Makalah Tugas Indo Tahap 2.docx

  • Uploaded by: haruda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Tugas Indo Tahap 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,128
  • Pages: 8
PENERAPAN PRINSIP GREEN ROOF PADA ATAP BANGUNAN DI PERKOTAAN Artikel diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia oleh: Sherli Dewi Kusumah (1104184105) (TF-42-03) Syifa Nura’aini Fitria (110418) (TF-42-03) Usamah Saiful Hakiem (110418416) (TF-42-03)

PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2019

PENERAPAN PRINSIP GREEN ROOF PADA ATAP BANGUNAN

Sherli Dewi Kusumah, Syifa Nura’ini Fitria, Usamah Saiful Hakiem Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [email protected]

abstrak spasi 1, kata min 250

Kata Kunci: Atap bangunan, green roof

Latar belakang masalah minimal 4-5 paragraf) memenuhi pertanyaan mengapa anda memakai judul itu alasannya pun harus teoritis, sudut pandang terhadap kenyataan, simpulan judul Menurut pendapat A(2008, hlm 27) green roof adalah… yang kyk gini miniml 2

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini terjadi perkembangan terhadap sistem teknologi pada era revolusi industri 4.0. Kebiasaan yang biasa kita lakukan akan tergantikan dengan keberadaan teknologi masa kini, seperti kebiasaan anak muda yang dulunya lebih banyak melakukan aktivitas di luar rumah bersama teman sebaya tetapi kini hal itu tergantikan oleh keberadaan smartphone, selain itu masyarakat lebih memilih untuk menonton televisi untuk menjadi bahan hiburan ketimbang bersenda gurau bersama keluarga. Hal ini pun yang terus membuat masyarakat terbuai dengan kenyamanan teknologi dan membuat kebiasaan yang dulu sering dilakukan hilang secara bertahap. Tentunya tidak hanya ada dampak positif saja namun dampak negatif ketika kita memakai teknologi yang nampakya membuat kita nyaman dan lupa akan dampak negarifnya. Penggunaan barang elektronik seperti kulkas sebagai lemari pendingin sangat berguna bagi masyarakat tetapi berdampak pada menipisnya lapisan ozon. Keberadaan sistem anti CFC pada penggunaan AC, tetap saja pada nyatanya masih bisa mengikis lapisan ozon. Keberadaan lapisan ozon sendiri sangat penting karena berfungsi untuk menyaring benda asing yang akan masuk ke bumi ataupun menyaring radiasi yang dipancarkan matahari, jika lapisan ozon menipis maka radiasi matahari yang disaring akan menjadi lebih sedikit, Hal inilah yang akan menyebabkan pemanasan bumi atau global warming. Global

warming

sendiri

mempunyai

pengertian

menurut

pendapat

NASA(2008) ‘adalah naiknya panas suhu rata-rata permukaan bumi akibat meningkatnya kadar gas rumah kaca, menurut New Mexico Solar Energy Association ‘Pemanasan global adalah peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi karena efek gas rumah kaca, misalnya emisi CO2 (karbon dioksida) yang sumbernya berasal dari kegiatan atau aktivitas penggunaan bahan bakar yang tidak terbarukan (bahan bakar fosil) atau dari deforestasi, yang memerangkap panas yang seharusnya lepas dari Bumi’.

Masih banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming). Beberapa negara di dunia telah melakukan upaya untuk mengurangi pemanasan global seperti memperbanyak taman di area kota, mengurangi penggunaan kendaraan bertenaga motor untuk mengurangi polusi udara, penguranan penggunaan plastik dan sterofoam dan masih banyak lagi. Ada salah satu cara yang unik sebagai salah satu solusi permasalahan pemanasan global yaitu menggunakan prinsip Greenroof. Greenroof sendiri menurut kaskus (2013) adalah “atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetsi dan media tumbuh, ditanam diatas membrane anti air”. Green roof nnatinya akan ditanam diatas Gedung-gedung maupun rumah-rumah yang diharapkan dapat membantu memperbaiki lapisan ozon yang terkikis. Tanaman yang dipakai pada prinsip green roof adalah tanaman ringan seperti pucuk merah, lidah mertua, jeruk, dan lain sebagianya. Greenroof menjadi salah satu solusi untuk mengurangi masalah pemanasan global dengan menerapkan prinsip reboisasi yang dapat digunakan dilahan yang terbatas namun mengikuti perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0. Maka dari itu kami bermaksud membuat karya tulis ilmiah dengan judul “Penerapan Prinsip Green Roof pada Atap bangunan di perkotaan”. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dibatasi sebagai berikut: bentuk jd 1 paragraf 1) bla l sdflkjlkdsjf 2) djfkljfljkf 3) dsffdf

