Makalah_dasar-dasar_manajemen_pengorgani.docx

  • Uploaded by: Tio Ayahnya Athar
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_dasar-dasar_manajemen_pengorgani.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,749
  • Pages: 19
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN PENGORGANISASIAN DESAIN ORGANISASI WEWENANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengantar Manajemen dibimbing oleh Agrasadya, S.E., M.M

Disusun Oleh: Kelompok 2 1. Cahyaningtyas Paramuditha

181010551438

2. Firman Nurdiansyah

181010551416

3. Indah Adiya

181010551489

4. Widya Purwanti

181010551371

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2019

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha pemurah lagi Maha penyayang. Dengan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen ini dengan baik walaupun kurang sempurna. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam. Dan tak lupa juga ribuan terima kasih kami kepada dosen pembimbing untuk mata kuliah serta teman-teman yang membantu pembuatan makalah ini hingga selesai. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa/i di Universitas Pamulang dan dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran. Yang Maha sempurna memang Allah SWT semata, tetapi kita sebagai hambaNya wajib untuk berusaha menjadi yang lebih baik, maka dari itu dengan senang hati kami menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dengan tercapainya kebaikan. Akhir kalam, semoga Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya senantiasa tercurahkan kepada kita. Amin ya rabbal alamin.

Tangerang Selatan, Maret 2019

Penyusun

i

DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR .........................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................ii BAB IPENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang ..................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah .............................................................................1

1.3

Tujuan ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Pengorganisasian.............................................................2

2.2

Struktur Organisasi ...........................................................................4

2.3

Proses Pengorganisasian ...................................................................11

2.4

Desain Organisasi.............................................................................

2.5

Penerapan-Penerapan Organisasi.....................................................

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan ......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................18

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengorganisasian itu dirumuskan sebagai proses menciptakan struktur sebuah organisasi. Proses itu penting dan melayani banyak tujuan. Tanggapa bagi para manager adalah merancang struktur organisasi yang memungkinkan para karyawan untuk mengerjakn pekerjaan mereka secara efektif dan efisien sementara mencapai sasaran –sasaran dan tujuan –tujuan organisasi. Beberapa tujuan pengorganisasian yaitu: membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatan-jabatan yang terperinci,membagi-bagi tugas dan tanggungjawab yang berkaItan dengan masing-masing jabatan,mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi,mengelompokkan pekjerjaan-pekerjaan kedalam unit-unit,membangun hubungan dikalangan individu ,kelompok,dan departemen,menetapkan garis-garis wewenang formal,mengelokasikan dan memberikan sumberdaya organisasi. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud definisi dari Pengorganisasian ? 2. Bagaimana Struktur dan Desain dari Organisasi ? 3. Bagaimana Proses Pengorganisasian ? 4. Bagaimana Cara Menerapkan Pengorganisasian ? C. Tujuan 1. Mengetahui tentang Pengorganisasian 2. Memahami Struktur dan Desain Organisasi 3. Mengetahui Proses dan Penerapan-Penerapan Organisasi

1

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pengorganisasian Organisasi berasal dari istilah yunani organon dan istilah latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan menurut Chester I. Barnard organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Ada tiga ciri-ciri suatu organisasi yaitu : a. Adanya sekelompok orang b. Antarhubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis dan, c. Keja sama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan. Dengan ketiga ciri diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. b. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubunganhubungan, kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan. 2. Organisasi Formal dan Informal Organisasi formal, sebenarnya tidak lain daripada organisasi statis, yaitu suatu sistem kerja sama yang diakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antarperorangan tanpa tujuan bersama yang didasari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak disadari itu untukyujuan bersama.1 A. Pengertian Organisasi Kata organisasi mempunyai pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses

1

Manullang, dasar-dasar menajemen, (Yogyakarta:UGM Press, 2012) hlm 60

2

pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkkan dan mengatur seta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dapat di capai dengan efisien. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur : 1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaiakan, atau terlalu ringan sehinnga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu. 3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota

organisasi

menjadi

kesatuan

uyang

terpadu

dan

harmonis.

