Makalah Pendidikan Kewarganegaraan.docx

  • Uploaded by: Erlinda II
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pendidikan Kewarganegaraan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,202
  • Pages: 15
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA DOSEN : Umi Yeni Lestari S.Pd,M.Si

Di Susun Oleh : Kelompok 7 Atika Ariani Sianturi (E1042181035) Erlinda (E1042181024) Fitriana (E1042181004) Qusayra (E1042181027) Tasya Aurelya Putri Surbakti (E1042181009)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Geostrategi” ini guna menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang aspek – aspek ketahanan Nasional yang ada pada Negara Republik Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Mungkin dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang tidak kami sadari. Untuk itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai penyempurnaan untuk kedepannya.

Pontianak , 19 September 2018

Penyusun Kelompok 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak negara yang memperoleh kemerdekaannya karena perjuangan rakyat mereka yang semanagat mencapainya. Negara akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan dipertahankan oleh seluruh rakyat bersama pemerintahannya. Demikian juga dengan Indonesia. Mampukah rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan ketuhanan dan kelangsungan hidup negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatan masyarakat indonesia Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan situasi bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi indonesia juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dikembangkan dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila merupakan philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan sebagai. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia harus memiliki visi yang jelas dan terarah.

1.2 Rumusan Masalah Adapun dalam pembahasan makalah yang berjudul Geostrategi Indonesia ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian Geostrategi? 2. Bagaimana perkembangan konsep ketahanan nasional di indonesia? 3. Apa saja unsur-unsur ketahanan nasional? 4. Apa saja Sifat-sifat dalam Ketahanan Nasional? 5. Apa saja Landasan Ketahanan Nasional? 6. Meningkatkan Ketahanan Nasional Indonesia Dalam Menghadapai Era Globalisasi 7. Bagaimana pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional? 8. Apa saja ancaman terhadap Bangsa dan Negara? 9. Ketahanan Nasional pada Aspek – Aspek Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1.2.Tujuan Masalah Adapun dalam pembahasan makalah yang berjudul Geostrategi Indonesia ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian Geostrategi 2. Mengetahui perkembangan konsep ketahanan nasional di indonesia 3. Mengetahui apa saja unsur-unsur ketahanan nasional 4. Mengetahui Sifat-sifat Ketahanan Nasional 5. Mengetahui Landasan Ketahanan Nasional 6. Meningkatkan Ketahanan Nasional Indonesia Dalam Menghadapai Era Globalisasi 7. Mengerti pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional 8. Mengidentifikasi ancaman terhadap Bangsa dan Negara 9. Ketahanan Nasional pada Aspek – Aspek Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional, sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Menurut Lemhanas pada 1969, Ketahanan Nasional adalah keuletan dan daya tahan kita menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia. Menurut SK Menhankam / Pangab No.SKEP/1382/XII/1974, Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan nasional.

2.2 Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional Di Indonesia 2.2.1 Sejarah Lahirnya Ketahanan nasional. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD (sunardi, 1997). Pada masas itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Concern atas fenomena tersebut memengaruhi para pemikir militer di SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yaitu tidak adanya perlawanan yang semangat di indo-Cina dalam menghadapi ekspansi komunis. Pengembangan atas pemikiran awal diatas

semakin kuat setelah berakhirnya gerakan G30SPKI Pada tahun 1968, pemikiran dilingkungan SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukanya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer. Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkanya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung. 2.2.2. perkembangan konsep ketahanan nasional di Indonesia Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Sifat-sifat Geostrategi Indonesia 1. Daya Tangkal Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostratagi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap indentitas, integritas, dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia. 2. Pengembangan ( Development ) Mengembangkan kekuatan bangsa dalam ideologi, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

2.2.3. unsur-unsur ketahanan nasional

1)

Unsur kekuatan nasionalmenurut Hans J. Morgenthou.

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu : a.

Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam.

b. Faktor berubah (dynamic faktors) terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi, karakter nasional , moral nasional, dan kualitas diplomasi. 2)

Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray.

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu : a.

Tangible faktors terdiri atas penduduk industri, dan militer.

b. Intangible faktors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas kepemimpinan.

3)

Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins.

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tanah, sumber daya, penduduk, teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan. Unsur kekuatan nasional model Indonesia. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia di kenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. a. Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah. b. Pancagtra adalah aspek sosial (intangible) yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan.

