“PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA(PUEBI)”
Disusun dan diajukan guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu :Yusuf Wibisono,M.pd
Disusun Oleh : Amrul Zaki
42418038 .
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU 2019
KATAPENGANTAR Segalapuji
dan
syukurpenulisucapkankehadirat
telahmemberikankarunia,
rahmat
Allah
SWT
dan
hidayah-Nya.
Shalawatbesertasalamtidaklupapenulissanjungkankepadajunjunganumat, SAW.
yang
Rasulullah
Penulismerasabersyukurkarenatelahmenyelesaikanmakalahmengenai
“PedomanUmumEjaanBahasa Indonesia (PUEBI)” sebagaitugasmatakuliah Bahasa Indonesia.
Di
dalammakalahini,
penulismenjelaskanmengenaipengertianpenggunaanhuruf,Hurufmiring,pemenggalan kata secaraortografis,penulis
kata
istilah,katadepan,unsureserapan,penulisangka,penggunaantandabaca dan jenistandabaca. PenulismengucapkanterimakasihkepadaBapak m.pdselakudosenmatakuliah
Bahasa
Indonesia
Yusuf
Wibisono
atasbimbingan
diberikandalampengerjaantugasmakalahini.
yang Tidaklupa
pulapenulisberterimakasihkepadasemuapihak
yang
telahmembantusehinggamakalahinidapatterselesaikan. Penulisberharapmakalahinidapatbermanfaatbagipembacakhususnyadalampembelajaranbe rbahasa
Indonesia
secarabaik
dan
benar.
Penulismenyadaribahwamakalahinimasihjauhdarisempurna, makapenulismengharapkankritik dan saran sebanyak-banyaknyadaripembaca. Bumiayu,21 Maret 2019
Amrul Zaki
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................iii A. Latar Belakang Masalah .................................................................. .......iii B. Rumusan Masalah .................................................................................. iii C. Tujuan Penulisan .................................................................................... iii BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................1 A. EYD/PUEBI .............................................................................................1 B. Tanda Baca ...............................................................................................2 BAB III PENUTUP..................................................................................................9 A. Simpulan...................................................................................................9 B. Saran .........................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 10
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Bahasa Indonesia memilikifungsi dan kedudukansebagaibahasanasional dan bahasaresmi negara indonesia .DalamberbahasaIndonesia,tenttutidaklepasdarikaidah dan aturanpenggunaanbahasa yang baik dan benar.Kriteria yang di perlukandalamkaidah dan kebahasaantersebutantara
lain
tata
bunyi,tatabahasa,kosakata,ajaan,makna,dankelogisan.Bahasa Indonesia yang baik dan benarmengacu pada ragambahasa Indonesia yanbaik dan benarmengacu pada ragambahasa yang memenuhipersyaratankebaikan san kebenaran,dan bahsa yang baik dan benaradalahbahasa yang sesuaikaidahbaku,baiktertulismaupunlisan (Murtiani et al 2016). Sebelumtahun
1900,Indonesia
yang
sebagianbesarpenduduknyaberbahasamelayu,masihbelummemilikisistemejaan yang dapat di
gunakkan.LaluseorangahlidaribahasadariBelanda,Prof.Charles
Ophujijenbersamadua
orang
pakarbahsa
van
,EngkoeNawawiSoetanMamoer
MoehammadThaibsutan
Ibrahim
membuatejaanbahasaMelayudenganmenggabungkandasar-dasarejaan ejaanBelanda.Ejaan
van
memilikiwarnabunyibahasakhas.Namun,oleh dan
di
Latin
dan
Ophuijendianggapkurangberhasil
karenakankesulitandalammemelayukantulisanbeberapa