1.3. Rumusan masalah Dari permasalahan diatas kami menyimpulkan beberapa rumusan masalah, diantaranya: A. Apa itu green roof? B. Apa saja yang perlu dilakukan agar dapat menerapkan prinsip green roof? C. Bagaimana cara menerapkan prinsip green roof pada atap bangunan? 1.4 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk: A. mengetahui green roof. B. mengetahui hal yang perlu dilakukan agar dapat menerapkan prinsip green roof. C. mengetahui cara menerapkan prinsip green roof pada atap bangunan. 1.5 Manfaat Manfaat kami membuat artikel ini adalah agar dapat dipahami oleh masyarakat dan dapat membantu memperingan efek pemanasan global. 1.6 Metode penyusunan(teori+langkah-langkah) Artikel yang kami susun adalah artikel dengan sitem penulisan studi pustaka. Studi pustaka sendiri menuru Mardalis (1999) adalah mengumpulkan innforrmasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb. Langkah-langkah Studi pustaka menurut hasan (2002) dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1) mengetahui jenis pustaka yang dibutuhkan. 2) mengkaji dan mengumpulkan bahan pustaka. 3) menyajikan studi pustaka.

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sejarah 2.1 Green Roof Green roofs adalah atap dari bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas membran waterproofing. Ini merupakan upaya intensifikasi taman atap, atau upaya memadukan sistem bangunan dengan sistem penghijauan atap sehingga dapat diciptakan taman melayang (sky garden). Istilah atap hijau juga dapat digunakan untuk menunjukkan atap yang menggunakan beberapa bentuk "hijau" teknologi, seperti atap dingin, atap dengan kolektor panas matahari atau modul fotovoltaik. Atap hijau juga disebut sebagai eco-atap, oikosteges, tumbuhan atap, dan greenroofs.

2.2 Macam-macam dan tujuan dari green roof: Green roofs dibuat untuk beberapa tujuan seperti: A. menyerap air hujan B. menyediakan zona isolasi bagi penghijauan C. menciptakan habitat bagi satwa liar D. membantu untuk menurunkan suhu udara perkotaan E. mengurangi efek pemanasan global

Ada 2 macam Green Roofs yaitu: A. Atap yang luas (extensive green roof): media tanam (tanah) yang dangkal, dan tanaman yang digunakan adalah tanaman hias ringan. Taman atap ini mempunyai skala bangunan yang ringan dan sempit sehingga banyak digunakan pada bagian rumah yang tidak terlalu luas seperti garasi, atap rumah, teras, atau dinding. B. Atap intensif (intensive roof): lebih tebal dan dapat mendukung berbagai tanaman yang lebih luas tetapi lebih berat dan memerlukan perawatan lebih.

2.3 Sejarah Green Roofs Pengembangan taman atap modern (roof garden atau green roof) merupakan fenomena yang relatif baru. Teknologi taman atap pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1980-an yang selanjutnya menyebar ke berbagai negara Eropa lainnya seperti Swiss, Belanda, Austria Inggris, Italia, Perancis, dan Swedia). Bahkan saat ini diperkirakan 10% dari semua bangunan yang ada di Jerman telah memiliki taman atap. Selain Jerman, Austria (kota Linz) telah mengembangkan proyek taman atap sejak tahun 1983, demikian juga dengan Swiss yang mulai intensif mengembangkan taman atap sejak tahun 1990. Di Inggris, pemerintah kota London dan Sheffield bahkan telah membuat kebijakan khusus mengenai pengembangan taman atap. Pengembangan taman atap juga populer di Amerika meskipun tidak seintensif di Eropa. Di Amerika konsep taman atap pertama kali dikembangkan di Chicago, kemudian menjadi populer di Atlanta, Portland, Washington, dan New York (Wikipedia, 2008). Beberapa contoh proyek pengembangan taman atap yang sukses adalah Flying Green Project (Tokyo dan Hong Kong), Skyrise Greening Project (Singapura), Ecoroof Project (Berlin), Green Roof Project (New York dan Washington) (Joga, 2008).

Related Documents


More Documents from "Alexander raudatul atfal"