Mekanisme

pengkoordinasian ini akan membat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasidan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang merusak.2

2. Struktur Organisasi Struktur sebuah organisasi adalah sarana untuk menolong para manajer mencapai sasaran mereka. karena sasaran itu diturunkan dari strategi keseluruhan organisasi, masuk akal bahwa strategi dan struktur itu seharusnya erat berkaItan. Lebih tegasnya, struktur harus mengikuti strategi. Apabila manajer-manajer mengubah strategi organisasi dengan bermakna, mereka terpaksa memodifikasi struktur untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Kebanyakan kerangka kerja kontingensi strategi struktur yang ada sekarag cenderung pada tiga dimensi strategi yang berbeda-beda.(1) inovasi, yang mencerminkan usaha organisasi untuk mengejar inofasi yang berarti dan unik, (2) minimAlisasi biaya, yang mencerminkan usaha organisasi untuk melakukan pengendalian biaya secara ketat, (3) imitasi, yang mencerminkan usaha organisasi untuk meminimalkan resiko dan memaksimalkan peluang maba dengan meniru pemimpin-pemimpin pasar. Para inovator membutuhkan fleksibilitas dan aliran bebas informasi dalam struktur yang organik sementara mereka yang memiimalkan biaya mencari efisiensi, kemantapan, dan kendalikendali ketat yang ada pada struktur mekanistis. Para peniru menggunakan ciri-ciri struktural dari masing-masing. mereka menggunakan ciri-ciri struktur mekanistik untuk mempertahankan kendali

2

Hani Handoko, manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2008) hlm 168

3

ketat dan biaya-biaya rendah tetapi kemudian akan menciptakan lebih banyak difisi atau sub yunit organisasi organik untuk mengejar arah baru. Sebuah struktur organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi dengan mana tugas-tugas pekerja dibagi-bagi,dikelompokkan ,dan dikoordinasikan. Organisasi mempunyai struktur yang menentukan bentuknya . Bila mendesain struktur sebuah organisasi ,seorang manager perlu menentukan enam unsur penting :spesialisasi kerja ,departementalisasi ,rantai komando ,rentang kendali,sentralisasi dan desentralisasi,dan formalisasi.ketika para manager menyusun atau mengubah struktur sebuah organisasi ,mereka terlibat dalam desain organisasi,suatu proses yang melibatkan keputusan-keputusan mengenai ke enam unsur . 1. Spesialisasi kerja Konsep spesialisasi kerja dapat dirunut kembali beberapa abad ke pembahasan Adam Smith mengenai pembagian kerja dan kesimpulanya bahwa pembagian kerja menyebabkan meningkatnya produktivitas karyawan. Sekarang ini kita menggunakan istilah spesiaLisasi kerja ,atau pembagian kerja ,untuk melukiskan sejauh mana tugas-tugas di organisasi di bagi-bagi menjadi pekerjaanpekerjaan tersendiri. Hakikat spesialisasi kerja ialah bahwa seluruh pekerjaan tidak dilakukan oleh satu individu melainkan dipecah-pecah menjadi langkah-langkah dengan setiap langkah diselesaikan oleh orang yang berbeda.setiap karyawan megkhususkan diri untuk mengerjakan bagian kegiatan bukanya seluruh kegiatan itu . Pelatih karyawan untuk berspesialisasi adalah lebih efisien dari sudut pandang organisasi sebab lebih mudah dan lebih murah untuk mencapai dan melatih para pekerja guna mengerjakan tugas-tugas terperinci,berulang-ulang ,dan terbatas dari pada mencari dan melatih para pekerja untuk melakukan segala tugas pekerjaan. 2.Departementalisasi Setelah pekerjaan-pekerjaan dibagi-bagi melalui spesialisasi kerja ,perlulah untuk mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ini kembali bersama-sama agar tugas-tugas yang sama dapat dikoordinasikan. Landasan yang digunakan untuk mengelompokkan tugas-tugas guna mencapaI sasaran organisasi itu disebut Departementalisasi. Setiap organisasi akan memiliki cara khasnya sendiri dalam menklasifikasikan dan menggolong kegiatan-kegiatan kerja.