perbaiki
dan
van
sempurnakan,sehingga
kata
daribahsa
di
Arab
yang
Ophuijenkesulitantersebutterus pada
tahun
di
1926,sistem
ejaanmenjadibentuktetap.Semenjakitusistemejaanterusberkembang dan di sempurnakan ,munculEjaanRepublikatauEjaanSoewandi,kemuudianEjaanPembahruan,Ejaan Melindo,LaluEjaanBaru ,Ejaan Rumi Bersama,danEjaan yang Disempurnakan (EYD). Pada 26 November 2015,Menteri pendidikan dan kebudayaanRepublik Indonesia mengubahPedomanUmumEjaanEjaan menjadiPedomanUmumEjaan
yang Bahasa
Sebagaipedomanpenggunaanbahasa
Indonesia
benar.Perubahantersebutbukanlahsesuatu
yang
Disempurnakan
(PUEYD)
Indonesia
(PUEBI)
yang
baik
dan
tidakbiasa,sebagaimanapendapatChaer
(20070
bahwabahasabersifatdinamis
(as
cited
in
yanti,2016).Bahasa
tidakpernahlepasdariberbagaiaspekkehidupanmanusiasemenjakkeberadaanmanusiasebaga imahluk yang berbudaya dan bermasyarak.Kehidupanmanusiaakanterusberubah dan tidaktetap,dantidakstatis. Bahasa
Indonesia
terusmengalamiperkembangan,terutama
yang
berkaitandenganejaan. Ejaanadalahadalahkaidah-kaidahcaramenggambarkanbunyi-bunyi (kata,kalimat,dansebagainya)Dalambentuktulisan sertapenggunaantandabaca
(Rahmadi
(huruf-huruf)
,2017).Ejaanbahasa
Indonesia
yang
digunakansaatinimenganuttulisanfonemis.Sistemtulisanfonemismerupakansistemtulisan yang menggunakansatu lambing atauhurufsajauntuksatufonemsecarakonsisten. Perubahanbahasadapatterjadi
pada
seluruhtingkatan,baikfonologi,morfologi,sintaksis,semantik dan leksikon yang paling terlihat,sebabhampir setiapsaatmuncul kata-kata barusebagaiakibatdariperubahanilmu dan budaya,ataukemunculan
kata-kata
lama
denganmaknayangbaru.Perkembanganilmupengetahuan dan teknologisertakebudayaan terusterjadi,secaraotomatis
pula
akanbermunculankonsep-konsepbaru
sertaiwadahpenampungnya,yaitu
kata-kata
dan
yang
di
istilah-
istilahbaru.Jikakelahirankonseptersebutbelumdisertaidenganwadahnya, makamanusiasendiri yang akanmenciptakanistilahnya (chaer,2007,as cited in Yanti 2016).
B. RumusanMasalah 1. Apa isi daripedomanUmumEjaanBahasa Indonesia (PUEBI)? 2. Bagaimana tanda baca pada PUEBI?
C. Tujuan 1. Mendeskripsikantentang PUEBI 2. Mendeskripsikantanda baca pada PUEBI
BAB II PEMBAHASAN A. Ejaan yang disempurnakan (EYD) atauPedomanUmumEjaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Bahasa merupakanhal yang pentingdalamkehidupansehari-hari. Fungsibahasa yang
paling
utamaadalahsebagaialatkomunikasi.
Kita
sebagaimahasiswatentuseringdihadapkandenganpembuatanberbagaikaryatulisilmiah. Untukitu,
diperlukansarana
yang
dapatmendukungdalampembuatankaryatulisilmiahyaitubahasa
Indonesia
ragamtulis,
khususnyaadalahragambakutulis. Ragambakuadalahragam yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagianbesarwargamasyarakatpemakainyasebagaibahasaresmi
dan
sebagaikerangkarujukannormabahasadalampengunaannya (Arifin dan Tasai, 2010). Oleh karenaitu,
penulisankarya-karyailmiah,
baikberupabuku-bukutekspelajaran,
buku-
bukuilmiahmaupunkaryatulisilmiahlainnyamenggunakanragambakutulissebagaistandarpe nulisannya. Kita pastipernahmendengarbahwastandarpenulisan di Indonesia didasarkan pada EYD (Ejaan yang Disempurnakan), bukan? Namun, pada tahun 2015, EYD (Ejaan yang Disempurnakan) digantimenjadi PUEBI (PedomanUmumEjaan Bahasa Indonesia). Perubahaninitelahditetapkan
di
dalamPeraturan
Menteri
dan
Kebudayaan
(Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentangPedomanUmumEjaan Bahasa Indonesia. 1. Penggunaanhurufkapital Huruf kapitaldipakaisebagaihurufpertamaawalkalimat.Misalnya:
Apamaksudnya?
