Makalah.docx

  • Uploaded by: Maulidina Zahrah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,806
  • Pages: 15
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEREKAM MEDIS

MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Efektif yang dibina oleh Ibu Tutik Herawati, S.kp, M.m

Oleh: Via Cindy Amukti

P17410184126

Ghina Salsabila

P17410183110

Alifya Nur Sa’diyah

P17410183106

Chusnul Chotimah

P17410184141

Marzuki Surdianto

P17410184126

Azalia Asthi Pratiwi

P17410184122

Adelia Rahmawati

P17410184145

Anjas Moro Bagus P.

P17410184130

Salsabila Anindra D.

P17410184114

Maulidina Safinatus Z.

P17410184134

Riski Rohmawati

P17410184149

Ajeng Shalsabillah P.A

P17410184153

Annisa Ayu M.

P17410184157

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG JURUSAN KESEHATAN TERAPAN PRODI D3 PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN Maret 2019

KATA PENGANTAR ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Hidayah, Inayah, dan Taufik-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Komunikasi Efektif dengan judul "komunikasi efektif antar perekam medis” dengan Dosen Pembina Ibu Tutik Herawati, S.Kp, M.m tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak, sehingga dapat membantu dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dari segi penyusunan, bahasa, dan aspek lainnya. Sehingga, kami secara terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, kami sangat mengharapkan doa semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya dan dapat menambah pengetahuan untuk para pembaca sekalian.

Malang, 18 Maret 2019

Penyusun

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1 1.3 Maksud dan Tujuan Penulis .................................................................. 1 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Komunikasi ..................................................................... 2 2.2 Fungsi Komunikasi Secara Umum ..................................................... 3 2.3 Tujuan Komunikasi ............................................................................ 4 2.4 Syarat Komunikasi ............................................................................ 4 2.5 Komunikasi antar Profesional Kesehatan .......................................... 5 BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 9 3.2 Saran .................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi dalam suatu organisasi kesehatan dapat berupa tulisan dan atau komunikasi yang bersifat verbal serta non-verbal. Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta surat edaran. Petugas kesehatan telah berusaha sebaik-baiknya memberikan pelayanan kepada pasien, tetapi masih sering terjadi ketidakpuasan pasien dan atau keluarganya. Begitu juga yang terdapat dalam komunikasi antar profesional kesehatan, khususnya di bidang rekam medis. Pada pertemuan apapun akan terjadi komunikasi verbal dan non-verbal antar peserta pertemuan. Sangat penting bagi hadirin untuk menguasai keterampilan komunikasi interpersonal agar pertemuan dapat membuahkan hasil yang optimal

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, ada rumusan masalah dari makalah ini, sebagai berikut: 1.2.1 Apa itu pengertian komunikasi? 1.2.2 Apa saja fungsi dari komunikasi? 1.2.3 Apa tujuan dari komunikasi? 1.2.4 Apa saja syarat dari komunikasi? 1.2.5 Bagaimana komunikasi antar profesi kesehatan?

1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, ada tujuan dari makalah ini, sebagai berikut : 1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi 1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi 1.3.3 Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi 1.3.4 Untuk mengetahui apa saja syarat dari komunikasi 1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar profesi kesehatan

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Komunikasi 1) Pengertian Komunikasi secara umum Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti. Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan tertentu. 2) Pengertian Komunikasi menurut para ahli Agar lebih memahami apa arti komunikasi, maka dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini pengertian komunikasi yang pernah dijelaskan oleh beberapa ahli : a. Everett M. Rogers Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku. b. James A. F. Stoner Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain. c. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara individu maupun kelompok. d. Anderson Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah terima maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang berlaku. 2

3

e. Lexicographer Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer. f. Aristoteles Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi. g. Hoben Menurut Hoben, definisi komunikasi adalah suatu proses transfer pemikiran maupun ide dan gagasan yang diutarakan secara lisan. h. Redi Panuju Menurut Redi Panuju, pengertian Komunikasi adalah arus sistem yang melekat serta kinerja antar bagian-bagian organisasi yang mengeluarkan suatu keharmonisan. i. Murphy & Mendelson Menurut Murphy & Mendelson, pengertian komunikasi adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan menjalin hubungan interpersonal. j. Rogers dan D. Lawrence Kincaid Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid, definisi komunikasi adalah sebuah tahapan dimana dua orang atau lebih saling bertukar informasi satu sama lain, yang pada pokoknya akan muncul saling pengertian yang bersifat mendalam. 2.2

Fungsi Komunikasi secara umum Sebenarnya ada banyak sekali fungsi komunikasi yang dapat dirasakan manusia, baik itu secara individu maupun secara organisasi. Berikut ini adalah beberapa fungsi komunikasi secara umum:

a) Sebagai Alat Kendali Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi. b) Sebagai Alat Motivasi Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam kehidupan akan membangun motivasi seseorang.

