TUGAS RINGKASAN P4K
OLEH: Riana indah retna ningrum
201703011987
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2017
1
1.1 PERENCANAAN Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Perencanaan akan memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna untuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan (Tanu, 2018). Macam perencanaan Puskesmas yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib seperti Promosi kesehatan, PL, KIA-KB, Gizi, P2, BP dan Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan seperti UKS, Kesehatan Gigi dan Mulut, Mata, Lansia, dan
beberapa upaya pengembangan yang lain. Tahap awal dalam
merencanakan program kesehatan adalah kegiatan analisis situasi external maupun internal Puskesmas untuk melihat kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman/hambatan yang dihadapi dalam pelaksanakan program kesehatan. Analisis tersebut dinamakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) . Analisis faktor eksternal dilakukan untuk mendapatkan gambaran Peluang (Opportunity) dan Threats (Ancaman) atau dengan perkataan lain melihat faktor-faktor pendukung dan hambatan yang berasal dari luar Puskesmas. Analisis Faktor internal dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) Puskesmas itu sendiri, sehingga kita dapat memperkuat kekuatan kita dan mengurangi kelemahan kita.Selanjutnya analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dianalisis mempunyai dampak terhadap timbulnya masalah kesehatan dan masalah pelayanan kesehatan (Pua, 2018).
1.2 PERENCANAAN STRATEGIS PROGRAM KESEHATAN Perencanaan program kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalahmasalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan 1
2 yang telah ditetapkan. Perencanaan suatu program akan menjadi efektif apabila perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta. Langkah-langkah yang sering digunakan dalam melakukan perencanaan program
kesehatan
pada
dasarnya
adalah
mengikuti prinsip
lingkaran
pemecahan masalah (problem solving cycle), yang secara umum tersusun sebagai berikut : 1. Melakukan Pengumpulan Data 2. Menetapkan Prioritas Masalah 3. Menyusun Rencana Kerja Selengkapnya 4. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan
1.3 PENGANGGARAN Definisi Anggaran Kesehatan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan di awali dengan Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat-Bappenas yang mengadakan Pertemuan Pembahasan Definisi Anggaran Kesehatan Sesuai UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pada (04/06) di Bappenas. Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas dan Biro Perencanaan dan Anggaran, Staf
Ahli
Masyarakat,
Menteri Pusat
Kesehatan Pembiayaan
Bidang dan
Pembiayaan Jaminan
dan
Kesehatan
Pemberdayaan (Kementerian
Kesehatan), Direktur Perimbangan Keuangan, Direktur Anggaran I (Kementerian Keuangan),
Biro
Perencanaan
dan
Keuangan
(Badan
POM),
Dit.
Pengembangan Wilayah, Dit. Otonomi Daerah, Dit. Alokasi Pendanaan Pembangunan (Bappenas). Tujuan Penganggaran (Budgeting) adalah : 1. Agar manajer atau pimpinan organisasi bersedia melakukan perencanaan dengan seksama bagi kepentingan organisasinya 2. Mengembangkan koordinasi dan kooperasi dalam organisasi 3. Meningkatkan kepedulian anggota organisasi terhadap peran anggota dalam organisasi. Pendekatan Penyusunan Anggaran Ada tiga pendekatan dalam penyusunan anggaran, yaitu, Top-down dan Participatory 1.4 PEMANTAUAN (MONITORING) & EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 2
3 Pemantauan (Monitoring) Pemantauan (Monitoring) adalah suatu aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. Pada dasarnya kegiatan monitoring dilakukan pada saat sebuah kebijakan sedang diimplementasikan, dan dilakukan dengan tujuan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar. Beberapa tujuan dari pemantauan program antara lain : 1. Manjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai dengan
tujuan dan sasaran. 2. Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi risiko yang
lebih besar. 3. Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil monitoring
mengharuskan untuk itu.
1.5 ANGGARAN KEUANGAN Biaya
kesehatan adalah besarnya
dana
yang
harus
disediakan
untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni: 1. Penyedia pelayanan kesehatan Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. 2. Pemakai jasa pelayanan kesehatan Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. 1.6 PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN Penilaian secara umum dapat dibedakan dalam 3 jenis, yakni : 1. Penilaian pada tahap awal program Penilaian yang dilakukan disini adalah pada saat merencanakan suatu program (Formatif evaluation).2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program 3. Penilaian pada tahap akhir program Penilaian yang
3
4 dilakukan
disini
ialah
pada
saat
program
telah
selesai
dilaksanakan.
PERBAIKAN DAN RENCANA PENGANGGARAN Perbaikan prosedur penganggaran pemerintah Dalam beberapa tahun terakhir, timbul pemikiran bahwa prosedur penganggaran pemerintah tidak dapat membantu efisiensi manajemen maupun penyediaan informasi yang diperlukan oleh pembuat kebijaksanaan dan perencanaan. Kritik utamanya adalah berakaitan dengan berbagai prosedur dalam pelaksanaan dan struktur anggaran itu sendiri. Ciri pokok lain dari penganggaran program adalah bahwa penganggaran ini memfokuskan diri kepada ciri umum dan relatif pentingnya kegiatan yang akan dilaksanakan atau kepada pelayanan yang akan disediakan. Dibanding kepada sesuatu yang ingin diperoleh seperti tenaga kerja dan peralatan. Suatu struktur program dapat didasarkan pada satu atau lebih sistem klasifikasi seperti di bawah ini yaitu : 1. Kelompok sasaran (misalnya kelompok berpendapatan rendah, yang tidak
bekerja). 2. Kelompok pembeli / klien (misalnya cacat fisik, sakit jiwa) 3. Fungsi pelayanan kesehatan (misalnya preventif, kuratif) 4. Jenis kegiatan (misalnya air minum, sanitasi, imunisasi) 5.
Kategori penyakit (misalnya yang disebabkan oleh suatu pembawa penyakit, diare)
6. Tingkat pelayanan (misalnya pelayanan primer, pelayanan sekunder) 7. Area geografis (misalnya distrik) 8. Lembaganya (misalnya rumah sakit, PUSKESMAS)
4
5
5