapangan 4. Informasi dan pembahasan hasil potret diri dan hasil ujian 5. Prosedur melamar kerja 6. Mengenal dan memahami potensi diri 7. Memahami permasalahan diri.

C. GEJALA MAHASISWA BERMASALAH Seringkali permasalahan mahasiswa tidak dengan mudah dapat diketahui oleh dosen. Ada mahasiswa yang dengan mudah dapat mengungkapkan permasalahan yang dialami, akan tetapi ada yang mengalami hambatan atau kendala. Namun demikian, permasalahan-permasalahan tersebut dapat diamati melalui gejala-gejala yang diperlihatkan oleh mahasiswa. Berikut merupakan gejala yang mengindikasikan mahasiswa memiliki permasalahan, antara lain : 1. Prestasi belajar (IP) rendah 2. Masa studi yang panjang 3. Frekuensi kehadiran kurang dari ketentuan 4. Perilaku; menunjukkan kurang berminat, kurang bersemangat, sering mengantuk di kelas, tidak pernah bertanya/pasif. Bagi mahasiswa yang mengalami masalah sebagaimana contoh diatas perlu dilakukan penanganan secara khusus yang sifatnya kuratif. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi, misal IP di bawah standar minimum yang telah ditentukan. 2. Identifikasi letak masalah pada materi perkuliahan yang belum dikuasai. 3. Identifikasi faktor-faktor penyebab yaitu internal atau eksternal 4. Prognosis yaitu mengambil kesimpulan dan keputusan serta memperkirakan kemungkinan upaya pengentasan.

5. Treatment, yaitu Pemberian layanan bantuan sesuai dengan prognosis yang telah dilakukan. Demikian gambaran tentang permasalahan mahasiswa telah dipaparkan serta upayaupaya yang dapat dilakukan dosen sebagai penasehat akademik/dosen wali.

Daftar pustaka = wordpress.com. 2012. Materi Inti

4 Permasalahan Mahasiswa, (Online),

(https://akkes02.files.wordpress.com/2012/03/materi-inti-4-permasalahanmahasiswa.doc), diakses pada 01 Septeember 2018.

Related Documents


More Documents from ""