Diamembacabuku.
Kita harusbekerjakeras.
Pekerjaanituakanselesaidalamsatu jam.
2. Huruf miring Huruf miring dipakaiuntukmenuliskanjudulbuku, namamajalah, ataunamasuratkabar yang dikutipdalamtulisan, termasukdalam daftar pustaka.Misalnya:
Saya sudahmembacabukuSalah AsuhankaranganAbdoelMoeis.
MajalahPoedjanggaBaroemenggelorakansemangatkebangsaan.
BeritaitumunculdalamsuratkabarCakrawala.
Pusat Bahasa. 2011. KamusBesar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. EdisiKeempat (CetakanKedua). Jakarta: GramediaPustaka Utama. Huruf miring dipakaiuntukmenegaskanataumengkhususkanhuruf, bagian kata, kata,
ataukelompok kata dalamkalimat.Misalnya:
Hurufterakhir kata abadadalahd.
Diatidakdiantar, tetapimengantar.
Dalambabinitidakdibahaspemakaiantandabaca.
Buatlahkalimatdenganmenggunakanungkapanlepastangan. Catatan: (1) Nama diri, sepertinama orang, lembaga, atauorganisasi, dalambahasaasingataubahasadaerahtidakditulisdenganhuruf miring. (2) Dalamnaskahtulisantanganataumesintik (bukankomputer), bagian yang akandicetak miring ditandaidengangarisbawah. (3) Kalimatatauteksberbahasaasingatauberbahasadaerah yang dikutipsecaralangsungdalamteksberbahasa Indonesia ditulisdenganhuruf miring.
3. Pemenggalan kata secaraortografis Pemenggalan kata pada kata dasardilakukansebagaiberikut.
a) Jika di tengah kata terdapathurufvokal yang berurutan, pemenggalannyadilakukan di antarakeduahurufvokalitu.Misalnya:
bu-ah
ma-in
ni-at
sa-at
b) Hurufdiftongai, au, ei, dan oitidakdipenggal.Misalnya:
pan-dai
au-la
sau-da-ra
sur-vei
am-boi
c) Jika di tengah kata dasarterdapathurufkonsonan (termasukgabunganhurufkonsonan) di
antaraduahurufvokal,
pemenggalannyadilakukansebelumhurufkonsonanitu.Misalnya:
ba-pak
la-wan
de-ngan
ke-nyang
mu-ta-khir
mu-sya-wa-rah
d) Jika
di
tengah
kata
dasarterdapatduahurufkonsonan
yang
pemenggalannyadilakukan di antarakeduahurufkonsonanitu.Misalnya:
Ap-ril
cap-lok
makh-luk
berurutan,
man-di
sang-gup
som-bong
swas-ta
e) Jika
di
tengah
kata
dasarterdapattigahurufkonsonanataulebih
yang
masing-
masingmelambangkansatubunyi, pemenggalannyadilakukan di antarahurufkonsonan yang pertama dan hurufkonsonan yang kedua.Misalnya:
ul-tra
in-fra
ben-trok
in-stru-men
Catatan: Gabunganhurufkonsonan yang melambangkansatubunyitidakdipenggal.Misalnya:
bang-krut
bang-sa
ba-nyak
ikh-las
kong-res
makh-luk
masy-hur
sang-gup
4.Penulisan kata istilah,katadepan,unsurserapan,penulisanangka
‘Penulisan kata istilah. Penggunaan ejaan dan istilah kata lazim digunakan dalam penulisan buku muatan ilmiah, walau terkadang masih ada penulis yang salah menggunakannya. Ejaan adalah bagian bentuk dari karakter dalam sebuah kata yang dipisahkan dengan spasi maupun tanda pisah (- -). Setiap karakter ini sifanya sangat esensial, karena hilang satu karakter saja kata menjadi tidak baku.
