MAKALAH BAHASA INDONESIA: UPAYA MENANGGULANGI BENCANA ALAM DAN KEWASPADAAN LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Drs. Syaifudin Zuhri, M. Si. Disusun Oleh: Muhammad ansyori
: B71218072
Muhammad Taufiq Ramadhan : B71218073 Nabila syifa hasmara
: B71218074
Naufal Yahya
: B71218075
Nur Alifah Putri Ramadhani
: B71218076
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUANAN AMPEL SURABAYA 2018
Kata Pengantar Assalamualaikum wr. Wb Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat nikmat dan karunianya sampai detik ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusuan makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “BAHASA INDONESIA” pada jenjang pendidikan semester 1 dalam prodi Komunikasi dan Penyiara Islam. Tak lupa ucapan teria kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah bahasa indonesia bapak Drs. Syaifudin Zuhri, M.Si. atas bimbingan dalam penyusunan makalah ini.. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang dikemukakan dari berbagai pihak dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Surabaya 20 November 2018
Tim Penyusun
Daftar isi BAB I.......................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................1 C. Tujuan.............................................................................................................1 BAB II.....................................................................................................................2 PEMBAHASAN.....................................................................................................2 A. Pengertian Bencana Alam.............................................................................2 B. Faktor Penyebab Bencana Alam..................................................................3 C. Jenis-Jenis Bencana Alam...........................................................................10 D. Upaya Menanggulagi Bencana Alam.........................................................10 E. Upaya Menjegah Terjadinya Bencana Alam.............................................10 BAB III..................................................................................................................14 PENUTUP.............................................................................................................14 1. Kesimpulan...................................................................................................14 2. Saran..............................................................................................................15 Daftar Pustaka......................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bencana alam adalah konsekuensi
dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas
manusia, seperti letusan gunung, gempa buni dan tanah longsor. Bencana alam terjadi ketika adanya ketidakberdayaan manusia dalam menghadai fenomena alam yang ada serta kurang baiknya manajemen keadaan darurat. Bencana alam mengakibatkan kerugian dalam perekonomian, kerusakan infrastruktur bahkan kerugian jiwa. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan dan daya tahan untuk mencegah atau menghindari bencana alam. Pada dasarnya, bencana alam muncul bila ancaman bahaya di alam bertemu dengan ketidakberdayaan manusia. Dengan demikian aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam jika manusia memiliki kekuatan untuk menghindarinya, misalnya tsunami di pulau tak berpenghuni. Indonesia merupakan daerah yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi karena diapit oleh dua benua (benua asia dan benua australia), dua samudra (Samudra Pasifik dan Samudra Hindia), dua pegunungan (Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania), dan tiga lempeng tektonik (Lempeng Indocina, Lempeng Pasifik dan Lempang Eurasia). Namun demikian, wilayah rawan tersebut tidak akan memberikan dampak yang hebat jika ada sistem ketahanan terhadap bencana yang mumpuni sehingga penduduk dalam jumlah besar dapat terjaga keselamatannya. Berangkat dari bencana alam yang pernah terekam oleh sejarah di Indonesia, kami tertarik dan berinisiasi untuk melakukan pengkajian tentang upaya penanggulangan bencana alam dan kewaspadaan lingkungan. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan kami bahas antara lain: 1. Apa pengertian dari bencana alam? 2. Apa saja faktor penyebab terjadinya bencana alam? 3. Apa saja jenis-jenis bencana alam? 4. Bagaimana upaya menanggulangi bencana alam? 5. Bagaimana upaya mencegah terjadinya bencana alam? 6. Apa itu kewaspadaan lingkungan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari bencana alam. 2. Mengetahu faktor penyebab terjadinya bencana alam.
3. 4. 5. 6.
Mengetahu jenis-jenis bencana alam. Mengidentifikasi upaya menanggulangi bencana alam. Mengidentifikasi upaya mencegah terjadinya bencana alam. Mengidentifikasi kewaspadaan lingkungan.