Manajer Pabrik PAbrik Manajer Rekayasa

Manajer akunting

Manajer Pabrikasi

Manajer Sumber daya manusia

Manajer Pembelian

4

Departementalisasi menurut fungsi dapat digunakan dalam segala jenis organisasi meskipun fungsi-fungsinya berubah guna menggambarkan kegiatan-kegiatan kerja dan sasaran-sasaran organisasi tersebut. Keuntungan utama jenis pengelompokan ini adalah mendapatkan efisiensi dari mempersatukan kekuasaan-kekuasaan serupa dan orang-orang yang memiliki keterampilanketerampilan ,pengetahuan ,dan orientasi yang sama ke dalam unit-unit yang sama. Kegiatan-kegiatan kerja dapat pula didepartementalisasikan menurut jenis produk yang dihasilkan organisasi tersebut artinya Departementalisasi Produk Bombardier,Ltd.

Sektor angkutan masal

Divisi Produk danD Rekreasi

Sektor Kendaraan Rekreasi dan Umum

Divisi Perlengkapan Industri

Divisi Perlengkapan

Sektor Produk Kereta

Divisi Produk Rel dan Dlesel Bombardier-Rotax (Gunskirchen)

Pada gambar diatas mengilustrasikan jenis pengelompokan ini sebagaimana yang digunakan oleh Bombardier Ltd.,sebuah perusahaan kanada. Masing-masing wilayah produk penting dalam perusahaan ditempatkan dibawah wewenang seorang pejabat yang ahli,dan bertanggung jawab atas segaLa sesuatu yang ada kaitanya dengan jalur produknya. Apabila kegiatan-kegiatan sebuah organisasi lebih berkaitan dengan jasa bukanya dengan produk ,setiap jasa akan dikelompokkan secara tersendiri.Misalnya,sebuah perusahaan akutansi dapat mempunyai departemen untuk persiaapan pajak,konsultasi manajemen dan auditing. Setiap departemen akan menawarkan serangkaian jasa yang berkaitan dibawah pengarahan seorang manajer jasa. Cara lain untuk melakukan departementalisasi adalah berdasarkan geografis atau wilayah Departementalisasi Geografis Wakil Presiden Penjualan penjuAlAn

Direktur Penjualan,Wilayah barat

Direktur Penjualan,Wilayah Selatan

Direktur Penjualan,Wilayah Utara

Direktur Penjualan,Wilayah Timur

5

Pada gambar diatas fungsi penjualan ,misalnya,barang kali mempunyai wilayah barat,selatan,mid western,dan wilayah timur. Masing-masing wilayah ini ,sebetulnya,merupakan sebuah departemen yang dikoorganisasian sekitar geografis. Seandainya para pelanggan organisasi tersebar disuatu wilayah geografis yang luas, bentuk departementalisasi macam ini dapat berharga. Departementalisasi Proses Pengawas Pabrik

Manajer Departemen Pengergajian

Manajer Departemen Pengetaman & Pembelahan

Manajer Departeme n perakitan

Manajer Departemen Pengamplas & Pendempulanan & Pende

Manajer Departemen Penghalusan

Manajer Departemen Pengapalan dan pengawasan

Pendekatan ini memberikan dasar bagi pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja yang homogen.Departentalisasi proses ini dapat pula digunakan untuk memproses pelanggan maupun produk.Misalnya,seandainya anda pernah pergi ke kantor kepolisian lalu lintas untuk mendapatkan izin mengemudi, boleh jadi anda melewati beberapa departemen sebelum anda mendapatkan SIM anda. Kategori terakhir departementalisasi adalah dengan menggunakan jenis Departementalisasi pelanggan tertentu yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Direktur Penjualan

Manajer Pelanggan eceran

Manajer Pelanggan Grosir

Manajer Pelanggan Pemerintah

Departementalisasi pelanggan ini tetap sangat populer sebagai pendekatan terhadap departementalisasI. Untuk memantau kebutuhan-kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan untuk lebih mampu menanggapi perubahan-perubahan didalam kebutuhan-kebutuhan.Misalnya,L.L Bean merestrukturisasi sekitar setengah lusin kelompok pelanggan berdasarkan apa yang biasanya dibeli oleh pelanggan dari perusahaan itu. Penataan ini memungkinkan perusahaan tersebut memahami pelangganya lebih baIk dan menanggapi permintaan –permintaan dilengkapi dengan penggunaan timtim lintas fungsional yang melampaui garis departemen tradisional.

