Maritime Power Bab 2.docx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN KONSEP/TEORI 2.1.1

Konsep maritime power (kekuatan maritim)

Istilah kekuatan maritim atau maritime power pada dasarnya terdiri dua sub sistem yang meliputi kekuatan laut/sea power dan kekuatan angkatan laut/sea force keduanya merupakan komplemen satu dengan yang lainnya dalam membangun kekuatan maritim.1 maritime power yaitu negara dengan kekuatan maritim atau negara dengan kekuatan yang bebasis di laut. Masih dalam bahasa Inggris, kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan terhadap laut adalah seapower.2 Salah satu pelopor pengembangan orientasi maritim diabad modern adalah alfred thayer mahan dengan buku hasil karyanya yang terkenal the influence at sea power upon history 1660-1783 diterbitkan di amerika serikat tahun 1890. mahan menggarisbawahi bahwa Kekuatan laut/sea power merupakan unsur yang sangat penting bagi kejayaan suatu bangsa, apabila unsur tersebut diberdayakan maka dapat memberikan kesejahteraan dan keamanan bangsa sekaligus dapat mencapai kepentingan nasionalnya dan apabila tidak diperdayakan dengan baik, justru dapat meruntukan bangsa tersebut. Pengertian sea power yang dimaksud oleh mahan identik dengan maritime power (kekuatan maritim), yaitu all thats tends to make a people great upon the sea or by the sea.3 Definisi lain dari Geoffrey Till bahwa sea power adalah seperangkat strategi operasional dalam penguasaan laut melalui superioritas Angkatan Laut. Proyeksi kekuatan 1

Laksdya TNI slamet soebijanto, wakil gubernur lemhannas. Kekuatan maritim sebagai salah satu pilihan

pembangunan ketahanan nasional bangsa. Jurnal ketahanan nasional, IX (2) agustus 2014 2

Dias natasasmita. Konsep dan Pemahaman Indonesia Sebagai Negara Maritim dan Ranah Kelautan. November

2016,

(https://www.kompasiana.com/konsep-dan-pemahaman-indonesia-sebagai-negara

kelautan) 3

Ibid hal 45

maritim-dan-ranah-

maritim dan kontrol atas jalur komunikasi maritim (SLOCs) merupakan dua elemen penting dari penggunaan kekuatan Angkatan Laut. Geoffrey Till menyebutkan bahwa poin terpenting dari sea power bukan hanya terletak pada peristiwa – peristiwa yang terjadi di laut, tapi lebih kepada bagaimana peristiwa-peristiwa itu dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang terjadi di darat. Lebih jauh Geoffrey Till mengatakan bahwa sea power bukan hanya tentang apa yang diperlukan untuk dapat mengendalikan dan memanfaatkan laut, tetapi juga merupakan kapasitas untuk memengaruhi tingkah laku pihak lain atau sesuatu yang dikerjakan orang di laut atau dari laut. Geoffrey Till menyatakan ada empat komponen dasar menuju terciptanya sea power sebagai basis negara maritim, yakni : (1) masyarakat yang memiliki preferensi terhadap laut (maritime community), (2) sumber daya maritim (sumber daya laut, infrastruktur, perkapalan), (3) posisi geografis, dan (4) political will pemerintah.4 Dari keempat kompenen tersebut menjadi prasyarat dalam mendorong kekuatan maritim indonesia untuk mencapai kepentingan nasionalnya sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian suatu bangsa. Dilihat dari beberapa penjelasan diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa maritime power/sea power pada dasarnya merupakan kemampuan suatu negara dalam mengendalikan atau memanfaatkan laut (yang berorientasi pada maritim) dengan menggunakan kekuatan militer (angkatan laut) namun tidak hanya berbasis pada angkatan laut semata tetapi juga merupakan bagian dari proses dalam mempengaruhi perilaku lain guna mencapai kepentingan suatu negara, terkait dengan hal tersebut penulis melihat bahwa maritime power sebagai aspek penting dalam mendorong terwujudnya doktrin poros maritim

4

Prima tegar anugrah. Maritime security and maritime power. Universitas pertahanan indonesia. 2017

(https://www.academia.edu/maritime-security and maritime - power)

dunia yang dicanankan oleh presiden joko widodo sekaligus maritime power ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempengaruhi kebijakan organisasi internasional.