BAB II PEMBAHASAN
C. Jenis Bencana Alam Bencana alam mempunya tiga jenis yang dibagi secara umum. Ini untuk memudahkan para ahli lingkungan dalam mengelompokkan dan menanggulangi bencana alam yang terjadi. Yaitu diantaranya adalah bencana alam Geologi, bencana alam Meteorologi, dan juga bencana alam Ekstra-Terestial. 1. Bencana Alam Geologi
Bencana alam Geologi umumnya terjadi diatas permukaan bumi seperti misalnya Gempa Bumi, Tsunami, Tanah Longsor, dan Gunung Meletus. Contohnya saja beberapa bencana Geologi yang pernah terjadi di Indonesia adalah Tsunami Aceh, Gempa Bumi Pidie Jaya, Gunung Krakatau meletus, dan sebagainya. 2. Bencana Alam Meteorologi Bencana alam Meteorologi, bencana ini biasanya terjadi dikarenakan perubahan akan iklim yang tidak menentu atau secara tiba-tiba. Dan biasanya terjadi pada beberapa tempat yang khusus saja yang mempunyai lingkungan yang mendukung. Contoh dari bencana alam meteorologi beberapa diantaranya adalah terjadinya kekeringan atau kebanjiran di beberapa daerah dimana biasanya disebabkan kurangnya atau bahkan lebihnya defisit hujan pada suatu daerah. 3. Jenis Bencana Alam Ekstra-Terestial Jenis bencana alam ini jarang terjadi dan biasanya akan bisa diprediksi jauh-jauh hari kejadiannya. Ini dikarenakan bencana alam ekstra terestial merupakan bencana yang diakibatkan oleh benda-benda luar angkasa. Misalnya tabrakan antar meteor, masuknya meteor ke lapisan ozon yang dimiliki bumi atau terjadinya badai matahari. Selama lapisan ozon masih tinggi, bencana jenis ini masih bisa dikategorikan jenis bencana sedang.
10 Macam Bencana Yang Terjadi Di Indonesia 1. Bencana Alam Banjir Bencana ala mini biasanya diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi pada suatu daerah namun tidak diimbangi oleh saluran pembuangan air yang cukup memadai. Sehingga air hujan yang turun meluap dan merendam lingkungan tersebut hingga mencakup wilayah yang cukup luas. Selain itu, banjir juga bisa terjadi dikarenakan jebolnya tanggul atau meluapnya air sungai dikarenakan debit air yang tiba-tiba banyak sehingga sungai atau tanggul tidak sanggup lagi menampung air yang datang.
Penyebab banjir lainnya juga bisa diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggungjawab seperti mereka yang membuang sampah di sembarang tempat, membuang ke sungai atau ke saluran air sehingga aliran tersumbat, atau menebang pohon secara liar sehingga daerah resapan air menjadi berkurang.
2. Bencana Alam Tanah Longsor Tanah longsor adalah sebuah bencana yang penyebab bencana alamnya adalah dikarenakan pergerakan tanah atau masa batuan yang sangat besar dan terjadi pada suatu lingkungan dengan berbagai tipe dan juga jenis dari kandungan tanah tersebut. Kejadian tanah longsor ini biasanya disebabkan oleh dua faktor yaitu diantaranya adalah faktor pendorong yang merupakan faktor yang dipengaruhi oleh kondisi material dari keadaan tanah di lingkungan itu sendiri. Contohnya tanah yang kurang tanaman disekitarnya. Dan faktor kedua adalah faktor pemicu dimana ini adalah faktor luar yang mendukung untuk terjadinya tanah longsor atau pergerakan tanah pada suatu lingkungan. Contohnya adalah angin yang sangat kencang atau air hujan yang menetes dengan deras pada permukaan yang telah didukung faktor pertama. Misalnya pada suatu daerah yang tandus dan gersang, didukung pula permukaan tanahnya yang berbukit. Lalu turunlah hujan yang sangat lebat. Permukaan tanah yang kurang rapat lama kelamaan akan terpecah dan terbawah arus air sehingga terjadilah tanah longsor. Untuk itulah betapa pentingnya kita merawat dan melestarikan tanaman serta membuang sampah pada tempatnya. Karena dengan adanya tanaman tersebut berguna dalam menahan tanah agar tidak mudah longsor terutama saat musim hujan tiba.
3. Bencana Alam Kebakaran Hutan Kebakaran hutan adalah salah satu jenis bencana alam dimana penyebab bencana adalah faktor api yang memberikan pengaruh terhadap hutan baik itu dari ketidaksengajaan (faktor alam) ataupun pengaruh dari manusia yang kurang bertanggung jawab.