6

3.RANTAI KOMANDO Selama tahun 1960-an dan 1970-an ,konsep rantai komando merupakan landasan mendasar desain organisasi. sebagaimana disaksikan ,sekarang ini konsep tersebut jauh berkurang bobot ,tetapi para manajer masih harus merenungkan implikasinya apabila mereka menentukan bagaimana cara terbaik untuk membangun organisasi mereka. Rantai komando adalah sebuah garis wewenang yang tak terputus yang membentangi dari tingkat atas organisasi terus sampai tingkat paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa. Rantai itu menolong para karyawan menentukan siapa yang harus dituju apabila mereka menghadapi suatu masalah dan juga kepada siapa mereka bertanggung jawab. Rantai komando membicarakan tiga konsep serupa yaitu :Wewenang ,Tanggung jawab ,Kesatuan Komando. 4.RENTANG KENDALI Konsep rentang kendali merujuk pada beberapa banyak anak buah yang dapat di awasi secara efektif efisien oleh seorang manajer. Masalah rentang kendali mendapat sejumlah perhatian sejak para penulis awal bidang manajemen .Meskipun tidak ada kesepakatan mengenai angka ideal tertentu, para penulis ini menyukai rentang yang kecil biasanya tak lebih dari enam guna mempertahankan kendali yang ketat. Untuk memahami rentang kendali yang paling efektif dan efisien semakin ditentukan dengan melihat pada sejumlah fariabel kontinguensi.Konsep rentang kendali sangat penting ,konsep tersebut menentukan jumlah tingkatan dan jumlah manajer yang dimiliki sebuah organisasi .Kalau segala sesuatunya sama ,semakin luas atau semakin lebar rentang kendali ,semakin efisienlah desain organisasi itu. Memperbandingkan Rentang Kendali Anggota pada Setiap Tingkatan

Paling Tinggi

Mengandaikan rentang 4 orang mengandaikan rentang 8 orang

1

1

1

2

4

8

3

16

64

4

64

512

5

256

4,096

6

1,024

7

4,096 7

tingkat organisasi (paling rendah)

Rentang 4 orang:

Rentang 8 orang

karyawan:

Karyawan

= 4,096

Para manager (Tingkat 1-6)=1,365

=4,096

Para manager(Tingkat 1-5) =585

Kecenderungan dalam tahun terakhir ini adalah ke arah rentang kendali yang lebih luas. Sesuai usaha organisasi itu untuk mengurangi biaya ,memangkas biaya overhead, mempercepat pengambilan keputusan ,meningkatkan keluwesan ,lebih dekat kepelanggan dan memberi kuasa pada karyawan .Tetapi untuk menjamin agar kinerja tidak merosot karena rentang yang lebih luas ini ,organisasi telah melakukan investasi besar-besaran dalam pelatihan karyawan. Para manajer menyadari bahwa mereka dapat menangani rentang yang lebih luas manakala para karyawan mengenai pekerjaan mereka luar dalam atau dapAt berpaling kepada rekan kerjanya apabila mereka mempunyai pertanyaan. 5.SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI Dalam organisasi tertentu ,para manajer puncak mengambil semua keputusan dan para manajer tingkat yang lebih rendah hanya melaksanakan petunjuk-petunjuk itu. Pada sejumlah organisasi ,pengambilan keputusan itu didorong kebawah melalui tingkatan manajemen kepada para manajer yang paling dekat dengan tindakan tersebut. Sentralisasi melukiskan sejauh mana pengambilan keputusan itu terkonsentrasi ditingkat atas organisasi. Apabila manajemen puncak mengambil keputusan-keputusan penting organisasi tersebut dengan sedikit atau tanpa masukan dari para karyawan tingkat yang lebih rendah ,maka organisasi itu tersentralisasi. Sebaliknya, semakin karyawan tingkat rendah memberi masukan atau betul-betul diberi kebebasan untuk mengambil keputusan, maka perusahaan itu makin terdesentralisasi.Ingatlah bahwa konsep sentralisasi –Desentralisasi itu bersifat relatif, bukan absolut. Apa yang dimaksud dengan ini adalah bahwa sebuah organisasi itu tidak pernah sepenuhnya tersentralisasi atau terdesentralisasi.