4

c) Sebagai Ungkapan Emosional Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang, marah, kecewa, gembira, dan lain-lain. d) Sebagai Alat Komunikasi Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.

2.3

Tujuan Komunikasi Semua aktivitas komunikasi dilakukan dengan tujuan tertentu. Tujuan komunikasi

secara umum diantaranya adalah: a) Agar Komunikator Dimengerti Komunikan Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan. b) Agar Mengenal Orang Lain Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi. c) Agar Pendapat Diterima Orang Lain Komunikasi secara persuasif seringkali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima. d) Menggerakkan Orang Lain Komunikasi dengan cara persuasif dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain. Selanjutnya, kesamaan persepsi tersebut digunakan untuk menggerakkan orang lain sesuai dengan keinginan diri sendiri. 2.4

Syarat Komunikasi Meskipun kelihatannya mudah dipahami, namun komunikasi memiliki syaratsyarat tertentu yang harus dipenuhi agar terbentuk suatu komunikasi. Syarat-syarat komunikasi tersebut adalah: a) Sumber (Source)

5

Yang dimaksud dengan sumber (source) adalah dasar dalam penyampaian informasi/ pesan yang tujuannya untuk memperkuat isi pesan tersebut. Beberapa sumber komunikasi misalnya buku, lembaga, orang yang dianggap ahli, Google, dan lain sebagainya. b) Komunikator Komunikator adalah pelaku yang menyampaikan pesan kepada pihak lain. Pelaku penyampai informasi ini bisa seorang individu (penulis, pembicara, blogger, dan lainlain), bisa dalam bentuk kelompok, atau organisasi komunikasi (radio, TV, surat kabar, majalah, dan lain-lain). c) Komunikan Komunikan adalah pihak yang menerima pesan atau informasi dari komunikator. Pelaku penerima informasi ini bisa seorang individu maupun organisasi. d) Pesan Pesan adalah keseluruhan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Sebuah pesan memiliki tema utama sebagai pengarah dalam usaha untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Komunikasi yang baik adalah yang memiliki pesan untuk diterima oleh pihak lain yang berkaitan. e) Saluran (Kanal) Saluran atau kanal adalah media yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada pihak lain. Kanal ini bisa formal maupun informal. f) Hasil (Effect) Effect adalah hasil akhir dari komunikasi dimana bentuknya adalah perubahan perilaku dan sikap dari komunikan. Perubahan tersebut bisa sesuai harapan atau tidak sesuai dengan harapan komunikator. 2.5

Komunikasi antar profesional kesehatan Dalam suatu pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan yang telibat bukan hanya satu

profesi, tetapi berasal dari berbagai profesi yang masing-masing bertanggung jawab memberi pertolongan kepada pasien (klien) sesuai bidang keilmuannya. Seluruh tim ini memiliki satu tujuan yang sama yaitu mengatasi masalah kesehatan klien. Keragaman fokus seluruh pelayanan dan bidang garapan membuat seluruh tim kesehatan bekerja secara mandiri untuk mengatasi masalah kesehatan klien sesuai disiplin ilmu. Pada sebuah rumah sakit setidaknya terdapat Dokter, Perawat, Ahli gizi, Fisioterapis, Radiologi dan Analis medis. Semakin komplek pelayanan kesehatan, jenis pemberi pelayanan kepada pasien (klien) pun makin beragam.

