MAD JAIZ MUNFASHIL & MAD JAIZ MUTTASHIL Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tahsinul Quran
Dosen : Halim, M.Sy Oleh Kelompok 11 : Alim Erdiansah (1710103172)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang MAD JAIZ MUNFASHIL DAN MAD JAIZ MUTTASHIL
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang Mad Jaiz ini dapat memberikan manfaat, maupun wawasan terhadap pembaca
Sungai Penuh, 13 Maret 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C. Tujuan .......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Mad Jaiz Munfashil ...................................................................................... 2 B. Mad Wajib Muttashil ................................................................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 11 B. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid)
hukumnya
fardhu
‘Ain.
Banyak
dalil
wajib
mewajibkan
mempraktekan tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’an. Maka dari itu dalam ini kami akan menjelaskan salah satu hukum bacaan dalam ilmu Tajwid yaitu mad jaiz munfashil dan mad jaiz muttashil
B. Rumusan Masalah Makalah ini dibuat dan disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mad Jaiz Munfashil 2. Mad Wajib Muttashil 3. Perbedaan Mad Jaiz Munafashil dan Mad Wajib Muttashil
C. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kerinci banyak sedikit bertambah wawasannya terhadap Hukum Bacaan Mad
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Mad Jaiz Munfashil 1.Pengertian Mad Jaiz Munfashil Mad = Panjang Jaiz = Boleh atau dibolehkan Munfashil = Terpisah atau Diluar kata1 Mad Jaiz Munfashil adalah hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad thobi`I, bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Berbeda dengan mad wajib muttashil. Jika mad wajib muttashil ialah jika ada mad thabi`I bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat, maka Mad Jaiz Munfashil dilain kalimat. 2. Cara membaca Mad Jaiz Munfashil Cara membacanya ialah, boleh dipanjangkan seperti mad thabi`I sepanjang dua harokat, juga boleh dibaca seperti mad wajib muttashil sepanjang 5 harakat. Tetapi, menurut kebanyakan ulama`, lebih baik dipanjangkan seperti panjangnya mad wajib muttashil yakni 5 harakat.2 3. Contoh Mad Jaiz Munfashil Didalam kita suci Alqur`an, terdapat banyak sekali contoh bacaan Mad Jaiz Munfashil. Dan berikut ini adalah sebagian dari contohcontohnya.
1 K.H. Imam Zarkasyi.Pelajaran Tajwid. (Gontor: Trimurti Press, 2014), hlm. 27 2 Drs. Moh. Syamsi Dkk.Rangkuman Pengetahuan Agama Islam.(Surabaya: Amelia, 2004). Hlm198
2
Di dalam pembahasan tentang hukum Mad, telah dijelaskan bahwanya pada waktu membaca Al Qur’an panjang tiap harakat tersebut harus teratur, tetap dan rata. Maka apabila dari awal kita membaca Al-Quran sudah memilih [menggunakan] Mad Jaiz Munfashil yang panjangnya 1 alif [2 harakat], maka keseluruhan kata/kalimat yang mempunyai hukum Mad Jaiz Munfashil tersebut untuk selanjutnya wajib dibaca dengan 1 alif [ 2 harakat]. Apabila dari awal membaca Al Qur’an dibaca dengan memilih Mad Jaiz Munfashil dengan panjang 2 alif [4 harakat], maka selanjutnya cara membaca Mad Jaiz Munfashil selanjutnya adalah wajib 2 alif [4 harakat].
Kata/kalimat yang ada Hukum Mad Jaiz Munfashil, biasanya dibaca dengan 2 /4 alif [4 atau 6 harakat], hal ini digunakan untuk membedakan bacaan Mad Jaiz Munfasil dengan bacaan Mad Thobi’i. Akan tetapi, untuk bacaan-bacaan yang memerlukan ketukan [tempo] yang cepat atau biasanya adalah bacaan murottal, seringnya Mad Jaiz Munfashil tersebut hanya dibaca dengan 1 alif [ 2 harakat], misalnya pada pembacaan doa-doa setelah sholat atau bacaan Surah Yaasiin.
3
Tanda / Harakat Mad Jaiz Munfashil Biasanya di dalam Al-Quran, kata / kalimat yang mengandung Mad Jaiz Munfashil tersebut diberikan suatu tanda berupa garis tipis yang melengkung pada bagian atas huruf Mad Thobi’i tersebut atau juga bisa berada antara huruf Mad
Thobi’i dan huruf Alif tersebut Contoh Mad Jaiz Munfash
Ada beberapa buku tentang agama Islam misalnya buku wirid, doa-doa, dan juga buku amalan-amalan lain, tidak memberi tanda garis yang melengkung di bacaan hukum Mad Jaiz Munfashil.