2.2.4.Sifat-sifat dalam Ketahanan Nasional

1. Mandiri Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupalcan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent). 2. Dinamis Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senanti.asa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik. 3. Wibawa Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia. 4. Konsultasi dan Kerjasama Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa. 2.2.5. Landasan Ketahanan Nasional a) Landasan Ideal : Pancasila Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam membangundan menata kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik dan berdaya saing.

b) Landasan Konstitusional : UUD 1945 berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan/ undang-undang dasar suatu negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum. c) Landasan Visional : Wawasan Nusantara cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan strategis.

d) Landasan Konsepsional : Ketahanan Nasional berkaitan dengan segala ketentuan yang mengatur tentang struktur dari sistem pemerintahan suatu negara, Indonesia = UUD 1945, UU Pokok lainnya (ex: UU Pokok Kejaksaan, UU Pokok Kepegawaian, dll) e) Landasan Operasional : Dokumen Rencana Pembangunan (RPJMN/RPJMD) merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari kehidupan nasional suatu Negara, Indonesia = GBHN. 2.2.6. Meningkatkan Ketahanan Nasional Indonesia Dalam Menghadapai Era Globalisasi

Di dalam aspek Trigatra diperlukan pengaturan ruang wilayah nasional yang serasi antara kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan, kepembinaan kependudukan, pengelolaan sumber kekayaan atau dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan kelestarian. Selanjutnya di dalam gerak pembangunan yang kita lakukan perlu diperhatikan keterpaduan antara pemerintah dengan daerah dan keterpaduan antara sektor-sektor pembangunan dan didalam sektor pembangunan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat (ketahanan nasional yang semakin meningkat) sehingga kita tetap bertahan hidup, betapapun besarnya badai kehidupan yang dating menghantam di era kesejang atau ini. Badai kehidupan tersebut pasti dapat kita atasi dan pasti berlalu. 2.2.7. pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra danPancagatra.1)Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah. 2)Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.Dalam praktiknya kondisi ketahanannasional dapat kita ketahui melalui pengamatan atas delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya tingkat ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman kekuatan yang terjadi.

2.2.8 Mengidentifikasi ancaman terhadap Bangsa dan Negara Yang dimaksud dengan ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan baik dari dalam maupun dari luar yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta juga dapat berbahaya bagi keselamatan bangsa dan warga negara. Bentuk ancaman terhadap negara ada beberapa macam, dan berikut ini macam-macamnya. A. Ancaman militer (bentuk ancaman terhadap negara yang bersifat tradisional)` Pengertian dari bentuk ancaman terhadap negara yang berbentuk militer adalah suatu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta membahayakan dapat membahayakan keselamatan warga negara dan segenap bangsa. Berikut ini beberapa contoh ancaman terhadap negara yang termasuk ancaman militer: 1. Agresi, pengertian dari agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut. Agresi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara yang berbedabeda, dan berikut ini macam-macamnya : o Invasi, cara.bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu negara yang pertama adalah invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap wilayah NKRI o Bombardemen, cara/bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu negara yang kedua adalah bombardemen yang mempunyai pengertian suatu penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap NKRI o Blokade, cara/bentuk dalam melakukan agresi yang terhakshir adalah blokade, yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain, dan lain-lain. 2. Ancaman militer yang ke dua dapat berupa suatu pelanggaran wilayah yang mana pelanggaran ini tentunya dilakukan oleh negara lain yang menggunakan kapal maupun pesawat non komersial. 3. Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara. 4. Sabotase, adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa. 5. Ancaman militer yang ke lima dapat berupa aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh suatu jaringan terorisme yang luas (internasional) atau ancaman yang dilakukan oleh teroris internasional yang bekerjasama dengan terorisme lokal (dalam negeri).

6. Ancaman militer terhadap suatu negara dapat juga berbentuk suatu pemberontakan yang mana pemberontakan tersebut juga menggunakan senjata. 7. Selain pemberontakan, terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga termasuk ancaman militer. B. Ancaman non militer Pengertian dari ancaman non militer adalah suatu ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata, namun jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, selain itu juga dapat membahayakan keselamatan segenap bangsa. Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi, dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Contoh lembaga pemerintah yang menghadapi ancaman non militer yaitu : Polisi, KPK, DPR, Satpol PP dan lain sebagainya. Dan berikut ini beberapa contoh ancaman yang berbentuk non militer : 1. Perdagangan dan penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) 2. Kegiatan imigrasi gelap/ilegal 3. Penangkapan ikan di laut secara ilegar 4. Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) 5. Berbagai penyelundupan, baik ke dalam maupun ke luar negeri 6. Kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya ada beberapa contoh ancaman dan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu : 1. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara 2. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI 3. Konfik horisontal antar suku, agama, ras, dan antar golongan (sara) 4. Kejahatan lintas negara, misalnya penyelundupan barang, perdagangan manusia, narkoba, dsb, 5. Tindakan yang merusakan lingkungan hidup, seperti pembakaran hutan, pembuangan limbah industri ke sungai dan lain sebagainya. 6. Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkhis, arogan, dan radikal atau amuk masa