6

Karena ada kesamaan tujuan, yaitu mengatasi masalah kesehatan, dapat dikatakan bahwa perawat dan petugas kesehatan lain merupakan mitra sejajar dlam rangka memberi sumbangsih bagi pencapaian tujuan. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa sering kali bidang garapan profesi saling tumpang tindih sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga tidak sempat melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan di bidang profesi lain Sebagai satu tim, untuk meningkatkan kinerja profesional dan menjalankan kemitraan secara efektif diperlukan suatu bentuk komunikasi yang berkesinambungan antar profesi dan keefektifan komunikasi antar dan intra profesi kesehatan. a) Komunikasi antar profesi perekam medis Telah disadari bersama bahwa tenaga perekam medis harus bekerja sepanjang waktu untuk memberi pelayanan pemenuhan kelengkapan dokumen rekam medis klien. Perekam medis merupakan profesi yang melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam medis dan informasi kesehatan, dan komunikasi antar perekam medis yang terlibat dalam tim klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit klien harus selalu dilakukan untuk mencegah terputusnya proses pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Gangguan komunikasi antar perekam medis dapat mengakibatkan proses kinerja terhenti, kinerja evaluasi isi rekam medis juga akan menurun, bahkan menghambat pemenuhan tujuan pencatatan dan pelaporan data surveilans. Sebagai suatu tim, tenaga perekam medis harus memperhatikan kekompakan tim yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama yang baik antar anggota Tim. Kerja sama ini mengandung unsur berbagi tugas untuk dikerjakan beberapa perekam medis untuk mencapai tujuan pencatatan data pasien yang optimal, supaya kerja sama ini berhasil baik diperlukan ada beberapa hal : 1. Kesesuaian pemahaman tentang tujuan mengumpulkan data penyakit, kematian, tindakan dan dokter yang dikelompokkan pada indeks 2. Kesediaan untuk menerima umpan balik antar anggota tim perekam medis 3. Terciptanya rasa solidaritas kelompok 4. Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam tim 5. Pendelegasian Salah satu masalah yang sering menimbulkan ketidakpuasan pasien adalah komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya, atau antar petugas kesehatan sendiri. Semakin banyak jenis komunikasi yang ada pada suatu

7

organisasi kesehatan, kemungkinan terjadinya gangguan komunikasi juga lebih besar. Ada 3 penyebab yang dapat berdampak terhadap hubungan antar petugas kesehatan, yakni: (1) role stress, (2) lack of interprofessional understanding, dan (3) autonomy struggles. Konflik antar petugas kesehatan sangat penting karena pada gilirannya akan mempengaruhi komunikasi antar petugas serta kualitas pelayanan kepada pasien. Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan pemahaman terhadap jenis komunikasi di organisasi layanan kedokteran, bagaimana komunikasi dilaksanakan, identifikasi masalah komunikasi, penyebab hambatan komunikasi dan bagaimana mengatasi hambatan tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Semangat kerjasama antar petugas kesehatan sangat penting bagi suksesnya suatu pelayanan kesehatan. 

Sumber Ketidakpuasan Pasien Salah satu masalah yang sering menimbulkan ketidakpuasan pasien adalah komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya, atau antar petugas kesehatan sendiri. Kadang-kadang kecacatan atau kematian terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa semangat kerjasama antar petugas kesehatan sangat penting bagi suksesnya suatu pelayanan kesehatan.4,5 Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Sayangnya semangat untuk bekerjasama tersebut kadang-kadang tidak tampak. Pasien sering merasa bingung karena dua dokter yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan keluarganya.



Jenis Komunikasi Berbagai jenis komunikasi antar petugas dapat terjadi di fasilitas kesehatan, bergantung pada besar dan struktur organisasi fasilitas tersebut. Komunikasi dalam satu puskesmas kelurahan akan sangat berbeda dengan komunikasi dalam puskesmas kecamatan. Komunikasi dalam klinik 24 jam akan sangat berbeda dengan rumah sakit daerah tingkat II, lebih-lebih bila di bandingkan dengan rumah sakit rujukan. Secara umum, jenis komunikasi antar petugas yang dapat terjadi di suatu organisasi layanan kedokteran yang besar antara lain: (1) Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan, (2)

8

Komunikasi antara dokter dengan perawat/bidan, dan (3) Komunikasi antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi antara dokter spesialis dengan dokter ruangan atau antar dokter spesialis yang merawat pasien, (4) Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan petugas apotik, (5) Komunikasi antara dokter/ bidan/perawat dengan petugas administrasi/keuangan, (6) Komunikasi antara

dokter/bidan/perawat

dengan

petugas

pemeriksaan

penunjang

(radiology, laboratorium, dsbnya). Jenis-jenis komunikasi tersebut tentunya bisa lebih banyak lagi bergantung kepada besarnya organisasi dan banyaknya jenis pelayanan yang diberikan. Semakin banyak jenis komunikasi yang ada pada suatu organisasi tersebut, kemungkinan terjadinya gangguan komunikasi juga lebih besar. Pemahaman terhadap jenis komunikasi di organisasi layanan kedokteran, bagaimana komunikasi dilaksanakan, identifikasi masalah komunikasi, penyebab hambatan komunikasi dan bagaimana mengatasi hambatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. 