4
Jadi, yang sangat perlu diingat adalah bahwasanya kunci utama hukum Mad Jaiz Munfashil yaitu Mad Thobi’i yang ketemu dengan huruf Alif Contoh Hukum Mad Jaiz Munfashil Dalam Al Qur’an 1. Surat Al Qodar Ayat 1
2. Surat Al Mursalaat Ayat 30
3. Al-Kautsar Ayat 1
5
4. Surat Yaasin Ayat 6
4. Surat Yaasin Ayat 8
Whasal Pada Mad Jaiz Munfashil Hukum Mad Jaiz Munfashil tetaplah berlaku sekalipun ketika kita ingin me-washal-kan [menyambungkan] kalimat. LIHATLAH GAMBAR DI BAWAH
6
Huruf HA pada Mad Thobi’i ( )ىهاpada saat ketemu dengan huruf hijaiya Alif (ketika washal) hokum yang digunakan [berlaku] yaitu hukum Mad Jaiz Munfashil dan bukan Hukum Mad Thobi’i 5. Surat Ash-Sham Ayat 11-12
B. Mad Wajib Muttashil 1.
Pengertian Mad Wajib Muttashil Mad = Panjang Bacaan Wajib = Harus Muttashil = Bersambung Mad Wajib Muttashil adalah bacaan mad yang terjadi ketika ada mad thobi`i, bertemu dengan huruf hamzah didalam satu kalimat.
2.
Cara membaca Mad Wajib Muttashil Ada yang tahu berapa panjangnya Mad Wajib Muttashil? Ya, betul sekali. Mad ini mempunyai panjang 5 harakat (lima ketukan), atau bisa juga disebut dengan dua setengah alif. Jadi, cara membaca Mad Wajib Muttashil ialah wajib dibaca panjang, sepanjang 5 harakat (lima ketukan).
7
3.
Contoh Mad Wajib Muttashil Didalam Alqur`an, terdapat banyak contoh bacaan Mad Wajib Muttashil. Berikut adalah beberapa contohnya, selanjutnya silahkan sobat kembangkan sendiri.
َجا َ َء Khusus untuk huruf hamzah fathatain, ketika ini berada di akhir ayat dalam Al Qur’an, maka huruf hamzah tersebut tetap di baca a’, dan sesuai makhroj, yaitu di pangkal tenggorokan.
ََم ْنَيََشَاء bila tidak di waqof [berhenti] dibacanya adalah mayyasyaaaaaa an tetapi bila berhenti karena berada di akhir ayat maka dibacanya adalah mayyasyaaaaaa a’ Contoh Hukum Mad Wajib atau Mad Muttashil atau Mad Wajib Muttashil Dalam Al Qur’an Dalam Al Qur’an Al Kariim banyak sekali contoh bacaan Mad Wajib atau Mad Muttashil atau Mad Wajib Muttashil beberapa contoh tersebut diantaranya adalah :
8
1. Surat Adl-dluha Ayat 10
2. Surat Al Jinn Ayat 72
Huruf Nun Wiqayah yang berfungsi sebagai pengganti Tanwin dan ini terletak di bawah huruf hijaiyah Hamzah Washal hanya terdapat di dalam Al Qur’an mushaf standar Indonesia. Dan pada Al Qur’an mushaf Timur Tengah penggunaan istilah Nun Wiqayah tak dikenal. Cara membaca seperti inipun juga tetap berlaku sekalipun kita akan mewashalkan antara ayat satu ke ayat yang berikutnya. Meskipun di bawah huruf hijailyah Alif tersebut tidak terdapat huruf / tanda Nun Wiqayah. Perbedaan antara Mad Wajib atau Mad Muttashil atau Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil
Simbol [tanda] dari Mad Muttashil yaitu garis lengkung tebal dan mirip seperti gambar pedang,
Sedangkan simbol dari Mad Jaiz Munfashil yaitu garis yang melengkung dan tipis mirip gambar cacing
9
Cara membada Mad Muttashil panjangnya wajib dibaca 3 alif [6 harakat], sedangkan cara membaca Mad Jaiz Munfashil panjangnya boleh 1, 2, atau 3 alif [2, 4, atau 6 harakat]
Mad Muttashil yaitu bertemunya Mad Thobi’i dengan dengan huruf hijaiyah Hamzah, sedangkan Mad Jaiz Munfashil yaitu bertemunya Mad Thobi’i dengan huruf hijaiya Alif.
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dari Uraian penjelasan di atas sudah kita ketahui bahwa Mad artinya memanjangkan suatu Bacaan. Dan kita dapat kita bedakan Mad Jaiz Munfashil terjadi apabila ada mad thobi`I, bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Berbeda dengan mad wajib muttashil. Jika mad wajib muttashil ialah jika ada mad thabi`I bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat, maka Mad Jaiz Munfashil dilain kalimat. B. Saran 1. Mengingat perlunya mempelajari ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinyaserta mengamalkannya dalam membaca Al-Qur’an.
2. Seiring perkembangan zaman, dunia informasi dan teknologi merajalela ilmu tajwid seolah dilupakan maka marilah kita mempelajarinya kembali agar kita bisa selamat dunia dan akhiat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Zarkasyi Imam, 2014, Pelajaran Tajwid, Gontor : Trimurni. Drs. Moh. Syamsi Dkk, 2004. Rangkuman Pengetahuan Agama Islam.. Surabaya : Amelia. http://www.mazipin.com/2016/01/hukum-bacaan-mad-wajib-muttasil-dan.html Di Unduh 13 maret 2018