8

Faktor yang mempengaruhi jumlah Sentralisasi Dan Desentralisasi Lebih banyak sentralisaSi

Lebih banyak Desentralisasi

◦Lingkunganya stabil

◦Lingkunganya komplek,tidak pasti

◦Para manaJer tingkat rendah tidak semahir atau

◦Para manajer tingkat bawahnya mampu dan

perpengalaman dalam mengambil keputusan

berpengalaman dalam mengambil keputusan

,seperti manajer tingkat atas ◦Para manajer tingkat rendah tidak ingin ikut serta dalam keputusan-keputusan

◦Para manajer tingkat rendah menghendaki suara dalam keputusan ◦Keputusan-keputusanya relatif kurang

◦Keputusan-keputusan yang penting

penting

◦Organisasi itu menghadapi suatu krisis atau

◦Budaya perusahaanya terbuka

resiki gagalnya perusahaan

memungkinkan para manajer mempunyai

◦Perusahaan terlampau besar ◦Pelaksanaan strategi perusahaan yang efektif

pengaruh atas apa yang terjadi ◦Perusahaanya secara geografis terpencar

tergantung pada para manajer yang mempunyai

◦Pelaksanaan strategi perusahaan yang efektif

tak menentukan apa yang terjadi.

tergantung pada ketertiban para manajer dan fleksibilitasnya untuk mengambil keputusankeputusan.

6.FORMALISASI Formalisasi menunjuk pada sejauhmana pekerjaan-pekerjaan didalam organisasi itu dilaKukan dan sejauhmana tingkah laku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur. Apabila sebuah pekerjaan sangat diformalisasi, maka orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut mempunyai kebebasan minimum atas apa yang harus dilakukan, kapan hal itu harus iselesaikan, dan bagaimana ia harus melakukannya. para kariyawan dapat diharapkan senantiasa menangani masukan yang sama dengan cara yang persis sama, menghasilkan keluaran yang seragam dan konsisten. dalam organisasi dengan formalisasi tinggi, terdapat uraian jabatan yang tegas, banyak peraturan organisasi dan prosedur yang telah dirumuskan dengan jelas mencangkup proses kerja.3

3

Robbins stephen, manajemen, (Jakarta:PT Prenhalindo,1999) hlm 282

9

Struktur organisasi dapat di definisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan keduduka, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu ohrganisasi. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut : 1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Chaldler telah menjelaskan hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan – perusahaan industri di Amerika. Dia menyimpulkan bahwa struktur mengikuti strategi. Strategi akan menjelaskan bagaimana wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para maenjer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengarihi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah. 2. Teknologi yang digunakan.

Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi

barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaanmobil yang menggunakan teknologi industri masal akan memerlukan standardisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi yang diutamakan perubahan mode. 3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemarmpuan dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. 4. Ukuran organiasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat. Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari : 1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pemagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi). 2. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang di rencanakan. 3. Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi. 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembutan keputusan, yang menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.

10

5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.4

3. Proses Pengorganisasian 1. Memerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan orgnisasi. Setiap organisasi yang dibentuk dengan seperangkat tujuan: misalnya rumah-rumah saakit diadakan untuk merawat orang sakit, peusahan dibentuk untuk menghsailkan barang dan jasa, pencapai setiap tujuan jelas sekali dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan organisasi, peratama-tama harus ditentukan tugas organisasi keseluruhan. Sebagai contoh, sebelum organisasi rumah sakit dapat membantu orang yang sakit, mereka haru membeli peralatan, mempekerjakan dokter dan pengawai profesional dan non profesiaonal lainya. 2. Pembagian kerja Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyengngkan dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang. Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja. Dengan demikian, pekerjaan organisasi harus dibagi secara tepat diantara anggotanya 3. Pemisaaan pekerjaan (Pendepartemenan) Mengkombinasikan pekerjaan anggota perusahaan dalam cara yang logis dan efisien. Pada suatu perushaan memperbesar ukurannya dan mengangkat pengawai lebih banyak untuk melakukan beragai aktivitas, maka pekerjaan masing-masing kelompok anggota perlu dikaitkan/dipadukan. Departemen-departemen yang umum dijumpai dalam perusahaan menu faktur adalah  Penjualan  Produksi  Akuntansi  Personalia  Pemasaran Dalam depertemen tertentu dapat karyawan-karyawan yang memiliki jumlah keterampilan dan tingkat keahlian yang berbeda-beda, dimana intreraksi antara mereka diatur dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