Kebakaran
hutan
juga
merupakan
jenis
bencana
yang
sangat
sulit
penanggulangannya. Apalagi jika sudah membesar, karena memadamkan api di sebuah lahan penuh tanaman yang mudah terbakar begitu sulit diakibatkan luasnya serta jauhnya hutan dari daerah penanggulangan bencana. Kebakaran hutan bisa terjadi diakibatkan dua faktor. Pertama adalah faktor alam yang biasanya diakibatkan oleh petir yang menyambar ataupun gesekan antar tanaman di musim kemarau yang sangat panas. Faktor kedua adalah faktor dari ulah manusia yang tidak bertanggungjawab, Yaitu mereka manusia yang ingin membuka lahan hutan tanpa harus bersusah payah tetapi tidak memperhitungkan sebab akibat yang terjadi dari bencana kebakaran hutan tersebut. Akibat yang ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah polusi asap yang sangat tinggi. Asap yang sangat tebal akan mengganggu pernafasan bahkan bisa sampai merusak sistem pernafasan kita.
4. Bencana Alam Gempa Bumi Gempa bumi merupakan salah satu macam bencana yang diakibatkan oleh getaran yang terjadi di permukaan bumi dimana penyebab bencana ala mini adalah terlepasnya energi dari dalam bumi yang tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik. Biasanya gelombang ini terjadi dikarenakan bergesernya kerak atau lempengan bumi. Gempa merupakan salah satu bencana yang sangat berbahaya karena tidak mudah untuk diperkirakan. Namun tempat terjadinya hanya berada di tempat-tempat tertentu saja, yaitu di daerah yang terlewati patahan lempeng bumi dan sekitarnya. Biasanya untuk mengetahui kekuatan gempa bumi yang terjadi, kita mengukurnya dengan alat yang dinamakan Seismometer. Dan skala yang paling umum digunakan adalah skala ritcher (SR) dengan batas maksimal getaran mencapai 5 SR untuk getaran kondisi aman.
5. Bencana Alam Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang dimana Tsu yang mempunyai arti Pelabuhan dan Nami yang mempunyai arti gelombang. Dan jika digabungkan, Tsunami adalah sebuah gelombang yang datang dari arah pelabuhan. Pengertian dari Tsunami sendiri adalah perpindahan air laut yang sangat besar disebabkan karena perubahan dari permukaan air laut secara vertikal serta mendadak ke arah daratan. Biasanya masyarakat menyebutnya sebagai “ombak besar di pelabuhan”. Ombak laut yang sangat besar itu terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor alam seperti gempa bumi di bawah laut, longsor di bawah laut, ledakan atau letusan gunung api bawah laut yang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa kita prediksi.
6. Bencana Alam Kekeringan Air Bencana kekeringan merupakan salah satu macam bencana dimana suatu daerah atau lingkungan dalam keadaan kekurangan sumber air dalam waktu yang cukup lama sehingga air hujan pun akan sulit turun karena hujan yang seharusnya memanfaatkan air dari permukaan bumi tidak mendapatkan sumbernya. Penyebab bencana alam ini biasanya terjadi pada daerah yang diakibatkan karena kekurangan defisit air hujan yang turun ke lingkungan tersebut. Namun kebutuhan air makhluk hidup yang hidup di lingkungan tersebut terus meningkat setiap harinya. Selain itu, suhu panas yang perlahan menjadi sangat tinggi mengakibatkan penguapan berlebihan dan transpirasi. Dikarenakan hal ini, air yang dibutuhkan untuk menciptakan mendung dan hujan menjadi akan sulit untuk turun ke Bumi sehingga terjadilah kekeringan. Bencana alam kekeringan ini sendiri beberapa kali terjadi di daerah Indonesia, terutama di tempat yang berupa padang savana atau agak jauh dari hutan hujan tropis. Dan di dunia, banyak negara-negara yang mengalami bencana kekeringan seperti misalnya beberapa negara di Benua Afrika yang daerahnya merupakan daerah gurun.