Cara Komunikasi Komunikasi dalam suatu organisasi kesehatan dapat berupa tulisan dan atau komunikasi yang bersifat verbal serta non-verbal. Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta surat edaran. Pada rekam medik, riwayat penyakit, diagnosis, rencana kerja dan instruksi pengobatan pasien dituliskan. Rekam medik menjadi sumber informasi siapapun yang ikut merawat pasien tersebut masa kini atau suatu saat nanti, bahkan pasien pun berhak membaca rekam medik tersebut, karena itu kelengkapan dan kejelasan tulisannya menjadi sangat penting. Penulisan resep pada dasarnya adalah memberikan instruksi kepada petugas apotik untuk memberikan obat kepada pasien sesuai dengan keinginan si penulis, sedangkan surat edaran biasanya dikeluarkan oleh direktur utama rumah sakit, direktur medik, atau kepala divisi, bergantung isi dan kepada siapa surat edaran tersebut ditujukan. Cara komunikasi lainnya antar petugas kesehatan adalah komunikasi verbal dan non-verbal. Cara ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk misalnya komunikasi interpersonal yang melibatkan dua atau beberapa orang saja, atau dalam bentuk pertemuan yang bisa melibatkan banyak orang. Pada komunikasi interpersonal, komunikasi verbal dan non-verbal digunakan baik secara tersendiri, atau sebagai pendukung dari komunikasi tulisan yang dilakukan.6 Sebagai contoh seorang dokter yang telah menuliskan instruksi pengobatan, menjelaskan instruksinya tersebut

9

kepada perawat atau bidan. Pada pertemuan apapun akan terjadi komunikasi verbal dan non-verbal antar peserta pertemuan. Sangat penting bagi hadirin untuk menguasai keterampilan komunikasi interpersonal agar pertemuan dapat membuahkan hasil yang optimal. Konferensi kasus merupakan contoh pertemuan yangdiharapkan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi pasien.

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Komunikasi merupakan landasan bagi profesi perekam medis saat melakukan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti. Kemampuan dalam menerapkan komunikasi antar perekam medis sangatlah penting. Karena, komunikasi dan koordinasi diperlukan untuk menciptakan keselarasan kerja antar perekam medis dan memungkinkan tanggungjawab yang dibagi secara optimal sebagai upaya turut melancarkan proses pendaftaran pasien hingga pasien pulang. Jika terdapat gangguan antar perekam medis, maka dapat mengakibatkan proses kinerja terhenti, kinerja evaluasi isi rekam medis juga akan menurun. Sebagai suatu tim, antar perekam medis harus memperhatikan kekompakan tim yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama yang baik antar anggota Tim. Supaya kerja sama ini berhasil baik diperlukan ada beberapa hal : 1. Kesesuaian pemahaman tentang tujuan mengumpulkan data penyakit, kematian, tindakan dan dokter yang dikelompokkan pada indeks 2. Kesediaan untuk menerima umpan balik antar anggota tim perekam medis 3. Terciptanya rasa solidaritas kelompok 4. Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam tim 5. Pendelegasian

3.2

Saran 1. Disaat antar perekam medis saling berkomunikasi diharapkan masing masing menjaga etika dan saling menghormati/menghargai 2. Dalam menyapaikan pesan, gagasan maupun ide harus menggunakan etika-etika dalam berkomunikasi. 3. Untuk melakukan komunikasi antar petugas rekam medis diperlukan norma – norma yang dapat membantu dalam melakukan komunikasi yang baik antar petugas rekam medis. Yang pada akhirnya akan sangat membantu saat mengisi kelengkapan dokumen rekam medis.

10

11

4. Komunikasi antara petugas rekam medis yang sudah baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar terjadi pertukaran informasi yang baik berkaitan dengan pekerjaan di antara petugas rekam medis, sehingga apabila terjadi kesulitan kerja dapat diatasi secara bersama-sama. Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca dapat mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi antar petugas rekam medis membutuhkan komunikasi yang baik. Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html http://rsj.babelprov.go.id/content/komunikasi-antar-profesional-kesehatan https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://rsj.babelprov.go.id/cont ent/komunikasi-antar-profesionalkesehatan&ved=2ahUKEwjA3byx4IDhAhXxmuYKHdjaBhEQFjAGegQICRAB&usg=A OvVaw3KPgPYoMJe-qzxjR3myyno https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.pdfcoke.com/doc/ 145226711/Komunikasi-Antar-PetugasKesehatan&ved=2ahUKEwjA3byx4IDhAhXxmuYKHdjaBhEQFjADegQIBxAB&usg= AOvVaw2XJO28OUcLnyxSHwEtOctb https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.pdfcoke.com/doc/ 246066548/MAKALAH-REKAMMEDIS&ved=2ahUKEwjA3byx4IDhAhXxmuYKHdjaBhEQFjACegQIARAB&usg=AO vVaw1GiYEbKysli7wymEODLBre

12

More Documents from "Maulidina Zahrah"

Makalah.docx
July 2020 10
Tanda Hati Kita Mati#
November 2019 30
Kawan#
November 2019 37