2.2.9. Ketahanan Nasional pada Aspek – Aspek Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1. Aspek Ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang menciptakan motivasi. Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang menjadi tujuan dan cita-cita suatu negara.Indonesia menganut ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila merupakan tatanan nilai yang dikrisatalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang telah ada sejak ratusan tahun, yang kemudian tumbuh berkembang dan melekat dalam diri masyarakat Indonesia. 5 sila yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan suatu kesatuan pemahaman dan pengamalan yang bulat dan utuh mengenai dasarfilsafat hidup bangsa Indonesia Ketahanan pada aspek ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang berasal dari dalam atau luar negeri, yang langsung atau tidak langsung, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa Indonesia.

2. Aspek Politik Politik berasal dari kata politics, policy yang berarti kekuasaan (pemerintah) atau kebijaksanaan. Negara Indonesia adalah negara yang berdaulat ke dalam dan ke luar negeri, sehingga memiliki kebijaksanaan ketahanan politik ke dalam dan ke luar negeri. 1.

Ketahanan Politik Dalam Negeri

Ketahanan politik dalam negeri Indonesia adalah kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat Indonesia dalam unsur-unsur sistem politik Indonesia. 2.

Ketahanan Politik Luar Negeri

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas adalah Indonesia tidak memihak kekuatan antara blok Barat atau blok Timur. Aktif adalah Indonesia berkegiatan dalam kegiatan Internasional sebagai bentuk implementasi tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

3.

Aspek Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia disesuaikan dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan perekonomian masyarakat yang adil dan makmur (UUD 1945 pasal 33). Prinsip keadilan berkaitan dengan pembagian hasil produksi, pendapatan, dan kesempatan antara masyarakat. Keadilan menunjukkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat, tanpa membedakan kekayaan dan diskrimanasi jenis kelamin, keluarga, suku, agama, dan ras. Prinsip kemakmuran menunjukkan usaha dalam berekonomi untuk mengutamakan kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran individu atau sekelompok orang. Wujud ketahanan ekonomi nasional tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan perekonomi rakyat yang adil dan makmur. 4.

Aspek Sosial Budaya

Kebudayaan Indonesia merupakan hasil interaksi dari seluruh budaya dalam negeri dan budaya asing yang kemudian diterima sebagai nilai seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya lain ( UUD 1945 pasal 32 ) Wujud ketahanan sosial-budaya nasional tercermin dalam kondisi kehidupan sosial-budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. 5.

Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan nasional di bidang pertahanan dan kemanan ( Hankam ) yang dicita-citakan adalah kondisi daya tangkal nasional yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan ( UUD 1945 Pasal 30 ) Sifat ketahanan Nasional dalam aspek pertahanan dan keamanan : -

Mandiri : percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah.

Dinamis : tidak kaku, ketahanan nasional disesuaikan dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya.

Wibawa : kewibawaan negara dan pemerintahan dalam menyelenggarakan kehidupan nasional akan meningkat jika ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan meningkat. Konsultasi dan Kerjasama : adanya kegiatan saling menghargai dengan mengandalkan kepribadian bangsa dan kekuatan moral. Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan Geostrategi adalah suatu strategi dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan negara melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang cara membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan negara yang lebih baik, aman, dan bermartabat. Geostragi Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan nasional bangsa Indonesia. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang berasal dari dalam atau luar negeri, yang langsung atau tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan negara. Ketahanan nasional berpengaruh terhadap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan.

3.2 Saran Indonesia harus tetap berpegang teguh dalam menerapkan geostrategi nasional, hal itu sebagai langkah melaksanakan ketahanan nasional, agar bangsa Indonesia tidak dijajah bangsa lain dan sebagai bentuk pengimplementasian tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

Related Documents


More Documents from "Naela Diyannur"

Ar-skripsi-converted.docx
December 2019 19
Aku.docx
April 2020 20
Ikan.docx
December 2019 20
Ab.docx
April 2020 21
Ab.docx
April 2020 18