4. Koordinasi pekerjaan

4

Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 2008) hlm 191

11

Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuaan yang harmonis. Pada waktu individu dalam departemen melaksakan aktivitasaktivitas sendiri, tujuan organisasi secra menyeluruh mngkin akan terabaikan atau mungkinn timbul konflik diantara anggota. Sebagai contoh, manajer pemasaran dalam suatu perusahaan menufaktur boleh jadi mendesak adanya penggaran pengiklanan yang lebih besar untuk memacu/ menarik permintaan sedangkan perusahaan lebih menaruh perhatian pada penanaman modal dalam peralatan otomatis untuk memperkecil pengeluaran biaya produksi 5. Monitoring dan reorganisasi Memunitor evektivitas organisai dalam pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Karna pengorganisasian meruakan suatu suatau proses yang berkelanjutan, maka diperluakan adanya penilaian ulang terhadapat keempat langkah sebelumnya secara berkala. Banyak organisasi yang berkembang tanpa terancana, mengadakan penambahan dan perubahan struktur dari waktu ke waktu sebagai kebeijkan tektis untuk mencapai tujuan spesifik menentukan struktur organisasi yang aktual diantara faktor-faktor itu adalah:  Teknologi yang digunakan  Lingkungan operasi dan  Pandangan hidup yang dianut anggotanya Tidak ada cara terbaik untuk merancang struktur yang dapat diterapakan bagi semua organisasi. Struktur yang di inginkan berbeda-beda, bergantung pada masing-masing organisasi.5

4. Desain Organisasi Ada empat faktor pokok struktur organisasi yang mempengaruhi rancang banggun struktur organisasi yaitu: 1. Strategi atau rencana untuk mencpai tujuan perusahaan 2. Teknologi yang digunakan untuk meleksanakan strategi 3. Orang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsinya 4. Ukuran organisasi secara keseluruhan Strategi akan menentukan bagaimana jalanya wewenang dan komunikasi diatur diantara para manajer dan sub unit. Starategi mempengaruhi informasi yang mengalir disepanjang perajalan jalur tersebut, serta mekenisme perencanaan dan pengambilan keputusan. Bentuk teknologi yang digunakan dalam organisasi juga akan mempengaruhi cara penagturan organisasi. Sebagai contoh: teknologi produksi massal dan isdustri mobil melibatkan kadar

5

Sri wiludjeng, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta:Graha ilmu, 2007)

12

standarisasi dan spesialisasi aktivitas yang tinggi. Teknologi juga mempengaruhi mekanisme koordinasi, tingkat pengambilan keputusan dan ukuran unit—unit organisasi. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya mempengaruhi strukturnya. Organisasi yang lebih besar cendrung memiliki spesialisasi lebi besar dan lebih formal(standarisasi lebih besar). Ditinjau dari unsur-unsur struktur organisasi, kita bisa menganalisis struktur organisasi dalam kaitanya dengan unsur-unsur struktur organisasi. Ada lima unsur struktur organisasi: 1. Spesialisasi aktivitas 2. Standarisasi aktivitas 3. Koordinasi aktivitas 4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan 5. Ukuran unit kerja Spesialisasi aktivitas, mengacu (menyangkut) pada spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh orgnisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas tersbut ke dalam unit kerja (departementasi). Bagan organisasi sebagai perwujudan struktur organisasi, melukiskan tata pembagian dan

