Makalah.docx

  • Uploaded by: mutia
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 699
  • Pages: 4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan kejahatan di dunia perusahaan saat ini sangat banyak, seperti penggelapan, kecurangan, konspirasi, insider trading dll. Hal ini mendorong perusahaan di berbagai negara untuk melakukan upaya pencegahan terkait hal tersebut. Termasuk juga Indonesia. Contohnya adalah PT. Telkom Tbk, sebagai salah satu perusahaan yang sudah listing di New York Stock Exchange (NYSE) wajib menerapkan SOA ( Sarbanes Oxley Acts) dengan tujuan agar memiliki pengelolaan internal yang lebih baik. Dengan penerapan SOA diharapkan dapat mempercepat menuju Good Corporate Governance (GCG)

walaupun sudah

mengantongi sertifikat ISO 9001:2000.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa alasan PT. Telkom Tbk menerapkan SOA? 2. Bagaimana penerapan SOA dalam PT. Telkom Tbk?

1.3 TUJUAN 1. Untuk 2. Untuk

1

BAB 2 PEMBAHASAN Perkembangan ilmu saat ini berjalan sangat cepat. Hal ini sebading juga dengan penyalahgunaan ilmu

yang salah. Seperti halnya dalam ilmu

akuntansi, menyalahgunakan ilmu tersebut dimanfaatkan untuk tindak kejahatan. Awalnya memang menguntungkan, akan tetapi lambat laun pasti akan merugikan baik pihak pelaku maupun pihak lainnya. Maksudnya disini adalah penyalahgunaan ilmu tersebut tidak hanya berdampak hanya pada satu pelaku, tetapi berdampak pada banyak pihak juga. Banyak sekali kasus penyalahugunaan ilmu terjadi di sekitar kita. Perusahaan Enron adalah salah satu contohnya. Enron adalah perusahaan gabungan antara InterNorth dan Houston Natural Gas. Ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi yang berdiri tahun 1985. Pada tahun 2001, Enron terungkap telah melakukan manipulasi laporan keuangan. Yang intinya memanipulasi laba sebesar US $ 600 juta, padahal Enron pada saat itu mengalami kerugian. Manipulasi ini disebabkan keingininan perusaahan agar saham tetap diminati oleh investor. Banyak dampak yang bermunculan akibat kasus ini. Pertama Enron sendiri mengalami kebangkrutan dengan meninggalkan hutang sebesar US $ 31,2 Milyar. Kedua, dampak yang luas adalah menyebabkan menurunnya harga saham secara drastis. Hal ini cukup menjadi cambuk keras di sejarah akuntansi. Tidak hanya Enron saja, tahun-tahun berikutnya banyak terjadi kasus-kasus lain, seperti WorldCom, Global Crossing, PG&E, Kmart dll. Kasus-kasus tersebut juga berdampak pada penurunan harga saham di Amerika. Menanggapi hal tersebut, akhirnya dibuatlah SOA ( Sarbanes Oxley Acts) dengan tujuan agar bisa mengembalikkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional,yang isinya peraturan perundang-undangan untuk mengatur berbagai kegiatan usaha di Amerika. Sarbanes Oxley Acts diresmikan pada 30 Juli 2002 yang disahkan oleh presiden Amerika George W. Bush. SOA sendiri diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes dan Represaentaif Michael Oxley. Nama Sarbanes Oxley itu sendiri diambil dari dua pencetus tadi. Walaupun kkehadiran SOA ini masih banyak yang pro dan kontra. Akan tetapi diharapakan dengan SOA dapat merubah menjadi lebih 2

baik disegala profesi. Adanya SOA tidak hanya berkaitan dengan berbagai kasus diatas, tetapi juga melibatkan Kantor Akuntiansi Publik (KAP), yang termasuk dalam “the Big Five” yaitu Arthur Andersen, PWC, dan KPMG. Tujuan dati SOA itu sendiri adalah 1. Meningkatkan kepercayaan publik akan pasar modal. 2. Menerapkan tata pemerintahan yang baik. 3. Menyediakan akuntabilitas yang lebih baik dengan membuat manajemen dan direksi bertanggung jawab akan laporan keuangan. 4. Meningkatkan kualitas audit. 5. Menempatkan penekanan yang lebih kuat pada struktur di sekitar dunia usaha untuk mencegah, mendeteksi, menginvestigasi kecurangan dan perbuatan tidak baik. Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan SOA cukup baik di berbagai negara. Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan yang sudah listing di New York Stock Exchange (NYSE) yang mau tidak mau wajib mengikuti SOA yang mensyaratkan untuk pengelolaan internal menjadi lebih baik. PT. Telkom Tbk, salah satunya. PT. Telkom, Tbk berkomitmen penuh untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta praktek tata kelola perusahaan dengan pembenahan internal dan pemenuhan standard internasional sesuai SOA. Untuk peraturan di Indonesia sendiri, pemerintah sudah menggariskan kebijakan GCG ( Good Corporate Governance) yang berlaku untuk seluruh perusahaan baik BUMN maupun swasta dan yang go public ataupun belum. Dengan tujuan agar dapat menunjang proses audit dengan prinsip terkontrol dan terbuka. Untuk saat ini PT. Telom,Tbk sudah menerapkan tiga section SOA yaitu section 302, section 404 dan section 906. Inti dari section 302 adalah kontrol internal manajemen. Section 404 adalah penilaian atas kontrol untuk laporan keuangan. Dan section 906 adalah tentang penyajian secara wajar laporan keuangan dan hukuman atas penyimpangan dari section ini. Jadi intinya adalah pengendalian atas manajemen internal. Ini adalah langkah awal

3

penerapan SOA, untuk section lainnya mungkin untuk kedepan akan mulai diterapkan sesuai kebutuhan. Apabila sudah berhasil menerapkan ketiga section diatas.

4

More Documents from "mutia"

Lembar Konsul Tak.doc
April 2020 41
Rasio Likuiditas.docx
April 2020 32
Bing Kusna.docx
April 2020 31
Makalah.docx
April 2020 32
Modal Kerja6.docx
April 2020 36
Bioteknologi Kesehatan
June 2020 27