Mari Menghitung Kebutuhan Liburan

  • Uploaded by: femi adi soempeno
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mari Menghitung Kebutuhan Liburan as PDF for free.

More details

  • Words: 823
  • Pages: 3
Mari menghitung kebutuhan liburan Siapapun butuh liburan. Tentu saja, liburan ini berarti melihat pemandangan yang berbeda dengan yang sehari-hari kita lihat, dan berjumpa dengan orang-orang baru. Aktivitas ini bukan hanya untuk menghibur diri sendiri dan melepaskan beban pekerjaan sejenak, tetapi sekaligus meraup energi baru agar esok kembali bekerja lebih bersemangat kembali. Tentukan lebih dulu ke mana Anda akan berlibur? Kapan liburan tersebut akan dilaksanakan? Siapa saja yang menjadi peserta liburan? Berapa lama liburan akan berlangsung? Bagaimana dengan transportasi serta akomodasi dalam liburan tersebut? Dan terakhir, berapa besar pula uang saku yang Anda perlukan untuk belanja, makan, dan sebagainya? Jangan lupa, liburan juga membutuhkan duit yang tidak sedikit. Sebaiknya anda juga menghitung apa saja yang bakal menggerus dompet anda. Misalnya: •

Tiket pesawat, kereta, bus, ongkos taksi



Reservasi hotel, laundry. Kalau anda memang membutuhkan budget hotel, ya sediakan dana yang tidak terlalu berlebihan untuk hostel ini. Soal laundry, bahkan anda bisa mencucinya di wastafel! Tetapi kalau anda memang bakal menghuni hotel selama liburan, perhitungkan juga ongkosnya. Jangan sampai membengkak di pos ini.



Makan makanan khas setempat. Jangan lupa mencicipi makanan khas setempat. Liburan ini juga wisata kuliner bagi lidah anda. Saat di Italia, saya mewajibkan lidah saya merasakan sphagetti, lasagna dan pizza. Di Amsterdam, saya harus mencicipi ikan hering. Di Bali, makanan wajib yang tak boleh dilewatkan adalah lawar dan sate lilit khas bali.



Buah tangan bagi kerabat di rumah. Bila perlu, anda mencatat siapa saja yang bakal anda beri oleh-oleh. Ini akan memudahkan anda mengorganisir dompet dan bagasi kopor anda.

Nah, kebutuhan itu perlu ongkos juga. Menggesek kartu kredit? Bisa saja. Tapi, anda juga harus menghitungnya dengan cermat bila anda tak ingin deg-degan memikirkan tagihan kartu kredit bulan depan. Pendeknya, liburan ini punya tantangannya sendiri, yaitu bagaimana liburan ini agar menghabiskan dana sesuai kemampuan kita. Nah, mari berkenalan dengan rumus sederhana:

Dana Liburan = Maksimum (1 x Penghasilan Bulanan). Dana liburan adalah dana yang kita habiskan untuk berlibur secara reguler, biasanya setahun sekali. Untuk beberapa orang, menjadi tiap tahun dua kali atau lebih. Tapi anda juga harus menghitung keuangan keluarga juga. Misalnya, anda punya pengeluaran: •

30% mencicil utang (KPR);



30% menabung dan berinvestasi (untuk tujuan finansial);



20% kebutuhan reguler (makanan, air, listrik, gas, transportasi, dan sebagainya);



20% lifestyle (HP, hobi, salon, fitnes, makan di luar, kado ultah, pakaian, dan lain-lain)

Dari 30% penghasilan untuk menabung dan berinvestasi inilah dana liburan diwujudkan. Maka, besaran dana yang disisihkan dari penghasilan kita sangat minim dan biasanya hanya berbentuk tabungan. Jika hanya mengalokasikan 1/12 atau 8,33% penghasilan bulanan untuk menabung dana liburan, maka kita menabungkan dana liburan itu sebagai berikut: - Rp 100.000/bulan x 12 bulan =Rp 1,2 juta (setara biaya liburan dalam kota); - Rp 1 juta/bulan x 12 bulan = Rp 12 juta (setara liburan ke Bali); - Rp 10 juta/bulan x 12 bulan = Rp 120 juta (liburan ke Eropa). Inilah dana liburan tahunan, maksimum satu kali penghasilan bulanan Anda. Sekadar tips bagi anda: •

Jangan ragu membatasi liburan di dalam kota jika hitungannya hanya masuk sebesar itu. Jika mampu ke tempat-tempat nun jauh di sana, pastikan Anda telah mengumpulkan dana cukup. Anda juga dapat mengalokasikan dana liburan satu kali penghasilan bulanan dari THR, bonus, atau gaji ke-13. Pastikan liburan Anda sesuai dengan penerimaan penghasilan ekstra tersebut.



Jangan pernah sekali-sekali berutang demi liburan! Ini utang konsumtif. Anda hanya menggunakan dana itu sesaat, untuk beberapa pekan, tetapi Anda harus membayarnya dalam waktu yang jauh lebih lama, dengan bunga yang tinggi pula. Misalnya, Anda ke Bali seminggu, tapi dana liburan Rp 10 juta harus Anda bayar tiga bulan ke depan dengan bunga 30% per tahun.



Mari menyusun rencana. Mulailah mengumpulkan lagi dana untuk liburan berikutnya. Saya tidak melarang Anda menikmati liburan, Anda perlu dan patut menikmatinya. Tapi, Anda tidak perlu kebobolan setiap kali pulang liburan, dan mengacaukan rencana keuangan Anda, kan?



Jika memutuskan untuk menggunakan dana yang lebih besar dari rumus di atas, Anda perlu memberi waktu lebih panjang dalam mengumpulkan dana. Muncullah tujuan finansial baru, yaitu liburan khusus yang 2-5 kali lebih besar dari dana liburan tahunan. Jangka waktu untuk mencapainya sedikit panjang, yaitu 2-5 tahun.



Liburan pada dasarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, namun mesti direncanakan sejak dini dan penyiapan dananya harus menjadi salah satu tujuan keuangan. Tanpa perencanaan, biasanya liburan bukannya berbuah kesegaran, melainkan menimbulkan masalah keuangan baru, berupa utang yang menumpuk. Pada gilirannya kondisi ini bukan membuat Anda menjadi lebih produktif, melainkan stres berkepanjangan memikirkan utang.



Jika penghasilan Anda diutak-utik masih juga tak menghasilkan uang saku yang gemuk, maka ada dua pilihan. Pertama, tunda liburan Anda menjadi tahun mendatang. Dengan kata lain, Anda

akan tetap mengumpulkan dana, namun pelaksanaan liburan baru bisa dilaksanakan 12 bulan mendatang. Kedua, turunkan biaya liburan Anda jika Anda tetap ingin berlibur pada akhir tahun ini. Namun konsekuensinya, Anda juga mesti melakukan "pemangkasan" dalam aktivitas liburan Anda. Misalnya, jangka waktu liburan diperpendek, akomodasi diturunkan menjadi hotel bintang dua-tiga, transportasi juga diubah menjadi, misalnya, menggunakan kereta api.

Related Documents


More Documents from ""