tata

hubungan kerja formal antara unit-unit kerja dan antara pejabat-pejabat yang akan diserahi tanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas unit. Dengan adanya bagan organisasi, orang dapat melihat lima aspek penting struktur organiasi sebagai berikut: 1. Bagaimana tata-pembagian kerja formal antar unit-unit organisasi 2. Bagaimana tata-hubungan kerja antara para manajer dengan pejabat-pejabat dibawahnya 3. Apa macam-macam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab setiap unit kerja 4. Bagaimana departemensasi dilaksanakan pada organisasi tersebut 5. Bagaiman jenjang jabatan secara keseluruhan dari jabatan tertiggi sampai yang terendah. 6

6

Agus Subardi, Manajemen Pengantar, (Yogyakarta:STIM YKPN, 2008)

13

5. Penerapan-Penerapan Desain Organisasi Desain-desain organisasi manakah yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti ford,toshiba,mari kita tijau berbagai desain organisasi yang mungkin sudah anda lihat dalam organisasi-organisasi sekarang. Struktur sederhana ,kebanyakan organisasi berawal sebagai usaha wiraswasta dengan struktur sederhana yang terdiri atas pemilik atau pemilik-pemilik dan para karyawan .struktur sederhana itu lebih dirumeskan secara negatif dari pada positif .stuktus sederhana ini bukanlah strutur yang rumit.apabila anda pekerja atau pernah atau pernah berurusan dengan sebuah organisasi yang tampaknya hampir tidak mempunyai struktur,boleh jadi organisasi itu berstruktur sederhana. Struktur fungsional,mengembagkan konsep departementalisasi fungsionaL,yang telah dibicarakan dimuka,keseluruhan organisasi tersebut.Dibawah struktur fungsional ,manajemen merancang sebuah organisasi berdasarkan pengelompokan khusus pekerjaan yang berkaitan atau yang serupa .Kekuatan struktur fungsional terletak dalam keuntungan-keuntungan penghematan biaya yang terjadi karena spesialisasi.Mempersatukan keahlian yang serupa menimbulkan penghematan karena volume,meminimalkan duplikasi orang maupun peralalatan .Kelemahan strutur fungsional ini ialah bahwa organisasi tersebut dapat kehilangan pandangan terhadap kepentingan keseluruhanya organisasi yang terbaik dalam usaha yang mengejar sasaran fungsional. Struktur divisi adalah struktur organisasi yang terdiri atas unit-unit atau divisi-divisi terpisah.Beberapa divisinya mencangkup Raddisson Hotel dan TGI Friday adalah contoh-contoh organisasi dengan struktur divisi .setiap unit atau divisi dalam struktur divisi mempunyai otonomi atau relatif terbatas ,dengan seorang manajer divisi yang bertanggung atas kinerja yang menjalankan kewenangan strategis maupun pembuat keputusan atau unitnya.Kekuatan struktur ini iaLah bahwa struktur tesebut memusatkan perhatian pada hasil.Para pejabat divisi bertanggung jawab pada apa yang terjadi dengan produk atau jasa mereka.7

7

Robbins stephen, Manajemen, (Jakarta:PT Prenhalindo, 1999) hlm 302

14

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Jadi Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara koperatif dan dikordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (devision of labor) yang memungkinkan sinergi terjadi. Sebagai contoh : pembagian kerja dalam team sepak bola : dimana ada manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang, dan pemain lainnya. Ciri-ciri organisasi ada tiga yaitu : 1. Sekelompok orang 2. kerjasama atau pembagian pekerjaan 3. tujuan bersama

15

DAFTAR PUSTAKA 1. Manullang. Dasar-Dasar Manajemen. 2012. Yogyakarta : Gajah Mada University Press 2. Stephen, Robbins. Manajemen. 1999. Jakarta : PT Prenhallindo 3. Wullijeng, Sri. Pengantar Manajemen. 2007. Yogyakarta : Graha Ilmu 4. Subardi, Agus. Manajemen Pengantar. 2008. Yogyakarta : STM YKPN 5. Handoko, Hani. Manajemen. 2008. Yogyakarta : BPFE

16

More Documents from "Tio Ayahnya Athar"