7. Bencana Alam Gunung Meletus
Gunung meletus biasanya terjadi diakibatkan endapan magma yang tersimpan di perut bumi terdorong keluar oleh gas yang memiliki tekanan tinggi. Gunung meletus termasuk di dalam kategori bencana alam yang sangat besar dampak dan akibat yang ditinggalkannya dan lama juga kejadiannya. Itu karena meningkatnya aktivitas kandungan magma di dalam perut bumi sehingga secara bergantian akan keluar melalui gunung berapi yang sedang aktif tersebut. Dampak yang diakibatkannya biasanya bisa merenggut banyak korban jiwa terutama manusia dan makhluk hidup lainnya yang tinggal di dekat gunung berapi yang meletus tersebut. Selain itu juga akan merusak lingkungan sekitarnya sehingga harus diperlukan lagi dari awal untuk pembangunan dan pelestarian lingkungan sekitar setelah gunung meletus mereda. Namun, bencana gunung meletus ini dapat kita deteksi sesuai aktivitas magma yang berada di dalam perut bumi. Sehingga kita bisa mengantisipasi dengan memberikan peringatan lebih dini kepada masyarakat agar lebih dahulu mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu pula ada dampak positif yang ditimbulkan setelah gunung meletus terjadi. Yaitu diantaranya adalah tanah yang teraliri oleh lava dan menjadi kering setelah 1 sampai 2 bulan kemudian akan menjadi lebih subur karena kandungan unsur hara yang sangat tinggi dari debu dan material-material lava dari dalam bumi pada bencana alam gunung meletus tadi.
8. Bencana Alam Pemanasan Global (Global Warming) Bencana alam selanjutnya yang layak diperhitungkan terutama pada dewasa ini adalah bencana alam karena efek pemanasan global atau biasa dikenal dengan sebutan Global Warming. Global warming ini terjadi dikarenakan meningkatnya suhu rata-rata dari atmosfer bumi, daratan, serta suhu di lautan. Hal ini biasanya terjadi diakibatkan mulai banyaknya rumah kaca yang dipakai, tingginya emisi atau gas buang, serta penggunaan teknologi yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan polusi udara berlebihan dan mengganggu susunan gas di Bumi kita ini.
9. Bencana Alam Angin Topan/Angin Putting Beliung Angin topan ini merupakan angin yang berputar dengan sangat cepat dan bergerak secara garis lurus mengikuti arah mata angin sebelumnya dimana biasanya durasi yang diperlukan sampai angin puting beliung reda sekitar 5 menitan. Di beberapa tempat di Indonesia juga terkadang terjadi di beberapa tempat yaitu seperti tempat yang jauh dari keberadaan gunung atau di dataran rendah yang jauh dari perbukitan. Masyarakat kita menyebutnya angin lesus. Angin puting beliung ini paling sering terjadi di dataran amerika terutama Amerika Serikat. Karena daerah di sana merupakan tempat yang sangat luas dan berupa padang savana atau hanya sekedar tanah gurun. Angin puting beliung di Amerika biasa dikenal dengan sebutan angin Tornado. Karena keterbatasan teknologi di Indonesia, bencana alam angin puting beliung ini masih cukup sulit diprediksi. Terutama karena daerah di Indonesia yang sebenarnya rata-rata adalah pegunungan sehingga Pemerintah tidak cukup siaga untuk mencegah terjadinya bencana Angin Puting beliung ini. Beda dengan Amerika yang memang daerahnya datar dan jarang ada perbukitan. Mereka siap siaga terhadap terjadinya bencana Angin Puting Beliung. Apalagi dengan didukung teknologi yang canggih yang selalu mereka kembangkan, ini membuat mereka bisa meminimalisir kerusakan dan jatuhnya korban akibat bencana alam angin topan tersebut.