Berikut ini adalah daftar ejaan kata dan istilah baku Bahasa Indonesia (sumber: buku karya Dr.Ir.Bambang Dwiloka, M.S., Teknik Menulis Karya Ilmiah, mengutip – Panitia Bulan Bahasa Tahun 1984, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam Arifin, 2003:97-106 dengan beberapa modifikasi dan koreksi ulang). Baku Tidak Baku Advokat
Adpokat
Akhlak Ahlak Apotek Apotik Atlet Atlit Analisis
Analisa
Balans balan, balens Cenderamata Cinderamata Definisi
Difinisi
Kartotek
Kartotik
Komedi
Komidi
Konkret
Konkrit
Teori Tiori Teoretis
Teoritis
Sistem Sistim Sistematis
Sistimatis
Rezeki rizki, rejekProduksi
produsir, produksir
Memproduksi memproduksir,memprodusir Pemroduksi
pemproduksi, pemproduksir
Proklamasi
Proklamir
Diproklamasikan
Diproklamirkan
Standar
Standard
Standardisasi Standarisasi Transport
Transport
Transportasi
Transporter
Mengimbau
Menghimbau
Imbauan
Himbauan
Berutang
Berhutang
MengutangkanMenghutangkan Teladan Esai
Tauladan
essey, esei
Konduite
Kondite
Risiko Resiko Tim
Team
Survey Survey Zona Zone Itikad Iktikad Diesel Disel Jadwal Jadual Manajemen
Managemen
Manajer
Manager
Kategori
Katagori
Ilustrasi
Illustrasi
Ilusi
Illusi
Konsesi
Konsessi
Professor
Professor
Kelola Lola Mengelola
Melola
Dikelola
Dilola
Pengelola
Pelola
Sila
Silah
SilakanSilahkan Mempersilakan
Mempersilahkan
Dipersilakan Dipersilahkan Wujud Ujud Berwujud
Berujud
Lembap
Lembab
Kelembapan Kelembaban Pengkristalan Pengristalan MenyukseskanMensukseskan Menerjemahkan Penerjemah
Menterjemahkan
Penterjemah
Advis Adpis Persentase
prosentase, presentase
Lubang
Lobang
Berlubang
Berlobang
Melubangi
Melobangi
Ubah obah, rubah Berubah
Berobah
Mengubah
Merubah
Diubah Dirubah Pengubahan
Perubahan
Formal Formil Konsepsional Konsepsionil Operasional
Operisinil
Personalia
Personilia
Rasional
Rasionil
Fisik
Phisik
Foto
Photo
Fotokopi
Photokopi
Produktifitas Produktifitas Objek Obyek Proyek Projek Teknik Tehnik TeknisiTehnisi Kongres
Konggres
Arkais Arkhais Motivasi
Motifasi
Kata depan, sepertidi, ke, dan dari, ditulisterpisahdari kata yang mengikutinya. Misalnya:
Di mana diasekarang? Kain itudisimpandidalamlemari. Diaikutterjunketengahkancahperjuangan. Mari kitaberangkatkekantor. Saya pergikesanamencarinya. IaberasaldariPulauPenyengat. Cincinituterbuatdariemas.
