MENGHITUNG KEBUTUHAN CAT Untuk keperluan perencanaan, pembuatan penawaran atau pembuatan proposal suatu proyek pengecatan pastilah diperlukan penghitungan kebutuhan cat. Pada dasarnya menghitung valume lapisan cat kering yang tertempel. Volume = Luas X Tinggi Pada penghitungan volume cat yang tertempel pada media , hanya perlu menyesuaikan satuannya saja, volume biasa diukur dalam liter, luas biasa diukur dengan M2 , dan Tinggi atau ketebalan biasa diukur dengan micron. Satu micron adalah sepersejuta meter, dan satu meter kubik adalah seribu liter . Dengan demikian rumusnya menjadi : V = (A X DFT)/1.000.000 M3 atau V = (A X DFT)/1.000.000 X 1000 liter V = (A X DFT)/1.000 liter
V
= Volume dalam satuan liter.
DFT = Dry Film Thickness (ketebalan lapisan kering) dalam satuan micron.
A
= luas areal dalam satuan M2
Ini adalah volume cat setelah kering, yang kita butuhkan adalah volume cat saat kita beli saaat masih berupa cairan dalam kaleng, jadi perlu mempertimbagkan penyusutan dari kondisi basah ke kondisi kering yang sangat tergantung pada berapa besar kadar padatan dalam persen volume. Pada data sheet produk cat biasanya dicantumkan sebagai Solid Content by Volume. Apabila kadar padatan sebesar Sv %, artinya padatan yang tinggal pada media dan menjadi lapisan hanya sebesar Sv persennya saja, sehingga jumlah volume cat basah sebenarnya adalah : V = (A X DFT)/1.000 : Sv/100 liter atau (A X DFT)/1.000 X 100/Sv maka Volume cat basah = (A X DFT)/(10 X Sv) Sv = Solid Content by Volume Dengan rumus diatas kita dapat memperhitungkan kebutuhan cat teoritis, untuk mengukur berapa luas areal secara teoritis yang bisa tertutupi oleh satu (1) liter cat, maka dalam hal ini V=1, sehingga rumus menjadi : 1 = (A X DFT)/(10 X Sv) maka A = 10 X Sc/DFT meter persegi per liter (M2 /Liter), inilah yang disebut daya sebar teoritis (Theoretical spreading rate).
Misalkan pada cat epoksi mastik dengan solid conent by volum = 82 %, untuk ketebalan 125 micron, maka Daya Sebar Teoritisnya sebesar : 10X82/125 = 6,56 M2/Liter. Maka untuk menghitung daya sebar teoritis cukup mengukur berapa Solid Content by Volum cat. Secara praktis kebutuhan cat perlu mempertimbangkan bagian yang selalu terbuang selama aplikasi. Apakah karena sisa yang tertempel pada dinding kaleng, tertumpah karena kecerobohan operator, terbawa angin saat aplikasi menggunakan spray, atau terbuang keudara pada pengecatan komponen yang kecil menggunakan spray, belum lagi karena permukaan yang tidak merata terdapat banyak profil. Bila tingkat efisiensi pengecatan katakanlah 60% maka yang akan terbuang (loss Factor) adalah 40%. Berikut adalah tabel persentasi efisiensi pemakaian cat :
Sebagai contoh, untuk bare steel baja baru tingkat karat A,B dan C dengan preparasi permukaan hingga Sa 3 untuk media yang berbentuk dinding (Large) di dalam ruangan memiliki efisiensi sebesar 80-60% artinya 20-40 % cat akan terbuang sebagai loss factor. Sementara di luar ruangan efisiensi hanya 70-50%, maka yang terbuang sebagai loss factor bisa mencapai 30-50% Efisiensi = 100 – Loss factor(Lf) dalam persen. Jadi dalam memperhitungkan kebutuhan cat perlu ditambahkan jumlah cat yang akan terbuang. Maka rumus perhitungan kebutuhan cat menjadi : V =((A X DFT)/(10 X Sv)) : ((100-Lf)/100) V = (A X DFT X 10) /(Sv X (100-Lf))
Sebagai contoh, misalkan ada bare steel yang akan dicat seluas 1.350,0 m2 , menggunakan cat epoksi mastik dengan Solid content by volum 82%, ketebalan 125 micron dan loss factor 30 %, maka kebutuhan catnya sebagai berikkut : V =( 1.350,0 X 125 X 10) / (82X(100 -30)) = 293,99 Liter