10. Bencana Alam Badai Tropis Bencana alam ini jarang sekali terjadi. Kebalikan dari bencana alam angin puting beliung. Bencana alam ini biasanya terjadi dikarenakan berkumpulnya udara bertekanan rendah pada suatu wilayah. Siklon tropis yang terjadi tersebut akan menciptakan pusaran angin sangat kencang dalam satu titik. Kecepatan angin di dalam badai tropis akan bisa mencapai kecepatan mencapai 128 km/jam. Dan biasanya akan merusak daerah sekitarnya
sampai sejauh 250 mil dari titik pusat terjadinya badai tropis. Pada daerah sekitarnya juga akan diikuti oleh hujan lebat. Dan karena badai tropis ini umumnya terjadi di perairan air laut, bencana ini juga akan menciptakan gelombang badai. Yaitu dimana akan naiknya air pada permukaan air laut di sepanjang lingkungan pantai tempat terjadinya badai tropis tersebut dengan pergerakan yang sangat cepat. https://obatrindu.com/pengertian-macam-macam-bencana-alam-dan-penjelasannya/ 17-jan-17
D. Upaya Menanggulangi Bancana Alam 1. Mitigasi: Berdasarkan Undang undang No 24 Tahun 2007, Bab | Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9 (PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6, pengertian mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Secara umum pengertian mitigasi adalah pengurangan, pencegahan atau bisa dikatakan
sebagai
proses
mengupayakan
berbagai
tindakan
preventif
untuk
meminimalisasi dampak negatif bencana yang akan terjadi. Definisi Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Definisi bencana menurut UU No. 24 tahun 2007). Mitigasi bencana merupakan kegiatan yang amat penting dalam penanggulangan bencana karena kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum terjadinva bencana yang
dimaksudkan untuk mengantisipasi agar korban jiwa dan kerugian materi yang ditimbulkan dapat dikurangi. Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana maupun yang berada di luar sangat besar perannya, sehingga perlu ditingkatkan kesadarannya, kepeduliannya dan kecintaannya terhadap alam dan lingkungan hidup serta kedisiplinan terhadap peraturan dan norma-norma yang ada Pengertian dari Mitigasi Bencana Geologi (Geological Hazard Mitigation) adalah pengurangan, pencegahan atau proses mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap bencana alam geologi. Penanganan bencana harus dengan strategi proaktif, tidak semata mata bertindak pascabencana, tetapi melakukan berbagai kegiatan persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Berbagai tindakan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi datangnya bencana dengan membentuk sistem peringatan dini, identifikasi kebutuhan dan sumber sumber yang tersedia, penyiapan anggaran dan alternatif tindakan, sampai koordinasi dengan pihak pihak yang memantau perubahan alam. Dalam mitigasi dilakukan upaya upaya untuk meminimalkan dampak dari bencana yang akan terjadi yaitu program untuk mengurangi pengaruh suatu bencana terhadap masyarakat atau komunitas diIakukan melalui perencanaan tata ruang, pengaturan tata guna lahan, penyusunan peta
kerentanan
bencana,
penyusunan database,
pemantauan
dan
pengembangan. 1.2 Pencegahan dan Mitigasi Bencana
Menetapkan dan memperkuat pembangunan regional dan perencanaan tataguna lahan, perencanaan pengawasan bangunan yang sesuai dengan zonasi bahaya dan peraturan bangunan.
Melaksanakan pelatihan bagi masyarakat dan perwaklian kelembagaan
Membangun dan meningkatkan kemampuan pengelolaan resiko bencana di tingkat lokal dan nasional
Pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan (seperti misalnya pengelolaan Daerah Aliran Sungai), meningkatkan infrastruktur (bendungan, saluran air, bangunan yang mampu menahan suatu bencana).
1.3 Kesiapan Menghadapi Bencana
Partisipasi dan kesadaran terhadap pentingnya rencana tanggap darurat
Mempersiapkan infrastruktur (akomodasi saat kondisi darurat)
Melakukan latihan secara teratur dalam menghadapi situasi darurat
Membangun dan atau meningkatkan kemampuan dalam kesiapan menghadapi bencana, baik di tingkat lokal maupun nasional dan pelayanan penyelamatan
Koordinasi dan perencanaan operasional
1.4 Kesiapsiagaan Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi melalui pengorganisasian yang tepat dan berdaya guna. Menurut Randolph Kent (1994) kesiapan bencana mencakup peramalan dan pengambilan keputusan tindakan-tindakan pencegahan sebelum munculnya ancaman, di dalamnya meliputi pengetahuan tentang gejala munculnya bencana, gejala awal bencana, pengembangan dan pengujian secara teratur terhadap sistem peringatan dini, rencana evakuasi atau tindakan lain yang harus diambil selama periode waspada untuk meminimalisir kematian dan kerusakan fisik yang mungkin terjadi. Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta: Deepublish.
E. Upaya Mencegah Terjadinya Bencana Alam Secara umum, lingkungan tempat tinggal manusia terbagi menjadi 2 yakni lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang diciptakan Tuhan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan alam ini bisa berubah- ubah kondisinya dari waktu ke waktu. perubahan kondisi lingkungan alam tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan.