Unsur serapan kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosakata. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut. a (ain Arab dengan a) menjadi 'a
'asr
asar
sa'ah
saat
manfa'ah
manfaat
' (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k
ra'yah rakyat ma'na makna ruku'
rukuk
aa (Belanda) menjadi a
paal
pal
baal
bal
octaaf oktaf ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob aerodinamics
aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin
hemoglobin
haematite
hematit
ai tetap ai
trailer trailer caisson kaison au tetap au
audiogram
audiogram
autotroph
autotrof
tautomer
tautomer
hydraulic
hidraulik
caustic kaustik c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel construction cubic
kubik
coup
kup
classification
konstruksi
klasifikasi
crystal kristal c di muka e, i, oe, dan y menjadi s central sentral cent
sen
cybernetics
sibernetika
circulation
sirkulasi
cylinder silinder coelom selom cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k accomodation akomodasi acculturation
akulturasi
acclimatization aklimatisasi accumulation
akumulasi
acclamation
aklamasi
cc di muka e dan i menjadi ks
accent aksen accessory
aksesori
vaccine vaksin cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k saccharin
sakarin
charisma
karisma
cholera kolera chromosome
kromosom
technique
teknik
ch yang lafalnya s atau sy menjadi s echeloneselon machine
mesin
ch yang lafalnya c menjadi c chip
cip
voucher
vocer
China Cina ck menjadi k check cek ticket tiket Penulisan angka Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau angka.
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄ ( 1.000.000) II.I.1. Bilangan dalam teks yang dapat diumumkan dengan satu atau dua kata yang ditulis dengan huruf, dikeluarkan jika dibeli dengan berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu hingga tiga kali. Koleksi perpustakaan lebih dari satu juta buku. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri dari 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan. II.I.2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Tiga pemenang sayembara yang diundang ke Jakarta. Catatan: Penulisan berikut dihindari :
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. 3 pemenang sayembara yang diundang ke Jakarta. B.TANDA BACA. Tanda Baca Tanda baca seperti tanda titik (.), koma (,), tanda seru (!), dan tanda tanya (?) pastinya sudah tidak asing bagi teman-teman. Di dalam sebuah kalimat, sangat mudah sekali teman-teman menemukan
tanda-tanda baca tersebut. Namun selain empat tanda baca itu, ternyata masih ada beberapa tanda baca yang penting kamu ketahui penulisan dan penggunaannya dalam sebuah kalimat. Pemakaian dan penulisan tanda baca memang terkesan sepele, namun jika tidak tepat, makna dari sebuah kalimat bisa berubah. Karena hal tersebutlah, penting mengetahui berbagai penulisan dan pemakaian tanda baca-tanda baca yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini. Tanda Titik (.) Tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat. Menjadi penanda akhir dari rangkaian kata, tanda titik lazim diletakkan di akhir sebuah kalimat. Namun, ada juga beberapa penulisan dan pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yang harus kamu pahami.
Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini ditaruh setelah yang merupakan singkatan yang terhormat, hlm. yang merupakan singkatan dari halaman, ataupun a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama. Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada surat. Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya, contohnya S.Pd yang merupakan sarjana pendidikan, S.E yang merupakan sarjana ekonomi, maupun S.Hum yang merupakan singkatan dari sarjana humaniora. Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel. Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan yang lain. Contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing House. Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu. Contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa. Tanda Tanya (?) Tidak terlalu sulit memakai dan meletakkan tanda baca yang satu ini dalam kalimat. Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat. Hanya saja, jika (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung mengarah pada kalimat yang bersifat pertanyaan. Tanda Seru (!) Satu lagi tanda baca yang sering menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat adalah tanda seru (!). Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi,
penggunaan tanda seru (1) juga biasa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang. Tanda Koma (,) Ada beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam percakapan ataupun kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda koma (,) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, maupun keterangan yang lebih dari dua. Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan. Khusus pada kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung. Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar. Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda koma (,) diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, jika petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) diletakkan di akhir petikan, sebelum tanda kutip (“). Contoh:
Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu lantas berkata, “Kamu pasti tidak bawa payung.” “Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub. Menjadi pemisah antara nama dengan gelar. Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E. Tanda Titik Dua (:) Meskipun jarang ditemui pada kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yang satu ini masih penting digunakan dalam beberapa tipe tulisan, seperti berikut ini.
Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya. Contoh: Menjelang tahun ajaran baru, ibu sibuk membelikan kamu perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, juga tas.
Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara pengujar dan kalimat yang diucapkan. Dipakai sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit dalam daftar pustaka. Dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang bersifat laporan. Contoh:
Nama
:
Tempat Tangga lahir
:
Alamat
:
Tanda Titik Koma (;) Pada dasarnya, tanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda koma (,) di dalam kalimat. Namun, titik koma (;) baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,) yang salah satunya bersifat lebih tinggi daripada yang lain. Contohnya pada kalimat majemuk yang memiliki rincian di dalamnya.
Contoh: Sebelum pergi berlibur; aku sudah menyiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari pakaian, tiket hotel, kamera, sampai peralatan mandi. Tanda Hubung (-) Tanda baca yang satu ini juga termasuk yang sering dijumpai penggunaannya dalam kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang membaut tanda hubung harus dicantumkan dalam sebuah kalimat.
Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan. Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja. Riasan wajahnya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias profesional.
Tanda Pisah (—) Sepintas tanda baca yang satu ini mirip dengan tanda hubung (-), hanya saja bentuknya lebih panjang. Namun, tentu penggunaannya berbeda. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda pisah (—) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yang satu ini juga dipakai sebagai pengapit keterangan tambahan dalam sebuah kalimat. Menjadi pengganti kata sampai atau hingga dalam keterangan waktu. Contoh: Acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
Tanda Petik (‘…’) Ada dua pemakaian tanda petik yang penting dalam kalimat di bahasa Indonesia, seperti berikut ini.
Dipakai mengapit istilah yang maknanya bersifat konotatif atau tidak sebenarnya. Dipakai untuk mengapit makna kata yang memang dicantumkan dalam kalimat. Tanda Kutip (“…”) Tanda baca yang satu ini sebenarnya adalah penggunaan ganda dari tanda petik. Hanya saja, fungsinya jauh berbeda dari tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yang tepat kalimat di bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan. Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-dongeng Nusantara dengan Cerita Rakyat dari Negara Lain”.
Dipakai sebagai pengapit kalimat langsung. Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai bulan depan, besar iuran kebersihan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat daripada semulai.”
Tanda Garis Miring (/) Sering dianggap sebagai tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis miring (/) punya peran penting dalam persuratan, yaitu menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada dasarnya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap.
BAB III PENUTUP A Simpulan
16 BAB III PENUTUP 3.1
Simpulan 1.
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca. 2.
Ruang lingkup PUEBI adalah pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. 3.
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang melambangkan bunyi bahasa. Pemakaian huruf yang diatur dalam PUEBI antara lain: huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal. 4.
Kata adalah satuan unit terkecil dari bahasa yang dapat berdiri sendiri dan tersusun dari morfem tunggal. Kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang digunakan dalam berbahasa, baik diucapkan maupun dituliskan. Pedoman penulisan kata yang diatur oleh PUEBI adalah kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang, dan lain-lain. 3.2
B.Saran Setelah membaca makalah ini, penulis menyarankan agar pembaca: 1.
Memahami PUEBI dan menerapkannya dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.
Menjadikan PUEBI sebagai patokan dalam menulis berbagai karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . edisi ketiga . Jakarta: Balai Pustaka. Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar . Jakarta: PT. Gramedia. Murtiani, Anjar, dkk. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
. Yogyakarta: Araska. Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia . Jakarta: Kemendikbud. Rahmadi, Duwi. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia & Kesalahan Berbahasa . Solo: Genta Smart Publisher. Yanti, Prima Gusti, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan . Jakarta: PT. Grasindo https://ivanlanin.github.io/puebi/kata/kata-sandang/ Sumber Referensi :
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/pedoman-umum-ejaanbahasa-indonesia-yang-disempurnakan/ diakses pada hari Jum’at 22 April 2016 pukul 10.23 WIB https://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2012/06/penulisan-unsur-serapan-sesuai-eyd.html?m=1 https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/angka-dan-bilangan/ https://www.studiobelajar.com/tanda-baca/