Selain faktor bencana alam, kerusakan lingkungan alam juga bisa diakibatkan oleh buruknya perilaku manusia. Agar tidak terjadi kerusakan lingkungan alam, manusia sebagai makhluk paling cerdas di bumi harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan alam. Berikut adalah beberapa cara menjaga kelestarian lingkungan alam.
Melestarikan Sumber Daya Air Air merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup. Semua makhluk akan mengalami kesulitan bertahan hidup jika kekurangan konsumsi air. Manusia menggunakan air untuk mandi, cuci dan kakus. Binatang memerlukan air sebagai salah satu sumber energi, sedangkan tumbuhan membutuhkan keberadaan air untuk bisa tumbuh dan berkembang. Lingkungan alam menyediakan banyak air yang melimpah, contohnya air tanah, air laut, air sungai dan air danau. Keberadaan air yang melimpah ruah di lingkungan alam itu harus lah dilestarikan dan dilindungi dari pencemaran air Beberapa polutan yang dapat mencemari air diantaranya adalah sampah,serta pencemaran limbah, seperti limbah rumah tangga dan limbah industri. Diantara ciri ciri pencemaran air yaitu air menjadi keruh, memiliki bau tak sedap dan mengandung zat serta bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Untuk mencegah terjadinya pencemaran air, kita harus berperan aktif dalam melestarikan sumber daya air. Beberapa cara menjaga kelestarian air yaitu : 1.
Menghilangkan kebiasaan membuang sampah di sungai. Membuang sampah di sungai dapat mencemari air sungai yang bermuara di laut, dan pada akhirnya mencemari air laut dan ekosistem pantai.
2.
Menggalakan penanaman pohon, terutama jenis- jenis pohon yang akarnya banyak menyerap air.
3.
Menjaga kelestarian hutan, terutama hutan hujan tropis yang banyak menyimpan sumber- sumber air.
4.
Tidak boros air. Kita harus bijak dalam menggunakan air meskipun tersedia banyak air bersih di lingkungan tempat tinggal kita.
5.
Tidak membuang limbah berbahaya ke dalam aliran air sungai. Setiap industri harus melakukan pengelolaan limbah yang baik agar limbah yang dibuang tidak menimbulkan bahaya dan kerusakan bagi lingkungan alam.
Melestarikan Udara Bersih Kebutuhan pokok makhluk hidup selain air adalah udara. Setiap makhluk yang bernafas membutuhkan udara yang disebut dengan oksigen. Dahulu kala manusia bisa merasakan udara bersih dimana saja. Udara yang bersih bukan berarti tidak bisa tercemar . Tidak seperti udara pegunungan dan pedesaan, udara perkotaan sudah banyak tercemar. Beberapa penyebab pencemaran udara yaitu asap kendaraan, asap hasil pembakaran industri, asap pembakaran batu bara, asap rokok dan kebakaran hutan. Beberapa cara untuk melestarikan udara agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran yaitu : 1. Menyaring asap hasil pembakaran proses industri. Jika asap yang dibuang melalui cerobong- cerobong milik industri tidak di filter, maka dapat menimbulkan terjadinya hujan asam. Hal ini dikarenakan asap industri mengandung gas- gas berbahaya. 2. Menghindari penggunaan bahan bakar batu bara dan mencari alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. 3. Meminimalisir faktor- faktor penyebab kebakaran hutan. Asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. 4. Tidak menggunakan peralatan rumah tangga yang mengandung CFC. CFC tersebut dapat menjadi penyebab pemanasan global. 5. Meminimalisir penggunaan kendaraan motor pribadi dan membiasakan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki. 6. Menanam pohon di sekitar tempat tinggal dan di tepi- tepi jalan raya, terutama pohon yang banyak menyerap gas karbondioksida. Melestarikan Kesuburan Tanah Negara kita memiliki sumber daya berupa tanah yang subur, bahkan Indonesia terkenal dengan negara agraris karena sebagian besar penduduknya bercocok tanam. Unsur hara yang berada dalam tanah yang subur lama kelamaan akan habis sehingga tanah menjadi tandus. Tanah yang tandus akan sulit digunakan untuk bercocok tanam lagi.
Untuk menghindari hal itu, kita harus melestarikan kesuburan tanah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan kesuburan tanah yakni memupuk tanah, mendaur ulang sampah plastik yang sulit terurai oleh tanah, dan mengelola lahan tandus. Di bawah ini adalah penjabaran masing- masing cara melestarikan kesuburan tanah. 1. Cara yang pertama yakni memupuk tanah – Tujuan dari memupuk tanah ini tentu saja untuk menyuburkan tanah agar selalu dapat digunakan untuk bercocok tanam. Dengan memberikan pupuk pada tanah maka unsur hara di dalam tanah tidak akan cepat habis. Akan lebih baik jika menggunakan pupuk organik dari pada pupuk anorganik. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran. 2. Cara yang kedua adalah mendaur ulang sampah plastik – Kegiatan ini perlu dilakukan karena sampah plastik menjadi salah satu penyebab utama pencemaran tanah. Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik ini sangat sulit untuk diuraikan karena tidak bisa membusuk secara alami. Berbeda dengan sampah organik seperti daun daunan kering yang bisa terurai secara alami sehingga dapat dijadikan kompos yang juga bermanfaat untuk kesuburan tanah. 3. Cara yang ketiga yaitu mengelola lahan yang tandus – Lahan yang tandus tidak bisa dibiarkan begitu saja. Meski sulit digunakan untuk bercocok tanam karena tidak adanya unsur hara di dalam tanah, tetapi masih ada jenis- jenis pohon yang bisa ditanam di lahan tandus. Hal ini lebih baik dari pada membiarkan lahan tandus ditumbuhi ilalang. Pohonpohon yang tumbuh dilahan tandus nantinya dapat membantu kesuburan lahan tersebut. Ketika daun- daun dari pohon mengering dan berjatuhan di tanah, maka lama kelamaan daun akan membusuk dan menjadi pupuk alami bagi tanah.
Melestarikan Hutan Hutan adalah lingkungan alam yang mengandung banyak sumber daya. Terdapat berbagai macam tanaman dan satwa yang mendiami hutan. Ekosistem hutan sangat penting, tidak hanya bagi kelangsungan hidup penghuninya tetapi juga bagi manusia. oleh karena itu kelestarian hutan harus tetap dijaga agar tidak terjadi kerusakan hutan. Beberapa cara menjaga kelestarian hutan yakni :
1.
Melakukan penanaman kembali hutan yang gundul.
2.
Menjadikan hutan sebagai cagar alam.
3.
Menjaga keberadaan satwa yang berada di dalamnya, karena pohon- pohon dan satwa saling bergantung satu dengan yang lain.
4.
Melaksanakan sistem tebang pilih, dimana hanya pohon- pohon yang cukup umur saja yang boleh ditebang.
5.
Melakukan sosialisasi pada masyarakat di sekitar hutan agar ikut serta menjaga kelestarian hutan dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap hutan1
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai macam bencana setiap saat dari mulai yang paling ringan sampai dengan yang paling dahsyat. Hal itu sudah terbukti, misalnya peristiwa banjir mulai dari yang ringan dalam skala yang terbatas sampai dengan yang sangat dahsyat dalam skala yang besar; gempa yang ringan sampai dengan yang dahsyat; tsunami yang memporakporandakan beberapa 1
https://ilmugeografi.com/biogeografi/cara-melestarikan-lingkungan-alam
dearah dan berdampak buruk terhadap penduduk dan lingkungan kehidupannya; kebakaran rumah dan hutan; dan banyak bencana lainnya yang membawa dampak kesengsaraan pada masyarakat Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan baik itu oleh masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya peristiwa bencana dan dampak yang akan ditimbulkannya, namun di satu sisi upaya tersebut belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan disisi lainnya masih banyak pihak baik perseorangan maupun kelompok belum sadar dengan segala perbuatan dan tindakan yang terus merusak dan mengeksploitasi lingkungan kehidupan tanpa peduli terhadap dampak dari perbuatannya tersebut. B. Saran sudah selayaknya seluruh komponen bangsa Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi bahwa wilayah negara Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan bencana sehingga memungkinkan terjadinya bencana setiap saat yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor alam dan nonalam maupun faktor manusia. Sehubungan dengan itu, semua pihak perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu memperbanyak bidang keahlian dalam penanggulangan bencana, dan penanganan suatu bencana memerlukan kerja sama yang solid dari berbagai pihak untuk meringankan beban pihak korban